Bella Hadid Serang dan Kritik Menteri Keamanan Nasional Israel

Yerusalem — 1miliarsantri.net : Supermodel AS keturunan Palestina Bella Hadid mengkritik Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terkait pembatasan gerak yang dilakukan dan mengenai hak hidup untuk warga Palestina. Keduanya terlibat debat melalui media dan media sosial.
Berawal dalam sebuah wawancara dengan N12 News, Rabu (23/08/2023) Ben-Gvir mengatakan, hak hidup dan gerak pemukim Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat lebih tinggi dibandingkan hak yang dimiliki warga Palestina. Ia menyebut Tepi Barat dengan nama Ibrani yang tercantum di biblikal, Yudea dan Samara.
Telah lama warga Palestina berjuang melawan pembatasan bepergian, termasuk mereka harus melalui pos-pos pemeriksaan yang didirikan Israel di Tepi Barat. Di wilayah ini mereka menghadapi banyak rintangan dan menjadi bagi masa depan mereka.
Ben-Gvir yang hidup bersama keluarganya di permukiman Yahudi di Kiryat Arba, dekat Kota Hebron, Tepi Barat menyatakan pembatasan gerak terhadap warga Palestina dibutuhkan untuk melindungi keamanan keluarganya.
‘’Hak saya, hak istri saya, hak anak-anak saya untuk bepergian di jalanan Yudea dan Samaria lebih penting dibandingkan hak yang dimiliki orang-orang Arab (Palestina),’’ kata Ben-Gvir.
Supermodel Bella Hadid, yang ayahnya berasal dari Palestina dan selama ini dikenal sangat vokal mendukung hak Palestina, mengkritik pernyataan Ben-Gvir di akun Instagramnya yang memiliki pengikut hampir 60 juta di akun media sosial tersebut.
‘’Tak ada tempat, tak ada masa, khususnya pada 2023 ini tak seharunya hidup seseorang lebih penting dibandingkan yang lainnya. Terutama karena etnis, budaya mereka atau karena murni kebencian,’’ kata Hadid di postingan Instagramnya, Kamis (24/08/2023).
Ben-Gvir kemudian meresponsnya sehari kemudian, Jumat (25/08/2023). Ia menyebut Hadid sebagai pembeci Israel dan hanya mengunggah satu segmen dari wawancaranya dengan media di akun Instagramnya tersebut dengan tujuan menggambarkan dirinya rasis.
Kementerian Luar Negeri Palestina, Kamis, menyebut Ben-Gvir rasis dan mengerikan atas pernyataannya bahwa hak hidup pemukim Yahudi di Tepi Barat lebih penting daripad hak Palestina. ‘’Ini mengonfirmasi rezim apartheid Israel yang mengusung supremasi Yahudi.’’
Israel menentang pandangan pihak lain yang menyatakan mereka menerapkan sistem apartheid terhadap Palestina. Kekerasan di Tepi Barat bermunculan dalam 15 bulan terakhir ini. Ditandai dengan intensnya operasi militer, serangan Palestina di jalanan.
Selain itu, pemukim Yahudi juga melakukan serangan terhadap desa-desa Palestina. Sejak Januari, setidaknya 188 warga Palestina dan 35 orang Israel kehilangan nyawa. Ben-Gvir, anggota kabinet pemerintahan koalisi religius-nasionalis dianggap sosok garis keras.
Ia mendukung terorisme dan pernyataan-pernyataan anti-Arab. Ia menyatakan, pandangan-pandangannya menjadi lebih moderat sejak bergabung di pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, tanpa memberikan penjelasan mendetal soal ini.
Israel mengambil alih Tepi Barat pada perang Timur Tengah tahun 1967. Mereka terus memperluas wilayah pendudukannya dengan membangun permukiman-permukiman ilegal. PBB dan mayoritas negara dunia tak mengakui permukiman Yahudi tersebut. (hus/afp)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru