34 Warga Gaza Tewas Ditembak Pasukan Israel, Warga Israel Unjuk Rasa Tolak Rencana Netanyahu

Gaza, Palestina – 1miliarsantri.net: Militer Israel kembali berulah melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap warga Gaza yang berkumpul di titik distribusi bantuan menunggu bantuan makanan dan air bersih. Warga Gaza ditembak secara acak dan brutal oleh tentara penjajah Israel.
Arabnews memberitakan, Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan “sedikitnya 34 orang tewas akibat tembakan Israel pada hari Sabtu, termasuk lebih dari selusin warga sipil yang sedang menunggu untuk menerima bantuan.”
Menurut catatan otoritas Palestina, “6 orang lainnya tewas sementara 30 orang terluka setelah pasukan Israel menargetkan warga sipil yang berkumpul di dekat titik bantuan di Gaza tengah,” katanya.
Bassal mengatakan, Serangan di Gaza tengah juga mengakibatkan banyak korban, dan serangan drone (pesawat tak berawak) di dekat kota selatan Khan Yunis menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai beberapa lainnya.
Warga Israel Menentang Rencana Netanyahu Mengambilalih Kota Gaza Sepenuhnya

Hal yang tidak diperkirakan oleh rezim Benyamin Netanyahu, warga Israel berunjuk rasa melakukan protes menentang rencana pemerintahnya untuk menduduki Gaza sepenuhnya. Jalan raya Ayalon di Tel Aviv ditutup karena para pengunjuk rasa menyalakan api unggun di jalan;
keluarga para sandera meratapi ‘para penghasut perang abadi’ karena memilih untuk ‘mengorbankan’ orang-orang yang mereka cintai
Mengutip The Times Of Israel, Puluhan ribu pengunjuk rasa berkumpul di Tel Aviv dan kota-kota di seluruh Israel pada Sabtu malam untuk menuntut kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata sebelum Israel meluncurkan misi yang direncanakan untuk menaklukan Kota Gaza, sementara keluarga para tawanan menyerukan pemogokan umum sebagai bentuk penentangan terhadap rencana tersebut yang mereka peringatkan akan menandai lonceng kematian bagi orang-orang yang mereka cintai.
Warga Israel yang dibebaskan Hamas pada Februari lalu sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata-sandera terakhir, berbicara di Hostages Square, Eliya Cohen mengatakan “Keputusan untuk mengambil alih Gaza membuat saya stres. Saya tahu apa yang terjadi pada para sandera ketika pertempuran semakin intensif.”
Lonceng Kematian Para Sandera Dan Tentara Jika Rencana Netanyahu Dijalankan

Aksi unjuk rasa anti-pemerintah dan pro-kesepakatan penyanderaan di depan pintu masuk Begin Street ke markas besar IDF di Tel Aviv, para pembicara mendesak para prajurit untuk menolak bertugas dalam pertempuran yang meluas, dan menyerukan kepada para pemimpin oposisi serta para pemimpin bisnis, buruh, dan akademisi untuk menghentikan sementara kegiatan negara.
Ibu seorang perwira tempur di cadangan IDF, yang diperkenalkan hanya sebagai Bat-El, mengatakan kepada khalayak yang mendengarkan bahwa “para prajurit IDF semakin lemah secara fisik dan mental serta tidak memiliki perlengkapan pertahanan yang memadai.”
Rencana pengambilalihan Kota Gaza “menempatkan Israel pada jalur pasti menuju perang abadi yang akan mengakibatkan kematian para sandera, menyebabkan kematian ratusan tentara, dan menyebabkan hancurnya citra Israel,” ujarnya.
“Jangan setuju memasuki Gaza,” desaknya. “Tolak berpartisipasi dalam perang yang jelas-jelas ilegal,” tegasnya.
Aktivis Sayap Kiri memajang tanda-tanda yang menunjukkan gambar anak-anak Palestina yang dibunuh oleh IDF di Gaza.
Dibagian lain kota Tel Aviv, ratusan aktivis sayap kiri mengadakan protes diam-diam, memajang tanda-tanda yang menunjukkan gambar anak-anak Palestina yang dibunuh oleh IDF di Gaza. Mereka memegang foto anak-anak Palestina yang dibunuh oleh Israel di Gaza, di Taman HaMesila.
Sejumlah pengunjuk rasa mengangkat obor menyala saat mereka bersiap berbaris di sekitar markas besar IDF untuk memprotes rencana kabinet, bersama ribuan lainnya yang bergabung dari unjuk rasa Hostages Square yang berjarak satu blok.
Jumlah pengunjuk rasa makin membludak, semakin banyak masa berkumpul dekat Begin, di sisi lain puluhan orang membanjiri jalan raya Ayalon, menghalangi lalu lintas ke arah utara dan selatan serta menyalakan api unggun, dan kemudian disingkirkan oleh polisi yang membuka kembali jalan raya tersebut.
Meskipun mendapat reaksi keras dan rumor perbedaan pendapat dari petinggi militer Israel, Netanyahu tetap teguh pada keputusan tersebut. Dia mengabaikan 61.000 warga Palestina yang syahid dan 1.219 orang warga Israel yang tewas akibat perang sejak 7 Oktober 2023.***
Penulis : Thamrin Humris
Editor : Thamrin Humris
Sumber : ArabNews, The Times Of Israel
Foto Istimewa ArabNews, The Times Of Israel
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.