Doa yang Dibaca Rasulullah SAW Setiap Sholat Hanya Untuk Umatnya

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Suatu hari, ada seseorang menemui Rasulullah SAW. Lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu terjadi?”
Mendengar pertanyaan itu, Nabi SAW balik bertanya, “Apa yang sudah engkau persiapkan untuk menghadapi hari itu?” Orang itu menjawab, “Tidak ada, hanya saja aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.”
Mendengar itu, Nabi SAW bersabda, “Engkau bakal bersama yang engkau cinta.” (HR al-Bukhari).
Kita tidak melihat Rasulullah SAW karena tidak hidup pada zamannya. Bagaimana Nabi SAW berjuang mendakwahkan Islam dan menegakkan risalah Ilahi meskipun menghadapi banyak cobaan dan penentangan yang keras dari kaumnya.
Bahkan, sampai dahi Nabi SAW berdarah karena terkena batu yang dilemparkan orang-orang Thaif.
Kita tak juga tak melihat langsung bagaimana Nabi SAW rela meninggalkan Makkah, tanah kelahirannya, menuju Madinah demi menjaga iman dan harapan bahwa Islam akan bersinar di tanah yang baru, dan itu akhirnya terbukti.
Meskipun kita tak melihat Rasulullah SAW secara langsung, tetapi kita membaca sirah atau perjalanan hidup Nabi SAW yang penuh dengan perjuangan. Nabi SAW melakukan itu tiada lain karena mencintai kita, umatnya, agar tidak salah jalan atau melenceng dari jalan yang lurus.
Melalui Nabi SAW, Allah SWT menurunkan risalahnya untuk kita. Nabi SAW adalah rahmat bagi alam semesta. Nabi SAW mengasihi, menyayangi, dan mencintai kita sepenuh hati dan ingin sekali kita selamat di dunia dan akhirat kelak. Nabi SAW sangat mencintai kita, dan demi itu rela menderita di jalan dakwah.
Dalam hadis diceritakan, Rasulullah SAW berbincang santai di rumahnya bersama Aisyah, istrinya. Aisyah menuturkan, “Ketika aku memandang wajah Rasulullah, hatiku terasa tenteram. Lalu, aku berkata kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, doakanlah aku.’
Beliau pun mengangkat tangannya berdoa, ‘Ya Allah, ampunilah Aisyah, seluruh dosanya yang lalu dan yang akan datang, dosanya yang terlihat dan yang tersembunyi’.”
Mendengar itu, Aisyah begitu senang. Saking senangnya, sampai ia menjatuhkan kepalanya di pangkuan suaminya itu.
Kemudian Nabi SAW bertanya, “Senangkah kamu dengan doaku tadi?” Aisyah menjawab, “Bagaimana mungkin aku tidak gembira dengan doamu, ya Rasulullah?”
Beliau meneruskan, “Demi Allah, itu juga doaku untuk umatku di setiap shalat.” (HR Ibnu Hibban).
Nabi SAW sangat mencintai kita dengan selalu mendoakan kita di setiap shalatnya. Lalu bagaimana dengan kita?
Kita memang tak melihat Nabi SAW secara langsung, tetapi bisa merasakan cintanya itu yang membuat kita sudah seyogianya mencintai beliau.
Cinta kita kepada Nabi SAW tak hanya dengan mengucapkan shalawat, tetapi juga mengikuti ajaran-ajarannya secara menyeluruh, baik itu pada ucapan, perbuatan, maupun sifat-sifatnya.
Kita ikuti semua perintah Nabi SAW dan menjauhi semua larangannya. Itulah cinta kita kepadanya, seperti dalam ayat, “Katakanlah, ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Ali ‘Imran [3]: 31).
Ketika kita mencintai Rasulullah SAW dengan mengikutinya, maka Nabi SAW akan memberi kita syafaat di hari kiamat dan akan menjadi teman dekat kita. Kita akan bersamanya, seperti disebutkan pada hadis di awal.
Di akhirat, kita akan bersama yang kita cintai di dunia. Kita masuk dalam lingkaran para nabi dan rasul serta orang-orang saleh. (yus)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru