Sholat Tahajud Para Sahabat

Jakarta – 1miliarsantri.net : Sebagian orang mungkin tidak pernah menyangka bahwa keajaiban sholat tahajud terbukti bukan sekadar isapan jempol. Banyak hikmah dan fadilah yang diperoleh seorang hamba saat berkhalawat dengan Tuhannya.

Kisah Tahajud yang dilakukan para Sahabat dan beberapa orang Saleh ditulis dengan indah dalam buku Mukjizat Sholat Malam karangan Sallamah Muhammad Abu Al Kamal.

Salah satu yang dilakukan oleh Umar bin Khattab misalnya, saat hendak melakukan tahajud, Umar bin Khattab kerap membangunkan anggota keluarganya sambil membacakan ayat Alquran Surat Thaha ayat 132.

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”

Umar, seorang khalifah yang memiliki kekuasaan yang membentang dari jazirah Arab hingga ke Mesir kerap menyibukkan malam-malamnya dengan tahajud. Dia bahkan berkata, “Sekiranya bukan karena tiga hal, aku tidak ingin hidup lebih lama, yaitu berjihad di jalan Allah, bersusah payah pada malam hari, dan berkumpul dengan orang banyak untuk mendapat nasihat-nasihat terbaik, seperti mengambil buah-buah terbaik.”

Berbeda pula dengan Umar bin Abdul Aziz, salah satu penguasa Muslim paling sukses di zamannya pun tak kendor sholat tahajud. Kesaksian tahajud Umar disampaikan istrinya, Fathimah binti Abdul Malik, kepada Al Mughirah ibn Hakim. “Hai Mughirah, saya tahu bahwa kadang-kadang di antara manusia ada orang yang lebih rajin sholat dan puasa daripada Umar. Akan tetapi, saya tidak pernah melihat orang yang dekat kepada Tuhannya seperti kedekatan Umar. Setelah sholat Isya pada akhir waktu, dia merebahkan diri di atas tempat sujud. Dia berdoa dan menangis hingga tertidur. Kemudian, dia bangun, lalu berdoa dan menangis hingga tertidur. Demikian seterusnya hingga Subuh.” ( Al Zuhd karya Ibn Hanbal).

Umar bin Abdul Aziz punya mushala khusus di tengah rumahnya. Tidak seorang pun boleh memasukinya. Di sana, pada akhir malam dia mulai bermunajat hingga terbit fajar.

Fathimah pun pernah dibuat sedih saat mendapati Umar sedang gundah usai membacakan sebuah ayat pada malam ketika dia sholat.

“Pada hari itu, manusia seperti anai-anai bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” Sang Amirul Mukminin pun menjerit. “Oh betapa buruknya keadaanku pada Subuh ini. Kemudian, dia duduk dan merebahkan diri. Dia mulai bersikap dingin kepada istrinya.

Umar bin Abdul Azis melanjutkan perkataannya. “Celaka aku! Bagaimana aku pada hari manusia seperti anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu-bulu yang dihamburkan.”

Dia pun jatuh seperti mayat hingga terdengar suara azan Subuh. Fathimah, istrinya, kerap berderai air mata saat mengingat kejadian itu. (tah)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *