Rahasia Maulid Nabi yang Jarang Diketahui

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ustad Adi Hidayat (UAH) mengajak umat Islam untuk memaknai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW secara lebih mendalam. Tokoh agama yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini menekankan bahwa Maulid bukan sekadar perayaan rutin tahunan, melainkan momentum penting untuk memperkuat iman dan memperbaiki akhlak.
“Peringatan Maulid seharusnya menjadi titik balik bagi setiap muslim untuk mengevaluasi diri dan meningkatkan kualitas keimanan,” ujar UAH dalam video ceramahnya.
Ia menambahkan bahwa kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW harus dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya melalui ritual-ritual tertentu. UAH menggarisbawahi pentingnya meneladani seluruh aspek kehidupan Rasulullah, mulai dari akhlak hingga ajaran-ajaran beliau.
“Cinta kepada Nabi bukan hanya ucapan di bibir, tapi harus tercermin dalam setiap tindakan kita,” tegasnya.
Salah satu bentuk pengamalan yang dicontohkan UAH adalah puasa Senin, hari kelahiran Rasulullah Muhammad SAW.
“Rasulullah sendiri berpuasa pada hari Senin sebagai bentuk syukur atas hari kelahirannya. Ini bisa menjadi salah satu cara kita mengekspresikan rasa cinta dan syukur kita,” jelasnya.
Lebih lanjut, UAH menyoroti bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW telah membawa perubahan besar bagi peradaban dunia. Ia menganalogikan kedatangan Nabi seperti cahaya yang menerangi kegelapan.
“Tugas kita sebagai umat Islam adalah meneruskan misi Rasulullah untuk menyebarkan kebaikan dan mengurangi kemungkaran di muka bumi,” tambahnya.
Dalam ceramahnya, UAH juga mengkritisi perayaan Maulid yang terkadang hanya berfokus pada aspek seremonial.
“Memuliakan Nabi tidak boleh parsial. Kita harus menghormati dan mengikuti seluruh ajaran beliau, bukan hanya merayakan kelahirannya,” imbuh UAH.
Di akhir ceramah, UAH mengajak umat Islam untuk menjadikan peringatan Maulid sebagai momen introspeksi dan perbaikan diri.
“Mari kita jadikan Maulid sebagai momentum untuk meningkatkan amal saleh dan mengurangi perbuatan tercela,” ajaknya. Ia juga berdoa agar umat Islam dapat mempertahankan persatuan dan kelak dipertemukan dengan Rasulullah di akhirat.
Pesan UAH ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Banyak netizen yang mengapresiasi pendekatan UAH yang menekankan pada esensi peringatan Maulid, bukan hanya aspek formalitasnya. Ceramah ini juga menjadi bahan diskusi di berbagai forum keagamaan, menandakan relevansi pesan yang disampaikan dengan kebutuhan spiritual umat saat ini. (yan)
Baca juga :
- Mengukir Langkah Bersama: Haflah Akhirussanah ke-VI Pondok Tahfidz Modern Al-Imam
- Badge Pahala : Bisakah Ibadah Di-Gamifikasi Tanpa Kehilangan Ikhlas
- Gunung Berbalut Hijab – For some, lifestyle is the source of life
- Gaya Hidup Muslim: Harmoni Antara Iman dan Kehidupan Modern
- Self Healing Islami: Menemukan Ketenangan Hati Lewat Ibadah Sehari-hari
Discover more from 1miliarsantri.net
Subscribe to get the latest posts sent to your email.