Ketika Nabi Adam Sempat Lakukan Kesalahan ke Setan

Surabaya — 1miliarsantri.net : Sebelum Nabi Adam AS dan keturunannya diturunkan ke bumi dan diberikan amanah sebagai khalifah, dia hidup di surga bersama sejumlah makhluk Allah. Namun siapa sangka? Nabi Adam justru berbuat beberapa kesalahan.
Sebagai umat pertama di muka bumi, Nabi Adam tak luput dari kesalahan. Salah satu kesalahan Nabi Adam yang langsung ditegur Allah adalah di saat dia menatap iblis dengan hina.
Allah SWT telah mengariskan takdir-takdir makhluk-Nya. Namun demikian, makhluk itu sendiri-lah yang harus mencari jalan nasibnya untuk menemui takdir. Nabi Adam diciptakan Allah dengan takdir-Nya, yang mana kebaikan harus ditempuh selama menuju takdir tersebut.
Seyed G Safavi dalam bukunya berjudul Struktur dan Makna Matsnawi Rumi menjelaskan, terdapat pesan utama batiniah yang disampaikan Jalaluddin Rumi dalam kitab Matsnawi-nya. Yakni pada bab kelima di episode Adam yang menatap dengan penghinaan kepada iblis.
Nabi Adam langsung mendapat teguran keras dari Allah dan membuatnya segera memohon ampunan kepada Allah. Seandainya Allah berkehendak, Dia bisa saja mempermalukan 100 Adam dan membuat 100 iblis berbalik masuk Islam.
Namun Nabi Adam justru disadarkan akan tempatnya yang sesungguhnya. Hal sikapnya itu mengandung pesan yang jelas bagi salik bahwa kurangnya atau tiadanya kerendahan hati merupakan masalah khusus bagi nafs muthmainah (jiwa yang tenang).
Dalam Matsnawi, Rumi mengakhiri bab kelima dengan untaian doa permintaan tolong. Bab tersebut juga diakhiri dengan sebuah ungkapan, “Segalanya selain Allah adalah kosong dan sia-sia. Rahmat Allah adalah awan yang mencurahkan karunia secara terus-menerus.”
Ketika setan melakukan kesalahan dengan mengolok-olok terciptanya manusia, Allah SWT memerintahkan setan untuk bersujud kepada Nabi Adam. Namun bukannya memenuhi perintah Allah, setan justru membangkang dan rela terusir dari surga untuk selama-lamanya akibat kesombongannya. Itulah kesalahan besar yang dilakukan setan yang harus ditebus seabadi mungkin.
Nabi Adam pun tak luput dari kesalahan. Ketika diperintahkan untuk tidak memakan buah terlarang yang ada di surga, Nabi Adam justru tergoda rayuan setan dan memakannya.
Kedua makhluk Allah ini sama-sama mempunyai kesalahan. Namun perbedaan antara keduanya adalah setan tidak mengakui dan enggan meminta maaf atas kesalahannya, sedangkan Nabi Adam segera bertaubat. Jika Nabi Adam berdos karena tergoda nafsu, setan berdosa karena sifat sombongnya. Yang mana tidak boleh ada satu zat pun yang berhak sombong kecuali Allah SWT. (yat)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru