Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah Memberikan 5 Langkah Memupuk Kesabaran

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Allah SWT memerintahkan setiap manusia untuk memiliki kesabaran. Perintah tersebut disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an, salah satunya surat Ali Imran ayat 200, yang berbunyi,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”
Setiap kali Allah menetapkan sesuatu, Dia memberikan bantuan yang diperlukan dan menetapkan cara untuk mempertahankannya.
Seperti disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari, “Allah tidak akan menurunkan satu penyakit kecuali Allah turunkan juga obatnya”.
Meski sulit bagi jiwa, kesabaran bisa diraih dan layak untuk diperjuangkan. Ahli hukum Islam, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah menyebutkan lima cara untuk memupuk kesabaran, diantaranya :
- Berpuasa
Menurut Imam Ibnul Qayyim, puasa dapat membantu mengendalikan nafsu seseorang. Seperti halnya saat berbuka dengan makanan yang sederhana.
Melalui puasa, sisi negatif dari hawa nafsu dilemahkan, misalnya mencegah makan terlalu banyak.
- Menundukkan pandangan
Ibnul Qayyim mengatakan, tatapan mata dapat menyebabkan munculnya keinginan dalam diri. Karena itu, salah satu cara untuk melatih kesabaran adalah dengan menjaga pandangan.
Tatapan mata diibaratkan seperti panah beracun Setan. Di mana Setan mengirimkan anak panahnya ke hati yang tidak bersenjata. Jika seseorang menjauhinya, ia meleset dari sasarannya; jika tidak, hati akan terpukul.
- Ridho Allah SWT
Kesenangan harus dicari pada apa yang diperbolehkan. Naluri alami manusia dapat dipuaskan dengan apa yang diizinkan oleh Allah SWT.
Seperti yang ditunjukkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Sesuatu yang diizinkan Allah adalah resep obat yang efektif bagi kebanyakan orang.
- Merenung
Bahaya perbuatan salah di dunia ini harus dipertimbangkan. Bahkan, jika tidak ada Surga atau Neraka, merenungkan dampak kesalahan di dunia cukup untuk membuat orang menjauhi perbuatan negatif. - Memikirkan dampak
Seseorang harus memikirkan aspek buruk dari kecenderungan jahat dan keinginan jiwa. Manusia yang memiliki rasa hormat yang paling kecil pun secara alami tidak suka terlibat dalam urusan jahat apa pun.
(yus)
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.