Dr Zouhair Punya Pengalaman di Zona Konflik Seluruh Dunia

Gaza — 1miliarsantri.net : Dr Zouhair Lahna, memiliki pengalaman bekerja di di zona konflik di seluruh dunia, seperti Suriah, Libya, Yaman, Uganda dan Ethiopia menyatakan dirinya cukup kaget dengan kondisi perang di Gaza. Dirinya pun tidak pernah melihat kondisi perang seperti ini setelah Israel mulai invasi Rafah.

Situasi di Gaza sangat memprihatinkan dan membutuhkan perhatian dunia internasional. Pada Selasa, pasukan Israel telah merebut dan menutup perbatasan Rafah di Gaza dengan Mesir, padahal lokasi ini merupakan jalur satu-satunya jalan keluar bagi warga Palestina dari perang dan pintu masuk terpenting bagi bantuan kemanusiaan.

“Ini adalah ketidakadilan lainnya. Itu bukan manusia,” kata Zouhair sambil menggelengkan kepalanya saat diwawancarai di Kairo, Mesir, tempat dia dievakuasi dari Rumah Sakit Gaza Eropa di Khan Younis.

Tindakan Israel tersebut semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza yang sudah sangat terpuruk. Zouhair pun juga menyesal harus meninggalkan rekan-rekan Palestinanya usai dievakuasi ke Kairo, Mesir.

“Saya marah, galau, kesal. karena saya meninggalkan beberapa orang. Mereka adalah teman-temanku. Saya bersama mereka, para dokter ini, orang-orang ini. Kami makan bersama, kami bekerja bersama dan sekarang saya meninggalkan mereka dalam kesulitan. Mereka harus memindahkan keluarga, mencari tenda, mencari air, mencari makan,” lanjutnya.

Zouhair telah menghabiskan waktu berbulan-bulan menjadi sukarelawan di rumah sakit Gaza sebagai bagian dari misi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dokter Palestina di Eropa (PalMed Europe) dan Rahma International yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

Pada pagi hari ketika warga Palestina yang mengungsi di Rafah timur diperintahkan untuk mengungsi dan sebelum tank Israel menyerbu, Zouhair dan rekan-rekan asingnya juga menerima pesan teks dari tentara Israel.

“Tentara Israel, mereka tahu segalanya. Mereka tahu semua orang yang berada di Gaza dan bagaimana cara menjangkau mereka. Mereka menyuruh kami pergi,” ujar dia.

Teks tersebut mendesak para dokter asing untuk meninggalkan Gaza karena militer Israel akan segera memulai operasi di Rafah timur.

Beberapa jam kemudian, Zouhair dan rekan-rekannya dari PalMed Europe dan Rahma International dijemput oleh organisasi mereka dan dibawa ke tempat aman di Kairo.

“Ada empat dokter di Rumah Sakit Eropa, empat di Rumah Sakit Kuwait dan dua lainnya. Kami menunggu sementara mereka memberikan nama kami kepada pihak berwenang Mesir dan Israel, dan akhirnya, kami mendapat kabar untuk pergi,” tambahnya.

Saat mereka berangkat, selebaran dari militer Israel yang berisi perintah evakuasi jatuh dari langit bersama dengan rudal dari pesawat tempur Israel.

“Orang-orang panik saat mereka menuju ke utara dari Rafah menuju Khan Younis atau ke barat menuju laut,” kenang Zouhair. (zul)

Baca juga :


Discover more from 1miliarsantri.net

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Berikan Komentar Anda

Discover more from 1miliarsantri.net

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading