Anak Bisa Lakukan Amalan untuk Orangtua yang Sudah Meninggal

Jakarta — 1miliarsantri.net : Sebagai anak pastinya ingin terus berbakti kepada kedua orangtua. Rasa ingin membahagiakan orangtua semasa hidupnya, bahkan melakukan amalan untuk orangtua yang sudah meninggal.
Tujuan utama dari melakukan amalan tersebut adalah menjadi sumber pahala yang terus mengalir bagi kedua orangtua yang telah meninggal dunia.
Rasulullah bersabda, “Apabila seorang telah meninggal dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim: 1631).
Dari hadist di atas maka bisa dimaknai bahwa amal-amal tersebut tetap dapat menjadi sumber pahala yang terus mengalir bagi orang yang sudah meninggal, terutama melalui doa dan kebaikan seorang anak yang shalih.
Jadi sebagai anak kita tetap bisa berbakti kepada orangtua meskipun keduanya telah meninggal dunia. Yaitu dengan mengirimkan pahala melalui beberapa amalan yang kita lakukan.
Berikut ini amalan yang bisa dilakukan:
- Do’a anak sholeh.
- Melunasi utang orangtua.
- Menunaikan qadha puasa orangtua.
- Melanjutkan perbuatan baik yang mereka mulai.
- Sedekah atas nama orangtua.
- Bacaan Quran, shalat, dzikir dan semua amalan baik yang dilakukan si anak.
Dalam hadits lain disebutkan, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya yang paling baik dari makanan seseorang adalah hasil jerih payahnya sendiri. Dan anak merupakan hasil jerih payah orangtua.” (HR Abu Daud: 3528, Tirmidzi: 1358 dan Ibnu Majah: 2290).
Yang tidak kalah penting sebaiknya selama masih hidup, itulah kesempatan kita terbaik untuk berbakti pada orangtua. Karena berbakti pada keduanya adalah jalan termudah untuk masuk surga.
Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi no. 1900, Ibnu Majah no. 3663 dan Ahmad 6: 445. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Al-Qadhi Baidhawi mengatakan, “Bakti pada orangtua adalah pintu terbaik dan paling tinggi untuk masuk surga. Maksudnya, sarana terbaik untuk masuk surga dan yang mengantarkan pada derajat tertinggi di surga adalah lewat mentaati orangtua dan berusaha mendampinginya. Ada juga ulama yang mengatakan, ‘Di surga ada banyak pintu. Yang paling nyaman dimasuki adalah yang paling tengah. Dan sebab untuk bisa masuk surga melalui pintu tersebut adalah melakukan kewajiban kepada orang tua.’ (Tuhfah Al-Ahwadzi, 6: 8-9). (yan)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru