Palestina Dipaksa Hidup Damai Dengan Penyamun

Cimahi – 1miliarsantri.net: Sejumlah media zionis yahudi dan sekutunya sangat gencar melakukan kriminalisasi terhadap aksi perlawanan para pejuang Hamas sejak 7 Oktober silam, para zionis yahudi melakukan Playing victim di setiap kesempatan pers dengan senantiasa melabeli perbuatan mereka sebagai Right of Self Defense. Tindakan brutal yang dilakukan sebagai dalih bela diri sampai Rabu (6/8/2025) telah mengakibatkan korban jiwa sebanyak 61.158 warga Palestina, korban anak anak 18.500 dan wanita 3.160 serta korban luka sebanyak 151.442 orang, tentu ini adalah peristiwa genosida. Zionis yahudi seperti benar benar sedang menjalankan nasihat dari tokoh Rabi Yahudi yang bernama Rashoron tahun 1869 di Portugal, ia menyatakan “Jika emas merupakan kekuatan pertama kita untuk mendominasi dunia, dunia jurnalistik merupakan kekuatan kedua bagi kita”. Mengendalikan Media Masa-Menghalangi Diplomasi Berlawanan Bagai menemukan oase mata air, Bapak Zionisme Modern yakni Theodore Herzl dalam konferensi Yahudi di Luzane menekankan pentingnya mengendalikan media masa, termasuk mengarahkan pandangan jurnalis dengan tujuan membentuk opini publik yang mendukung agenda mereka untuk mencapai supremasi global dan mengahalangi diplomasi yang berlawanan. Jargon siapa yang menguasai media massa, ia akan menguasai dunia, sedangkan menguasai dunia adalah obsesi mereka. Keserakahan dan ketamakan mereka telah tertulis dalam Al Quran. Allah SWT berfirman; وَلَتَجِدَنَّهُمۡ اَحۡرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوةٍ  ۛۚ وَ مِنَ الَّذِيۡنَ اَشۡرَكُوۡا‌‌  ۛۚ يَوَدُّ اَحَدُهُمۡ لَوۡ يُعَمَّرُ اَ لۡفَ سَنَةٍ ۚ وَمَا هُوَ بِمُزَحۡزِحِهٖ مِنَ الۡعَذَابِ اَنۡ يُّعَمَّرَ‌ؕ وَاللّٰهُ بَصِيۡرٌۢ بِمَا يَعۡمَلُوۡنَ “Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka, ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS al Baqarah ayat 96) Sebenarnya propaganda yang dilakukan Yahudi itu sudah terbiasa mereka lakukan, sampai merekapun biasa memodifikasi al Kitab, bahkan kitabnya sendiri. Allah SWT berfirman; فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ ٱلْكِتَٰبَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَٰذَا مِنْ عِندِ ٱللَّهِ لِيَشْتَرُوا۟ بِهِۦ ثَمَنًا قَلِيلًا ۖ فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا يَكْسِبُونَ “Maka kecelakaan yAng besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan”. (QS al Baqarah ayat 79). Propaganda Yahudi Tercatat beberapa propaganda Zionis Yahudi kepada dunia, sesama Yahudi dan umat Islam, di antaranya; Sedangkan faktanya bahwa Yahudi tidak dipersekusi di wilayah Daulah Utsmani. Mereka memang dibenci, tetapi tidak pernah didzalimi atau diperlakukan tidak adil. Dahulu Yahudi dipersekusi di Jerman karena mereka dianggap bersalah membesarkan bank-bank milik Rotschild yang membiayai UK hingga menang PD-1 dan mengalahkan Jerman. Dahulu Yahudi juga dipersekusi di banyak negara yang masih memegang teguh Katholik atau Kristen Orthodox, karena ajaran mereka menganjurkan melecehkan agama lain, hidup secara eksklusif (gheto) serta mereka dianggap menjadi kaya raya karena melakukan aktivitas ribawi. Perlu diperhatikan bahwa janji Tuhan kepada Bani Israil itu disampaikan Nabi Musa, dan sudah terwujud di zaman Nabi Daud & Nabi Sulaiman. Janji Tuhan itu bersyarat, selama mereka masih taat kepada Tuhan, dan ketika mereka tidak taat lagi, pasca wafatnya Nabi Sulaiman, kerajaan pecah, sampai akhirnya dijajah oleh kekuasaan asing, Assyiria, Babilonia, Persia dan Romawi. Sesungguhnya sejarah telah mencatat selama berabad-abad, prestasi Bani Israel tertutupi oleh prestasi umat Islam, terlebih di era peradaban emas Khilafah Islam, apalagi saat kekhalifahan Abbasiyah. Khusus terkait tindakan keji dan brutal yang dilakukan Zionis Yahudi terhadap Gaza dan Tepi Barat Palestina kini, propaganda tuduhan kepada Hamas sebagai teroris dan the barbarians yang telah membunuh bayi dan anak anak Yahudi di depan orang tuanya, mengubur orang hidup hidup, memperkosa perempuan dan memenggal kepala laki laki. Mereka-pun menyebarkan propaganda licik dan terlihat bijak dan logis, padahal menyesatkan, diantaranya; Mengapa tidak hidup damai saja dengan mendirikan satu negara dengan dua bangsa? Tentu ini adalah gagasan bathil usulan Inggris, ibarat pemilik rumah yang syahid dipaksa untuk hidup bersama dengan “bangsat”. Kemudian akan menghentikan sendi ajaran Islam di antaranya jihad sebagai fardlu ain atas penjajahan dan pendudukan negeri muslim, loyal terhadap kafir, mengakui kedzaliman Yahudi, memberi jalan kepada kafir untuk menguasai muslim, mendukung sikap lemah dan khianat para penguasa muslim dan menyetujui berdirinya negara Palestina yang sekular. Persoalan Palestina bukan persoalan agama, tapi persoalan kemanusiaan. Dalam Islam mengatur hubungan antar sesama manusia dan keutamaan kasih sayang sesama muslim. Seharusnya kaum muslim di Palestina hijrah dari negeri mereka, sebagaimana muslim Mekkah dahulu. Jelas tidak tepat, akar persoalannya adalah status tanah yang dirampas, padahal tanah Palestina adalah tanah kharajiyah (tanah milik kaum muslim di seluruh dunia) sejak masa khalifah Umar bin Khatab.*** Penulis : HM ALI Moeslim | (Penulis buku “Dari Permana Hingga Pormosa” – Catatan Ringan Perjalanan Dakwah sampai ke Negeri China) Foto istimewa Channel Free Palestine Editor : Thamrin Humris

Read More

Kepala Militer Israel Tolak Usulan Netanyahu Rebut Sisa Wilayah Gaza

Yerusalem – 1miliarsantri.net: Pertemuan antara Perdana Menteri Israel dengan Kepala Militer yang berlangsung tiga jam berlangsung tegang. Usulan Netanyahu untuk merebut sisa wilayah Gaza ditolak Kepala Staf Militer. Mengutip arabnews.com, Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir memperingatkan perdana menteri akan bahaya yang ditimbulkan yang bisa menjebak militer zionis dan mengancam keselamatan jiwa para sandera yang ditawan oleh pejuang Palestina. Baca juga: Biadab! Israel Menembakan Rudal Ke Arah Anak-Anak Gaza Yang Sedang Mengambil Air Klaim Israel Kuasai 75 Persen Wilayah Gaza Pemerintah zionis mengklaim berhasil menguasai 75 persen wilayah Gaza setelah hampir dua tahun terjadinya perang yang diawali pada 7 Oktober 2023 silam, ketika pejuang Hamas berhasil menyerang wilayah Israel dan menghancurkan berbagai fasilitas militer zionis yahudi serta menawan tentara israel dan penduduk sipil. Israel menghancurkan rumah, sekolah, masjid serta rumah ibadah umat Kristen, dan rumah sakit, juga fasilitas medis lainnya. Sebagian besar wilayah kantong pesisir yang padat penduduk itu telah hancur akibat pemboman yang dilakukan israel. Pihak militer Israel menuduh Hamas beroperasi di antara warga sipil, terkadang menghindari wilayah-wilayah yang menurut intelijen diduga menjadi tempat para sandera ditawan, dan mantan tawanan mengatakan para penculik mengancam akan membunuh mereka jika pasukan Israel mendekat. Baca juga: Gadis Kecil Gaza: ‘Kembalikan Ibuku Dari Surga’ Menteri Pertahan Israel Pastikan Militer Melaksanakan Keputusan Pemerintahnya Israel Katz melalui pesan tertulisnya mengatakan bahwa “panglima militer memiliki hak dan kewajiban untuk menyuarakan pendapatnya”, dia melanjutkan, “tetapi militer akan melaksanakan keputusan pemerintah hingga semua tujuan perang tercapai”, tegasnya Rabu 6/7/2025. Sementara itu Kantor Perdana Menteri Israel menolak memberikan tanggapan dan komentar terkait pertemuan dengan Zamir dan petinggi militer zionis pada Selasa 5/8/2025. PM Netanyahu pada medio Mei 2025 mengatakan “Israel akan menguasai seluruh Gaza, diapun meenegaskan memimpin pemerintahan koalisi paling dalam sejarah Israel dan bersama mitranya akan mundur jika pemerintah mengakhiri perang.” Media Israel melaporkan bahwa Netanyahu akan mengumpulkan kabinet keamanannya pada hari Kamis untuk membuat keputusan akhir tentang langkah selanjutnya dalam perang di wilayah Palestina. Tekanan Internasional Untuk gencatan Senjata dan Mencegah Bencana Kelaparan Di Gaza Menurut catatan Israel, terdapat 50 sandera yang masih ditahan di Gaza, di mana setidaknya 20 orang diyakini masih hidup. Video yang dirilis oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina, kelompok militan lain di Gaza, minggu lalu yang memperlihatkan dua sandera yang sangat kurus memicu kecaman internasional. Disisi lain, dilaporkan setidaknya 200 warga Palestina meninggal dunia karena mal nutrisi dan bencana kelaparan terburuk sejak perang berkecamuk akibat embargo Israel dan penghadangan terhadap konvoi bantuan yang akan memasuki Gaza. Baca juga: Menyedihkan! 1 Dari 10 Anak Di Gaza Menderita Malnutrisi Perluasan serangan militer di daerah padat penduduk kemungkinan akan sangat menghancurkan. Banyak dari 2 juta warga Palestina di Gaza tinggal di tenda-tenda di selatan wilayah itu, mengungsi akibat pemboman selama 22 bulan. Israel Kewalahan Menghadapi Perang Yang Berlangsung Lama Meskipun mengklaim menguasai 75% wilayah Gaza, perang yang berlangsung sejak Oktober 2023 membuat militer zionis itu kewalahan, mereka harus terus memobilisasi pasukan cadangan untuk memperluas wilayah operasinya dan mencaplok lebih banyak wilayah. Israel masih terus melakukan serangan udara terhadap Gaza pada Rabu. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan dalam serangan itu telah menewaskan sebanyak 135 orang dalam 24 jam terakhir. “jumlah korban tewas sejak awal konflik sekarang mencapai lebih dari 61.000, sebagian besar warga sipil”, pungkas pejabat Kementerian Kesehatan.*** Penulis dan Editor : Thamrin Humris Foto iluistrasi AI Sumber Arab News

Read More