Peduli Teknologi Ramah Lingkungan: Gaya Hidup Berkah yang Sudah Hadir Di Sekitar Kita

Bondowoso – 1miliarsantri.net: Pernahkah Anda membayangkan bagaimana dunia kita 10 tahun ke depan jika tidak ada perubahan terhadap gaya hidup dan cara kita memanfaatkan teknologi? Isu lingkungan yang makin mendesak memaksa manusia untuk tidak hanya berpikir maju, tapi juga bertindak bijak. Di sinilah teknologi ramah lingkungan mengambil peran besar. Gaya hidup seorang Muslim sejati tidak hanya berorientasi pada ibadah ritual, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab terhadap alam semesta. Dalam era modern, kepedulian terhadap teknologi ramah lingkungan menjadi bagian penting dari gaya hidup Islami. Menggunakan energi terbarukan, mengurangi sampah elektronik, hingga memilih perangkat hemat daya adalah langkah konkret yang menunjukkan kepedulian terhadap bumi—amanah Allah yang harus dijaga. Bukan sekadar tren atau jargon industri, teknologi ini menjadi jawaban konkret atas krisis perubahan iklim, polusi, dan kelangkaan sumber daya alam.  Dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan dan insinyur telah berlomba-lomba menciptakan teknologi yang tidak hanya efisien, tetapi juga mampu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Islam mendorong umatnya untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya.” (QS. Al-A’raf: 56) Selain itu, Rasulullah ﷺ dikenal sebagai pribadi yang hemat, bersih, dan bijak dalam menggunakan sumber daya, meskipun dalam kelimpahan. Teknologi ramah lingkungan sejatinya sejalan dengan prinsip hidup Islami yang mengajarkan kesederhanaan, efisiensi, dan keberkahan dalam pemanfaatan nikmat dunia. Teknologi ramah lingkungan hadir dalam berbagai bentuk dan bidang, mulai dari energi hingga transportasi, dari konstruksi hingga gaya hidup sehari-hari. Dan dalam pembahasan khusus ini, kami akan memberikan penjelasan contoh dari teknologi ramah lingkungan yang sudah hadir di sekitar kita. Apa saja? Ini dia penjelasan lengkapnya! 1. Panel Surya Panel surya menjadi contoh paling populer dari teknologi ramah lingkungan. Teknologi ini kini semakin efisien dan terjangkau, serta dapat dipasang di berbagai lokasi, baik rumah tinggal, gedung perkantoran, hingga kendaraan listrik. Penggunaan panel surya secara signifikan dapat mengurangi emisi karbon karena menggantikan peran bahan bakar fosil dalam menghasilkan listrik. Selain itu, penggunaannya mampu menekan biaya listrik jangka panjang, yang membuatnya semakin diminati oleh masyarakat. Pemerintah dan sektor swasta juga mulai mendorong penggunaan teknologi ini dalam skala besar melalui program insentif dan proyek energi bersih nasional. 2. Kendaraan Listrik Kendaraan listrik merupakan inovasi besar dalam bidang transportasi yang mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Berbeda dengan kendaraan konvensional yang mengandalkan bahan bakar fosil dan menghasilkan emisi gas buang, kendaraan listrik digerakkan oleh baterai yang dapat diisi ulang dengan energi bersih. Teknologi ini membantu menurunkan tingkat polusi udara, terutama di kota-kota besar dunia. 5 negara produsen kendaraan listrik teratas di pasar global adalah Cina, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Jerman. Sayangnya belum satupun negara muslim yang masuk sebagai produsen. Infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya juga terus dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan kendaraan tanpa emisi ini di masa depan. 3. Bangunan Hijau Bangunan hijau atau green building merupakan penerapan teknologi ramah lingkungan di sektor konstruksi. Konsep ini mengedepankan penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan seperti kayu daur ulang, bambu, atau batu alam. Selain itu, desain bangunan dirancang agar memaksimalkan cahaya alami dan ventilasi udara, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap listrik untuk pencahayaan dan pendingin ruangan. Beberapa gedung bahkan dilengkapi dengan atap hijau atau taman vertikal yang berfungsi sebagai penyerap karbon sekaligus pendingin alami. Bangunan hijau tidak hanya berkontribusi pada lingkungan, tetapi juga memberikan kenyamanan dan kesehatan bagi penghuninya. 4. Pengolahan Limbah Modern Teknologi ramah lingkungan juga diaplikasikan dalam pengolahan limbah modern. Salah satu contohnya adalah teknologi biogas yang memanfaatkan limbah organik seperti sisa makanan dan kotoran hewan untuk diubah menjadi energi. Selain itu, terdapat mesin pemilah sampah otomatis yang mampu mengelompokkan sampah berdasarkan jenisnya untuk mempermudah proses daur ulang. Dan beberapa inovasi lain bahkan mampu mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif atau bahan bangunan. Inovasi-inovasi ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang mencemari lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi baru dari limbah yang sebelumnya tidak berguna. 5. Peralatan Rumah Tangga Hemat Energi Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga dapat menemukan teknologi ramah lingkungan dalam bentuk peralatan rumah tangga hemat energi. Perangkat seperti lampu LED memiliki efisiensi energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan lampu pijar konvensional, serta masa pakai yang lebih panjang. Mesin cuci, kulkas, dan AC dengan teknologi inverter mampu menyesuaikan penggunaan daya sesuai kebutuhan, sehingga menghemat konsumsi listrik. Tak hanya itu, beberapa peralatan dapur pintar kini dirancang agar lebih efisien dalam penggunaan air, seperti keran otomatis atau mesin pencuci piring yang hemat air. Pilihan-pilihan ini memungkinkan masyarakat turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan dari rumah sendiri. Melihat berbagai contoh nyata di atas, jelas bahwa teknologi ramah lingkungan bukan lagi sekadar konsep masa depan, ia telah hadir dan tumbuh di sekitar kita. Dunia yang lebih hijau hanya akan tercipta jika manusia mau beradaptasi dengan inovasi yang mengedepankan keberlanjutan. Mulai dari skala industri hingga rumah tangga, teknologi ini memberi peluang besar untuk hidup lebih baik tanpa merusak alam. Kesadaran akan pentingnya menjaga bumi harus berjalan seiring dengan adopsi teknologi yang mendukungnya. Saatnya kita semua berperan aktif, bukan hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai penjaga lingkungan lewat pilihan teknologi yang bijak. Karena pada akhirnya, masa depan bumi sangat bergantung pada keputusan kita hari ini, termasuk dalam memilih teknologi ramah lingkungan. Dengan mengadopsi teknologi ramah lingkungan, umat Islam tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap masa depan bumi, tetapi juga merealisasikan ajaran Islam secara menyeluruh. Inilah saatnya Muslim lifestyle menjadi contoh gaya hidup modern yang tidak hanya trendy, tetapi juga bertanggung jawab secara spiritual dan ekologis.** Penulis : Ainun Maghfiroh Editor : Toto Budiman

Read More

Bagaimana Gen Z Mengonsumsi Fashion, Gaya Hidup atau Gaya Pikir?

Gresik – 1miliarsantri.net: Fashion sudah bukan sekadar soal baju atau celana saja. Bagi Generasi Z atau yang biasa disebut sebagai Gen Z, saat ini fashion sudah menjadi sebuah identitas, ekspresi diri, bahkan alat komunikasi yang tidak perlu disampaikan dengan kata-kata. Kalian mungkin salah satu dari mereka yang memilih outfit dengan teliti karena tahu apa yang dipakai bisa mencerminkan siapa dirimu. Berbicara tentang fashion, kali ini kita akan membahas bagaimana Gen Z mengonsumsi fashion, sebagai alat untuk gaya hidup ataukah sebagai gaya pikir? Untuk menjawab pertanyaan itu simak artikel ini sampai selesai. Pembahasan ini akan dikembangkan berdasarkan hasil survei UMN Consulting. Hasil survei ini memberikan gambaran soal bagaimana Gen Z di Indonesia mengonsumsi fashion. Yuk, kita ulik lebih dalam! Gen Z Lebih Suka Beli Sedikit Tapi Tepat Jika kalian berpikir bahwa anak muda zaman sekarang doyan belanja pakaian terus-terusan, maka perlu kalian ketahui jika pernyataan itu tidak selalu benar. Dari data yang dikumpulkan UMN Consulting terhadap 1.047 responden, mayoritas Gen Z (62,37%) hanya membeli 1–5 pakaian dalam setahun. Hal ini menunjukkan bahwa Gen Z makin selektif dalam memilih fashion. Nggak asal beli, tapi lebih mikirin kualitas dan kebutuhan. Ada juga 26,46% yang membeli 6–10 pakaian, dan cuma 11,17% yang belanja lebih dari 10 pakaian per tahunnya. Hal ini, bisa jadi karena mereka mulai sadar akan pentingnya konsumsi berkelanjutan atau mungkin juga karena pengaruh tren mix and match yang membuat satu item bisa dipakai berkali-kali dengan gaya berbeda. Ini bukti nyata bahwa fashion tidak selalu tentang kuantitas, tapi lebih ke arah strategi dan kecerdasan dalam memilih. Apa Yang Jadi Pertimbangan Gen Z Saat Belanja Fashion? Sebelum kita masuk toko atau buka e-commerce buat belanja baju, pasti ada banyak hal yang kita pertimbangkan. Nah, hasil survei ini juga memberikan pertimbangan utama Gen Z sebelum memutuskan untuk membeli fashion item tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, aplikasi LiLi Style telah hadir dan telah menempati peringkat 10 teratas aplikasi e-commerce di playstore Indonesia. Bersamaan dengan itu, aplikasi ini telah mengumumkan misinya sebagai platform dengan jutaan pengguna, untuk mendukung dan meningkatkan penjualan para pelaku bisnis fashion lokal di Indonesia. LiLi Style merupakan platform aplikasi fashion wanita yang mengandalkan teknologi AI (artificial intelligene) tercanggih, dalam proses kurasi item lebih dari 1.000 toko lokal yang telah disesuaikan dengan preferensi setiap pengguna. Alih-alih menawarkan brand-brand besar yang telah didistribusikan secara luas, aplikasi fashion ini memanfaatkan teknologi AI untuk mempromosikan produk-produk toko fashion lokal yang unik dengan panduan segmentasi dan personalisasi style pengguna.  Tidak heran, jika desain menjadi alasan nomor satu dengan persentase tertinggi, yakni 98,85%. Siapa sih yang tidak ingin tampil kece?, apalagi jika sesuai dengan selera dan kepribadian. Apalagi di era media sosial seperti sekarang ini, dimana penampilan menjadi salah satu bentuk ekspresi yang paling kelihatan. Di posisi kedua ada “harga” dengan nilai 97,52%. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun desain itu penting, harga tetap menjadi penentu utama. Dengan angka ini dapat kita simpulkan bahwa Gen Z cerdas dalam memilih fashion, mereka mau tetap stylish tapi tetap sesuai dengan isi dompet. Selanjutnya ada faktor “brand yang populer” dengan angka mencapai 49,38%, bahan yang ramah lingkungan (38,87%), dan influencer (15,38%). Yang menarik di sini adalah tingkat kepedulian Gen Z terhadap keberlanjutan. Hampir 40% dari mereka mempertimbangkan apakah pakaian yang mereka beli ramah lingkungan atau tidak. Ini sinyal positif buat brand fashion agar lebih peduli terhadap lingkungan dan etika produksi. Menyeimbangkan Gaya, Harga, Dan Nilai Jika kalian termasuk orang yang menyukai fashion, maka sudah pasti kalian mengetahui tantangan terbesar dalam dunia fashion, yaitu menyeimbangkan antara gaya, harga, dan nilai. Nah, Gen Z ternyata sudah mulai memiliki kesadaran tinggi akan hal ini. Mereka tidak membeli hanya karena mengikuti tren saja, tapi juga telah memikirkan dampaknya baik itu secara sosial maupun lingkungan. Pilihan kita untuk lebih bijak dalam belanja fashion bisa menjadi contoh buat generasi lainnya. Misalnya, beli dari brand lokal, dukung usaha kecil, atau milih bahan yang lebih sustainable. Ini bukan cuma soal gaya, tapi juga sebagai bentuk tanggung jawab. Fashion buat Generasi Z sudah berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam. Bukan cuma soal kelihatan keren, tapi juga soal nilai, makna, dan pilihan yang berdampak. Dari survei ini, kita bisa melihat jika fashion tidak hanya soal penampilan saja. Melainkan juga soal kepribadian, prinsip, dan kadang bahkan statement sosial. Terkadag desain yang unik, harga yang masuk akal, dan nilai yang dibawa oleh sebuah brand bisa menjadi pertimbangan penting dalam setiap pembelian. Jadi, jika kalian adalah salah satu bagian dari Gen Z, sudah pasti relate banget dengan hal ini. Fashion bisa menjadi cara untuk menunjukkan siapa dirimu sebenarnya bukan hanya dari luar, tapi juga nilai-nilai yang kamu pegang di dalam. Dan buat kalian yang punya brand fashion atau pengen masuk ke dunia fashion, pahami dulu karakteristik Gen Z ini. Mereka nggak gampang dibujuk hanya dengan iklan. Mereka juga mencari makna, dan kalian harus bisa menyediakannya. Bagi gen Z fashion sudah berubah wujud menjadi bahasa baru. Dan kalian, sebagai bagian dari generasi ini, punya peran besar untuk terus membuat fashion menjadi lebih bijak, lebih personal, dan tentunya lebih berdampak.*** Penulis : Iffah Faridatul Hasanah Editor : Toto Budiman

Read More

Tren Fashion Muslimah Terbaru: Tampil Modis Tanpa Melanggar Syariat

Situbondo – 1miliarsantri.net: Di tengah dinamika dunia yang terus berkembang, tren fashion muslimah terbaru menjadi topik menarik untuk dibahas. Saat ini untuk tampil stylish dan tetap menjaga nilai syar’i bukanlah hal yang sulit. Justru, kini kita bisa menemukan berbagai inspirasi gaya yang modis, anggun, dan tetap sesuai dengan ajaran Islam. Dari segi desain, bahan, hingga warna, semuanya bisa disesuaikan dengan kepribadian kita sebagai muslimah. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang tren terkini yang bisa menjadi referensi untuk tampil modis tapi tetap menutup aurat dengan sempurna. Tampilan Minimalis Yang Tetap Elegan Gaya minimalis sedang banyak digemari oleh para muslimah karena kesannya yang simpel tapi tetap elegan. Dalam tren fashion muslimah terbaru, gaya ini makin naik daun karena memberi kesan bersih, rapi, dan tidak berlebihan. Pas banget buat kamu yang ingin tampil stylish tanpa terlihat terlalu mencolok. Biasanya, gaya ini berpadu pada warna-warna netral seperti putih, beige, abu-abu, atau coksu. Potongan busananya cenderung lurus dan longgar, seperti tunik polos, gamis dengan aksen kerah klasik, atau celana kulot bahan yang jatuh. Tanpa banyak ornamen atau bordir, gaya ini menonjolkan sisi anggun dari kesederhanaan. Warna-Warna Earth Tone Dan Pastel Yang Menenangkan Dalam tren fashion muslimah terbaru warna sangat berpengaruh. Beberapa tahun terakhir, warna-warna cerah seperti mustard, hijau olive, dusty pink, hingga sky blue menjadi favorit. Tapi kini, warna kalem seperti earth tone dan pastel mulai mendominasi koleksi fashion muslimah. Warna ini tidak hanya terlihat lembut di mata, tapi juga memberi kesan tenang dan anggun. Warna pastel seperti lilac, baby blue, soft mint, atau peach sangat cocok digunakan dalam berbagai kesempatan, mulai dari acara formal hingga santai. Sementara itu, earth tone seperti terracotta, coklat tua, atau hijau sage cocok untuk kamu yang ingin tampil lebih mature dan berkelas. Bahan Flowy Yang Nyaman Dan Anggun Satu hal yang nggak kalah penting dalam memilih outfit muslimah adalah bahan. Tren fashion muslimah terbaru banyak dikuasai oleh bahan flowy seperti katun voile, chiffon, crepe, atau satin silk. Bahan-bahan ini memberi kesan anggun karena jatuh dengan lembut dan tidak membentuk lekuk tubuh secara berlebihan. Selain tampilan yang bagus, bahan flowy memberikan kenyamanan ekstra karena ringan dan tidak gerah. Sangat cocok digunakan sepanjang hari. Bahan seperti ini juga cocok dipadukan dengan aksen lipit atau layer yang menambah kesan elegan tanpa terlihat berlebihan. Kamu bisa pilih gamis dengan detail lipit di bagian dada, atau maxi dress yang dilengkapi dengan belt kecil untuk memberi siluet ramping tanpa melanggar prinsip berpakaian syar’i. Busana Fungsional, Nyaman Dipakai, Siap Untuk Segala Aktivitas Saat ini, banyak brand yang mulai merancang busana muslimah dengan pendekatan fungsional. Artinya, desain tidak hanya sekadar estetika, tapi juga mempertimbangkan kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Ini juga menjadi bagian dari tren fashion muslimah terbaru yang layak dicoba. Seperti setelan two-piece yang bisa dipakai ke kantor, tapi tetap bisa digunakan saat menghadiri pengajian. Ada juga gamis sporty dengan bahan jersey yang fleksibel, cocok buat kamu yang aktif dan dinamis. Bahkan beberapa koleksi fashion muslimah yang sudah dilengkapi dengan kantong tersembunyi super praktis dan tetap modis! Tren ini sangat relevan untuk muslimah modern yang harus menyeimbangkan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu ibadah. Jadi, kamu nggak perlu gonta-ganti outfit. Cukup dengan satu set busana fungsional, sudah bisa tampil percaya diri seharian. Berbicara tentang tren fashion muslimah terbaru, sebenarnya intinya bukan sekadar mengikuti gaya yang sedang hits. Lebih dari itu, ini adalah cara untuk mengekspresikan jati diri, memperkuat identitas sebagai muslimah, sekaligus tetap menjalani hidup sesuai dengan syariat Islam. Kita tidak perlu merasa dibatasi oleh aturan berpakaian. Justru, dengan memahami prinsip-prinsip dasar dalam berbusana muslimah, kita bisa lebih bebas berkreasi dan tampil memukau tanpa kehilangan esensi kesederhanaan dan kesopanan. Jadi, jika kamu sedang mencari inspirasi gaya atau ingin menyegarkan isi lemari dengan koleksi terbaru, maka harus selalu ingat bahwa tren boleh berganti, tapi nilai  keislaman tetap jadi pondasi utama. Dengan mengikuti tren fashion muslimah terbaru yang tetap memegang prinsip syar’i, kita bisa tampil stylish, anggun, dan tetap berkah dalam setiap langkah.** Penulis : Iffah Faridatul Hasanah Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris Foto Istimewa

Read More