
Museum Imersif: Wisata Edukatif Kekinian untuk Libur Sekolah Anak
Berwisata saat libur sekolah menjadi momen yang paling dinantikan anak-anak untuk melepaskan penat setelah rutinitas belajar. Salah satu rekomendasi tempat libur sekolah edukatif yaitu museum berteknologi imersif, wisata edukatif kekinian yang memadukan teknologi interaktif, pameran visual memukau, dan pengalaman belajar yang seru. Museum selama ini memiliki stigma berupa bangunan diam, sekadar sebagai tempat menyimpan benda-benda kuno di masa lampau. Bahkan kerap kali muncul olok-olok ‘dimuseumkan saja’ saat ada suatu barang yang tampak sudah tak berguna dan usang. Museum berteknologi imersif bukan sekadar rekomendasi tempat wisata edukatif. Akan tetapi sebagai ruang pengalaman interaktif bagi generasi muda dengan sejarah, budaya lebih relevan, atraktif dan inklusif. Transformasi ini menjadi jawaban terhadap stigma lama tentang museum yang selama ini dikenal sebagai tempat ‘kaku’ dan ‘membosankan’. “Tapi selama ini kan anak lebih suka ke mall kalau liburan. Karena lebih nyaman dan relevan dengan mereka. Kalau museum ‘kemasan’nya baru seperti berteknologi imersif maka akan mampu menggaet antusiasme generasi muda,” ujar Founder Komunitas Historia Asep Kambali kepada 1miliarsantri.net, Kamis (26/6). Tak hanya menghibur, museum imersif mengajak anak-anak mengeksplorasi ilmu pengetahuan, seni, dan budaya dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami. Inilah pilihan liburan yang tak sekadar memberi hiburan, tetapi juga memperkaya pengetahuan dan kreativitas mereka. Diketahui museum berteknologi imersif memanfaatkan teknologi digital canggih untuk menciptakan pengalaman yang lebih interaktif. Pengunjung seolah-olah masuk dan berada di lingkungan dan situasi nyata terkait objek di dalam museum. Misalnya, melalui pemanfaatan Virtual Reality (VR) di mana pengunjung mampu menjelajahi lingkungan digital tiga dimensi seperti berjalan di kota kuno hingga melihat peristiwa sejarah secara langsung. Lalu ada pula Augmented Reality (AR) melalui penambahan elemen digital (gambar, suara, hingga animasi) ke dunia nyata yang dapat dilihat di layar smartphone hingga tablet. Selanjutnya, Extended Reality (XR) adalah gabungan dari Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Mixed Reality (MR), yang menciptakan spektrum pengalaman imersif antara dunia nyata dan dunia digital. Ini memungkinkan berwisata secara virtual dengan pengalaman yang lebih realistis dan interaktif. Penelitian global dari Proyek Museum in the Metaverse (MiM) oleh Universitas Glasgow mengungkap tingginya minat publik dalam pemanfaatan teknologi VR dan XR untuk mengakses koleksi museum. Adapun 79% responden tertarik menggunakan teknologi VR dan XR untuk menjelajahi koleksi museum. Sejumlah museum di Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi imersif diantaranya Museum Surabaya Siola yang memberikan pengalaman pengunjung untuk menelusuri sejarah transportasi dari masa kolonial hingga modern. Di Jakarta, terdapat Museum Wayang tampil dengan wajah baru melalui pemanfaatan teknologi imersif seperti AR, VR, Mixed Reality (MR), ruang 360°, hingga hologram dan permainan interaktif. Di Indonesia, beberapa museum telah menerapkan teknologi imersif seperti Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan video-mapping untuk menciptakan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik. Diantaranya museum Surabaya Siola menghadirkan perjalanan sejarah transportasi melalui VR dan AR. Sementara Museum Wayang di Jakarta dilengkapi dengan AR, VR, Mixed Reality, ruang 360°, dan hologram. Ada pula Museum Nasional Indonesia memiliki Ruang Imersif dengan proyeksi sejarah Nusantara secara visual. Tak ketinggalan di Jawa Tengah terdapat Museum Sangiran yang menggunakan AR untuk menampilkan rekonstruksi manusia purba. Di daerah Bali, Agung Rai Museum of Art (ARMA) menghadirkan pertunjukan tari tradisional melalui teknologi imersif. Bahkan situs bersejarah seperti Candi Borobudur kini dapat dijelajahi secara virtual. Teknologi ini menjadi cara baru untuk menghidupkan sejarah dan budaya, terutama bagi generasi muda. Museum Sebagai Ruang Edukasi Interaktif, Personal dan Emosional Dengan dukungan teknologi tersebut, museum mampu menciptakan pengalaman yang lebih personal dan mendalam bahkan mampu menyentuh sisi emosional pengunjung. Contohnya, pengunjung dapat “masuk” ke dalam Perang Diponegoro melalui simulasi VR yang realistis, menyaksikan langsung bagaimana taktik perang gerilya dijalankan, atau mengalami suasana sidang BPUPKI lewat rekonstruksi digital suara dan gambar. Lebih dari memperkaya pengetahuan sejarah, pengalaman ini membentuk keterhubungan emosional pengunjung dengan peristiwa masa lalu. Dengan merasakan langsung atmosfer dan dinamika sejarah, pengunjung tidak sekadar memahami fakta, tetapi juga menghayati nilai-nilai perjuangan, semangat kebangsaan, dan makna kebudayaan yang diwariskan. Inklusivitas dan Aksesibilitas Museum Digital Melalui teknologi digital ini pula memungkinkan museum untuk menjadi lebih inklusif mempunyai aksesibilitas yang tinggi. Itu artinya, kita tak perlu lagi khawatir harus datang ke museum secara langsung tapi bisa mengaksesnya melalui smartphone manapun dan kapanpun. Melalui teknologi AR dan VR, koleksi museum kini bisa diakses dari rumah, sekolah, atau bahkan melalui ponsel pribadi. Sebagai contoh, Museum Nasional Indonesia telah mulai mengembangkan tur virtual yang memungkinkan siapa pun untuk ‘berjalan’ di dalam museum secara online. Koleksi seperti arca, prasasti, atau artefak budaya bisa dilihat dari berbagai sudut, lengkap dengan penjelasan multimedia. Menghidupkan Kembali Identitas Budaya melalui Teknologi Lebih dari sekadar modernisasi fasilitas, transformasi museum berteknologi imersif merupakan asa untuk menghidupkan kembali identitas budaya. Di tengah gempuran budaya global, museum bisa menjadi ruang pertemuan lintas generasi untuk mengenal, memahami, dan menghargai akar budaya sendiri. Melalui penyajian yang atraktif dan kontekstual, generasi muda tidak hanya diajak mengetahui cerita masa lalu, tetapi juga memahami relevansinya terhadap masa kini dan masa depan. Tak hanya memberikan hiburan visual yang memukau, tempat ini juga merangsang rasa ingin tahu, kreativitas, dan pemahaman mereka terhadap berbagai pengetahuan baru. Jadi, jika Anda ingin menghadirkan liburan yang berkesan sekaligus bermanfaat, mengajak anak menjelajahi museum imersif bisa menjadi pengalaman tak terlupakan yang memperkaya wawasan mereka sejak dini. Kontributor : Ramadani Editor : Toto Budiman