Benarkah Anak Muda Harus Hijrah Digital? Ini Bukan Sekedar Tren Tapi Kewajiban!

Jakarta Timur – 1miliarsantri.net: Di era yang penuh dengan distraksi, banyak orang mungkin mengira media sosial hanya menjauhkan kita dari nilai agama. Namun, siapa sangka justru dari sinilah lahir sebuah fenomena baru bernama Hijrah Digital. Sebuah pergerakan anak muda muslim yang menemukan kembali jati dirinya lewat dunia maya. Dari TikTok, Instagram, YouTube, hingga podcast Islami, hijrah yang dulunya identik dengan perubahan gaya hidup secara offline, kini bergeser menjadi sebuah tren spiritual modern yang semakin kuat gaungnya. Lalu, mengapa Hijrah Digital begitu diminati dan apa makna sesungguhnya di balik fenomena ini? Mari kita bahas lebih terperici agar menambah pemahaman melalui penjelasan di bawah ini! Apa Itu Hijrah Digital? Sebelum masuk lebih jauh, penting bagi kamu untuk memahami arti dari Hijrah Digital. Pada dasarnya, hijrah berarti berpindah dari sesuatu yang buruk menuju sesuatu yang lebih baik. Dalam konteks digital, hijrah ini diwujudkan melalui pemanfaatan teknologi dan media sosial sebagai jalan untuk memperdalam ilmu agama serta mendekatkan diri kepada Allah SWT. Generasi Z menjadi kelompok yang paling menonjol dalam fenomena ini. Mereka adalah generasi yang lahir dan tumbuh di tengah derasnya arus teknologi. Akses terhadap internet dan media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Menariknya, di tengah arus hiburan digital yang cenderung melalaikan, mereka justru menjadikannya sebagai sarana untuk memperbaiki diri. Media Sosial sebagai Ladang Dakwah Baru Tidak bisa dipungkiri, media sosial kini menjadi salah satu instrumen paling efektif dalam menyebarkan pesan dakwah. Hijrah Digital membuktikan bahwa dakwah bisa bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Dan beberapa media sosial yang bisa dilakukan sebagai lading dakwah baru, seperti: 1. TikTok Platform video singkat ini menjadi pintu masuk bagi banyak anak muda. Dari motivasi hijrah, kutipan ayat Al-Qur’an, hingga nasihat islami singkat, semuanya hadir dengan format yang ringan namun membekas di hati. 2. Instagram Lewat poster digital, reels, hingga infografis islami, Instagram mampu menyebarkan pesan dakwah yang estetis dan mudah dicerna. Visual yang menarik menjadikan pesan agama terasa lebih dekat dengan keseharian kamu. 3. YouTube Bagi yang ingin mendapatkan kajian lebih mendalam, YouTube hadir dengan pilihan beragam. Dari kajian panjang, live streaming, hingga ceramah yang membahas isu-isu aktual, semua bisa diakses kapanpun. 4. Podcast Islami Format audio menjadi favorit generasi multitasking. Kamu bisa mendengarkan kajian sambil bekerja, belajar, atau bahkan berkendara. Inilah bukti nyata bahwa dakwah kini benar-benar hadir sesuai dengan kebutuhan zaman. Dampak Positif Hijrah Digital Fenomena Hijrah Digital bukan sekadar tren, tetapi membawa dampak besar bagi kehidupan anak muda. Kamu bisa mendapatkan akses ilmu agama yang lebih luas. Tidak lagi terbatas pada kajian di masjid atau majelis taklim, kini ilmu bisa digali dari berbagai platform digital. Kemudian, dengan munculnya komunitas virtual Islami yang mendukung proses hijrah. Mereka saling berbagi pengalaman, memberikan nasihat, dan mengingatkan satu sama lain dalam kebaikan. Selain itu, kreativitas dalam berdakwah semakin berkembang. Mulai dari musik religi modern, ilustrasi digital, hingga storytelling islami, semua hadir dengan kemasan yang membuat pesan agama lebih mudah diterima oleh generasi muda. Tantangan dalam Hijrah Digital Meski membawa banyak manfaat, fenomena ini juga menyimpan tantangan yang tidak bisa diabaikan. Salah satunya adalah informasi yang tidak terverifikasi. Tidak semua konten dakwah yang kamu temukan di media sosial bersumber dari ulama atau dai yang kredibel. Jika tidak selektif, bisa saja pemahaman agama menjadi keliru. Tantangan berikutnya adalah risiko hijrah yang hanya menjadi tren sesaat. Ada kalanya seseorang mengikuti arus hijrah digital hanya karena popularitas, bukan karena niat yang benar-benar ikhlas. Selain itu, distraksi digital juga menjadi masalah besar. Kamu mungkin berniat membuka aplikasi untuk menonton konten islami, namun akhirnya justru terjebak dalam hiburan yang melalaikan. Strategi Agar Hijrah Digital Lebih Bermakna Agar perjalanan Hijrah Digital tidak sekadar tren, kamu perlu menerapkan beberapa strategi sederhana agar hijrah lebih berakna. Dan beberapa strategi yang bisa kamu ikuti ialah seperti: 1.  Pilih sumber ilmu yang terpercaya Pilihlah sumber ilmu dari ustaz, dai, atau lembaga dakwah yang terpercaya. 2.  Atur waktu penggunaan media sosial Gunakan media sosial secukupnya untuk menambah ilmu, bukan sekadar mengisi waktu kosong. 3.  Amalkan ilmu yang didapat Jangan hanya berhenti pada konsumsi konten, tetapi terapkan ilmu dalam kehidupan nyata. Inilah esensi hijrah yang sesungguhnya: perubahan perilaku yang lebih baik. 4.  Bangun lingkungan positif Ikutlah dalam komunitas online yang mendukung ibadah dan semangat kebaikan. Dengan begitu, semangat hijrah akan terus terjaga. Fenomena Hijrah Digital menjadi bukti bahwa dakwah Islam tetap relevan di tengah perkembangan teknologi. Anak muda, khususnya Generasi Z, berhasil memanfaatkan media sosial dan platform digital sebagai jalan untuk menemukan makna hidup sekaligus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, hijrah bukanlah sekadar tren yang diikuti untuk sesaat. Hijrah adalah perjalanan spiritual panjang yang membutuhkan niat, ketekunan, dan pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, kamu bisa menjadikan Hijrah Digital bukan hanya sebagai konsumsi konten semata, melainkan sebagai langkah nyata menuju perubahan diri yang lebih baik. Pada akhirnya, hijrah ini adalah tentang bagaimana kamu menjaga shalat, memperbaiki akhlak, dan meningkatkan hubungan dengan Allah SWT, meski berada di era digital yang serba cepat. Penulis: Vicky Vadila Muhti Editor : Ainun Maghfiroh dan Thamrin Humris Foto ilustrasi

Read More

Emang Bisa Bisnis Syariah di Era AI? Wow Jawaban ini Bikin Kamu Berpikir Dua Kali!

Jakarta Timur – 1miliarsantri.net: Pernah membayangkan kalau Bisnis Syariah bisa berjalan berdampingan dengan teknologi secanggih Artificial Intelligence (AI)? Buat sebagian orang, gabungan antara nilai syariah yang berlandaskan aturan agama dan kecerdasan buatan yang diciptakan manusia mungkin terdengar bertolak belakang. Tapi faktanya, perkembangan zaman justru membuka ruang besar bagi pengusaha Muslim untuk memanfaatkan AI tanpa harus meninggalkan prinsip syariah. Pertanyaan pentingnya adalah apakah kamu siap membangun Bisnis Syariah yang modern, relevan, dan tetap berkah di tengah gempuran teknologi ini? Mari kita lihat jawabannya secara bersama-sama melalui artikel ini! Era AI dan Perubahan Wajah Bisnis Kamu pasti sudah sering dengar kalau AI sekarang jadi tulang punggung banyak perusahaan besar. Mulai dari otomatisasi pelayanan pelanggan, membaca tren pasar, sampai mengelola stok barang, semuanya bisa dilakukan jauh lebih cepat dan akurat dibanding cara manual. Buat pelaku Bisnis Syariah, kondisi ini seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, peluang yang terbuka begitu luas. Tapi di sisi lain, ada tantangan besar agar bisnis tetap berada di jalur halal sesuai ajaran Islam. Bayangkan saja, tanpa AI, promosi produk halal bisa saja nggak tepat sasaran. Tapi dengan bantuan analisis data AI, kamu bisa lebih mudah menentukan siapa target pasar yang butuh produk halalmu. Inilah bukti bahwa teknologi bukan sesuatu yang harus ditakuti, tapi perlu diatur agar tetap sesuai nilai-nilai Islam. Peluang Bisnis Syariah dengan AI Sebenarnya, peluang pengembangan Bisnis Syariah di era AI sangat terbuka lebar. Jika digunakan dengan benar, teknologi ini bisa menjadi jalan besar untuk menguatkan ekosistem halal yang lebih luas. Dan mari, kita lihat bersama-sama peluang bisnis syariah yang bisa disandingkan dengan AI di bawah ini: 1. Pemasaran Produk Halal Lebih Tepat AI bisa membaca perilaku konsumen dengan sangat detail. Misalnya, jika kamu menjual makanan halal atau fashion Muslim, algoritma AI mampu membantu menargetkan iklan ke orang yang benar-benar peduli dengan kehalalan produk. Hasilnya, biaya promosi lebih hemat, tapi dampaknya jauh lebih efektif. 2. Inovasi Produk Berbasis Data Kamu tentu tahu kalau kebutuhan konsumen terus berubah. Nah, AI bisa menganalisis tren dan memberikan gambaran produk apa saja yang sedang dicari pasar Muslim. Dari sinilah muncul peluang menciptakan aplikasi keuangan syariah, platform edukasi Islami, atau layanan halal lainnya. 3. Layanan Keuangan Syariah yang Lebih Canggih Di sektor keuangan, AI bisa membantu bank syariah maupun fintech halal untuk memberikan rekomendasi investasi bebas riba, mempercepat proses pembiayaan, hingga meningkatkan kualitas layanan pelanggan. Jadi, masyarakat bisa merasakan kemudahan digital tanpa harus khawatir melanggar prinsip syariah. Tantangan yang Harus Kamu Waspadai Meski terlihat menjanjikan, penerapan AI dalam Bisnis Syariah juga punya tantangan besar. Kalau tidak bijak, bisa saja bisnis yang awalnya berniat halal justru tergelincir. Dan beberapa tantangan yang harus di waspadai dari fenomena ini bisa berupa: 1. Isu Etika dan Privasi Data Islam menekankan pentingnya amanah dan menjaga kerahasiaan. Penggunaan AI yang bergantung pada data konsumen harus benar-benar transparan agar tidak melanggar hak privasi. 2. Konten yang Bertentangan dengan Syariah Algoritma AI sering digunakan untuk iklan dan promosi. Kalau tidak diatur, bisa saja konten yang muncul malah mendukung gaya hidup atau produk yang dilarang syariat. 3. Risiko Ketergantungan Berlebihan Kalau semua serba AI, apa jadinya kalau sistemnya bermasalah? Islam mengajarkan keseimbangan: gunakan teknologi, tapi jangan lupakan peran manusia. 4. Algoritma yang Tidak Sesuai Syariah Karena AI dibuat oleh manusia, kalau dari awal tidak dimasukkan prinsip syariah, hasilnya bisa menyimpang. Itulah sebabnya pengusaha Muslim perlu bekerja sama dengan ahli syariah agar tetap berada di jalur halal. Strategi Membangun Bisnis Syariah Berbasis AI Biar nggak sekadar ikut tren, kamu perlu strategi matang supaya teknologi benar-benar jadi berkah. Dan beberapa strategi yang bisa kamu gunakan untuk membangun bisnis syariah berbasis AI bisa berupa: Pengusaha Muslim wajib melek teknologi. Jangan hanya ikut-ikutan, tapi pahami cara kerja AI sekaligus pastikan penggunaannya sesuai syariah. Jangan ragu untuk melibatkan ulama atau konsultan syariah ketika merancang sistem berbasis AI. Hal ini akan menjaga bisnis tetap halal sejak awal. AI sebaiknya jadi penunjang produktivitas, bukan pengganti manusia sepenuhnya. Dengan begitu, bisnis tetap punya sentuhan manusiawi yang Islami. Bisnis Syariah menekankan kejujuran. Maka, penting untuk selalu menjelaskan kepada pelanggan bagaimana data mereka digunakan. Gunakan AI untuk menghadirkan solusi unik yang memperkuat identitas Muslim. Misalnya, chatbot Islami untuk konsultasi halal atau sistem rekomendasi produk halal. Masa Depan Bisnis Syariah di Era AI Kalau dikelola dengan benar, masa depan Bisnis Syariah di era AI terlihat sangat cerah. Negara-negara dengan mayoritas Muslim, termasuk Indonesia, punya peluang besar membangun ekosistem halal yang modern, mendunia, dan penuh keberkahan. AI bisa jadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi syariah, asalkan prinsip maqashid syariah tetap dijadikan landasan utama. Dengan begitu, bisnis tidak hanya sekadar mencari keuntungan materi, tetapi juga memberikan manfaat bagi umat dan bernilai ibadah. Keunggulan Bisnis Syariah dibanding model bisnis lain adalah “ada keberkahan yang menyertai setiap langkahnya.” Kehadiran AI bukan ancaman, tapi justru peluang emas bagi kamu yang ingin mengembangkan Bisnis Syariah. Dengan pemahaman yang benar, komitmen pada syariat, serta strategi inovatif, teknologi ini bisa menjadi alat untuk menguatkan posisi pengusaha Muslim di pasar global. Jadi, jangan takut menghadapi perubahan zaman. Bisnis Syariah yang menggabungkan kecanggihan AI dengan nilai Islam akan selalu relevan, dipercaya, dan tentu saja penuh berkah.** Penulis: Vicky Vadila Muhti Editor : Ainun Maghfiro dan Thamrin Humris Foto ilustrasi

Read More

Dari Udara Menjadi Kehidupan: Ma Hawa, Inovasi Air Bersih, dan Inspirasi bagi Santri

Surabaya – 1miliarsantri.net: Di tengah padang pasir yang tandus, ketika air adalah barang langka yang lebih mahal dari emas, lahirlah sebuah terobosan bernama Ma Hawa. Bukan dari sumur, bukan dari laut, melainkan dari udara—sebuah teknologi yang berhasil memanen kelembapan atmosfer untuk menghasilkan air minum murni. Bagi masyarakat Teluk, konsep ini awalnya terdengar seperti kisah fiksi ilmiah. Namun, berkat visi dan kerja keras para insinyur di Abu Dhabi, air dari udara kini menjadi kenyataan—sekaligus menjawab krisis air bersih yang menghantui kawasan gurun. Botol yang Menyimpan Cerita Sains Sekilas, kemasan Ma Hawa tampak sederhana: botol kaca berukuran 250 ml hingga 750 ml. Namun di baliknya, tersimpan perjalanan panjang sains dan teknologi. Udara ditarik masuk, disaring melalui nano-keramik, diubah menjadi uap, dikondensasikan, lalu dimurnikan dengan filtrasi karbon. Setelah itu, disterilisasi menggunakan cahaya UV dan diperkaya dengan mineral esensial. Hasilnya adalah air dengan pH seimbang, bebas natrium, tanpa mikroba, dan diklaim lebih murni daripada air pegunungan. Jawaban atas Krisis Air Global Air bersih adalah isu abadi di kawasan Teluk. Desalinasi memang memberi solusi, tetapi membutuhkan energi besar dan menghasilkan limbah yang merusak ekosistem laut. Di sinilah Ma Hawa tampil sebagai alternatif: air dari udara—sumber daya yang selalu ada, kapanpun dan di manapun. Setiap liter yang dihasilkan berarti mengurangi ketergantungan pada air tanah yang langka dan desalinasi yang mahal. Teknologi ini bukan hanya bisnis, tetapi juga ikhtiar menyelamatkan masa depan. Dari Rumah, Komunitas, hingga Kemanusiaan Keunggulan Ma Hawa tidak berhenti di botol. Mereka menghadirkan berbagai perangkat, dari GENNY untuk rumah tangga yang bisa menghasilkan 30 liter per hari, hingga GEN-L berskala industri yang memproduksi ribuan liter. Bahkan tersedia MOBILE BOX, unit portabel yang bisa dipasang di kendaraan—sebuah solusi praktis di tengah perjalanan gurun. Tak hanya untuk pasar premium, teknologi ini juga dibawa ke daerah pengungsian dan wilayah terdampak bencana melalui kerja sama dengan lembaga kemanusiaan. Dengan satu mesin, sebuah komunitas terpencil bisa memiliki akses air bersih tanpa harus menempuh perjalanan berjam-jam. Menjaga Bumi, Menyelamatkan Kehidupan Ma Hawa tidak hanya memproduksi air, tetapi juga menghadirkan paradigma baru: teknologi berkelanjutan. Energi terbarukan, botol kaca yang bisa dipakai ulang, hingga distribusi yang lebih sederhana—semuanya dirancang untuk memangkas jejak karbon sekaligus mengurangi sampah plastik. Meski belum menjadi solusi total, teknologi atmospheric water generation (AWG) ini adalah tambahan penting dalam portofolio solusi air global. Bagi sebagian orang, Ma Hawa adalah simbol kemewahan baru. Namun lebih dari itu, ia adalah laboratorium berjalan yang menunjukkan bahwa sains dapat mengubah udara menjadi kehidupan. Pelajaran Bagi Santri: Inovasi sebagai Jalan Pengabdian Dari kisah Ma Hawa, santri dapat belajar bahwa inovasi teknologi bukan sekadar alat duniawi, tetapi juga wasilah ibadah dan pengabdian kepada umat. Di tengah krisis global—baik air, pangan, energi, maupun lingkungan—santri memiliki peluang besar untuk berkontribusi. Beberapa inspirasi yang bisa diangkat dan dikembangkan di pesantren: 1.Teknologi Ramah Lingkungan, Santri bisa meneliti dan mengembangkan alat sederhana berbasis energi terbarukan untuk kebutuhan masyarakat pesantren maupun desa. 2.Riset Kecil untuk Dampak Besar Tak harus besar—mulai dari inovasi penyaringan air sederhana, pengolahan sampah organik di pesantren, hingga teknologi tepat guna untuk pertanian umat. 3.Membangun Ekonomi Kreatif Pesantren Dengan memanfaatkan e-commerce dan media sosial, santri bisa mengembangkan produk halal—mulai dari kuliner, fesyen muslim, hingga karya seni Islami—yang memberdayakan masyarakat sekitar pesantren. 4.Pengembangan Media Dakwah Interaktif Santri dapat merancang podcast, animasi, atau aplikasi pembelajaran Al-Qur’an yang interaktif, sehingga dakwah tidak hanya bersifat satu arah, tetapi juga partisipatif dan menyenangkan. 5.Pelopor Literasi Data dan Informasi Di era banjir informasi, santri bisa menjadi penjaga filter kebenaran, melawan hoaks dengan riset sederhana, lalu menyajikannya dalam bentuk artikel, infografik, atau video edukasi. 6.Konsultan Etika Digital Santri bisa berperan dalam memberi panduan adab bermedia sosial—bagaimana mengunggah, berkomentar, hingga mengonsumsi konten—dengan dasar nilai-nilai akhlak karimah. 7.Santripreneur Teknologi: Wirausaha yang Membumikan Nilai Qur’ani Santri bisa merintis startup teknologi—dari fintech syariah, aplikasi kesehatan umat, hingga agrotech halal—sebagai bentuk dakwah bil-hal. 8.Santri dan Krisis Energi Dunia: Inovasi Hijau dari Pesantren Mengangkat gagasan pesantren sebagai pusat penelitian energi terbarukan berbasis wakaf, dengan kontribusi santri dalam riset biogas, panel surya, hingga micro-hydro. 9.Internet of Things (IoT) ala Pesantren Menggagas penerapan teknologi Internet of Things (IoT) di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitar, melalui konsep Smart Pesantren, Smart Masjid, dan Smart Farming. 10. Pesantren dan Startup Pendidikan: Menyatukan Kitab Kuning dan Kelas Virtual Menggagas bagaimana santri bisa membangun edtech Islami yang menggabungkan pembelajaran kitab klasik dengan teknologi virtual classroom. Khatimah Bagi santri, ini adalah cermin bahwa inovasi adalah bagian dari jihad intelektual: menghadirkan solusi, bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga untuk umat dan kemanusiaan. Seperti seteguk Ma Hawa yang segar dari udara, semoga dari pesantren lahir karya yang memberi kehidupan bagi dunia. Penulis : Abdullah al-Mustofa Editor : Thamrin Humris Sumber : MA HAWA Foto tangkapan layar : MA HAWA

Read More

Presiden Prabowo Naik Woosh Usai Hadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia Tahun 2025

Bandung Barat – 1miliarsantri.net: Berangkat dari Jakarta untuk menghadiri Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia Tahun 2025, Presiden Republik Indonesia menggunakan Kereta Cepat Woosh dan tiba di Stasiun Whoosh Tegalluar dengan waktu tempuh 45 menit. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto untuk mengadiri gelaran acara KSTI Tahun 2025 mendapatkan sambutan hangat masyarakat yang berada di stasiun saat Presiden tiba di Bandung. Mereka tampak antusias menyambut kedatangan Presiden Prabowo. Sambil melambaikan tangan, memanggil nama Presiden Prabowo, bahkan beberapa diantaranya mengajak berswafoto. Baca juga: Presiden Prabowo Tegaskan Proyek Giant Sea Wall Akan Tetap dimulai Dengan Kekuatan Nasional Presiden Prabowo Sampaikan Pidato Utama Di KSTI 2025 Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato utama (keynote speech) dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) Tahun 2025 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), Provinsi Jawa Barat, pada Kamis, 7 Agustus 2025. Mengutip presidenri.go.id, Forum strategis ini menjadi penanda komitmen kuat pemerintah dalam menjadikan sains dan teknologi sebagai salah satu motor penggerak pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato utama (keynote speech) dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) Tahun 2025 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), Provinsi Jawa Barat, Kamis, 7 Agustus 2025. (Foto: dok BPMI Setpres/Laily Rachev) Pesiden Prabowo menegaskan bahwa Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) Indonesia Tahun 2025 merupakan ruang ilmiah yang harus dijaga dari politisasi. Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat memberikan keterangan pers usai menyampaikan pidato utama dalam acara yang digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung (ITB), pada Kamis, 7 Agustus 2025. Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyebutkan bahwa konvensi ini digelar sebagai inisiatif langsung dari Presiden Prabowo untuk menyatukan kekuatan para peneliti, akademisi, dan pelaku industri, khususnya di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Baca juga: Prabowo Negosiasi Tarif Impor Dengan Trump: Demi Rakyat, Bukan Segelintir Elit! Presiden Prabowo Kembali Ke Jakarta Menggunakan Woosh Setelah menyelesaikan rangkaian kunjungan kerjanya di Jawa Barat, Presiden Prabowo kembali ke Jakarta memilih moda transportasi Kereta Cepat Whoosh, naik dari Stasiun Whoosh Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, pada Kamis, 7 Agustus 2025. Pada kesempatan tersebut, Presiden didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo. Seperti biasa Presiden selalu menyempatkan diri menyapa masyarakat yang ditemuinya di area stasiun. Senyuman dan lambaian tangan Presiden disambut antusias masyarakat yang berada di Stasiun Padalarang Kabupaten Bandung. Beberapa diantaranya beruntung dan berkesempatan berjabat tangan dengan Kepala Negara. Presiden meninggalkan Bandung menuju Jakarta menggunakan Kereta Cepat Whoosh dengan nomor perjalanan G1036, dan berangkat tepat pukul 14.23 WIB dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Halim, Jakarta Timur.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Sumber : PRESIDENRI.GO.ID  Foto Istimewa dok. BPMI Setpres

Read More

Warisan Ilmuwan Muslim yang Bepengaruh Pada Peradaban Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Modern

Jakarta – 1miliarsantri.net: Sejarah mencatat bahwa peradaban Islam telah memainkan peran penting dalam membangun dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi. Di mulai sejak dari abad ke-8 hingga ke-14 Masehi, dunia Islam menjadi pusat kemajuan ilmiah yang melahirkan banyak tokoh cemerlang. Para tokoh cemerlang ini, atau yang sudah kita sering sebagai ilmuwan muslim, bukan hanya menjaga dan menerjemahkan ilmu pengetahuan kuno, tetapi juga mengembangkan penemuan-penemuan baru yang menjadi pondasi bagi kemajuan peradaban dunia. Kontribusi para ilmuwan muslim diwariskan dan dipergunakan hingga kini di berbagai bidang, mulai dari matematika hingga kedokteran. Baca juga : Mengenal Zaman Keemasan Islam: Puncak Kemajuan Ilmu dan Peradaban Para Tokoh Ilmuwan Muslim Paling Berpengaruh Beberapa tokoh ilmuan muslim paling berpengaruh, yang sampai saat ini penemuannya masih menjadi inspirasi dan menjadi warisan dunia: 1. Al-Khawarizmi Lahir di Khwarizm (sekarang Uzbekistan) pada abad ke-8, Al-Khawarizmi dikenal sebagai bapak aljabar. Karya monumentalnya, al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabala, menjadi fondasi penting bagi lahirnya matematika modern. Ia juga berperan dalam mengenalkan sistem angka Hindu-Arab, yang kemudian menjadi standar numerik yang digunakan di seluruh dunia hingga saat ini. Istilah “algoritma” berasal dari namanya. 2. Ibn al-Haytham Ilmuwan asal Basra ini dikenal sebagai pionir dalam bidang optika dan pelopor metode ilmiah modern. Dalam karyanya “Kitab al-Manazir,” ia menjelaskan bagaimana cahaya dibiaskan dan dipantulkan. Penelitiannya membuka jalan bagi ilmu optika modern dan bahkan memberi inspirasi bagi ilmuwan Eropa seperti Roger Bacon dan Kepler. 3. Jabir ibn Hayyan Dikenal sebagai Bapak Kimia, Jabir ibn Hayyan memperkenalkan metode eksperimental dalam studi kimia. Ia mengembangkan proses destilasi, kristalisasi, dan filtrasi. Karyanya “Kitab al-Kimya” menjadi rujukan penting dalam perkembangan ilmu kimia di Barat. 4. Al-Zahrawi Al-Zahrawi, seorang dokter dan ahli bedah ternama dari Andalusia (kini wilayah Spanyol), menyusun karya ensiklopedis dalam bidang kedokteran yang dikenal dengan judul Al-Tasrif. Ia merancang lebih dari 200 instrumen bedah dan dianggap sebagai pelopor dalam ilmu pembedahan. Banyak prosedur medis yang dia kembangkan masih menjadi dasar praktik medis modern. Baca juga: GUSJIGANG: Warisan Sunan Kudus Untuk Santri Milenial Sukses di Era Digital 5. Ibn Sina (Avicenna) Filsuf dan dokter asal Persia ini menulis “Kitab al-Qanun fi al-Tibb” (The Canon of Medicine), yang menjadi rujukan utama kedokteran di Eropa selama lebih dari 500 tahun. Ia juga dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam filsafat Islam dan metafisika. 6. Al-Biruni Tokoh ini dikenal sebagai ilmuwan multitalenta yang menguasai beragam cabang ilmu pengetahuan, seperti geografi, matematika, astronomi, hingga sejarah. Ia membuat perhitungan radius bumi dengan akurasi luar biasa dan menulis ratusan karya ilmiah, termasuk “Kitab al-Tahdid.” 7. Ibn Nafis Ahli medis dari Damaskus ini berhasil mengungkap sirkulasi darah kecil (peredaran paru-paru) jauh sebelum penemuan William Harvey. Dalam tulisannya berjudul Sharh Tashrih al-Qanun, ia mengkritisi dan membantah teori Galen yang selama ratusan tahun dianggap benar tanpa ditelaah lebih lanjut. 8. Ibn Khaldun Sejarawan dan sosiolog Muslim dari Tunisia ini menulis “Muqaddimah,” sebuah karya monumental dalam sejarah dan ilmu sosial. Ia dianggap sebagai pelopor ilmu sosiologi dan historiografi modern. Warisan Ilmuwan Muslim dalam Berbagai Bidang Dan inilah beberapa warisan ilmuan muslim dari berbagai bidang, yang bahkan mungkin jika Anda tidak mengetahuinya, Anda berfikir bahwa keilmuan ini dimiliki oleh non Islam: 1. Matematika Al-Khawarizmi memperkenalkan aljabar dan sistem angka yang kini digunakan secara global. Penemuannya berperan besar dalam pengembangan teknologi digital, komputasi, dan algoritma. 2. Optik dan Fisika Ibn al-Haytham mendefinisikan proses penglihatan dan memperkenalkan eksperimen ilmiah dalam fisika optik, meletakkan dasar bagi kemajuan teknologi lensa dan kamera. 3. Kimia dan Farmasi Jabir ibn Hayyan mengembangkan ilmu kimia secara sistematis melalui eksperimen. Ia juga dikenal dalam bidang farmasi karena berhasil memisahkan senyawa dan menghasilkan bahan-bahan obat. 4. Kedokteran dan Bedah Al-Zahrawi dan Ibn Sina memberikan kontribusi besar pada diagnosis, prosedur medis, dan pengobatan. Ibn Nafis menemukan sirkulasi darah dalam paru-paru yang sangat penting dalam ilmu anatomi. 5. Astronomi Al-Biruni melakukan observasi dan perhitungan astronomis yang sangat akurat untuk zamannya. Ia juga merancang instrumen untuk pengamatan langit dan menghitung lintasan planet. 6. Filsafat dan Ilmu Sosial Ibn Sina dan Al-Farabi memperkenalkan filsafat Yunani kepada dunia Islam, sementara Ibn Khaldun meletakkan dasar untuk memahami dinamika sosial dan sejarah secara ilmiah. Pengaruh Berkelanjutan dalam Dunia Modern Kemudian, ilmuwan Muslim bukan hanya mengarsipkan pengetahuan, tapi juga memperkaya dan memperluasnya. Hingga kini, kontribusi mereka terasa nyata: Pusat Keilmuan Dunia Islam Selain itu, dunia Islam dahulu memiliki banyak pusat intelektual, seperti: Sistem Pendidikan Madrasah Madrasah menjadi sistem pendidikan formal yang merangkul ilmu agama dan pengetahuan umum. Format pendidikan ini kemudian menginspirasi lahirnya sistem universitas modern di benua Eropa. Warisan keilmuan para ilmuwan Muslim adalah tonggak penting dalam sejarah peradaban manusia. Mereka bukan hanya penjaga pengetahuan, tetapi juga inovator sejati yang menjembatani masa lalu dan masa depan. Di tengah gempuran era digital saat ini, mengenang jasa mereka bukanlah nostalgia semata, tetapi menjadi sumber inspirasi untuk membangkitkan semangat belajar dan berkarya. Umat Islam perlu kembali menyadari bahwa tradisi ilmiah adalah bagian tak terpisahkan dari identitas mereka. Mari kita jaga, pelajari, dan lanjutkan warisan emas ini untuk masa depan yang lebih gemilang.** Penulis : Satria S Pamungkas (Tegal, Jawa Tengah) Sumber : buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Mislahudin S.Pd.I (baSan Publishing, 2011) Foto ilustrasi Editor : Ainun Maghfiroh dan Thamrin Humris

Read More

5 Prinsip Komunikasi dalam Al-Qur’an yang Sering Kita Lupakan

Tegal – 1miliarsantri.net: Komunikasi di era digital bukan lagi sekadar berbicara dari mulut ke mulut. Kita bisa mengutarakan pendapat lewat status, menyindir lewat story, berdebat bahkan saling menyerang lewat komentar di media sosial. Semua orang bisa berbicara, tapi pertanyaannya, berapa banyak dari kita yang masih menjaga adab? Kemajuan teknologi membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan instan. Namun, di balik kemudahan itu, sering kali kita melupakan nilai-nilai dasar yang diajarkan Islam dalam berkomunikasi. Terkadang kita lupa bahwa dalam Islam, kata-kata bukan hanya alat sosial, tapi juga bagian dari ibadah. Berbicara itu ibadah, jika niat, isi, dan caranya lurus. Sayangnya, dalam hiruk-pikuk dunia maya, adab komunikasi ini makin sering diabaikan. Bahkan oleh kita yang mengaku sebagai santri, aktivis dakwah, atau pemuda Islam, sering lalai dari padanya. Baca juga: Moral Jurnalisme Dalam Nilai-Nilai Islam untuk Menyuarakan Kebenaran Di Era Kebisingan Komunikasi dalam Islam yang Bukan Sekadar Keterampilan Dalam pandangan Islam, cara kita berkomunikasi mencerminkan kualitas akhlak yang perlu dijaga dengan sungguh-sungguh. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa salah satu ciri keimanan seseorang tercermin dari bagaimana ia menjaga lisannya. Lebih baik kita diam daripada apa yang kita ucapkan adalah sesuatu yang tidak baik. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47) Ucapan kita bukanlah hal sepele. Setiap kata yang keluar akan dimintai pertanggungjawaban. Al-Qur’an surat Qaf ayat 18 mengingatkan bahwa setiap ucapan kita tidak pernah luput dari pengawasan Allah SWT. مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ “Tiada suatu kalimat pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf :18) Ada malaikat yang senantiasa mencatat segala kata yang keluar dari lisan kita, sekecil apa pun itu. Artinya, berbicara bukan hanya soal keahlian menyusun kata. Namun, soal ketaatan dan tanggung jawab di hadapan Allah SWT. Baca juga: Fenomena Sound Horeg : Dampak Sosial dan Tinjauan Singkat dari Sudut Pandang Islam Lima Prinsip Komunikasi dalam Al-Qur’an Al-Qur’an mengajarkan sejumlah prinsip komunikasi yang seharusnya menjadi fondasi setiap muslim dalam berkata-kata, baik dalam kehidupan nyata maupun di dunia maya. Sayangnya, lima prinsip ini kerap kita lupakan: 1. Qaulan Sadida – Perkataan yang Benar Perkataan yang benar artinya jujur, tidak mengada-ada, tidak membelokkan fakta. Dalam era hoaks dan informasi yang simpang siur, prinsip ini menjadi sangat penting. Menyebar informasi yang belum jelas sumbernya atau melebih-lebihkan cerita adalah bentuk kelalaian terhadap qaulan sadida. 2. Qaulan Baligha – Perkataan yang Tepat dan Efektif Baligh berarti sampai dan mengena. Komunikasi yang baik bukan hanya benar, tapi juga efektif, tepat sasaran, dan mempertimbangkan kondisi audiens. Dalam dakwah misalnya, pesan yang disampaikan harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan pendengarnya. 3. Qaulan Layyina – Perkataan yang Lembut Bahkan kepada Fir’aun yang zalim pun, Allah SWT perintahkan Nabi Musa untuk berbicara dengan lembut. Apalagi kita, kepada sesama umat muslim, saudara, bahkan teman di media sosial. Mengkritik boleh, menegur juga perlu, tapi semua itu tetap dalam bingkai kelembutan. 4. Qaulan Ma’rufa – Perkataan yang Baik Perkataan yang baik tidak menyakitkan, tidak merendahkan, dan tidak mempermalukan. Ini juga mencakup adab dalam bercanda, tidak menggunakan ejekan, sarkasme, atau sindiran yang menyakiti hati. 5. Qaulan Karima – Perkataan yang Mulia Komunikasi mulia adalah komunikasi yang penuh penghormatan, terutama kepada orang tua, guru, dan orang yang lebih tua. Termasuk juga cara kita menanggapi perbedaan pendapat, agar tetap santun meski tidak sepakat. Media Sosial Sebagai Ladang Ujian Adab Coba kita tengok media sosial hari ini. Tak sedikit akun media sosial yang gemar melontarkan sindiran atau mengomentari penampilan serta keputusan hidup orang lain. Ada juga yang merasa berdakwah, tapi ucapannya justru penuh cercaan. Padahal, Rasulullah SAW tidak pernah mencela, memaki, atau berkata kotor, meskipun terhadap musuhnya. Kita sering lupa bahwa mengetik komentar buruk nilainya sama dengan mengucapkannya langsung. Hanya beda medium, bukan beda pahala atau dosa. Jika prinsip-prinsip komunikasi Al-Qur’an tadi diterapkan di ruang digital, dunia maya akan jauh lebih damai. Namun sering kali kita lebih memilih kata-kata yang keras karena lebih viral, bukan karena lebih benar. Kata-Kata Mencerminkan Jiwa Dalam Islam, kualitas komunikasi mencerminkan kualitas hati. Orang yang jiwanya tenang, ucapannya pun tenang. Orang yang hatinya kotor, biasanya lidah dan jarinya juga mudah menyakiti. Bahkan dalam bercanda pun Islam memberi batas. Rasulullah SAW bersabda: “Celaka bagi orang yang berbicara lalu berdusta agar orang-orang tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi) Bercanda boleh, asal tidak menyakiti atau berdusta. Sebab setiap ucapan akan kembali kepada kita, entah sebagai pahala, atau beban di akhirat kelak. Baca juga: Antara Gaya dan Syariat! Pandangan Ulama’ Terhadap Trend Model Baju Muslim Terbaru Menghidupkan Kembali Adab Sebagai Tugas Santri Digital Menjaga adab bicara hari ini adalah bentuk revolusi sunyi. Tidak banyak yang melakukannya, karena kata-kata yang keras, kasar, atau provokatif lebih cepat menyebar. Namun justru di sinilah pentingnya peran santri digital, influencer muslim, dan pemuda Islam sebagai teladan di tengah kebisingan. Mengendalikan kata-kata, baik yang diucapkan maupun dituliskan, bukan hanya soal sopan santun. Melainkan juga bagian dari jihad dalam rangka menundukkan ego dan menahan gejolak emosi. Dan jihad ini tidak pernah kehilangan relevansinya. Kata Adalah Ladang Amal Kita bisa mengubah dunia, bukan hanya lewat orasi besar, tapi juga lewat komentar yang menyejukkan, status yang menginspirasi, dan pesan yang jujur. Kata-kata kita bisa jadi ladang pahala, jika diisi dengan kebaikan. Mari kita hidupkan kembali adab dalam komunikasi, baik secara langsung maupun lewat media sosial. Dunia ini sudah terlalu bising dengan kata-kata yang melukai. Saatnya kita hadir dengan kata-kata yang menyembuhkan. Karena dalam Islam, komunikasi adalah akhlak, dan setiap kata adalah ibadah. Penulis : Satria S Pamungkas (Tegal, Jawa Tengah) Foto ilustrasi Editor : Ainun Maghfiroh dan Thamrin Humris

Read More

Terlalu Lama Pakai Chat GPT 4.0? Ini Dampak yang Mungkin Tidak Kamu Sadari!

Surabaya – 1miliarsantri.net: Bukan rahasia lagi bahwa chat gpt 4.0 telah menjadi bagian penting dari kehidupan digital banyak orang. Teknologi ini menghadirkan kemudahan luar biasa dalam mengakses informasi, membuat konten, menyusun laporan, hingga sekadar mencari inspirasi. Namun, di balik kemudahannya, pernahkah kamu bertanya apa dampak jangka panjang jika terlalu sering menggunakan chat gpt 4.0? Pasti penasaran, kan? Tapi tenang! Agar ilmu pengetahuanmu bertambah, artikel ini sengaja mengupas tuntas sisi lain dari penggunaan chatbot pintar ini, bukan untuk menakuti, tapi agar kamu lebih bijak menggunakannya. Pastikan baca penjelasan ini hingga selesai, ya! Biar tidak ketinggalan informasinya! Bagaimana Chat GPT 4.0 Mendorong Ketergantungan Digital dan Apa Saja Dampaknya? Chat gpt 4.0 memang dirancang untuk membantu. Namun, karena selalu siap memberi jawaban cepat dan akurat, tanpa disadari, banyak pengguna mulai mengandalkan AI ini dalam hampir semua aspek kehidupan digital mereka. Dari menulis caption media sosial hingga membuat keputusan penting, semuanya seolah tak lepas dari bantuan chatbot ini. Dan apa saja dampaknya jika kita terus menerus bergantuk ke aplikasi ini? Mari bahas satu persatu di bawah ini! 1. Menurunnya Kemampuan Berpikir Kritis Di awal, chat gpt 4.0 hanya digunakan sebagai alat bantu. Namun dalam jangka panjang, penggunaan yang berlebihan bisa menumpulkan logika dan daya analisis seseorang. Saat kita terbiasa menerima jawaban instan dari chat gpt 4.0, kebiasaan untuk berpikir mendalam, mengevaluasi informasi, dan membuat keputusan berdasarkan penalaran pribadi perlahan mulai hilang. Kemudahan ini juga membuat banyak orang melupakan proses pencarian mandiri secara tradisional, padahal aktivitas tersebut sangat penting untuk melatih kemampuan kognitif dan memperkuat daya analisis dalam menghadapi berbagai situasi. 2. Kreativitas yang Tergerus Perlahan Meskipun AI bisa membantu menyusun ide atau menulis cerita, terlalu sering bergantung pada chat gpt 4.0 bisa membuat kreativitas alami kita menurun. Karya yang dihasilkan pun cenderung menjadi seragam dan berasa AI karena penggunaan kalimat, gaya bahasa, hingga pola berpikir dari chat gpt 4.0 yang relatif konsisten. Jika hal ini terus dijadikan acuan utama, maka orisinalitas dan ciri khas karya seseorang dapat terganggu. Selain itu, pengguna juga mulai menunjukkan ketergantungan pada template yang disediakan AI, baik dari segi format maupun struktur tulisan, sehingga kemampuan untuk menciptakan sesuatu dari nol ikut tergerus secara perlahan. 3. Isolasi Sosial yang Tak Disadari Interaksi dengan chat gpt 4.0 memang menyenangkan, selalu tersedia, tak menghakimi, dan informatif. Tapi terlalu lama berkomunikasi dengan AI bisa menggeser hubungan sosial manusia. Menurunnya kepekaan sosial menjadi salah satu dampak tersembunyi dari penggunaan chat gpt 4.0. Berkomunikasi dengan AI tidak menuntut empati atau pemahaman emosional, sehingga lama-kelamaan bisa memengaruhi cara seseorang bersosialisasi dengan sesama manusia. Selain itu, pengguna cenderung lebih memilih ‘obrolan aman’ bersama AI daripada menghadapi diskusi nyata yang sering kali menantang secara emosional atau intelektual. Karena chat gpt 4.0 tidak pernah membantah atau membuat kita merasa tidak nyaman, hal ini berpotensi menurunkan kemampuan individu dalam membangun komunikasi yang sehat dan berani di kehidupan sosial yang sesungguhnya. 4. Ancaman Etika dan Ketergantungan Teknologi Di balik kecanggihan chat gpt 4.0, ada juga risiko etis yang harus dipertimbangkan, apalagi jika digunakan tanpa kesadaran penuh. Penyebaran informasi tanpa verifikasi menjadi salah satu risiko utama penggunaan chat gpt 4.0. Tidak semua informasi yang diberikan oleh AI benar secara mutlak. Jika pengguna tidak melakukan pengecekan ulang terhadap data atau jawaban yang diberikan, maka potensi untuk menyebarkan informasi keliru sangat besar. Selain itu, semakin sering digunakan, chat gpt 4.0 juga dapat mengaburkan batas antara hasil pemikiran manusia dan hasil dari algoritma. Dalam banyak kasus, konten digital yang dihasilkan menjadi sulit dibedakan, apakah itu benar-benar karya manusia atau sepenuhnya produk kecerdasan buatan. Bijak Menggunakan Teknologi Sebagai Solusi yang Perlu Diterapkan Menghindari penggunaan chat gpt 4.0 sepenuhnya tentu bukan solusi. Yang penting adalah menggunakannya secara proporsional dan bertanggung jawab. Mulailah dengan menetapkan batas waktu penggunaan, tetap berlatih menulis dan berpikir mandiri, serta jangan lupakan pentingnya interaksi sosial yang nyata. Chat gpt 4.0 adalah alat yang sangat berguna, namun di balik semua kecanggihannya terdapat tantangan yang harus kita sadari. Menurunnya kreativitas, kemampuan berpikir kritis, dan risiko isolasi sosial adalah beberapa dampak nyata dari penggunaan berlebihan. Maka dari itu, mari gunakan teknologi ini dengan bijak, bukan sebagai ‘tongkat’ yang membuat kita malas berjalan, tetapi sebagai ‘kompas’ yang membantu kita menemukan arah. Gunakan chat gpt 4.0 (atau AI sejenis) sebagai alat bantu, bukan pengganti nalar. Latih diri untuk mengevaluasi dan menyunting jawaban chatbot. Jadi, masih yakin ingin terus bergantung pada chat gpt 4.0 untuk segalanya?** Penulis : Ainun Maghfiroh Editor : Toto Budiman

Read More

Peduli Teknologi Ramah Lingkungan: Gaya Hidup Berkah yang Sudah Hadir Di Sekitar Kita

Bondowoso – 1miliarsantri.net: Pernahkah Anda membayangkan bagaimana dunia kita 10 tahun ke depan jika tidak ada perubahan terhadap gaya hidup dan cara kita memanfaatkan teknologi? Isu lingkungan yang makin mendesak memaksa manusia untuk tidak hanya berpikir maju, tapi juga bertindak bijak. Di sinilah teknologi ramah lingkungan mengambil peran besar. Gaya hidup seorang Muslim sejati tidak hanya berorientasi pada ibadah ritual, tetapi juga mencerminkan tanggung jawab terhadap alam semesta. Dalam era modern, kepedulian terhadap teknologi ramah lingkungan menjadi bagian penting dari gaya hidup Islami. Menggunakan energi terbarukan, mengurangi sampah elektronik, hingga memilih perangkat hemat daya adalah langkah konkret yang menunjukkan kepedulian terhadap bumi—amanah Allah yang harus dijaga. Bukan sekadar tren atau jargon industri, teknologi ini menjadi jawaban konkret atas krisis perubahan iklim, polusi, dan kelangkaan sumber daya alam.  Dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan dan insinyur telah berlomba-lomba menciptakan teknologi yang tidak hanya efisien, tetapi juga mampu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Islam mendorong umatnya untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya.” (QS. Al-A’raf: 56) Selain itu, Rasulullah ﷺ dikenal sebagai pribadi yang hemat, bersih, dan bijak dalam menggunakan sumber daya, meskipun dalam kelimpahan. Teknologi ramah lingkungan sejatinya sejalan dengan prinsip hidup Islami yang mengajarkan kesederhanaan, efisiensi, dan keberkahan dalam pemanfaatan nikmat dunia. Teknologi ramah lingkungan hadir dalam berbagai bentuk dan bidang, mulai dari energi hingga transportasi, dari konstruksi hingga gaya hidup sehari-hari. Dan dalam pembahasan khusus ini, kami akan memberikan penjelasan contoh dari teknologi ramah lingkungan yang sudah hadir di sekitar kita. Apa saja? Ini dia penjelasan lengkapnya! 1. Panel Surya Panel surya menjadi contoh paling populer dari teknologi ramah lingkungan. Teknologi ini kini semakin efisien dan terjangkau, serta dapat dipasang di berbagai lokasi, baik rumah tinggal, gedung perkantoran, hingga kendaraan listrik. Penggunaan panel surya secara signifikan dapat mengurangi emisi karbon karena menggantikan peran bahan bakar fosil dalam menghasilkan listrik. Selain itu, penggunaannya mampu menekan biaya listrik jangka panjang, yang membuatnya semakin diminati oleh masyarakat. Pemerintah dan sektor swasta juga mulai mendorong penggunaan teknologi ini dalam skala besar melalui program insentif dan proyek energi bersih nasional. 2. Kendaraan Listrik Kendaraan listrik merupakan inovasi besar dalam bidang transportasi yang mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Berbeda dengan kendaraan konvensional yang mengandalkan bahan bakar fosil dan menghasilkan emisi gas buang, kendaraan listrik digerakkan oleh baterai yang dapat diisi ulang dengan energi bersih. Teknologi ini membantu menurunkan tingkat polusi udara, terutama di kota-kota besar dunia. 5 negara produsen kendaraan listrik teratas di pasar global adalah Cina, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Jerman. Sayangnya belum satupun negara muslim yang masuk sebagai produsen. Infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya juga terus dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan kendaraan tanpa emisi ini di masa depan. 3. Bangunan Hijau Bangunan hijau atau green building merupakan penerapan teknologi ramah lingkungan di sektor konstruksi. Konsep ini mengedepankan penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan seperti kayu daur ulang, bambu, atau batu alam. Selain itu, desain bangunan dirancang agar memaksimalkan cahaya alami dan ventilasi udara, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap listrik untuk pencahayaan dan pendingin ruangan. Beberapa gedung bahkan dilengkapi dengan atap hijau atau taman vertikal yang berfungsi sebagai penyerap karbon sekaligus pendingin alami. Bangunan hijau tidak hanya berkontribusi pada lingkungan, tetapi juga memberikan kenyamanan dan kesehatan bagi penghuninya. 4. Pengolahan Limbah Modern Teknologi ramah lingkungan juga diaplikasikan dalam pengolahan limbah modern. Salah satu contohnya adalah teknologi biogas yang memanfaatkan limbah organik seperti sisa makanan dan kotoran hewan untuk diubah menjadi energi. Selain itu, terdapat mesin pemilah sampah otomatis yang mampu mengelompokkan sampah berdasarkan jenisnya untuk mempermudah proses daur ulang. Dan beberapa inovasi lain bahkan mampu mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif atau bahan bangunan. Inovasi-inovasi ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang mencemari lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi baru dari limbah yang sebelumnya tidak berguna. 5. Peralatan Rumah Tangga Hemat Energi Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga dapat menemukan teknologi ramah lingkungan dalam bentuk peralatan rumah tangga hemat energi. Perangkat seperti lampu LED memiliki efisiensi energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan lampu pijar konvensional, serta masa pakai yang lebih panjang. Mesin cuci, kulkas, dan AC dengan teknologi inverter mampu menyesuaikan penggunaan daya sesuai kebutuhan, sehingga menghemat konsumsi listrik. Tak hanya itu, beberapa peralatan dapur pintar kini dirancang agar lebih efisien dalam penggunaan air, seperti keran otomatis atau mesin pencuci piring yang hemat air. Pilihan-pilihan ini memungkinkan masyarakat turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan dari rumah sendiri. Melihat berbagai contoh nyata di atas, jelas bahwa teknologi ramah lingkungan bukan lagi sekadar konsep masa depan, ia telah hadir dan tumbuh di sekitar kita. Dunia yang lebih hijau hanya akan tercipta jika manusia mau beradaptasi dengan inovasi yang mengedepankan keberlanjutan. Mulai dari skala industri hingga rumah tangga, teknologi ini memberi peluang besar untuk hidup lebih baik tanpa merusak alam. Kesadaran akan pentingnya menjaga bumi harus berjalan seiring dengan adopsi teknologi yang mendukungnya. Saatnya kita semua berperan aktif, bukan hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai penjaga lingkungan lewat pilihan teknologi yang bijak. Karena pada akhirnya, masa depan bumi sangat bergantung pada keputusan kita hari ini, termasuk dalam memilih teknologi ramah lingkungan. Dengan mengadopsi teknologi ramah lingkungan, umat Islam tidak hanya menunjukkan kepedulian terhadap masa depan bumi, tetapi juga merealisasikan ajaran Islam secara menyeluruh. Inilah saatnya Muslim lifestyle menjadi contoh gaya hidup modern yang tidak hanya trendy, tetapi juga bertanggung jawab secara spiritual dan ekologis.** Penulis : Ainun Maghfiroh Editor : Toto Budiman

Read More

Terungkap! Inilah Perkembangan Teknologi Terbaru Yang Akan Mengubah Masa Depan Dunia

Surabaya – 1miliarsantri.net: Di tengah derasnya arus informasi dan transformasi digital, perkembangan teknologi terbaru telah menjadi sorotan global. Masyarakat modern tidak lagi hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga bagian dari evolusi yang terus berinovasi. Dari kecerdasan buatan hingga quantum computing, dunia tengah menyaksikan kemajuan luar biasa yang bukan sekadar tren, tetapi juga peta jalan menuju masa depan. Dan pada penjelasan kali ini, kita akan membahas berbagai teknologi mutakhir yang bukan hanya mengubah cara kita hidup hari ini, tetapi juga membentuk arah kehidupan manusia di masa mendatang. Siapkah Anda menjadi bagian dari revolusi ini? Tanpa basa-basi lagi, ini dia penjelasan lengkapnya! Pendorong Masa Depan dengan Inovasi Teknologi yang Tidak Bisa Diabaikan Kemajuan zaman tidak bisa dipisahkan dari lonjakan teknologi yang kian menggila. Perkembangan teknologi terbaru telah melahirkan solusi atas berbagai tantangan manusia, dari efisiensi kerja hingga peningkatan kualitas hidup. Berikut ini adalah beberapa kategori teknologi yang menjadi sorotan dan diprediksi membawa dampak besar dalam beberapa tahun ke depan: 1. Kecerdasan Buatan (AI) yang Semakin Canggih AI dalam bidang kesehatan memungkinkan diagnosis penyakit dilakukan lebih cepat dan akurat. Dalam beberapa kasus, kecerdasan buatan bahkan mampu mendeteksi kanker pada tahap awal yang sulit diidentifikasi oleh manusia. Teknologi ini membantu mengurangi risiko kesalahan diagnosis dan mempercepat penanganan pasien.AI generatif dan pembelajaran mesin juga semakin banyak digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan kreativitas. Dengan teknologi ini, proses penulisan konten, pembuatan desain grafis, hingga pengembangan produk menjadi lebih cepat dan akurat, sekaligus mengurangi beban kerja manusia. Otomatisasi cerdas di industri telah menggantikan banyak pekerjaan manual yang bersifat berulang. Robot dan sistem AI kini mampu melakukan produksi skala besar dengan tingkat presisi tinggi, sehingga mempercepat proses dan meminimalkan kesalahan yang sering dilakukan manusia. 2. Teknologi Quantum yang Mengubah Definisi Kecepatan Pemrosesan data super cepat adalah keunggulan utama dari komputer kuantum. Dibandingkan dengan komputer konvensional, teknologi ini mampu menyelesaikan kalkulasi rumit dalam waktu yang jauh lebih singkat. Hal ini sangat penting dalam bidang riset, keuangan, hingga pengembangan obat.Keamanan siber juga mengalami peningkatan berkat teknologi kuantum. Enkripsi kuantum mampu menciptakan sistem pengamanan data yang sangat sulit diretas, bahkan oleh komputer paling canggih saat ini. Ini menjadi solusi penting di tengah ancaman serangan siber yang semakin kompleks. 3. Internet of Things (IoT) dan Rumah Pintar Perangkat rumah tangga terhubung ke internet kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Teknologi IoT memungkinkan pengguna mengontrol berbagai perangkat seperti lampu, kulkas, dan pendingin udara hanya melalui smartphone, bahkan saat berada jauh dari rumah. Pemantauan kesehatan pribadi juga semakin canggih berkat jam tangan pintar dan perangkat wearable lainnya. Pengguna dapat memantau detak jantung, kadar oksigen, hingga pola tidur, yang berguna untuk mencegah masalah kesehatan sejak dini dan mendorong gaya hidup lebih sehat. 4. Energi Terbarukan dan Teknologi Ramah Lingkungan Panel surya generasi baru menjadi jawaban atas kebutuhan energi bersih. Teknologi ini kini lebih ringan, fleksibel, dan efisien sehingga bisa digunakan di lebih banyak tempat, termasuk pada kendaraan dan bangunan kecil. Baterai solid-state juga menjadi inovasi penting dalam sektor energi. Baterai ini lebih aman dari risiko kebakaran, memiliki umur pakai lebih lama, dan pengisian daya yang jauh lebih cepat dibandingkan baterai konvensional. Kendaraan listrik menjadi sektor yang paling diuntungkan dari teknologi ini. 5. Realitas Virtual (VR) dan Realitas Tertambah (AR) Pendidikan dan pelatihan kini semakin realistis berkat teknologi VR dan AR. Dokter, pilot, dan teknisi dapat menjalani simulasi latihan dalam lingkungan virtual yang sangat mirip dengan kondisi nyata tanpa risiko tinggi. Dunia hiburan pun ikut berubah. Pengguna kini bisa merasakan pengalaman konser, game, dan film yang imersif,seolah-olah berada langsung di dalamnya. Mengapa Kita Harus Siap dengan Perkembangan Teknologi Terbaru? Tidak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi terbaru ini akan mengubah cara kita bekerja, belajar, berkomunikasi, bahkan berpikir. Dunia semakin cerdas dan terhubung. Perusahaan dituntut untuk beradaptasi, individu diharuskan terus belajar, dan pemerintah wajib menciptakan regulasi yang mendukung inovasi sekaligus melindungi masyarakat dari risiko teknologi baru. Perubahan besar memang tidak selalu mudah, tapi ketika disambut dengan kesiapan dan kesadaran, teknologi justru akan menjadi alat yang memperkuat peradaban. Kita semua memiliki peran dalam mengarahkan penggunaan teknologi ke jalur yang positif, beretika, dan berkelanjutan. Di tengah gelombang inovasi global, perkembangan teknologi terbaru membawa peluang dan tantangan sekaligus. Dari kecerdasan buatan yang makin cerdas hingga quantum computing yang menakjubkan, masa depan kini terasa semakin dekat. Perubahan itu tidak dapat dihindari, namun bisa kita siapkan dengan pengetahuan dan kesadaran yang tepat. Mari menjadi bagian dari generasi yang tidak hanya menikmati kemajuan teknologi, tetapi juga membentuknya dengan bijak. Kesiapan menghadapi perkembangan teknologi terbaru bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan di era yang serba cepat ini. Teknologi akan terus bergerak maju, dan hanya mereka yang adaptif dan terus belajar yang mampu bertahan dan unggul. Salah satu perusahaan IT yang concern adalah PT. Cipta Karya Teknologi Indonesia atau biasa disingkat CKTI. Dengan tagline one stop digital solution, layanannya bisa diakses melalui https://ckti.co.id Beragam proyek layanan custom IT telah sukses terlaksana, baik skala kecil, menengah hingga besar. Tidak hanya di dunia industri manufaktur, tapi juga lembaga pendidikan yang mulai bertransformasi ke sistem digitalisasi. Bagi para pihak yang ingin berkonsultasi terkait kebutuhan digital untuk bisnis dan organisasi, bisa menghubungi wa.me/6281248832242. Dengan membuka diri terhadap inovasi, meningkatkan literasi digital, dan membekali diri dengan keterampilan masa depan, kita tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pelaku perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan dunia. Penulis : Ainun Maghfiroh Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris

Read More

Tren ‘Gamifikasi’ Di Dunia Pendidikan, Menciptakan Belajar Yang Lebih Seru

Situbondo – 1miliarsantri.net: Siapa bilang belajar selalu membosankan? Saat ini dunia pendidikan telah mengalami perubahan besar. Salah satu pendekatan yang sedang naik daun adalah “Gamifikasi” dalam dunia pendidikan. Jika kalian masih asing dengan istilah ini, jangan khawatir simak terus artikel ini sampai selesai. Model belajar konvensional yang cenderung satu arah sering kali membuat siswa pasif dan mudah kehilangan fokus karena dianggap monoton. Dengan gamifikasi, proses belajar menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Siswa termotivasi dan tertantang untuk menyelesaikan tugas layaknya sebuah misi dalam permainan, serta bersaing sehat dengan teman-teman sekelasnya. “Gamifikasi adalah konsep di mana elemen-elemen permainan seperti poin, level, badge, tantangan, dan reward diterapkan dalam proses belajar. Bukan hanya sekadar membuat belajar jadi lebih menyenangkan, gamifikasi juga mampu meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa.” Dengan adanya gamifikasi ini maka belajar akan terasa seperti sebuah petualangan seru, dan materi/informasi jadi lebih mudah untuk dicerna. Nah, di sinilah kekuatan dari tren ini. Belajar menjadi lebih seru dengan melibatkan proses menjelajah, mengalami dan juga menantang. Rahasia di Balik Gamifikasi, Belajar Bahasa Inggris Terasa Seperti Bermain Konsep dasar dari tren gamifikasi ialah menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan interaktif, mirip seperti saat bermain game. Kita tahu, game memiliki kekuatan untuk membuat seseorang betah berjam-jam menatap layar, bukan karena mereka malas belajar, tapi karena game memberikan sensasi pencapaian, tantangan yang seru dan terus berkembang. Ketika pendekatan ini dibawa ke ruang kelas, baik kelas fisik maupun digital hasilnya cukup mencengangkan. Siswa jadi lebih aktif, lebih terlibat, dan bahkan lebih semangat mengerjakan tugas-tugas belajar. Salah satu bentuk nyata dari gamifikasi adalah penggunaan aplikasi pembelajaran interaktif bahasa Inggris seperti Learning Room. Di bawah naungan PT. 8 Elements, perusahaan yang didirikan pada tahun 2003 di Hongkong, telah menjadi penyedia layanan konten premium yang paling berpengalaman di Asia Tenggara. Sejak tahun 2020, PT. 8 Elements telah berdedikasi untuk mengembangkan program pendidikan yang inovatif. Secara khusus PT. 8 Elements mengembangkan produk digital dalam program pendidikan yang interaktif dan inovatif seperti Bibalala dan LearningRoom. Di aplikasi-aplikasi ini, pengguna bisa mengikuti pelajaran sambil menyelesaikan tantangan dan mengumpulkan skor. Dan telah banyak digunakan oleh ribuan siswa TK, SD dan SMP di Indonesia. Tidak sedikit guru ataupun dosen yang kini mulai menerapkan metode ini sebagai pelengkap pembelajaran konvensional mapel Bahasa Inggris. Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-5 se-Asia Tenggara, serta peringkat ke-79 dari 113 negara di dunia. Bahasa Inggris adalah bahasa internasional dan menjadi sangat penting baik bagi pemerintah, instansi pendidikan, dan swasta. Mayoritas masyarakat Indonesia mengakui bahwa kemahiran berbahasa Inggris penting untuk membuka peluang. Namun, data menunjukkan bahwa kemahiran berbahasa Inggris di Indonesia masih sangat rendah. Menteri Pendidikan telah mengeluarkan peraturan mengenai Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib pada tahun ajaran 2027/2028. Permendikbud Ristek Nomor 12 Tahun 2024, Pasal 33 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah, menyatakan: “Mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah, atau lembaga yang setara akan menjadi mata pelajaran pilihan yang dapat ditawarkan berdasarkan kesiapan satuan pendidikan hingga tahun ajaran 2026/2027, dan akan beralih menjadi mata pelajaran wajib pada tahun ajaran 2027/2028.” LearningRoom adalah media pembelajaran bahasa Inggris untuk SD dan SMP yang menggunakan Kurikulum Merdeka dan mengadaptasi Kurikulum Internasional Cambridge. Penerapan gamifikasi dalam dunia pendidikan tidak hanya tentang menambahkan elemen permainan dalam proses pembelajaran. Tapi yang terpenting adalah bagaimana elemen itu mampu menunjang perkembangan dan pemahaman siswa. Jadi, bukan sekadar seru-seruan, tapi tetap memiliki nilai akademik yang kuat. Guru dan pengajar juga harus cerdas dalam memilih jenis gamifikasi yang sesuai dengan karakter siswa. Ingat tidak semua siswa senang dengan sistem skor atau ranking. Beberapa mungkin lebih tertarik pada cerita interaktif atau tantangan kreatif. Maka dari itu, pendekatan ini sangat fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan kelas. Yang menarik, gamifikasi tidak terbatas pada anak-anak saja. Tapi, banyak pelatihan kerja, kursus online, bahkan tingkat universitas yang mulai menerapkan gamifikasi dalam kurikulumnya. Karena terbukti, konsep ini bisa meningkatkan keterlibatan/partisipasi dan mendorong peserta untuk menyelesaikan proses belajar dengan lebih konsisten. Menjadi Bagian dari Transformasi Belajar yang Lebih Menyenangkan Menerapkan tren gamifikasi dalam dunia pendidikan memang membutuhkan sedikit usaha ekstra, terutama dari sisi perencanaan dan kreativitas pengajar. Namun, hasil yang didapatkan sebanding dengan energi yang dikeluarkan. Siswa tidak hanya mendapatkan materi pembelajaran saja, tapi juga pengalaman belajar yang lebih berkesan dan melekat. Buat kalian yang sedang berkecimpung dalam dunia pendidikan, cobalah untuk mengintegrasikan gamifikasi kecil dalam aktivitas sehari-hari. Tidak harus langsung menggunakan aplikasi atau sistem kompleks, kamu bisa mulai dari hal sederhana seperti memberikan penghargaan, membuat kompetisi mini dalam kelompok, atau menciptakan cerita menarik di balik topik pelajaran. Selain itu, penting juga untuk tidak melupakan esensi dari proses belajar. Gamifikasi bukan pengganti metode belajar, melainkan alat bantu yang bisa membuat pembelajaran jadi lebih hidup. Kita tetap harus fokus pada tujuan pembelajaran dan bagaimana siswa bisa mencapai kompetensi yang diharapkan. Ada berbagai potensi yang dapat dikembangkan dari tren ini. Bahkan ke depan, gamifikasi bisa dikombinasikan dengan teknologi lain seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan ruang belajar yang sepenuhnya interaktif dan personal. Bayangkan saja, kita mempelajari sejarah dengan proses menjelajahi Mesir Kuno lewat kacamata VR, atau mempelajari fisika dengan simulasi permainan berbasis real-time. Itu bukan mimpi, tapi masa depan yang mulai dirintis hari ini. Saat teknologi berkembang pesat dan generasi muda tumbuh dengan cara belajar yang berbeda, pendekatan ini bisa menjadi jembatan yang menghubungkan keingintahuan mereka dengan materi pelajaran. Sebagai pelajar, tenaga pendidik, ataupun orang tua, kita semua bisa ambil bagian dalam perubahan ini. Mari kita buat proses belajar menjadi pengalaman yang ditunggu-tunggu, bukan ditakuti. Karena ketika belajar terasa menyenangkan, hasilnya pun akan jauh lebih bermakna. Semoga tren ini bisa terus berkembang dan diterapkan lebih luas, agar makin banyak anak dan remaja yang cinta dengan proses belajar. Tidak sekadar mengejar nilai, tapi merayakan ilmu sebagai bagian dari perjalanan hidup mereka.** Penulis : Iffah Faridatul Hasanah Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris

Read More