Mengembalikan Semangat UUD 1945 Melalui Piagam Jakarta

Surabaya – 1miliarsantri.net: M. Isa Ansori, sosok Kolumnis dan Akademisi, saat ini menjabat selaku Dewan Pakar LHKP PD Muhammadiyah Surabaya, dan Wakil Ketua ICMI Jatim, menghadirkan sebuah review atau catatan sejarah yang patut dijadikan sebagai literasi untuk memahami sejarah konstitusi bangsa Indonesia. Tanggal 22 Juni 1945 adalah titik penting dalam sejarah konstitusi bangsa Indonesia. Pada hari itulah, sembilan tokoh bangsa yang tergabung dalam Panitia Sembilan berhasil merumuskan dokumen bersejarah bernama Piagam Jakarta. Naskah ini merupakan hasil kompromi mulia antara golongan nasionalis dan agamis, yang kemudian menjadi dasar awal bagi Pembukaan UUD 1945. Lima sila yang dirumuskan, berikut adalah 5 sila yang dirumuskan pada 22 Juni 1945: Dalam sila pertama itulah tercantum tujuh kata yang kelak memicu perdebatan dan pergolakan. Pada 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi, kalimat tersebut dihapus oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) demi menjaga persatuan, khususnya untuk meredakan keberatan dari wakil-wakil Indonesia bagian timur. Namun sejarah seringkali dibaca secara sepotong. Sehingga semangat moral didalam tujuh kata Piagam Jakarta dalam Pancasila dihapus karena dianggap sebagai eksklusivitas Para perwakilan Islam dalam BPUPKI mengambil sikap negarawan dan menganggap penghapusan tujuh kata itu bukanlah pengingkaran terhadap Islam atau agama lain, melainkan langkah arif para pendiri bangsa untuk menghindari disintegrasi. Bahkan Mohammad Hatta menyatakan, keputusan itu diambil demi mempertahankan keutuhan negara yang baru lahir. Meskipun kata-katanya dihapus, semangat Piagam Jakarta tetap hidup. Presiden Soekarno, dalam Dekrit 5 Juli 1959, menegaskan bahwa Piagam Jakarta “menjiwai” dan merupakan bagian tak terpisahkan dari Pembukaan UUD 1945. Artinya, semangat ketuhanan yang adil dan beradab, serta keadilan sosial yang berlandaskan nilai-nilai agama, tetap menjadi fondasi konstitusi kita. Makna Tujuh Kata Sayangnya, dalam narasi publik, tujuh kata dalam Piagam Jakarta sering kali dipersepsikan sebagai bentuk eksklusivisme Islam. Padahal, jika dilihat dengan kaca mata kebangsaan dan moralitas universal, kalimat “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” mengandung semangat bahwa setiap agama memiliki konsekuensi moral dan tanggung jawab etik bagi pemeluknya. Kalimat tersebut tidak bicara soal dominasi, tetapi tentang komitmen spiritual yang mendasari keadaban publik. Maka, semangat itu justru inklusif—bukan eksklusif. Ia mengajak kita untuk menempatkan agama sebagai sumber nilai dalam membangun keadilan, kejujuran, dan keberpihakan terhadap yang lemah. Relevansi Hari Ini Dalam situasi kontemporer, di mana moralitas publik sering kali tergerus oleh pragmatisme politik dan ekonomi, semangat Piagam Jakarta perlu dihidupkan kembali. Bukan dalam bentuk legal-formal, tetapi dalam praksis kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita memerlukan fondasi etika publik yang kuat, dan agama—apa pun itu—harus hadir untuk menuntun arah bangsa. Menarik bahwa saat ini banyak diskusi tentang perlunya pendidikan karakter, revolusi mental, dan integritas pejabat publik. Semua itu sejatinya telah dirumuskan dalam semangat Piagam Jakarta. Bahwa kehidupan bernegara mesti dilandasi oleh tanggung jawab spiritual yang menjiwai keputusan politik, ekonomi, dan hukum. Menautkan Sejarah, Menjemput Masa Depan Untuk memahami pentingnya Piagam Jakarta, mari kita tengok kembali linimasa sejarah singkat yang memperlihatkan betapa naskah ini lahir dari proses yang penuh kesungguhan: 29 Mei – 1 Juni 1945: BPUPKI menggelar sidang pertama, dan Bung Karno menyampaikan pidato Pancasila. 22 Juni 1945: Panitia Sembilan merumuskan Piagam Jakarta sebagai bentuk kompromi ideologis. 17 Agustus 1945: Proklamasi kemerdekaan Indonesia. 18 Agustus 1945: UUD 1945 disahkan, dengan perubahan sila pertama. 5 Juli 1959: Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit yang mengakui Piagam Jakarta sebagai sumber semangat konstitusi. Dari proses itu, kita belajar bahwa para pendiri bangsa mengedepankan nilai kebangsaan dan keadilan sosial, tanpa menghilangkan fondasi religius. Bung Karno bahkan menyebut Piagam Jakarta sebagai “jiwa” Pembukaan UUD 1945. KH Wahid Hasyim, tokoh Islam dan anggota Panitia Sembilan, menegaskan bahwa penghapusan tujuh kata bukanlah pengorbanan kosong, tetapi bentuk ikhlas demi bangsa, sembari berharap nilai Islam tetap menjadi ruh konstitusi. Penutup Kini saatnya kita mengembalikan semangat UUD 1945 melalui Piagam Jakarta, bukan dengan memunculkan kembali perdebatan formal tentang frasa, tetapi dengan menghidupkan substansi spiritual dan keadilan sosial dalam kehidupan bernegara. Indonesia dibangun untuk menjadi bangsa besar, dan bangsa besar hanya akan bertahan bila memiliki fondasi nilai yang luhur. Negeri ini membutuhkan kembali kesadaran bahwa hukum dan kekuasaan tidak netral. la harus berpihak: berpihak pada kebaikan, pada nilai ketuhanan, dan pada cita keadilan. Dan semua itu, telah dirintis sejak para pendiri bangsa menorehkan pena dalam Piagam Jakarta. Surabaya, 22 Juni 2025 Penulis : M. Isa Ansori, adalah Kolumnis dan Akademisi, Dewan Pakar LHKP PD Muhammadiyah Surabaya, Wakil Ketua ICMI Jatim. Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris

Read More

Revisi Jadwal Pemulangan Jamaah Haji Debarkasi Surabaya, Cek Info Resmi Kanwil Kemenag Jatim

Surabaya – 1miliarsantri.net: Kepulangan jemaah haji Indonesia tahun 2025 disambut dengan rasa haru dan syukur di berbagai daerah tanah air. Setelah menjalankan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, para jamaah mulai kembali ke Indonesia secara bertahap sejak awal Dzulhijjah, membawa kenangan spiritual yang mendalam serta harapan menjadi pribadi yang lebih baik. Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi, Akhmad Fauzin mengatakan, jemaah telah melaksanakan puncak prosesi ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), serta bersiap untuk proses kepulangan. “Alhamdulillah, fase puncak haji telah selesai. Seluruh jemaah Indonesia telah kembali ke hotel masing-masing di Mekkah dengan selamat,” kata Fauzin, dikutip dari laman Kemenag, Selasa (10/6/2025). Di waktu bersamaan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur secara resmi pada 10 Juni 2025 mengumumkan revisi jadwal pemulangan jamaah haji Debarkasi Surabaya Tahun 1446 H/2025 M. Perubahan ini disampaikan melalui surat bernomor B-2916/Kw.13.05/HJ.05/06/2025 yang ditandatangani oleh Plh. Kepala Kanwil, Syaikhul Hadi. Revisi tersebut dilakukan sehubungan dengan adanya perubahan jadwal penerbangan dan pembaruan komposisi jemaah berdasarkan laporan riil keberangkatan dari masing-masing kloter. “Kami mohon perhatian seluruh Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota se-Jawa Timur untuk menyesuaikan dengan jadwal terbaru,” ujar Syaikhul Hadi. Revisi Jadwal Kloter ini mencakup data pemulangan 97 kloter dengan total 36.815 jemaah haji dari seluruh wilayah di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur. Jadwal terbaru ini telah disusun berdasarkan pembaruan yang diterima hingga 4 Juni 2025 dan akan terus diperbarui apabila terjadi perubahan lebih lanjut. Pemulangan jemaah dari Tanah Suci dimulai pada 11 Juni 2025 dan akan berlangsung secara bertahap hingga 11 Juli 2025. Jemaah akan tiba kembali di Tanah Air melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya, dengan rincian kedatangan yang dapat dilihat pada lampiran revisi jadwal. Jamaah haji yang berasal dari Kab. Tulungangung, Kota Surabaya, Kab. Kediri, Kota Kediri, Kab. Bondowoso, Kab. Jombang dan Kab. Mojokerto, merupakan 3 kloter awal yang mendarat di bandara juanda pada tanggal 12 Juni 2025 dengan nomor penerbangan SV 5246 – 376 jamaah, SV 5704- 380 jamaah dan SV 5106-379 jamaah dari Jeddah. Terdapat tujuh kloter jemaah haji Indonesia secara bertahap yang pulang ke tanah air pada 11 Juni 2025, termasuk embarkasi Surabaya di dalamnya. Berikut daftar lengkapnya: Kloter 01 Embarkasi Ujung Pandang (UPG 01) Kloter 01 Embarkasi Lombok (LOP 01) Kloter 01 Embarkasi Pondok Gede Jakarta (JKG 01) Kloter 02 Embarkasi Ujung Pandang (UPG 02) Kloter 01 Embarkasi Surabaya (SUB 01) Kloter 02 Embarkasi Surabaya (SUB 02) Kloter 01 Embarkasi Jakarta (JKS 01). Proses pemulangan jemaah haji pada gelombang pertama ini akan berlangsung hingga 25 Juni 2025. Kanwil Kemenag Jatim menegaskan bahwa koordinasi dengan pihak maskapai, asrama haji, serta otoritas bandara telah dilakukan secara intensif untuk memastikan kelancaran proses debarkasi. “Atas nama seluruh jajaran Kemenag Jatim, kami menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan perhatian semua pihak dalam menyukseskan penyelenggaraan haji tahun ini,” pungkas Hadi. Untuk informasi lebih lanjut dan rincian jadwal pemulangan, masyarakat dapat mengakses laman resmi Kanwil Kemenag Jatim atau menghubungi petugas haji masing-masing kabupaten/kota. untuk selengkapnya silahkan unduh melalui tautan dibawah ini https://acrobat.adobe.com/id/urn:aaid:sc:AP:a8992e04-1363-49b6-bfe2-2932094ef7fa Ikuti terus Info Haji 1miliarsantri.net melalui rubrik “Kabar Umroh Haji”, dapatkan berita aktual dari sumber terpercaya. Penulis : Toto Budiman Editor : Thamrin Humris

Read More

In Memoriam ‘KH. Syafi’ Misbah’ Pengasuh PP Alhidayah Ketegan Sidoarjo

Surabaya – 1miliarsantri.net: Gus Mujab sapaan akrab KH. Ahmad Mujab Muthohhar, dalam tulisannya mengisahkan tentang “SOSOK KIAI YANG SEDERHANA”, In Memoriam ‘KH. Syafi’ Misbah’ Pengasuh PP Alhidayah Ketegan Sidoarjo. Mas Syafi’ kami biasa memanggil, beliau masih keluarga istri yang di Ampel Surabaya, sosok yang sangat sederhana, sebagai pengasuh yang membersamai ribuan santri, yang menyebar di beberapa cabang di wilayah Sidoarjo dan Pacet Mojokerto. orang yang pernah sowan beliau pasti tahu bagaimana cara berpakaian, bertutur dan selalu bicara apa adanya tanpa basa basi. KIAI YANG RAJIN SILATURRAHMI Beliau adalah benar-benar diantara kiai yang sangat ringan kakinya melangkah untuk silaturrahmi kepada saudara-saudaranya, para santrinya dan undangan dimanapun, kecuali ada udzur syar’i, yang mengenal beliau pasti tahu bagaimana beliau dalam satu hari bisa di beberapa kota dan bahkan di pondok mau ada acara, beliau masih menyempatkan hadir di undangan-undangan saudara dan santri-santrinya. KIAI TELADAN DALAM MENCETAK KADER DI MASYARAKAT Sudah dua tahun ini, di pondok yang kami rintis bersama istri yaitu Darut Ta’lim Annawawi beliau beri Guru Khidmah. Masih terngiang kalimat yang terucap dari beliau: ” Ayo dek semangat didik santri tak ewangi guru, mbak-mbak santri teko ketegan iso bantu ngajar Kitab di Program Diniyah”. Urusan mencetak kader, beliau ahlinya, semangatnya tak pernah padam dalam memotivasi kami dalam urusan Khidmatul Ummah melalui Thoriqoh Atta’lim Watta’alum, bagi beliau kedua konsep itu untuk santri harus beriringan. TOTALITAS KHIDMAH JAMA’AH HAJI Haji 1446 H ini beliau masih istiqomah berkhidmah kepada Jama’ah haji KBIHU yang beliau pimpin yaitu Assyumaisy, hari ini, Jum’at 10 Dzulhijjah 1446/6 Juni 2025 beliau wafat setelah tuntas Wukuf, Mudzalifah dan Lempar Jumroh Aqobah. Dua hari yang lalu sebelum prosesi Wukuf, kami sempat bersapa, dan akan bertemu setelah prosesi Haji, kebetulan hotel kami tidak berjauhan, tapi hari ini, saat kami juga membersamai tamu-tamu Allah, di group PPIH kloter Jatim ada Info beliau ditimbali kaleh Pengeran. Begitu mulia engkau mas, keihlasanmu dalam melayani tamuNya, totalitasmu dalam berkhidmah kepada tamu-tamuNya disaksikan oleh banyak orang mas, video itu sudah viral, engkau yang secara fisik sudah lelah, capek, masih mendorong jama’ah dengan kursi roda saat menuju jamarot. MasyaAllah. Ya Allah, beliau begitu mulia disisi-Mu, Engkau panggil beliau dalam kondisi masih berihram dan belum sempat berganti baju biasa setelah Tahallul Awal. Engkau ambil beliau disaat beliau setelah menyelesaikan wukuf, yang dalam Sabda kekasih-Mu Dosa-dosa Engkau ampuni semua, dan seperti bayi yang baru lahir dari rahim Ibunya. Mas, dalem bersaksi panjenengan Piyantun sae, masih teringat belum sampai 20 hari lalu, panjenengan menjadi perwakilan keluarga saat prosesi keberangkatn jenazah mertua kami, Ibu Nyai Hj. Iffat Nawawi Ampel, panjenengan Ngimami sholat jenazah, panjenengan ikut mengantarkan ke Pemakaman di Ampel, MasyaAllah….Matur suwun sanget mas. Semoga Allah memberi kedudukan yang mulia di sisi-Nya. Aamiin.*** Penulis : KH. Ahmad Mujab Muthohhar ‘Gus Mujab’, Pengasuh Pondok Pesantren Darut Ta’lim An Nawawi Ampel. Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris Foto istimewa.

Read More

SMA Al Hikmah Boarding School Batu ‘Mempersiapkan Anak Didik Hidup Beragama, Berbudi Sekaligus Berprestasi’

Batu, Malang – 1miliarsantri.net: Di tengah dinamika zaman yang terus berubah, IIBS Al Hikmah Batu hadir sebagai mercusuar pendidikan yang mempersiapkan generasi muda tak hanya untuk menjadi pembelajar hari ini, tetapi juga pemimpin masa depan. Dengan semangat “Today’s Learners, Tomorrow’s Leaders”, sekolah ini menanamkan nilai-nilai keilmuan, kepemimpinan, dan akhlak mulia dalam setiap langkah pembelajaran.  Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Al Hikmah berdiri sejak tahun 1989 dan menginisiasi sistem fullday school yang pada saat itu adalah sebuah system baru dalam persekolahan di Surabaya, Jawa Timur. Setelah seperempat abad YLPI Al Hikmah mempersembahkan sebuah sistem sekolah fullday school kepada NKRI. Sekolah-sekolah di lingkungan YLPI Al Hikmah mulai tingkat KB, TK, SD, SMP, SMA, dan STKIP kini telah menjadi pilihan masyarakat dalam menyekolahkan anak dan menjadi rujukan sekolah lainnya, baik sekolah swasta maupun negeri. Pada tahun 2014, sejak melewati masa 25 tahun, pengurus yayasan gencar menghembuskan ide tentang konsep pendidikan baru yang akan menjadi perhatian Al Hikmah berikutnya. Dengan pertimbangan yang panjang sebagaimana sudah dipaparkan sebelumnya, Yayasan LPI Al Hikmah memilih untuk mengembangkan jenis sekolah berasrama yang memungkinkan peserta didik belajar lebih banyak dan lebih dalam berbagai macam soft skill yang dibutuhkan di masa depan. Metode self directed learning SMA Al Hikmah Boarding School Batu secara khusus ditetapkan untuk menerapkan self directed learning sebagai pendekatan belajar yang digunakan. Pendidikan di SMA Al Hikmah Boarding School Batu bertujuan “mempersiapkan anak hidup beragama” bukan menjadi ahli agama. SMA Al Hikmah Boarding School Batu memberikan pendidikan agama sebanyak waktu yang ada dalam setiap harinya, artinya sehari 24 jam. Penerapan pendidikan agama dilakukan dalam setiap aktivitasnya. Pendidikan agama diberikan di asrama maupun di sekolah. Beberapa konsep dasar hidup beragama ditanamkan di asrama, kemudian dikuatkan dan dibiasakan dalam konteks pembelajaran di sekolah. Setelah menjadi pelopor dalam menerapkan program sekolah sehari penuh di Indonesia, YLPI Al Hikmah terus mengembangkan diri untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Republik Indonesia dengan membuka program pendidikan berbasis asrama. Selama sekitar 4 tahun, program pendidikan berbasis asrama telah dibuka untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA Al Hikmah IIBS Batu) di desa Giripurno, Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Untuk melengkapi program pendidikan asrama selama 6 tahun, pada tahun ajaran 2020/2021, tingkat junior dibuka dengan nama SMP Al Hikmah IIBS Batu, yang berlokasi di tempat yang sama, di lereng Gunung Arjuno, Kota Batu, Jawa Timur. Sebagai bagian integral dari program pendidikan berbasis asrama selama 6 tahun, SMP Al Hikmah IIBS Batu akan membantu mempersiapkan generasi aqil baligh (dewasa secara fisik dan mental) yang mampu mempelajari nilai-nilai kehidupan dan siap mengemban tanggung jawab kehidupan sesuai dengan usia perkembangan mereka. Seiring dengan rencana tersebut, pihak Al Hikmah IIBS Batu terus bertransformasi melampaui definisi sekolah konvensional, “kami percaya bahwa penerapan kurikulum yang lebih dipersonalisasi untuk setiap siswa, serta kurikulum berbasis kompetensi yang terintegrasi secara digital untuk semua tingkatan, akan menjadi lebih menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak.” Visi dan Misi Besar Sekolah Meluluskan peserta didik yang sholih, siap mengemban tanggung jawab kehidupan, muslih dan berprestasi optimal. Visi ini mencerminkan tekad IIBS Al Hikmah Batu untuk mencetak generasi yang utuh—baik dari sisi spiritual, sosial, maupun intelektual. Sholih berarti sekolah menanamkan nilai-nilai keislaman secara menyeluruh agar peserta didik menjadi pribadi yang taat kepada Allah SWT, berakhlak mulia, dan menjadikan agama sebagai landasan hidup dalam setiap aspek. Peserta didik dipersiapkan mengemban tanggung jawab kehidupan. Pendidikan tidak hanya menyiapkan siswa secara akademis, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan hidup, ketangguhan mental, dan kedewasaan berpikir agar mampu menjalani peran sebagai individu, anggota masyarakat, dan pemimpin yang bertanggung jawab. Sementara muslih berarti lebih dari sekadar sholih untuk dirinya sendiri, siswa diharapkan menjadi muslih—yaitu pribadi yang membawa perbaikan dan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar, baik melalui tindakan, pemikiran, maupun kontribusi nyata di tengah masyarakat. Output yang diharapkan maka akan lahir peserta didik yang berprestasi optimal. Sekolah mendorong dan memfasilitasi peserta didik untuk meraih prestasi terbaik sesuai potensi mereka, baik dalam bidang akademik, keagamaan, maupun keterampilan lainnya, sebagai bentuk ikhtiar untuk menjadi insan yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global. Menyelenggarakan proses pendidikan yang menumbuhkan kesadaran siswa akan tujuan penciptaan dan hakekat kehidupan dengan menekankan pada 5 nilai utama atau core values. Diantara value tersebut adalah Islamic value, strong leadership, academic mastery, global competencies, dan enterpreneurship mindset. Sehingga lahir profil peserta didik yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan alam dan sosial. Serta berkarakter berkebhinekaan global. Untuk mencapai tujuan besar tersebut, pihak SMA Al Hikmah IIBS Batu menyiapkan sarana prasarana pendukung yang mumpuni. Mulai dari gedung sekolah, ruangan lobi luas, kelas yang nyaman, laboratorium lengkap, perpustakaan berbasis digital, berbagai sarana olahraga, fasilitas poliklinik, asrama putra dan putri terpisah hingga masjid luas yang representatif. Proses seleksi masuk dan program unggulan Untuk diterima menjadi peserta didik di SMA Al Hikmah IIBS Batu, sekolah menerapkan seleksi yang cukup ketat. Ada 5 langkah test yang harus dilewati calon peserta didik, mulai dari test psikologi untuk mengetahui potensi yang dimiliki. Dilanjutkan test akademik, test Al Qur’an, test kebugaran hingga test wawancara orang tua dan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk menggali visi misi orang tua dan pengasuhan di rumah dan sekolah asal. Tidak mengherankan kalau kemudian, banyak prestasi yang telah ditorehkan peserta didik di ajang kompetisi nasional dan internasional. Diantaranya Gold Medal IYSA Grand Award Jakarta International Science Fair 2024 dan Gold Medal International Science dan Invention Fair 2023 di Bali. Yang unik adalah alumni Al Hikmah tidak identik dengan satu profesi tertentu. Mulai dari dokter, militer, kedinasan, pengusaha, dan sektor penting lainnya yang cukup merata. Program unggulan yang diterapkan mulai dari Basic Leader Camp – BLC, Intensive Leader Camp – ILC, Kesamaptaan dan Tasmi Al Qur’an, membuat para peserta didik betul-betul dipersiapkan untuk mencapai masa depan yang gemilang. Al Hikmah Boarding School menerapkan konsep dasar Integrated-Activities dan Integrated Curiculum, yang berarti seluruh program dan aktivitas anak yang ada di sekolah, mulai dari belajar, bermain, makan, beribadah, bahkan tidur dikemas dalam suatu sistem pendidikan. Kalau dengan sistem pendidikan yang didesign lengkap dan konfrehensif, orang tua mana yang tidak tertarik. Profil lulusan Sholih, Muslih dan memiliki Akademik Optimal jadi dambaan banyak orang tua yang peduli masa depan anak-anaknya. Dengan kata lain, Al Hikmah Boarding School berusaha…

Read More

Menjelang Haflah At-Takrim 2025, Santri Darul Hijrah Hadapi Tantangan Persiapan dengan Semangat Kolektif

Pasuruan – 1miliarsantri.net: Pondok Pesantren Darul Hijrah tengah bersiap menggelar hajatan Haflah At-Takrim 2025, yang melibatkan Mahad Tahfidzhul Pusat Surabaya serta seluruh cabang pesantren Darul Hijrah Putra dan Darul Hijrah Putri Mojokerto bersama dengan pesantren Darul Qonitaat Pasuruan. Ma’had Tahfizh Darul Hijrah berdiri pada tahun 2012, berawal dari Surabaya. Merupakan bagian dari program Dewan Pimpinan Wilayah Hidayatullah Jawa Timur. Jenjang pendidikan yang dikelolanya SMP/MTs dan SMA/MA. Prosesi ini menjadi momen istimewa karena sekaligus menjadi kegiatan wisuda perdana bagi santriwati. Acara tersebut akan digelar pada Ahad, 18 Mei 2025, bertempat di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan dan dihadiri oleh seluruh wali santri kelas IX dan XII serta tamu undangan dari berbagai lembaga seperti BMH (Baitul Maal Hidayatullah), DPW Hidayatullah Jawa Timur dan lain sebagainya, yang diperkirakan mencapai 600 orang, dan jumlah wisudawan 238 orang. Agenda Besar Dan Tantangannya Meski menjadi agenda besar, persiapan wisuda kali ini menghadirkan tantangan tersendiri. Salah satunya adalah keterbatasan waktu persiapan bagi santri pengisi acara. Santri yang ditunjuk menjadi MC baru dipilih satu pekan sebelum acara, dan hingga beberapa hari menjelang pelaksanaan, mereka masih belum menerima teks resmi dari panitia. Meski menjadi agenda besar, persiapan wisuda kali ini menghadirkan tantangan tersendiri. Salah satunya adalah keterbatasan waktu persiapan bagi santri pengisi acara. Santri yang ditunjuk menjadi MC baru dipilih satu pekan sebelum acara, dan hingga beberapa hari menjelang pelaksanaan, mereka masih belum menerima teks resmi dari panitia. Ada 6 orang MC yang dibagi menjadi 3 kloter yang akan memandu seluruh rangkaian acara.“Latihan intensif baru akan dimulai Jumat dan Sabtu ini.” Artinya, waktu kami sangat mepet dan dituntut membawakan dalam 3 bahasa, Indonesia, Arab dan Inggris . Untuk itu, “kami harus memanfaatkan waktu di hari sebelumnya menggelar latihan demi totalitas di acara,” ujar Zufar Rauf, Sekretaris OSDHA DH 2, sekaligus MC terpilih di sesi pembukaan kirab. Pembina MC, Ustadz Ahmad Mubarok dari DH Kediri, ditunjuk langsung oleh Ustadz Ihya’ Ulumuddin, Ketua Yayasan Darul Hijrah Surabaya, karena sebelumnya pernah menangani pelatihan MC saat launching cabang Darul Hijrah di Kediri. Beliau sekaligus merupakan founder English for Adab. Diharapkan, pengalaman beliau dapat membantu para santri tampil maksimal meskipun dengan waktu latihan yang terbatas. Beberapa santri juga sempat merasa bahwa suasana persiapan belum cukup mencerminkan kesakralan sebuah prosesi kelulusan. Namun, hal ini justru menjadi dorongan bagi tim media dan pengurus OSDHA serta jajaran panitia acara untuk menciptakan atmosfer tantangan dalam menerima amanah yang lebih mendalam. “Kami ingin acara ini tak hanya rapi secara teknis, tapi juga menyentuh sisi emosional para wisudawan dan keluarga mereka. Ini bukan sekadar pelepasan, tapi ini sekaligus penghormatan,” ujar salah satu panitia acara. Seluruh rangkaian acara dikemas oleh para santri aktif, dengan bimbingan pembina masing-masing. Tim media OSDHA juga turut mendokumentasikan proses perjalanan acara ini untuk disampaikan kepada khalayak luas.Reportase dilakukan sebelum dan saat pelaksanaan wisuda. Bersambung ke Bagian Kedua: Reportase Hari-H Wisuda Akbar 2025.*** Penulis : Tim Media OSDHA Darul Hijrah 2 Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris Sumber : https://pesantrendarulhijrah.com

Read More