Update Perang Gaza Hari Ini: AS Habiskan Rp540 Triliun, Israel Klaim Tarik Pasukan Tahap Pertama

Laporan terbaru dari Gaza: Serangan drone Israel menewaskan warga sipil, AS telah keluarkan $34 miliar untuk mendukung Israel sejak 2023, sementara 200 ribu warga Palestina mulai kembali ke Gaza Utara pasca gencatan senjata. Gaza – 1miliarsantri.net: Situasi di Jalur Gaza kembali menjadi sorotan dunia setelah serangkaian perkembangan penting terjadi dalam 24 jam terakhir. Konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun ini menunjukkan dinamika baru, baik di tingkat diplomatik maupun militer. Trump: Gaza Harus Punya Pemerintahan Tanpa Militer Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan menginginkan agar Gaza memiliki pemerintahan sendiri, namun tanpa kekuatan militer. Pernyataan ini dikutip dari laporan Haaretz yang mengungkap pandangan pejabat senior AS mengenai masa depan Gaza pasca-konflik. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi AS untuk membentuk stabilitas politik di wilayah tersebut, meski banyak pihak menilai bahwa tanpa kekuatan pertahanan, Gaza akan tetap berada di bawah bayang-bayang dominasi Israel. Serangan Drone Israel Kembali Tewaskan Warga Sipil Menurut laporan Pertahanan Sipil Palestina, sebuah serangan pesawat nirawak (drone) Israel menghantam wilayah Khan Younis di Gaza selatan pada Jumat (10/10) pukul 18.00 waktu setempat. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai beberapa lainnya.Serangan ini kembali menyoroti rentannya keamanan warga sipil di tengah proses gencatan senjata yang baru berjalan. AS Sudah Habiskan $34 Miliar untuk Dukung Israel Sebuah studi dari Brown University membeberkan bahwa Amerika Serikat telah menghabiskan hampir $34 miliar (sekitar Rp540 triliun) untuk mendukung operasi militer Israel sejak pecahnya perang pada 7 Oktober 2023. Laporan ini menimbulkan kritik tajam dari publik AS sendiri, yang menilai dana pajak mereka seharusnya digunakan untuk kepentingan domestik, bukan pembiayaan konflik berkepanjangan di Timur Tengah. Netanyahu: Pasukan Akan Tetap di Gaza Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di Gaza hingga kelompok Ha-as sepenuhnya melucuti senjatanya. Pernyataan ini disampaikan melalui Reuters, dan dinilai sebagai sinyal bahwa Israel belum siap menarik diri sepenuhnya dari wilayah tersebut. Penarikan Pasukan Tahap Pertama Selesai Meski demikian, militer AS mengonfirmasi bahwa Israel telah menyelesaikan tahap pertama penarikan pasukannya dari Gaza, sesuai perjanjian gencatan senjata dengan Hamas. Langkah ini dianggap sebagai titik awal menuju stabilitas, meskipun situasi di lapangan masih penuh ketegangan. 200 Ribu Warga Kembali ke Gaza Utara Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa sekitar 200.000 warga Palestina telah kembali ke wilayah utara setelah gencatan senjata mulai berlaku. Mereka kembali ke rumah-rumah yang sebagian besar hancur akibat serangan udara sebelumnya, dengan kondisi infrastruktur yang sangat terbatas. Korban Tewas Masih Bertambah Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa pasukan Israel masih melakukan operasi militer terbatas, menewaskan sedikitnya 17 warga Palestina dan melukai 71 lainnya hanya dalam 24 jam terakhir. Data ini menunjukkan bahwa meski status gencatan senjata diumumkan, pelanggaran di lapangan masih terus terjadi. Rapuhnya Keamanan dan Penderitaan Rakyat Palestina Perkembangan terbaru di Gaza mencerminkan betapa rapuhnya situasi keamanan dan diplomasi di wilayah tersebut. Sementara dunia menyerukan perdamaian, realitas di lapangan menunjukkan penderitaan rakyat Palestina belum berakhir. Dunia kini menunggu apakah langkah-langkah politik dan gencatan senjata ini benar-benar menjadi awal dari akhir konflik yang telah menelan begitu banyak korban jiwa.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Thamrin Humris Foto : Channel Whatsapp FREE PALESTINE Sumber : Free Palestine, Middle East Eye, Haaretz, Reuters, Brown University

Read More