8 Dekade Pengeboman Hiroshima-Nagasaki, Jepang, Apa Saja yang Masih Terkenang?

Bekasi – 1miliarsantri.net: Perang Dunia II yang ditandai dengan dijatuhkannya bom atom di dua kota Jepang, “Hiroshima dan Nagasaki.” Kejadian ini berlangsung pada bulan Agustus 1945. Artinya, peristiwa ini terjadi tepat 80 tahun yang lalu. Catatan Sejarah menyebutkan bahwa pada 6 Agustus 1945, pesawat B-29  milik Amerika Serikat “Enola Gay”, menjatuhkan bom atom ‘Little Boy’ di Hiroshima yang menewaskan sekitar 140 ribu orang. Tidak berhenti disana, tiga hari kemudian tepatnya 9 Agustus bom kedua dijatuhkan di Nagasaki dan menewaskan lebih dari 75 ribu orang. Akibat kejadian ini, Jepang menyerah tanpa syarat enam hari setelahnya yaitu pada tanggal 15 Agustus 1945 yang secara tidak langsung menandai berakhirnya Perang Dunia Kedua. Hiroshima Bak Neraka 6 Agustus 1945, tepat pukul 80.15 pagi waktu setempat, Amerika Serikat menjatuhkan bom ke salah satu kota di Jepang, yaitu Hiroshima. Tiga hari setelahnya, Amerika Serikat kembali mengebom wilayah Selatan Kota Nagasaki. “Saat itu Hiroshima seperti neraka, dan itu neraka yang diciptakan oleh manusia”. Apa yang terjadi di Hiroshima Setelah Perang Dunia Kedua? Satu tahun setelah memasuki Perang Dunia II tepat pada 7 Desember 1941, serangan mendadak diluncurkan oleh Angkatan Udara Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbour, Hawaii hingga menewaskan lebih dari 2.400 orang. Beberapa bulan setelah  penyerangan tersebut, Amerika Serikat memulai operasi rahasia di New Mexico dengan menggunakan fisi nuklir untuk menciptakan bom atom pertama di dunia. Tiga tahun kemudian, untuk pertama kalinya Amerika Serikat menjatuhkan bom eksperimental ke Kota Hiroshima akibat dari Jepang yang menolak ultimatum untuk menghentikan perlawanan setelah Jerman menyerah. Berikut pernyataan Harry Truman, Mantan Presiden AS pada saat itu: Beberapa waktu yang lalu, sebuah pesawat Amerika menjatuhkan satu bom di Hiroshima dan menghancurkan musuh. Bom tersebut memiliki kekuatan melebihi 20.000 ton TNT. Itu Adalah bom atom. Akibat penyerangan tersebut, 78.000 dari 350.000 penduduk Hiroshima dinyatakan tewas seketika. Namun, misi pengeboman Amerika Serikat masih berlanjut tiga hari setelahnya, yaitu pengeboman kedua ke Kota Nagasaki yang menambah daftar penduduk tewas sebanyak 40.000 dari 240.000 penduduk. Pada akhirnya, Jepang menyerah dan menyatakan mengakhiri perang di Asia. Delapan Dekade yang Masih Menghantui Bom atom yang menyerang Hiroshima dan Nagasaki, delapan dekade yang lalu, masih menjadi momok menakutkan bagi para penyintas yang berhasil selamat dari serangan bom atom di Jepang tersebut. Beberapa penyintas masih berusia anak-anak pada saat itu, sebut saja yang pertama Keiko berusia 8 tahun, Mikio 13 tahun dan Kenji 6 tahun. Disebutkan oleh Keiko bahwa, pada malam sebelumnya muncul adanya peringatan yang membuat banyak orang terburu-buru menuju tempat perlindungan berkali-kali. “Hari ini mungkin akan terjadi sesuatu, karena itulah, kamu jangan pergi ke sekolah.”ujar ayah Keiko pada saat itu. Ternyata, pernyataan Ayah Keiko terbukti dalam waktu singkat yaitu pukul delapan pagi, pesawat pembom B-29 “Enola Gay” terdengar di atas langit. Nyatanya, Keputusan untuk melakukan pengeboman terhadap Hiroshoma baru dibuat satu jam sebelumnya, dengan lokasi target di Jembatan Aoi, yang berada di pusat kota. Tepat pukul 8.15 pagi, “Little Boy” yang merupakan bom atom itu pun diluncurkan. “Saya sedang sendirian jalan, tiba-tiba saya merasakan ledakan. Semua yang saya lihat, berubah menjadi putih.”Ujar Keiko “Gelombang ledakannya setinggi bangunan dua lantai, dari arah ujung jalan, menuju ke arah saya.”Tambah Kenji Akibat dari kejadian tersebut, korban yang berjatuhan banyak dari kelompok anak-anak sekolah yang akan berangkat ke sekolah pada hari tersebut. “Debu dari ledakan membuat semuanya jadi menghitam. Kami tidak tahu apa yang terjadi. Sukar dipercaya, kami tersentak.” Mikio menjelaskan Mikio melanjutkan, bahwa pada saat itu kondisi nya adalah kita tidak dapat mengetahui apakah yang di depan saat itu laki-laki atau Perempuan karena semua wajah berantakan. Para penyintas berusaha memahami apa yang terjadi pada diri mereka dan keluarga, meski ada orang-orang yang berhasil selamat namun tampaknya mereka mulai sekarat. Setelah pengeboman, penderitaan belum berakhir. Ledakan yang dilepaskan pada saat itu ternyata melepaskan sejumlah radiasi beracun yang salah satu akibatnya membuat banyak rambut mulai rontok pada saat menyisir rambut. Kondisi ini menyebabkan orang-orang menjadi tidak berdaya dalam beberapa hari atau minggu setelahnya, bahkan hingga meninggal dunia. Dampak yang belum berakhir setelah Pengeboman Hirosima Nagasaki Setelah Amerika Serikat meluncurkan pengeboman terhadap Jepang, selanjutnya Amerika Serikat menduduki Jepang selama tujuh tahun. Adanya dampak yang muncul setelah pengeboman tersebut, membuat Otoritas AS menyensor semua laporan dari apa yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki. Mesikpun, AS membentuk komisi untuk meneliti dampak medis dari pengeboman itu, namun dibutuhkan waktu puluhan tahun bagi dunia untuk menemukan dampak (pengeboman) terhadap kesuburan, Kesehatan mental dan kesegaran fisik. Namun, tidak adanya langkah lebih lanjut yang dilakukan oleh Amerika Serikat akibat tidak adanya bukti pasti penyakit atau kanker yang muncul akibat kejadian tersebut. Walaupun banyak dari para penyintas menduga tingginya kasus kanker yang dialami adalah diakibatkan oleh ledakan bom tersebut. Keywords: Hiroshima, Nagasaki, Bom Nuklir, 80 Tahun Hiroshima Nagasaki, Perang Dunia II, Dampak Bom Nuklir, Jepang, Amerika Serikat Penulis: Gita Rianti D Pratiwi Sumber: Kanal Youtube BBC News Indonesia Foto: Ilustrasi AI dan Foto Tangkapan Layar Kanal Youtube BBC News Indonesia Editor : Ainun Maghfiroh dan Thamrin Humris

Read More