Bersedekah di Saat Lapang dan Sempit: Mana yang Lebih Dianjurkan buat Ahli Sedekah?

Bondowoso – 1miliarsantri.net : Bersedekah tidak hanya soal memberi harta, tetapi juga tentang hati yang ikhlas, kepekaan terhadap sesama, serta bentuk nyata dari kepedulian sosial. Bersedekah merupakan amal yang tidak dibatasi waktu atau kondisi. Baik dalam keadaan lapang maupun sempit, anjuran bersedekah tetap berlaku dan memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah. Namun, muncul pertanyaan yang sering kita dengar, manakah yang lebih utama, bersedekah di saat lapang atau bersedekah di saat sempit? Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk kita simak bersama-sama. Manakah yang Lebih di Anjurkan, Bersedekah di Saat Lapang atau Sempit? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita bahas lebih dulu antara bersedekah di saat lapang dan sempit. Ketika kita berada dalam kondisi lapang, baik dari segi ekonomi maupun keadaan hidup, anjuran bersedekah seakan menjadi lebih mudah dilakukan. Sebab, seseorang tidak terbebani oleh kebutuhan mendesak. Dalam keadaan ini, bersedekah dapat menjadi wujud rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Dengan limpahan rezeki yang cukup, kita bisa berbagi kepada sesama yang membutuhkan tanpa merasa kekurangan. Namun, meskipun tampak lebih ringan, bersedekah di saat lapang tetap membutuhkan kesadaran yang tulus. Banyak orang yang dalam kelapangan justru lalai untuk berbagi, karena merasa semua nikmat yang diperoleh merupakan hasil usahanya sendiri. Baca juga : keutamaan pemberi sedekah Inilah mengapa anjuran bersedekah di saat lapang tidak hanya sekadar memberi, melainkan juga melatih hati agar tidak sombong dan selalu mengingat bahwa hakikat rezeki datangnya dari Allah. Jadi, ketika kita diberi kelapangan rezeki, jangan ragu untuk menyisihkannya bagi yang membutuhkan, sebab di situlah letak keberkahan. Tidak kalah penting, anjuran bersedekah juga berlaku di saat kita berada dalam kondisi kesempitan rezeki. Justru pada momen inilah nilai amaliah sedekah menjadi semakin tinggi. Mengapa demikian? Karena seseorang yang sedang dalam kesulitan ekonomi tetap ingin berbagi, menunjukkan ketulusan dan keikhlasan yang luar biasa. Allah sangat memuliakan hamba-Nya yang tetap peduli terhadap orang lain, meskipun dirinya sendiri tengah dalam keterbatasan. Bersedekah di saat sempit adalah bukti bahwa hati lebih besar daripada harta. Dengan memberi di tengah keterbatasan, seseorang sedang menunjukkan keyakinan bahwa Allah akan mengganti dan melipatgandakan apa yang ia keluarkan Inilah yang membuat anjuran bersedekah dalam keadaan sulit begitu mulia. Bahkan sering kali, sedekah yang kecil dari orang dalam kesempitan memiliki nilai lebih besar dibandingkan sedekah besar dari orang yang berkecukupan. Baca juga : Keistimewaan dan Cara Melakukan Sedekah Subuh Manakah yang Lebih Dianjurkan diantara Keduanya? Jika ditanya mana yang lebih utama antara bersedekah di saat lapang atau sempit, keduanya memiliki keutamaan masing-masing. Seperti Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 134 yang berbunyi: “Yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” Dalam keadaan lapang, sedekah merupakan wujud syukur dan pembersih harta. Dalam keadaan sempit, sedekah menjadi bukti iman, kesabaran, dan tawakal kepada Allah. Kita bisa melihat bahwa anjuran bersedekah sebenarnya tidak membedakan situasi. Selama dilakukan dengan hati ikhlas, tanpa paksaan, dan diniatkan karena Allah, maka setiap sedekah akan bernilai pahala yang besar. Yang terpenting, jangan menunggu kondisi ideal untuk bersedekah. Sebab, kesempatan memberi bisa datang kapan saja. Mulailah dari yang kecil, baik dengan harta, tenaga, atau bahkan sekadar senyuman dan doa. Semua bentuk kebaikan termasuk dalam lingkup sedekah. Pada akhirnya, anjuran bersedekah bukanlah tentang banyak atau sedikitnya harta yang kita keluarkan, melainkan tentang keikhlasan hati. Baik di saat lapang maupun sempit, sedekah tetaplah amal yang sangat dianjurkan karena membawa keberkahan bagi pemberi maupun penerima. Jadi, jangan pernah ragu untuk berbagi dalam kondisi apa pun, karena setiap sedekah akan menjadi tabungan kebaikan kita di dunia dan akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu mengamalkan anjuran bersedekah dalam setiap keadaan.(***) Penulis : Iffah Faridatul Hasanah Editor : Toto Budiman Sumber Foto : Gemini AI

Read More

Peluncuran Perdana ‘Dapur Makan Bergizi Gratis di Ceger-Cipayung 001’ Wujud Kepedulian untuk Generasi Sehat

Dapur Makan Bergizi Gratis Kolaborasi Untuk Peningkatan Kualitas Gizi Anak-Anak Sekolah. Jakarta Timur – 1miliarsantri.net: Suasana peringatan HUT RI ke-80 tahun 2025 masih hangat terasa di relung jiwa bangsa Indonesia. Masih dalam suasana peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia, lahir sebuah momentum bersejarah bagi masyarakat Cipayung, khususnya para siswa-siswi dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), hadirnya program Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Ceger – Cipayung 001 resmi diluncurkan untuk pertama kalinya. Program ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan gizi anak-anak sekolah di wilayah Cipayung, sekaligus wujud nyata dari kepedulian bersama terhadap pentingnya makanan sehat dalam mendukung tumbuh kembang generasi penerus bangsa. Acara launching perdana berlangsung sederhana namun sarat makna, pada Senin 25 Agustus 2025. Sejumlah tokoh hadir, di antaranya Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), perwakilan Yayasan Mustika Cakrawala Nusantara sebagai mitra dapur MBG, serta para relawan yang selama ini bekerja di balik layar menyiapkan kegiatan tersebut. Kehadiran mereka menjadi simbol sinergi antara lembaga, masyarakat, dan para pegiat sosial yang berkomitmen menghadirkan solusi untuk peningkatan kualitas gizi anak-anak sekolah. Dalam sambutannya, Kepala SPPG, Ibu Wahyu Armadhea Putri, menekankan bahwa program ini bukan sekadar memberi makan gratis. Lebih dari itu, dapur bergizi gratis menjadi sarana untuk menanamkan nilai gotong royong, memperkuat kepedulian sosial, serta membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat sejak dini. “Kami berharap program ini berkelanjutan, konsisten, dan dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk segera melakukan hal serupa. Kesehatan anak-anak adalah investasi masa depan bangsa,” tegasnya. Sejak pagi hari, tim relawan sudah menyiapkan hidangan bergizi untuk kemudian didistribusikan ke sekolah-sekolah yang sebelumnya telah terdata sebagai penerima manfaat. Kepala sekolah bersama para guru tampak antusias menyambut program ini. Mereka menilai hadirnya dapur bergizi gratis sangat membantu, terutama bagi siswa-siswi yang membutuhkan asupan makanan sehat untuk mendukung proses belajar mengajar. Menu yang disajikan pun tidak sembarangan. Seluruh hidangan dipilih dengan memperhatikan kandungan nutrisi seimbang, mulai dari karbohidrat, protein, serat, hingga vitamin. Dengan begitu, makanan yang diberikan tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga mendukung perkembangan fisik dan daya konsentrasi anak. Momen haru turut dirasakan oleh Ketua Yayasan Mustika Cakrawala Nusantara, Ibu Gesty Probowati W., S.IP., M.Si. Dalam sambutannya, ia tak kuasa menahan tangis bahagia atas terwujudnya program ini. Menurutnya, peluncuran dapur bergizi gratis merupakan buah kerja keras berbagai pihak yang telah berkolaborasi demi kepentingan bersama. Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Prof. Dadan Hindayana, yang telah memberikan dukungan penuh hingga program ini berhasil diwujudkan. “Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi, tanpa kebersamaan ini mustahil program bisa berjalan. Semoga keberkahan selalu menyertai langkah kita,” ungkapnya penuh rasa syukur. Hadirnya Dapur Makan Bergizi Gratis Ceger – Cipayung 001 diharapkan dapat berjalan secara konsisten dan berkesinambungan. Harapan besar disampaikan oleh pihak sekolah dan masyarakat agar kebutuhan dasar gizi siswa-siswi terpenuhi dengan baik. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh lebih sehat, cerdas, serta mampu berprestasi, sehingga cita-cita besar mencetak generasi unggul bagi bangsa Indonesia dapat tercapai. Program ini juga menjadi simbol bahwa kolaborasi lintas sektor—antara lembaga, yayasan, masyarakat, dan pemerintah—dapat melahirkan gerakan nyata untuk kesejahteraan bersama. Launching perdana ini tidak hanya sekadar seremoni, melainkan langkah awal dari perjalanan panjang menuju masyarakat yang lebih sehat dan berdaya.** Penulis : Ki Ageng Sambung Bhadra Nusantara Editor : Thamrin Humris Foto Istimewa

Read More

Asrama Bukan Hanya Tempat Tidur: Membangun Lingkungan yang Membentuk Karakter

Surabaya – 1miliarsantri.net: Jika Anda pernah tinggal di asrama, Anda pasti tahu, asrama bukan sekadar tempat tidur dan mandi. Ia adalah tempat hidup. Tempat bertumbuh. Di dalamnya, anak-anak belajar hidup bersama, belajar tanggung jawab, disiplin, hingga empati. Karena itu, manajemen asrama tidak boleh dianggap enteng. Ia bukan pelengkap sekolah, tapi jantung pendidikan karakter. Fungsi Asrama dalam Pendidikan Asrama memiliki peran strategis dalam membentuk siswa secara utuh, bukan hanya akademik: Unsur Penting dalam Manajemen Asrama Agar asrama berfungsi maksimal, pengelolaan harus menyentuh aspek-aspek berikut: Tantangan Pengelolaan AsramaMengelola asrama bukan tanpa tantangan: • Perbedaan latar belakang siswa. • Konflik antar kamar atau kelompok. • Kedisiplinan yang naik turun. • Keterbatasan SDM dan fasilitas. Namun dengan pendekatan yang tepat dan komunikasi yang terbuka, tantangan ini bisa menjadi peluang pembelajaran. Kisah Nyata: Ketika Asrama Menjadi Rumah Kedua Di sebuah pesantren modern di Jawa Timur, sistem mentoring harian di asrama terbukti mampu menurunkan tingkat pelanggaran siswa hingga 80% dalam satu tahun. Setiap anak didampingi oleh satu musyrif yang bukan hanya mengawasi, tapi menjadi tempat curhat, diskusi, dan motivasi. Hasilnya, bukan hanya prestasi akademik meningkat, tapi juga semangat belajar dan etika sosial anak semakin kuat. Peran Orang Tua dan Sekolah Pengelolaan asrama tidak bisa dilepas sepenuhnya ke pengurus internal. Orang tua harus tetap terlibat secara aktif: • Memberikan input dan evaluasi. • Menjaga komunikasi rutin dengan pengasuh. • Membekali anak dengan kesiapan mental sebelum tinggal di asrama. Sekolah pun harus menjadikan manajemen asrama sebagai bagian dari visi pendidikan jangka panjang, bukan sekadar fasilitas penunjang. Asrama adalah ruang hidup. Ia mendidik tanpa banyak teori. Ia membentuk karakter bukan lewat ceramah, tapi lewat keseharian. Maka, kelola asrama dengan hati dan strategi. Karena dari sinilah lahir generasi yang bukan hanya cerdas, tapi juga kuat secara moral dan sosial.*** Penulis : Andriko, S.Pd.I, M.Pd Seorang pengelola lembaga pendidikan yang antusias dengan dunia digital, berpengalaman sejak 2013 di bidang digital marketing khususnya untuk pendidikan dan UMKM, serta aktif mengeksplorasi teknologi AI, pengembangan website, dan strategi konten kreatif di media sosial. Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris

Read More