Menyedihkan! 1 Dari 10 Anak Di Gaza Menderita Malnutrisi

Gaza, Palestina – 1miliarsantri.net: Kondisi kesehatan anak-anak di Gaza hingga hari ini sangat memprihatinkan, ini akibat zionis Israel yang memblokade bantuan pangan kemanusiaan yang akan memasuki wilayah Palestina, bahkan menghancurkan alat transportasi untuk mobilisasi bantuan. Dari Jenewa-Swiss, mengutip Safa Press Agency, Direktur Komunikasi Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Juliette Touma menyatakan: “Tingkat kekurangan gizi meningkat di Gaza, terutama sejak pengepungan diperketat lebih dari empat bulan lalu pada 2 Maret.” Baca juga : Biadab! Israel Menembakan Rudal Ke Arah Anak-Anak Gaza Yang Sedang Mengambil Air Diketahui sejak Januari 2024 UNWRA mencatat: Lebih dari 240.000 anak di bawah usia lima tahun mengalami malnutrisi. Yang menyedihkan, satu dari sepuluh menderita kekurangan gizi, beberapa kasus secara tragis mengakibatkan kematian. Kekurangan Bahan Bakar Menghambat Klinik Layanan Kesehatan UNWRA juga mengingatkan tentang kelangkaan dan kekurangan bahan bakar yang parah. Akibat kondisi tersebut melumpuhkan kemampuan tenaga medis untuk mengoperasikan klinik kesehatan, mendistribusikan air bersih, dan memberikan bantuan penting lainnya. Badan ini juga mendesak agar zionis Israel membuka akses dan tidak menghambat konvoi kemanusiaan untuk mengirimkan makanan, pasokan medis, dan bahan bakar. “Tanpa hal-hal penting ini,” Touma memperingatkan, “kondisi yang sudah menjadi bencana akan semakin meningkat, terutama bagi anak-anak Gaza.” Baca juga : Gadis Kecil Gaza: ‘Kembalikan Ibuku Dari Surga’ Sementara itu, beberapa pekan lalu Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell telah memperingatkan krisis gizi yang memburuk di antara bayi-bayi di Jalur Gaza, karena pendudukan Israel terus menghalangi masuknya bantuan yang menyelamatkan jiwa. Russell menggambarkan situasi itu sebagai bencana, dengan anak-anak menderita kekurangan gizi akut karena runtuhnya layanan kesehatan, kekurangan air bersih, dan kerusakan sistem pangan yang meluas.*** Penulis dan Editor : Thamrin Humris Sumber : Safa Agency (Palestina Press Agency) | Foto kolase istimewa Safa Agency

Read More

Secercah Harapan Dari Sumur Bor Ke-201, BMH: Santri Ponpes Al-Fatah Malang Kini Punya Akses Air Bersih!

Malang – 1miliarsantri.net: Air adalah kebutuhan mendasar bagi kehidupan, namun masih banyak pesantren tahfidz di pelosok yang kesulitan mengaksesnya. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sedekah terbaik adalah memberi air” (HR. Ahmad). Melalui program Wakaf Sumur Bor ini, BMH mengajak para dermawan untuk menjadi bagian dari solusi yang nyata—menyediakan air bersih bagi para santri penghafal Al-Qur’an, sekaligus meraih pahala jariyah yang terus mengalir hingga akhir hayat. Bayangkan setiap tetes air yang mengalir dari sumur wakaf Anda menjadi saksi amal shaleh yang tak terputus. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya di antara amalan yang tidak terputus pahalanya meskipun setelah wafat adalah sedekah jariyah” (HR. Muslim). Melalui program Wakaf Sumur Bor untuk Pondok Tahfidz Al-Qur’an, Anda bisa berkontribusi membuka sumber kehidupan sekaligus menyalakan semangat para penjaga Kalamullah. Siapa Sangka, Sebuah Sumur Bor Bisa Membawa Perubahan Besar Di tengah hiruk pikuk kehidupan, kabar baik datang dari Pondok Pesantren Al-Fatah di Turen, Malang. Berkat kedermawanan donatur pada hari Selasa, 26 Mei 2025, Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH), meresmikan sumur bor untuk 235 santri yang mukim mondok di sana. Kini tak lagi kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur Bor Ke-201 Ini bukan sumur biasa, ini adalah sumur bor ke-201 yang berhasil diwujudkan BMH, membuktikan bahwa gerakan kebaikan tak pernah surut! Bayangkan saja, dulu para santri harus berjuang dengan sumur gali manual yang sering keruh dan bahkan kering saat kemarau. Mandi, mencuci, memasak, hingga beribadah, semua jadi tantangan. Tapi kini, semua berubah. Akses air bersih yang lancar bukan hanya sekadar fasilitas, melainkan fondasi bagi semangat belajar dan beribadah. Tak Ada Lagi Air Keruh “Dulu airnya sering keruh dan kadang nggak keluar kalau siang. Sekarang alhamdulillah lancar. Jadi makin semangat menghafal karena nggak harus antre lama untuk mandi atau wudhu,” cerita Irwan, santri kelas tahfidz yang sudah menghafal 8 juz, dengan wajah sumringah. Di balik lantunan ayat-ayat suci yang dijaga oleh para santri tahfidz, ada perjuangan panjang menghadapi keterbatasan air bersih. Namun Anda bisa menjadi bagian dari keajaiban itu. Bersama BMH Jatim, mari wakafkan sumur bor untuk pondok tahfidz—biarkan setiap tetesnya menjadi doa yang terus mengalir untuk Anda dan keluarga tercinta. Kisah Irwan adalah secuil gambaran optimisme yang terus dipupuk oleh BMH. Inilah wujud nyata dari ikhtiar BMH yang tak kenal lelah. Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, Imam Muslim, menegaskan bahwa air adalah kebutuhan pokok yang berdampak langsung pada kualitas hidup dan pendidikan. “Sumur bor ini bukan sekadar fasilitas, tapi fondasi bagi semangat belajar dan beribadah para santri,” ujarnya. Komitmen Berkelanjutan BMH terus menunjukkan komitmennya untuk memastikan pesantren-pesantren di pelosok negeri mendapatkan infrastruktur dasar yang memadai. Dengan dukungan para donatur yang tak henti mengulurkan tangan, BMH terus menebarkan kebermanfaatan yang merata, khususnya di lingkungan pendidikan Islam.Ini adalah bukti bahwa gerakan kebaikan, sekecil apa pun, mampu menciptakan gelombang perubahan yang besar. Pernyataan ini bukan bualan, tapi cerminan dari dampak positif yang dirasakan langsung oleh ratusan santri. Kesehatan terjaga, kenyamanan meningkat, dan semangat menuntut ilmu pun berkobar. Ini adalah bukti bahwa gerakan kebaikan, sekecil apa pun, mampu menciptakan gelombang perubahan yang besar. Kisah dari Ponpes Al-Fatah ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa masih banyak tangan-tangan baik yang terus bergerak, membangun harapan, dan mewujudkan impian. Mari terus dukung lembaga-lembaga amil zakat seperti BMH, karena setiap tetes kebaikan yang kita sumbangkan, akan mengalirkan manfaat tak terhingga bagi sesama. Yuk sisihkan sebagian rezeki anda dengan turut berdonasi melalui rekening an. Baitul Maal Hidayatullah BCA 3890409767 dan konfirmasi donasi ke sdr. ARHAM di 0899-9699-1907. Bukankah ini optimisme kebaikan yang patut terus kita lanjutkan?*** Ikuti terus artikel Ziswaf untuk mendapatkan informasi aktual dan bermanfaat, yang disajikan oleh tim Redaksi 1miliarsantri.net. Penulis : Toto Budiman Editor : Thamrin Humris Sumber : BMH Jawa Timur Foto istimewa

Read More

BMH Hadirkan Air Bersih untuk Santri Di Pelosok Lamongan Dan Pamekasan

Mendukung program bantuan sumur bor di pondok pesantren yang kesulitan mendapatkan air bersih adalah bentuk nyata kepedulian sosial dan amal jariyah yang pahalanya terus mengalir. Air bersih adalah kebutuhan mendasar bagi para santri untuk belajar, beribadah, dan menjaga kesehatan, sehingga setiap tetes bantuan dari para donatur akan membawa kebaikan yang tak terputus. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, Thabrani, dan Daruqutni). Dengan menyisihkan sebagian rezeki untuk membantu penyediaan air bersih, para donatur bukan hanya meringankan beban sesama, tapi juga menanam investasi amal yang terus mengalir bahkan setelah mereka tiada. Sumur Bor ke-199 di tanah Lamongan Kekuatan umat melalui Laznas BMH terus menorehkan jejak kebaikan. Terbaru, BMH sukses menancapkan wakaf sumur bor ke-199 di tanah Lamongan (24/5). Kali ini, air bersih mulai mengalir di Pondok Pesantren Nashoihuddin, Desa Sambi Galih—menjadi penawar dahaga santri yang selama ini bergantung pada air rawa keruh. Sebelum sumur bor hadir, para santri hanya bergantung pada air rawa yang keruh dan tidak layak pakai. Kondisi ini membuat aktivitas belajar maupun ibadah di pesantren menjadi kurang optimal. Ustadz Moch. Maftuhin menyambut sumur bor itu dengan penuh syukur. Baginya, kehadiran air bersih tak hanya menjawab kebutuhan fisik, tapi juga memudahkan aktivitas harian santri di pesantren. “Alhamdulillah, sekarang mereka bisa lebih mudah mendapat air bersih. Kami sangat berterima kasih kepada para donatur BMH. Ini benar-benar anugerah,” ujarnya. Sementara itu, Imam Muslim, Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, menyebut sumur bor ini sebagai wujud nyata kebaikan donatur yang terus berdampak besar. “Selain menyediakan air bersih, bantuan ini juga membuat santri lebih nyaman dalam belajar, beribadah, dan menjalani aktivitas sehari-hari. Inilah wakaf yang tak hanya bermanfaat kini, tapi juga mengalirkan pahala untuk para pemberi,” ujarnya. BMH terus bergerak dalam diam, menghadirkan harapan di tengah kesulitan. “Lewat wakaf produktif, BMH membawa air bersih ke pelosok negeri—bukan sekadar memberi, tapi menjaga harkat para santri dan warga yang memperjuangkan hidup dengan iman dan ilmu,” tutup Imam Muslim. Sumur Bor ke-200 BMH Mengalir di Pamekasan Ada air mata yang jatuh bukan karena duka, melainkan karena haru dan syukur yang tak bisa ditahan. Di tengah halaman Pesantren Baitul Hikmah, Desa Panaan, Palengaan, Pamekasan, air bersih pertama kali mengalir dari sumur bor baru. Bukan sembarang sumur, ini adalah sumur bor ke-200 yang direalisasikan oleh LAZNAS BMH di Jawa Timur (23/5). Bagi sebagian orang, air bersih mungkin hal biasa. Tapi bagi para santri di sini, air adalah perjuangan. Abdurrahman, santri penghafal Qur’an, masih ingat betul rasa lelah membawa ember siang-siang, kadang harus pulang dengan tangan kosong karena air sudah habis. “Sekarang Alhamdulillah, kami sudah bisa ambil air di pondok sendiri,” katanya, matanya bersinar, seolah tak percaya bahwa hari ini akhirnya datang juga. Air memang tak bersuara, tapi kehadirannya bisa menenangkan. Dan di tempat seperti pesantren ini, air bukan sekadar kebutuhan, tapi juga penopang ibadah, pembelajaran, dan kehidupan. Hadirnya sumur bor ini bukan hanya menyelesaikan krisis air, tapi juga menyiramkan semangat baru bagi para santri yang tengah menghafal Kalamullah. Imam Muslim, Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, menyebut peresmian ini sebagai tonggak penting perjuangan panjang menghadirkan akses air layak hingga ke pelosok. “Ini adalah sumur ke-200 kami di Jatim. Alhamdulillah, para santri kini tak lagi tergantung pada sumur warga. Mereka bisa belajar dan beribadah dengan lebih nyaman,” tuturnya. Sumur ini mungkin tak besar. Tapi dampaknya sangat luas. Di balik aliran airnya, mengalir pula harapan, ketenangan, dan semangat baru. Karena di sanubari setiap tetesan air itu, ada doa-doa yang dijaga, ayat-ayat yang dihafal, dan masa depan yang sedang dipersiapkan. Dan kita semua—yang ikut berkontribusi walau hanya sebutir doa atau setetes sedekah—menjadi bagian dari mengalirnya kehidupan ini.*** Penulis : Toto Budiman Editor: Thamrin Humris Sumber : BMH Foto istimewa

Read More