Patrick Kluivert

4 Kabar Bahagia Didapat Patrick Kluivert Jelang Lawan Saudi Arabia!

Bondowoso – 1miliarsantri.net: Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menerima empat kabar positif sekaligus menjelang duel melawan Arab Saudi dan Irak pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, 9-12 Oktober 2025. Kabar menggembirakan tersebut datang dari para pemain andalan yang tengah bersinar di klub masing-masing. Emil Audero Masuk Best XI Liga Italia Kabar paling membanggakan hadir dari kiper Timnas Indonesia, Emil Audero. Penampilan gemilangnya bersama Cremonese membuatnya terpilih ke dalam Best XI pekan ketiga Liga Italia 2025-2026. Audero melakukan sembilan penyelamatan krusial saat melawan Hellas Verona, sehingga sejajar dengan pemain top seperti Bremer, Hakan Calhanoglu, Luka Modric, dan Kenan Yildiz. Berdasarkan data FotMob, Audero kini menjadi penjaga gawang dengan penyelamatan terbanyak di Serie A hingga pekan ketiga, yakni 17 kali. Ia unggul atas David de Gea yang mengoleksi 13 saves bersama Fiorentina. Prestasi ini tentu memberi suntikan moral besar bagi Patrick Kluivert dalam menatap laga penting Timnas Indonesia. Baca juga: Daftar 30 Pemain yang Dipanggil Patrick Kluivert untuk Laga di Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Jay Idzes Antar Sassuolo Raih Kemenangan Perdana Kabar baik juga datang dari Jay Idzes, kapten Timnas Indonesia yang bermain untuk Sassuolo. Bek berusia 25 tahun itu tampil kokoh saat membantu timnya meraih kemenangan perdana musim ini dengan skor 1-0 atas Lazio. Idzes beberapa kali sukses meredam ancaman striker Lazio, Taty Castellanos. Bahkan, ia berhasil menggeser posisi kapten Sassuolo, Filippo Romagna, untuk menjadi pilihan utama Fabio Grosso. Duetnya dengan Tarik Muharemovic kini menjadi andalan lini pertahanan Neroverdi. Shayne Pattynama Bersinar di Liga Champions Asia Nama lain yang juga mencuri perhatian adalah Shayne Pattynama. Pemain keturunan Ambon itu tampil penuh saat Buriram United menang 2-1 atas Johor Darul Tazim di ajang AFC Champions League Elite 2025-2026. Dengan catatan pertahanan solid, Pattynama meraih rating 7,8 dari FotMob, hanya kalah dari Peter Zulj dan Suphanat Mueanta. Baca juga: Akun X UEFA Diserang Netizen, ‘Mo Salah dan Legenda MU’: Posting Kematian ‘Pele Palestina’ Tanpa Menyebut Ditembak Sniper Israel Saat Antri Bantuan Makan Matthew Baker Jadi Harapan Masa Depan Sementara itu, Matthew Baker yang baru berusia 16 tahun mulai menunjukkan potensinya. Ia sudah menembus skuad senior Melbourne City dan tampil di ajang AFC Champions League Elite. Meski timnya kalah dari Sanfrecce Hiroshima, kehadiran Baker menjadi sinyal positif bagi regenerasi lini belakang Timnas Indonesia. Ini Modal Besar untuk Patrick Kluivert Empat kabar baik ini menjadi modal berharga bagi Patrick Kluivert. Dengan pemain yang tampil konsisten di level klub, Timnas Indonesia bisa lebih percaya diri menghadapi dua lawan berat di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Jika momentum ini terus dijaga, peluang Garuda mencetak sejarah semakin terbuka. Penulis : Ainun Maghfiroh Editor : Thamrin Humris Sumber foto: pssi.org Sumber berita: https://bola.okezone.com/read/2025/09/17/51/3170485/patrick-kluivert-diterpa-4-kabar-bahagia-jelang-timnas-indonesia-vs-arab-saudi-dan-irak-di-kualifikasi-piala-dunia-2026-zona-asia

Read More
Gudang Garam

Gudang Garam Bangkrut! Sejarah Panjang Dari Kretek Rumahan hingga Konglomerasi Nasional!

Bondowoso – 1miliarsantri.net: Siapa yang tidak pernah mendengar nama Gudang Garam? Perusahaan rokok legendaris asal Kediri ini bukan sekadar merek, melainkan simbol dari perjalanan bisnis keluarga yang sukses menjadi raksasa nasional. Dimulai dari usaha rumahan, kini Gudang Garam berdiri sejajar dengan perusahaan besar lain di Indonesia. Sejarah panjang, strategi bisnis, hingga kisah kejayaan dan tantangan yang dihadapi, membuat perjalanan Gudang Garam selalu menarik untuk diulas lebih dalam. Sejarah Berdirinya Gudang Garam Untuk memahami besarnya nama Gudang Garam saat ini, kamu perlu melihat kembali awal perjalanannya. Didirikan oleh Surya Wonowidjojo pada tahun 1956, perusahaan ini awalnya hanya memproduksi kretek kelobot secara sederhana. Produk rokok tersebut ternyata diterima dengan sangat baik di pasaran. Tidak lama kemudian, nama usahanya berganti menjadi Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam pada tahun 1958. Dari sinilah perjalanan panjang Gudang Garam sebagai perusahaan resmi dimulai. Sejak generasi pertama hingga kini diteruskan oleh generasi kedua, bisnis keluarga ini mampu bertahan menghadapi dinamika industri rokok di Indonesia. Baca juga: Tulis Ucapan Menyentuh! Presiden FIFA dan Erick Tohir Ternyata Sahabatan! Masa Kejayaan Gudang Garam Ketika bicara soal masa kejayaan Gudang Garam, dekade 1980-an hingga 2019 bisa disebut sebagai periode emasnya. Perusahaan ini bukan hanya memiliki pabrik raksasa dengan luas lebih dari 200 hektare, tetapi juga mencetak laba hingga triliunan rupiah setiap tahunnya. Produk legendaris seperti Surya bahkan menjadi ikon yang tetap populer sampai sekarang. Saat itu, saham Gudang Garam di pasar modal juga sempat menyentuh hampir Rp 90.000 per lembar. Dengan dividen tinggi dan keuntungan konsisten, perusahaan ini menjadi incaran investor di dalam maupun luar negeri. Diversifikasi Bisnis Gudang Garam Perjalanan Gudang Garam tidak berhenti di industri rokok saja. Di bawah kepemimpinan Susilo Wonowidjojo, perusahaan ini mulai merambah ke sektor infrastruktur. Melalui anak perusahaan PT Surya Kerta Agung, mereka mengelola jalan tol. Tidak hanya itu, Gudang Garam juga membangun Bandara Dhoho Kediri lewat PT Surya Dhoho Investama. Langkah ini menunjukkan bagaimana Gudang Garam berupaya menjaga keberlangsungan bisnis di tengah tantangan besar industri rokok. Baca juga: Daftar 30 Pemain yang Dipanggil Patrick Kluivert untuk Laga di Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Tantangan Gudang Garam di Era Sekarang Meski memiliki sejarah cemerlang, kondisi Gudang Garam saat ini tidak sekuat dulu. Kenaikan cukai rokok, penurunan daya beli, hingga maraknya peredaran rokok ilegal membuat laba perusahaan anjlok. Jika pada 2019 perusahaan bisa mencetak keuntungan Rp 10,8 triliun, pada 2024 angkanya terjun bebas menjadi Rp 980,8 miliar. Bahkan semester pertama 2025, laba hanya menyentuh Rp 117 miliar. Kondisi ini menunjukkan bahwa Gudang Garam perlu strategi baru agar tetap relevan di tengah persaingan. Sejarah panjang dan kejayaan Gudang Garam membuktikan bahwa perusahaan ini pernah menjadi salah satu konglomerasi terkuat di Indonesia. Namun, tantangan masa kini menuntut inovasi yang lebih berani. Apakah Gudang Garam bisa kembali mengulang masa kejayaannya atau justru harus bertransformasi ke arah bisnis lain? Waktu yang akan menjawab, namun satu hal pasti: nama Gudang Garam tetap menjadi bagian penting dari sejarah industri nasional. Penulis : Ainun Maghfiroh Editor : Thamrin Humris Sumber foto: wartaekonomi.com Sumber berita: https://money.kompas.com/read/2025/09/07/081309426/era-kejayaan-gudang-garam?utm_source=newsshowcase&utm_medium=gnews&utm_campaign=CDAqEAgAKgcICjCI4f8KMJX4-QIwjLm9BA&utm_content=rundown

Read More
Sumber: Rencanamu.id

Wajib Tahu Perguruan Tinggi Bukanlah Pabrik: Menjaga Amanah Pendidikan dan Akhlak Generasi Emas

1miliarsantri.net: Perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia kini tengah menghadapi kritik serius. Salah satu isu utama adalah kecenderungan kampus besar untuk merekrut mahasiswa baru dalam jumlah yang semakin banyak, seolah-olah perguruan tinggi adalah pabrik yang berorientasi pada kuantitas produksi. Padahal, esensi perguruan tinggi bukan sekadar mencetak lulusan massal, melainkan mendidik manusia paripurna yang berilmu, berakhlak, dan siap memimpin bangsa.

Read More

Kemenag Buka Bantuan Perpustakaan Masjid 2025, Begini Syarat dan Cara Daftarnya

Tegal – 1miliarsantri.net : Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga ruang belajar, diskusi, dan pusat literasi umat. Kabar baik datang dari Kementerian Agama (Kemenag) yang resmi meluncurkan program Bantuan Operasional Perpustakaan Masjid 2025. Program ini memberi kesempatan bagi pengurus masjid di seluruh Indonesia untuk mengajukan bantuan dana guna memperkuat fungsi perpustakaan sebagai pusat pengetahuan. Pendaftaran sudah dibuka sejak 2 September hingga 30 September 2025. Menariknya, proses pengajuan dilakukan sepenuhnya secara daring melalui platform Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam (ELIPSKI). Jadi, tak perlu ribet bolak-balik kantor, semua bisa diurus dari laptop atau bahkan smartphone. Apa Saja yang Bisa Dibiayai Bantuan Ini? Bantuan operasional yang diberikan berupa dana tunai yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan perpustakaan masjid. Beberapa di antaranya meliputi: Dengan dukungan ini, perpustakaan masjid diharapkan bisa lebih modern, ramah pengunjung, dan relevan dengan kebutuhan generasi sekarang. Perpustakaan Masjid sebagai Pusat Pembelajaran Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menegaskan betapa pentingnya peran perpustakaan di masjid. “Perpustakaan masjid adalah jantung pembelajaran di lingkungan masjid. Dengan bantuan ini, kami ingin memperkuat fungsi masjid sebagai pusat informasi dan edukasi keagamaan yang dapat meningkatkan kualitas umat,” ujarnya di Jakarta, Kamis (4/9/2025), dikutip dari laman resmi Kemenag. Pernyataan ini sejalan dengan upaya Kemenag menjadikan masjid lebih dari sekadar tempat ibadah. Masjid juga bisa menjadi ruang edukasi, literasi, bahkan pusat kegiatan sosial yang memperkuat kualitas masyarakat. Syarat Mengajukan Bantuan Tidak semua perpustakaan masjid otomatis bisa mendapat bantuan. Ada sejumlah persyaratan yang wajib dipenuhi, antara lain: Syarat-syarat ini dibuat agar dana benar-benar tepat sasaran dan digunakan secara maksimal. Dokumen yang Harus Disiapkan Selain memenuhi syarat umum, pengurus masjid juga diminta menyiapkan proposal lengkap dengan isi sebagai berikut: Meskipun terlihat banyak, semua dokumen ini penting untuk memastikan bahwa bantuan digunakan sesuai kebutuhan. Ada Pendampingan dari Operator ELIPSKI Bagi pengurus masjid yang masih bingung dengan prosedur daring, tak perlu khawatir. Operator ELIPSKI di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota siap memberikan pendampingan. Tujuannya agar proses pendaftaran lebih mudah, cepat, dan tanpa hambatan teknis. Kenapa Program Ini Penting? Kalau kita pikirkan lebih dalam, bantuan semacam ini tidak hanya sekadar dana hibah. Ia bisa membawa dampak besar dalam kehidupan masyarakat. Bayangkan kalau ribuan masjid di Indonesia berhasil mengembangkan perpustakaannya: Bahkan, perpustakaan masjid bisa bertransformasi jadi ruang kolaborasi komunitas semacam co-working space Islami, di mana santri, pelajar, mahasiswa, dan jamaah bisa belajar, berdiskusi, atau mengembangkan ide-ide kreatif. Program Bantuan Operasional Perpustakaan Masjid 2025 merupakan langkah nyata Kemenag dalam menghidupkan budaya literasi di lingkungan masjid. Melalui bantuan ini, masjid bukan hanya ramai saat shalat berjamaah, tapi juga bisa hidup dengan aktivitas intelektual dan edukasi. Bagi pengurus masjid, jangan sia-siakan kesempatan ini. Pastikan semua syarat dan dokumen dipenuhi, lalu segera ajukan sebelum batas waktu 30 September 2025. Karena pada akhirnya, masjid yang makmur bukan hanya yang penuh jamaah, tetapi juga yang kaya ilmu dan literasi. Penulis: Satria S Pamungkas Editor: Glancy Verona Ilustrasi by AI

Read More

Dakwah Ekologis dalam Kehidupan: Menyeru Manusia, Menyelamatkan Alam

Surabaya – 1miliarsantri.net : Dakwah ekologis dalam kehidupan bermaksud menjaga fitrah manusia dan alam sekitar tetap harmonis berdampingan. Manusia lahir, tumbuh, dan berkembang bersama dengan lingkungan sekitarnya. Namun, di era modern ini, dakwah ekologis perlu digencarkan kembali mengingat hubungan manusia dengan alam seringkali tidak lagi harmonis. Kerusakan hutan, pencemaran sungai, hingga perubahan iklim global menjadi bukti bahwa manusia kerap lalai menjaga bumi. Padahal, Islam menegaskan bahwa manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi, yang tidak hanya mengatur kehidupan sosial, tetapi juga menjaga keseimbangan alam semesta. Dakwah ekologis yang menyeru manusia untuk menyelamatkan alam, perlu lebih sering disuarakan kepada masyarakat. Kehidupan di pondok pesantren bisa menjadi contoh nyata kedekatan manusia dengan alam. Saya sendiri tinggal di pondok yang terletak di tengah hamparan sawah hijau. Setiap pagi, Allah menghadirkan kicauan burung, semilir angin, dan keelokan gunung yang megah, seakan mengingatkan kita pada kebesaran-Nya. Kehidupan sederhana ini sesungguhnya adalah pelajaran bahwa manusia bisa hidup damai bersama alam, tanpa harus merusaknya. Landasan Teologis Dakwah Ekologis Al-Qur’an berulang kali menegaskan pentingnya menjaga bumi. Allah berfirman dalam QS. Al-A’raf: 56: وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا  “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya…” Ayat ini menjadi dasar tegas bahwa segala bentuk kerusakan lingkungan adalah perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW pun memberi teladan yang sama. Beliau bersabda: “Jika kiamat telah tiba, sementara di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit tanaman, maka jika ia mampu menanamnya, hendaklah ia menanamnya.” (HR. Ahmad). Hadits ini menegaskan bahwa menjaga alam bukan sekadar aktivitas duniawi, tetapi juga amal shalih yang bernilai ibadah. Dengan demikian, dakwah ekologis adalah bagian dari amar ma’ruf nahi munkar: mengajak manusia menjaga bumi, dan melarang mereka merusaknya. Baca juga : Spirit Muslim Merawat Lingkungan: Jihad Ekologis dalam Menjaga Alam Pesantren dan Dakwah Ekologis Pesantren sejak lama dikenal sebagai pusat pendidikan agama sekaligus tempat melatih kesederhanaan hidup. Namun, dalam konteks dakwah ekologis, pesantren memiliki potensi besar sebagai pelopor gaya hidup ramah lingkungan. Pondok Berdekatan dangan Alam Pedesaan Kehidupan nyantri di ma’had tahfidzul qur’an Darul Hijrah Salam di Pandaan, yang saya alami sehari-hari adalah contoh bagaimana santri bisa hidup dekat dengan alam. Udara segar, lingkungan hijau, dan sawah yang luas mengajarkan arti kesederhanaan. Santri terbiasa hemat air, tidak berlebihan dalam makanan, serta menjaga kebersihan lingkungan pondok. Hal-hal sederhana ini sejatinya adalah praktik dakwah ekologis yang harus terus dipertahankan. Salah satu contoh lebih nyata adalah Pesantren Tholabie Ilmi di Malang. Pondok ini mengajarkan para santri bertani, beternak, dan bahkan merawat tanaman hidroponik dengan bantuan teknologi internet. Dengan pendekatan modern dan enterpreneurhip, pesantren tidak hanya mendidik santri memahami ilmu agama, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan menjaga alam dan sekaligus mencetak alumninya menjadi wirausaha di masa depan. Pesantren ini bisa menjadi model eco-pesantren enterpreneur yang mengintegrasikan dakwah, ilmu pengetahuan, dan ekologi. Baca juga : Ekonomi Hijau dan UMKM: Sinergi Baru untuk Pembangunan Berkelanjutan Relevansi dan Implementasi Dakwah ekologis menjadi semakin relevan di tengah krisis lingkungan global. Melalui pendekatan Islam, kita bisa mengubah cara pandang manusia: menjaga alam bukan sekadar kewajiban sosial, melainkan juga bagian dari iman. Implementasi dakwah ekologis bisa dimulai dari hal kecil: Dengan dakwah yang kreatif, pesantren dapat menjadi pionir dalam menyebarkan semangat menjaga lingkungan kepada masyarakat luas. Tantangan dan Solusi Memang, masih banyak tantangan dalam menjalankan dakwah ekologis. Kurangnya kesadaran masyarakat, gaya hidup konsumtif, serta minimnya edukasi lingkungan sering menjadi penghambat. Namun, Islam selalu menawarkan solusi. Dakwah harus dilakukan dengan sabar dan berkelanjutan. Kesimpulan Alam adalah amanah dari Allah yang harus dijaga, bukan dieksploitasi. Dakwah ekologis adalah bentuk nyata ibadah, karena dengan menjaga bumi, kita juga menjaga kehidupan generasi mendatang. Pesantren dengan segala kesederhanaannya telah memberi contoh bagaimana manusia bisa hidup selaras dengan alam. Dari pondok di tengah sawah hingga Pesantren Tholabie dengan teknologi ramah lingkungan, semua adalah wujud nyata bahwa Islam selalu relevan dengan isu ekologis. Saatnya kita menyadari bahwa menyelamatkan alam sama dengan menyelamatkan manusia. Dakwah ekologis bukan hanya seruan, tetapi juga aksi nyata. Dan aksi itu bisa kita mulai dari diri sendiri, dari hal-hal kecil, dan dari lingkungan terdekat kita. (**) Kontributor Santri : Zufar Rauf Budiman Editor: Glancy Verona Ilustrasi by AI

Read More
Erick Tohir

Tulis Ucapan Menyentuh! Presiden FIFA dan Erick Tohir Ternyata Sahabatan!

Bondowoso – 1miliarsantri.net: Presiden FIFA, Gianni Infantino, memberikan ucapan selamat kepada Erick Thohir yang baru saja dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia. Erick resmi menduduki jabatan tersebut setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Ia menggantikan Dito Ariotedjo yang sebelumnya menjabat posisi tersebut. Ucapan selamat Infantino disampaikan melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahannya, pria asal Swiss itu menuliskan apresiasi atas perjalanan karier Erick yang sebelumnya dikenal sebagai Ketua Umum PSSI. “Ucapan selamat yang tulus kepada Erick Thohir atas penunjukannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia. Saya yakin beliau akan membawa visi dan kepemimpinan dalam peran baru ini,” tulis Gianni Infantino, Kamis (18/9/2025). Baca juga: Rekap Pertandingan BRI Super League: Banyak Kejutan Terjadi dan Persija Tergeser dari Puncak Klasemen Turun ke Posisi 2 Dukungan dari FIFA untuk Erick Thohir Infantino menilai Erick memiliki rekam jejak positif di dunia olahraga, khususnya sepak bola Indonesia. Selama menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Erick dinilai berhasil melakukan pembenahan di tubuh federasi, termasuk mendorong perbaikan tata kelola sepak bola nasional. “Sebagai Ketum PSSI, Erick telah melakukan pekerjaan luar biasa. Saya percaya kepemimpinannya akan semakin mendorong perkembangan olahraga di Indonesia,” lanjut Infantino. Ia juga menyebutkan harapan agar sepak bola semakin dekat dengan generasi muda di Tanah Air. Rangkap Jabatan dan Aturan FIFA Meski resmi menjadi Menpora, Erick Thohir masih menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2023–2027. Kondisi ini memunculkan pertanyaan mengenai potensi rangkap jabatan. Menanggapi hal tersebut, Erick menegaskan akan mengikuti mekanisme FIFA. “Nanti ada proses di FIFA. Mereka yang akan menentukan status saya ke depan,” ujar Erick usai pelantikan. Hari ini, Kamis (18/9/2025), Erick juga dijadwalkan menjalani serah terima jabatan dari Dito Ariotedjo, yang sekaligus menandai resminya ia memimpin Kemenpora RI. Baca juga: Persib Bandung Resmi Umumkan Kedatangan Thom Haye Dalam Skuad Maung Bandung Tantangan Erick Thohir ke Depan Kepercayaan yang diberikan kepada Erick Thohir bukanlah hal yang ringan. Rangkap jabatan sebagai Menpora dan Ketum PSSI menuntut konsistensi serta kemampuan membagi fokus dengan baik. Jika mampu dijalankan secara profesional, Erick berpeluang besar membawa sinergi positif antara pemerintah dan federasi sepak bola. Namun, penting bagi FIFA dan pemerintah Indonesia memastikan tidak terjadi benturan kepentingan dalam prosesnya. Ke depan, publik menaruh harapan agar Erick mampu mengoptimalkan pembinaan olahraga, terutama dalam memajukan sepak bola Indonesia ke level internasional. Dukungan dari FIFA melalui Gianni Infantino tentu menjadi modal moral yang signifikan bagi langkah Erick Thohir sebagai Menpora RI. Penulis : Ainun Maghfiroh Editor : Thamrin Humris Sumber foto: pssi.org Sumber berita: https://bola.okezone.com/read/2025/09/18/51/3170711/erick-thohir-jadi-menpora-ri-presiden-fifa-semoga-sukses-sahabatku

Read More
Patrick Kluivert

Daftar 30 Pemain yang Dipanggil Patrick Kluivert untuk Laga di Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Bondowoso – 1miliarsantri.net: Patrick Kluivert resmi memanggil 30 pemain untuk menghadapi Timnas Indonesia vs Arab Saudi dan Irak pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang akan berlangsung pada 9-12 Oktober 2025. Langkah ini diambil karena jadwal pertandingan sangat padat, hanya berjarak tiga hari antara laga pertama melawan Arab Saudi dan laga kedua menghadapi Irak. Meski regulasi hanya memperbolehkan 23 pemain masuk daftar susunan laga, Kluivert tetap membawa skuad lebih besar untuk mengantisipasi kemungkinan cedera maupun akumulasi kartu. Komposisi Pemain yang Konsisten dari September 2025 Patrick Kluivert diperkirakan tidak akan melakukan banyak perubahan. Komposisi yang ia gunakan pada FIFA Matchday September 2025 melawan Taiwan dan Lebanon kemungkinan besar tetap dipertahankan. Saat itu, Kluivert memanggil 27 pemain, kemudian menambah tiga nama baru yakni Miliano Jonathans, Mauro Zijlstra, dan Adrian Wibowo. Strategi mempertahankan skuad ini dinilai penting agar chemistry antarpemain tetap terjaga menjelang laga krusial di babak kualifikasi. Peluang Ole Romeny Tampil Salah satu perhatian utama tertuju pada kondisi Ole Romeny, penyerang Oxford United. Pemain berusia 25 tahun itu sedang dalam tahap pemulihan cedera, namun disebut sudah menghubungi Patrick Kluivert untuk menyatakan keinginannya membela Timnas Indonesia. Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan bahwa keputusan akhir menunggu hasil pemeriksaan tim medis. “Ole ada kirim pesan ke Patrick, dia ingin main. Cuma recovery-nya harus dijalani,” ujarnya. Jika benar pulih pertengahan bulan ini, Romeny berpotensi menggantikan Mauro Zijlstra dalam daftar panggil. Baca juga: Indonesia U-23 Menang 5 Gol Lawan Macau, Modal Berharga Kontra Korsel U-23 Di Laga Pamungkas Prediksi Daftar Pemain Berikut prediksi daftar 30 pemain Timnas Indonesia melawan Arab Saudi dan Irak di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia: Kiper: Emil Audero, Nadeo Argawinata, Ernando Ari Belakang: Mees Hilgers, Calvin Verdonk, Kevin Diks, Sandy Walsh, Yance Sayuri, Rizky Ridho, Justin Hubner, Jay Idzes, Jordi Amat, Dean James, Shayne Pattynama, Eliano Reijnders Tengah: Ricky Kambuaya, Thom Haye, Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Joey Pelupessy, Nathan Tjoe-A-On Depan: Ramadhan Sananta, Yakob Sayuri, Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen, Beckham Putra, Egy Maulana Vikri, Miliano Jonathans, Adrian Wibowo, Mauro Zijlstra. Baca juga: BRI Super League: Jadwal Lengkap Pertandingan Pekan Ke-5, Ada Persib Bandung Bentrok Persebaya Surabaya Strategi yang Tepat untuk Timnas Indonesia Keputusan Patrick Kluivert membawa 30 pemain adalah langkah realistis. Dengan jadwal padat dan tingkat persaingan tinggi, Timnas Indonesia memang membutuhkan skuad tebal. Kehadiran banyak opsi memberi fleksibilitas, terutama jika ada pemain yang harus absen mendadak. Namun, di sisi lain, tantangan terbesar adalah menjaga kebugaran pemain sekaligus menjaga kekompakan. Jika Timnas Indonesia mampu mengelola rotasi dengan baik, peluang mencuri poin dari Arab Saudi maupun Irak tetap terbuka. Penulis : Ainun Maghfiroh Editor : Thamrin Humris Sumber foto: pssi.org Sumber berita: https://bola.okezone.com/read/2025/09/18/51/3170773/patrick-kluivert-panggil-30-pemain-untuk-laga-timnas-indonesia-vs-arab-saudi-dan-irak-di-babak-keempat-kualifikasi-piala-dunia-2026

Read More

Cek! Ini Daftar 108 Santri Melaju ke Semifinal MQK Internasional 2025, Namamu Termasuk?

Tegal – 1miliarsantri.net : Dunia pesantren kembali diramaikan kabar menggembirakan. Panitia Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025 akhirnya mengumumkan nama-nama peserta yang berhak maju ke babak semifinal. Dari sekitar 10 ribu pendaftar, hanya 108 santri terbaik yang berhasil bertahan. Pertanyaannya, apakah nama kamu termasuk di dalamnya? Persaingan menuju semifinal tidak main-main. Dari ribuan santri yang mendaftar, hanya 467 yang lolos untuk mengikuti babak penyisihan. Setelah melalui ujian yang ketat, jumlah itu kembali menyusut menjadi 108 orang saja. Bisa dibayangkan, betapa tegangnya menunggu hasil seleksi ini. Babak penyisihan MQK sendiri telah digelar secara daring pada 3–4 September 2025 lalu, yakni sejak pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Para peserta diuji kemampuan membaca, memahami, dan menganalisis teks-teks klasik dalam Kitab Kuning secara mendalam. Untuk menjaga objektivitas, panitia menunjuk 24 kiai sebagai dewan hakim, dibantu 8 panitera serta 8 tenaga IT. Semua bekerja sama memastikan jalannya lomba virtual berjalan tertib dan lancar. Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Suyitno, menyebut hal ini sebagai bukti kesiapan pesantren menghadapi era digital. “Pesantren tidak hanya mampu bersaing dalam keilmuan, tetapi juga membuktikan kesiapan dalam transformasi digital,” katanya, Kamis (4/9/2025), dikutip dari laman resmi Kemenag. Menggelar lomba online dengan ribuan peserta tentu bukan tanpa hambatan. Beberapa daerah sempat terkendala jaringan dan listrik. Namun semua bisa diatasi dengan baik. Direktur Pesantren Ditjen Pendis, Basnang Said, menegaskan bahwa hal ini menunjukkan pesantren makin siap menghadapi tantangan zaman. “Kita patut bersyukur, meski sempat terkendala jaringan internet dan listrik di beberapa titik, semuanya dapat diatasi dengan baik. Ini menunjukkan bahwa sistem dan SDM pesantren sudah sangat siap,” tuturnya. Perjuangan para semifinalis berikutnya akan berlangsung di Pesantren As-’Adiyah Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan, pada 1–7 Oktober 2025. Pemilihan lokasi ini bukan kebetulan. As-’Adiyah dikenal luas sebagai pusat keilmuan Islam di kawasan timur Indonesia. Pesantren ini memiliki sejarah panjang dalam melahirkan ulama dan cendekiawan Muslim. Tidak heran bila dijadikan tuan rumah babak puncak MQK Internasional. Baca juga: Gelombang Startup Indonesia: Fintech dan Agritech Memacu Revolusi Ekonomi Digital Delapan Cabang Lomba yang Dipertandingkan Santri putra maupun putri akan beradu kemampuan dalam delapan majelis lomba, yaitu: Setiap cabang menguji keahlian santri di bidang yang berbeda, mulai dari fiqh, hadis, tafsir, hingga bahasa Arab. Sekretaris Ditjen Pendis, M. Arskal Salim GP, menegaskan bahwa MQK bukan sekadar perlombaan. Menurutnya, ajang ini menjadi ruang aktualisasi bagi santri sekaligus mengokohkan peran pesantren di kancah global. Cek Daftar 108 Semifinalis Nah, inilah yang paling ditunggu: daftar 108 semifinalis MQK Internasional 2025 sudah bisa kamu lihat di tautan resmi panitia. [Klik di sini untuk cek daftar lengkap semifinalis MQK 2025] Apakah Nama Kamu Ada Di Dalamnya? Apapun hasilnya, perjalanan MQK tahun ini menjadi bukti nyata bahwa santri tidak hanya menguasai kitab kuning, tapi juga mampu beradaptasi dengan tantangan zaman. Dari 10 ribu pendaftar hingga tersaring menjadi 108 orang, perjuangan ini menunjukkan semangat santri Indonesia untuk terus mengukir prestasi. Kalau kamu atau temanmu termasuk di dalam daftar, selamat! Kalau belum, jangan patah semangat. Ingat, satu kompetisi tidak menentukan segalanya. Baca juga: Bisnis Halal Indonesia 2024-2030: Dari UMKM Pesantren ke Pusat Industri Global! Penulis: Satria S Pamungkas Editor: Glancy Verona

Read More
Perceraian

Meningkatnya Perceraian, Benarkah Menikah Itu Menakutkan atau Jalan Terbaik Untuk Ibadah?

Surabaya – 1miliarsantri.net: Beberapa waktu lalu di media sosial berseliweran  kabar perceraian beauty vlogger Tasya Farasya. Dia sering mewarnai konten kecantikan dengan tampilan yang anggun bak bidadari, karirnya melejit dan keluarga harmonis. Kehidupannya  sangat diidamkan oleh banyak netizen. Namun nyatanya rumah tangga berakhir di meja pengadilan. Bagi penulis yang berada di usia produktif untuk menikah, jadi overthinking untuk menikah. Bahkan muncul dialog-dialog dilematis “Kalau artis sekelas Tasya  yang cantik, mandiri saja bisa bercerai, bagaimana dengan kita yang biasa-biasa saja?. Pertanyaan itu wajar muncul, hingga akhirnya berkembang jadi ketakutan, dan timbullah tag line menikah itu menakutkan. Tapi apakah benar menikah itu menakutkan?. Fitrah Manusia untuk Mencintai Di era meningkatnya perceraian, membuat banyak orang bertanya-tanya, pentingkah menikah kalau akhirnya menderita.  Padahal dalam fitrahnya, pernikahan adalah kebutuhan manusia. Ia menjadi wadah untuk menyalurkan hasrat dengan cara yang aman, menjaga kelangsungan generasi, dan menumbuhkan kasih sayang.  Selain itu Islam memandang pernikahan bukan sekadar formalitas sosial, melainkan ibadah. Rasulullah pernah bersabda: “Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang sudah sanggup untuk menikah, maka hendaklah ia menikah. Karena menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Namun siapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat meredakan syahwatnya.” (HR. Bukhari No. 4703) Hadis itu memberikan perspektif bahwa menikah adalah jalan terbaik untuk menyalurkan fitrah syahwat manusia. Islam tidak menutup mata terhadap kebutuhan biologis, justru memberikan jalan yang terhormat agar manusia tidak terjerumus pada zina. Puasa pun disediakan sebagai alternatif pengendalian diri bagi yang belum mampu menikah. Disisi lain dalam Al-Qur’an memberikan perspektif bahwa pernikahan adalah bentuk untuk memenuhi kebutuhan psikologis kasih sayang. وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. Ayat ini memberi pesan bahwa pernikahan adalah tanda kasih sayang Allah. Rumah tangga yang dibangun di atas mawaddah (cinta) dan rahmah (kasih sayang) akan menjadi tempat berlabuh dari kerasnya kehidupan. Namun jika nilai-nilai itu luntur, maka pernikahan bisa kehilangan ruhnya. Di balik perceraian selebriti di media sosial, kita sebaiknya kembali berefleksi bahwa pernikahan bukan sekadar tren sosial atau simbol status. Menikah adalah fitrah, ibadah, dan jalan kasih sayang. Baca juga: Yuk Cobain! Bisnis Sampingan (Side Hustle) Halal Ini Bikin Dompet Tebal Tanpa Takut Riba! Teladan Rasulullah Menikah itu Mendamaikan Dibalik banyaknya berita menikah itu menakutkan, masih ada realitas menikah itu memberikan ketenangan seperti yang pernah dialami oleh Aisyah yang ditanyai oleh Urwah. “Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah jika ia bersamamu di rumah?”. Aisyah menjawab: “Ia melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya; ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember.” (HR. Ibnu Hibban) Dari hadist diatas jadi belajar bahwa dalam menjalani biduk rumah tangga dibutuhkan saling kerjasama antara istri dan suami dalam mengurus kehidupan agar terasa lebih mudah/tidak membebani. Dan dalam membangun keharmonisan tidak selalu ditunjukkan lewat hal besar, tapi bisa seperti sikap Nabi Muhammad yang memberikan kepedulian terhadap hal kecil sehari-hari. Aisyah juga meriwayatkan: “Bahwa Rasulullah tidak pernah memukul siapapun dengan tangannya, tidak pada perempuan (istri), tidak juga pada pembantu, kecuali dalam perang di jalan Allah. Nabi ﷺ juga ketika diperlakukan sahabatnya secara buruk tidak pernah membalas, kecuali kalau ada pelanggaran atas kehormatan Allah, maka ia akan membalas atas nama Allah.” (HR. Muslim No. 6195) Hadis ini mengajarkan bahwa rumah tangga harus dibangun dengan kasih sayang, bukan kekerasan. Rasulullah tidak pernah menjadikan tangan sebagai alat untuk melukai, melainkan untuk menebar kelembutan. Cinta yang Menguatkan Sejarah mencatat banyak pasangan yang menjadikan pernikahan sebagai jalan berkarya dan tumbuh bersama menjadi manusia seutuhnya. Pasangan Habibie dan Ainun menjadi simbol cinta sejati  yang selalu setia hingga maut memisahkan. Habibie, yang dikenal sebagai ilmuwan besar, selalu menyebut Ainun sebagai mata air kehidupannya. Hingga akhirnya, ketika Ainun berpulang, Habibie tetap setia menunggu pertemuan di akhirat. Ada pasangan Hanung Bramantyo dan Zaskia Mecca yang saling mendukung dalam kebaikan. Ada satu cerita ketika Zaskia terjun menjadi relawan di negeri konflik. Hanung tidak menghalangi, justru memberi izin dengan doa dan restu karena ia percaya kebaikan istrinya adalah bagian dari jalan hidup mereka bersama. Ada pula Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra, merupakan pasangan yang saling bertumbuh dalam karya. Mereka berdua berkolaborasi  menulis novel yang sering best seller bahkan difilmkan dan menjadi inspirasi banyak orang untuk lebih mengenal Allah dan islam. Keharmonisan mereka hadir bukan semata dari cinta, melainkan dari semangat berbagi visi dan misi hidup. Kisah rumah tangga mereka membuktikan memberikan sudut pandang baru bahwa  pernikahan bisa menjadi energi yang melahirkan banyak kebaikan. Baca juga: Wujud Cinta kepada Allah! Self Love dalam Islam Sangat Dianjurkan! Jadi, Apakah Menikah Masih Menakutkan? Memang benar, angka perceraian meningkat. Memang benar, ada pernikahan yang penuh luka. Tapi itu bukan alasan untuk takut menikah. Justru, Islam mengajarkan kita menyiapkan diri dengan iman, memilih pasangan dengan bijak, dan meneladani akhlak Rasulullah. Menikah bukan sekadar status, melainkan ibadah yang menyelamatkan. Ia wadah kasih sayang, tempat belajar sabar, dan jalan melahirkan generasi penerus yang lebih baik. Penulis : Iftitah Rahmawati Editor : Thamrin Humris dan Ainun Maghfiroh Sumber foto: Ilustrasi

Read More
Self Love dalam Islam

Wujud Cinta kepada Allah! Self Love dalam Islam Sangat Dianjurkan!

Surabaya – 1miliarsantri.net: Di tengah tekanan hidup, standar sosial yang tinggi, dan pandangan orang lain yang kerap membuat kita ragu pada diri sendiri/tidak mencintai diri sendiri.  Dampak  ragu pada diri sendiri akan membuat potensi diri kurang semangat, membuat diri insecure terhadap penilaian orang lain, dan merasa menjadi manusia yang tidak berguna. Bahkan pada level tertentu bisa membuat diri mudah meremehkan orang lain. Misalnya ketika diri insecure dengan fisik (kegendutan, kekurusan dll), kita bakalan mudah menjudge kekurangan fisik orang lain.  Jadinya ketika diri kita tidak bisa menerima kekurangan atau kelebihan diri maka akan susah menerima kekurangan orang lain. Hal itu membuat sulit terjalin hubungan yang sehat. Kebanyakan  diantara kita mencari makna self love. Namun, seringkali mencintai diri sendiri dianggap egois karena lebih mementingkan kebahagiaan pribadi.  Padahal, dalam Islam, self love justru memiliki makna yang lebih dalam: menjaga diri, mengembangkan potensi, dan menjadi manusia yang bermanfaat. Baca juga: Teladan Mulia Nabi Memberantas Korupsi dalam Islam untuk Menegakkan Keadilan Self Love Wujud Cinta Kepada Allah Mencintai diri dalam Islam merupakan sikap mencintai Allah. Hal itu telah dipertegas dalam hadis Qudsi yang populer di kalangan sufi. “Barang siapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya.”(Yahya bin Muadz Ar-Razi Pernyataan itu memperkuat logika bahwa Allah menciptakan manusia secara sempurna dengan penuh kasih sayang. Ketika kita menghargai ciptaan-Nya (diri sendiri, orang lain atau makhluk hidup), berarti kita sudah mencintai Allah. Begitupun ketika kita meremehkan ciptaan-Nya, secara tidak langsung kita menyepelekan Allah. Tugas kita sebagai manusia yang sudah dianugerahi Allah dengan tubuh, jiwa, dan akal yang sempurna itu maka kita wajib  merawat dan mengembangkan diri, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah. Al-Qur’an menegaskan: وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِۗ وَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ Artinya: “Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, ‘Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.” (Luqman: 12) Rasa syukur inilah yang mendorong seorang muslim untuk terus belajar, bekerja, dan berkarya yang bukan semata demi diri sendiri  melainkan agar ilmunya, karyanya, dan tenaganya dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Dan dalam Islam self love bukanlah soal memanjakan diri berlebihan atau hidup sesuka hati. Imam Al-Ghazali pernah berpesan ”menyayangi diri berarti menyelamatkan diri dari azab Allah dengan menjauhi dosa, bertaubat, beramal saleh, dan ikhlas sebelum menyelamatkan orang lain.” Artinya self love  bukan berhenti pada kepentingan pribadi, melainkan jalan untuk membangun pribadi yang kuat, sehat, dan siap berbuat baik bagi orang lain. Baca juga: Me Time Ala Islam! Nggak Cuma Santai, Tapi Bisa Jadi Ladang Pahala! Dari Self Love Menuju Kebermanfaatan Sosial Banyak yang salah kaprah menganggap self love sama dengan egois. Egois hanya memikirkan diri, sementara self love yang benar adalah upaya menghargai, mengembangkan, dan memaksimalkan potensi diri agar lebih bermanfaat. Seperti ungkapan dr. Grace (dokter yang fokus ke health and live motivator), “Self love yang benar adalah yang bukan narsis dan egois, namun lebih ke bagaimana cara kita untuk mengembangkan potensi diri agar dapat berkontribusi positif ke orang lain.” Islam memandang setiap mukmin sebagai agen kebaikan di bumi. Self love menjadi pondasi penting agar seseorang mampu melaksanakan perannya. Ketika seseorang belajar mencintai diri maka ia tidak lagi sibuk dengan rasa iri dengki, insecure melainkan fokus mengembangkan kapasitas untuk menebar manfaat. Rasulullah SAW bersabda:  “Seorang mukmin itu sungguh menakjubkan karena setiap perkaranya itu baik. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar, dan itu baik baginya.” (HR. Muslim). Hadis ini menggambarkan bagaimana self love mengarahkan seorang muslim untuk bersyukur dan bersabar. Dua sikap yang membuatnya mampu bertahan sekaligus berkontribusi dalam setiap keadaan. Self love dalam Islam bukanlah tentang egois, melainkan langkah awal untuk mengembangkan diri agar siap memberi manfaat. Dengan mencintai diri, kita belajar menjaga amanah Allah, mensyukuri setiap nikmat, serta memaksimalkan potensi untuk kebaikan bersama. Self love sejati adalah ketika cinta pada diri membuat kita semakin dekat kepada Allah dan semakin besar kontribusi kita bagi masyarakat. Inilah jalan menuju kebahagiaan yang hakiki. Penulis : Iftitah Rahmawati Editor : Thamrin Humris dan Ainun Maghfiroh Sumber foto: Ilustrasi

Read More