Bukan Sekadar Healing, Inilah Manfaat Wisata Alam Bagi Seorang Muslim

Surabaya – 1miliarsantri.net : Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, wisata alam sering dianggap sekadar sarana healing untuk melepas penat. Padahal, bagi seorang Muslim, menikmati keindahan ciptaan Allah Ta’ala bukan hanya soal relaksasi semata. Lebih dari itu, wisata alam memiliki manfaat spiritual yang mendalam—menguatkan rasa syukur, menumbuhkan kesadaran akan kebesaran-Nya, hingga menjadi momen refleksi diri yang menenangkan hati. Artikel ini akan mengulas berbagai manfaat wisata alam yang tidak hanya menyegarkan jasmani, tetapi juga memperkaya iman dan ketakwaan.

Melakukan perjalanan wisata merupakan salah satu cara untuk melepas penat dari rutinitas. Pekerjaan yang terasa berat, jadwal kuliah yang sangat padat, atau kondisi lingkungan sekitar yang acap kali yang membuat stres merupakan beberapa alasan seseorang ingin traveling terutama ke tempat-tempat outdoor (luar ruangan).

Di masa sekarang, orang-orang lebih mudah mengalami stres terutama di kalangan anak muda. Menurut hasil survei yang dilaporkan oleh American Psychological Association, anak muda, dalam hal ini generasi Z (gen Z), memiliki kesehatan mental yang lebih rendah dibanding generasi sebelumnya.

Dalam laporannya, 90 persen gen Z yang mengikuti survei tersebut mengalami sedikitnya satu gejala baik itu fisik atau emosional karena stres, dan dari jumlah tersebut, hanya setengahnya yang mampu mengatasi perasaan tertekan itu dengan baik.

Menanggapi kondisi tersebut, banyak orang kemudian melakukan traveling atau melakukan perjalanan wisata untuk melepas penat dan meredakan stres mereka. Istilah healing (meski makna awalnya berbeda) saat ini semakin marak digunakan oleh anak muda yang ingin terbebas sesaat dari rutinitas mereka yang dirasa melelahkan dan kerap membuat stres.

Dalam sebuah studi di Ekuador, sekelompok mahasiswa yang mengalami gejala depresi, kecemasan, serta stres diteliti untuk mengukur perubahan kondisi mental mereka sebelum dan setelah melakukan wisata alam di sebuah hutan lindung Tinajillas Rio Gualaceno.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan penurunan signifikan pada gangguan mental dengan efek yang besar dan berskala klinis. Kendati demikian, setelah melakukan evaluasi ulang dalam rentang waktu enam bulan, terlihat efek positif tersebut tidak lagi mencapai tingkat yang signifikan.

Hal tersebut menandakan bahwa wisata alam memiliki andil dalam peningkatan kesehatan mental yang efektif hanya dalam jangka pendek, dan agar memiliki efek jangka panjang, maka interaksi dengan alam perlu dilakukan secara rutin.

Jadi, berwisata merupakan salah satu cara yang baik untuk mengurangi stres, meningkatkan kesehatan fisik serta mental dan juga mampu memperluas wawasan kita.  Selain itu, bagi umat Islam, melakukan wisata alam mampu menjadi ibadah, asalkan niatnya jelas untuk menyegarkan pikiran, belajar, dan memperkuat iman.

Manfaat Wisata Alam Bagi Seorang Muslim

Dalam perspektif Islam, melakukan perjalanan termasuk wisata alam bukan hanya sebagai media hiburan semata, melainkan juga sebagai sarana ibadah, edukasi, dan refleksi jika dilakukan dengan niat dan cara yang baik.

Pada surat Al-Ankabut ayat 20, Allah SWT berfirman: “Maka berjalanlah kamu di muka bumi, lalu perhatikanlah bagaimana permulaan penciptaan”. Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan kita untuk melakukan perjalanan dan merenungi kebesaran Allah SWT yang ada di semua ciptaan-Nya.

Ayat tersebut sebenarnya tidak secara spesifik memerintahkan kita untuk berwisata dalam konteks masa kini. Namun, jika kita melakukan perjalanan wisata dengan tujuan beribadah dan merenungkan kebesaran Allah SWT melalui semua ciptaan-Nya, maka hal itu selaras dengan makna ayat tersebut.

Bagi umat Islam, berwisata bukan hanya kegiatan untuk melepas penat (stress release), atau sekadang ajang untuk bersenang-senang, melainkan juga memiliki beragam manfaat, antara lain:

1. Menjadi Hamba Allah yang Senantiasa Bersyukur

Bagi seorang muslim, wisata alam merupakan salah satu kegiatan untuk merenungkan dan memahami semua ciptaan Allah. Tadabur alam bukan sekadar kegiatan menikmati pemandangan, melainkan juga sebagai sebuah ajang perenungan.

Dengan mengamati fenomena alam yang ada di langit, laut, gunung, atau pada makhluk hidup lainnya, kita diajak untuk menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah sehingga semakin memperkuat keimanan, memiliki rasa rendah diri di hadapan Pencipta, dan menambah rasa syukur kita kepada-Nya.

Selain itu, wisata alam juga membantu kita menenangkan jiwa, dan menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sebagai amanah manusia yang merupakan khalifah fil-ardh.

2. Meningkatkan Keilmuan

Manusia cenderung memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dan oleh karenanya, dalam Islam, menuntut ilmu itu merupakan kewajiban kita yang dilakukan seumur hidup.

Mengunjungi hutan, pegunungan, laut, atau pun situs sejarah akan membuat keingintahuan kita terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di sana semakin kuat dan kita secara alami akan mencari tahu lebih banyak lagi mengenai hal tersebut.

3. Meningkatkan Kesabaran dan Adab

Selama melakukan wisata alam, adakalanya kondisi lingkungan sekitar tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Terkadang kita akan dihadapkan pada berbagai situasi yang menuntut kesabaran, seperti menghadapi cuaca yang tiba-tiba berubah menjadi ekstrem, medan yang sulit atau terjal, menghadapi berbagai macam orang, atau bahkan mendapati beragam fasilitas yang sangat terbatas.

Momen tersebut akan menguji kita, apakah kita mampu untuk menghadapi semuanya dengan tenang dan sabar, atau malah menjadi kecewa dan marah bahkan sampai emosi kita meledak-ledak?

Saat berwisata pun, seorang muslim tidak boleh memperlihatkan adab yang buruk. Sebaliknya, kita dituntut untuk memiliki adab yang baik entah itu terhadap manusia, hewan, dan alam itu sendiri.

4. Memperkuat Kesadaran Lingkungan

Dalam Islam, kesadaran lingkungan merupakan bagian pokok dari tanggung jawab manusia sebagai khalīfah di muka bumi, yang sudah seharusnya menjaga ekosistem bumi agar senantiasa seimbang dan harmoni.  Islam sendiri memerintahkan umatnya untuk tidak merusak lingkungan sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 56 :

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ

Artinya:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (akan azab) dan penuh harap (akan rahmat-Nya). Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita agar menjaga kelestarian bumi, tidak merusak alam yang telah Allah ciptakan dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya setiap Muslim diperintahkan untuk memelihara lingkungan dan memanfaatkannya secara bijak, karena di dalamnya terkandung tanda-tanda kebesaran Allah. Dengan menjaga alam dan merenungi keindahannya, kita pun terdorong untuk berdoa dengan rasa takut dan harap, sekaligus mendekatkan diri kepada rahmat-Nya.

Dengan melakukan wisata alam, kita disadarkan pada kondisi bumi saat ini. Apalagi jika melihat semakin banyak kerusakan alam yang terjadi di mana-mana. Sebagai muslim kita wajib menjaganya, agar senantiasa layak untuk dihuni. Islam memerintahkan umatnya mengembangkan norma dan etika menjaga lingkungan seperti dalam pengelolaan limbah, perlindungan satwa, hingga konservasi air. Selain kebaikan alam bumi itu sendiri, manfaatnya  bisa dinikmati oleh generasi-generasi selanjutnya..

Menjadikan wisata alam sebagai bagian dari gaya hidup seorang Muslim bukan hanya bentuk ikhtiar menjaga kesehatan fisik dan mental, tetapi juga wujud penghayatan atas tanda-tanda kebesaran Allah di muka bumi. Saat kita merenungi gunung yang kokoh, hutan yang rimbun, atau lautan yang luas, hati pun terdorong untuk semakin bersyukur dan tunduk kepada-Nya. Maka, setiap langkah perjalanan di alam semesta ini bisa menjadi sarana mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, bukan sekadar healing sementara. Semoga kita senantiasa mampu memanfaatkan waktu di alam dengan niat yang benar dan penuh keberkahan.

Kontributor : Fajri Ramdhan

Editor : Toto Budiman


Discover more from 1miliarsantri.net

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Berikan Komentar Anda

Discover more from 1miliarsantri.net

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading