Antara Gaya dan Syariat! Pandangan Ulama’ Terhadap Trend Model Baju Muslim Terbaru

Surabaya – 1miliarsantri.net : Tren fashion muslimah terus mengalami transformasi dari waktu ke waktu. Kini, model baju muslim terbaru hadir dengan desain yang tak hanya modis tetapi juga dinilai tetap menjaga nilai-nilai kesopanan. Hal ini menciptakan pertanyaan besar di tengah masyarakat, bagaimana pandangan ulama terhadap perkembangan model baju muslim terbaru yang semakin beragam?
Di sinilah perbincangan menjadi menarik, ketika dunia fashion bersinggungan langsung dengan norma agama dan pandangan para ahli syariah. Dan khusus untuk pembahasan ini, kami akan mengulas bagaimana tren berpakaian muslimah terkini dilihat dari kacamata para ulama, serta sejauh mana batasan dan kebebasan dalam berpakaian menurut Islam.
Pandangan Ulama Terhadap Perkembangan Busana Muslim
Fenomena model baju muslim terbaru yang semakin modern memicu beragam respons dari kalangan ulama. Sebagian melihatnya sebagai hal positif selama tidak keluar dari batas-batas syariat, sementara sebagian lainnya mengkhawatirkan terjadinya pergeseran nilai dalam berpakaian.
Para ulama sepakat bahwa pakaian muslim harus memenuhi prinsip dasar, menutupi aurat, tidak ketat, tidak transparan, dan tidak menyerupai lawan jenis. Namun, mereka juga mengakui adanya kebutuhan umat Islam, khususnya perempuan, untuk tampil rapi dan menarik di ruang publik selama tetap berada dalam koridor Islam. Inilah titik tengah antara gaya dan syariat yang terus dicari oleh para desainer busana muslimah.
Perpaduan Nilai Estetika dan Syariat dalam Model Baju Muslim Terbaru
Dalam dunia fashion modern, estetika menjadi hal penting. Namun, dalam konteks busana muslim, keindahan visual harus tetap sejalan dengan prinsip agama. Para ulama memberikan pandangan yang cukup fleksibel, selama busana tersebut:

1. Tidak menonjolkan lekuk tubuh
Meski beberapa model baju muslim terbaru memiliki potongan yang ramping dan mengikuti bentuk tubuh, ulama mengingatkan pentingnya kelonggaran agar tidak menimbulkan fitnah.
2. Tidak transparan atau menerawang
Bahan yang digunakan dalam pakaian muslimah harus cukup tebal untuk menutupi warna kulit. Meski desain bisa menarik, aspek ini menjadi prioritas.
3. Tidak mengandung unsur tasyabbuh (menyerupai non-Muslim)
Meskipun dunia fashion global semakin terbuka, ulama tetap memberi catatan agar umat Islam tidak meniru gaya berpakaian yang bertentangan dengan nilai keislaman.
Inovasi Fashion Muslimah, Antara Kreativitas dan Keteladanan
Kehadiran model baju muslim terbaru sebenarnya membuka peluang besar dalam dakwah visual. Artinya, dengan busana yang menarik dan syar’i, perempuan muslim bisa menjadi contoh nyata bahwa Islam tidak mengekang kreativitas. Ulama kontemporer pun mendukung inovasi ini, asal tetap berpegang pada nilai dasar pakaian Islami.
Model busana muslim tidak hanya berfungsi sebagai penutup aurat, tetapi juga menjadi cerminan identitas diri seorang muslimah. Dalam pandangan ulama, pilihan pakaian dapat merepresentasikan karakter, kepribadian, dan kebanggaan seorang wanita terhadap agamanya. Oleh karena itu, para ulama mendorong setiap muslimah untuk memilih busana yang tidak hanya sesuai syariat, tetapi juga mencerminkan jati diri sebagai wanita muslim yang berakhlak dan percaya diri.

Di sisi lain, tren modest wear yang kini merambah pasar global dianggap sebagai peluang strategis dalam menyampaikan nilai-nilai Islam secara visual. Para ulama memandang perkembangan ini secara positif karena mampu menjadi jembatan antara budaya lokal dan nilai universal Islam. Modest wear yang mengedepankan kesopanan, keanggunan, dan prinsip syar’i menjadi media dakwah yang efektif tanpa harus mengucap kata-kata, membuktikan bahwa nilai keislaman bisa tampil harmonis dalam dunia mode internasional.
Tantangan dan Batasan dalam Menyikapi Model Baju Muslim Terbaru
Meskipun perkembangan model baju muslim terbaru cukup pesat dan memberi warna baru dalam dunia fashion, para ulama juga memberikan peringatan agar tidak terjebak dalam arus komersialisasi yang melupakan aspek spiritual.
Dalam perkembangan tren model baju muslim terbaru, para ulama menyoroti dua tantangan utama yang perlu diperhatikan masyarakat. Pertama, adalah komersialisasi agama, di mana tidak sedikit produk fashion yang menggunakan label syar’i hanya sebagai strategi pemasaran. Padahal, secara prinsip dan desain, pakaian tersebut tidak sepenuhnya memenuhi syarat berpakaian sesuai syariat.
Karena itu, ulama mengimbau para konsumen untuk lebih selektif dan tidak mudah tergoda hanya karena tampilan luar atau embel-embel religius yang belum tentu mencerminkan nilai sebenarnya. Kedua, ulama juga mengingatkan agar tren busana muslim tidak menjadi pemicu gaya hidup hedonisme. Pakaian seharusnya tidak dijadikan sarana untuk pamer kemewahan atau mengikuti gaya hidup berlebihan. Dalam Islam, kesederhanaan tetap menjadi nilai utama dalam berpakaian, sekalipun desainnya mengikuti perkembangan zaman.

Dari paparan di atas, jelas bahwa model baju muslim terbaru merupakan hasil dari adaptasi antara tuntutan zaman dan prinsip agama. Para ulama tidak serta-merta menolak tren fashion muslimah, tetapi justru mendorong agar kreativitas dalam desain busana tetap berjalan seiring dengan nilai-nilai Islam.
Dengan pemahaman yang seimbang antara estetika dan etika, setiap muslimah dapat memilih busana yang tidak hanya cantik dipandang tetapi juga membawa berkah. Jadi, sebelum mengikuti tren, ada baiknya kita bertanya, apakah model baju muslim terbaru yang kita kenakan telah sesuai dengan ruh syariat yang sesungguhnya?
Penulis : Ainun Maghfiroh
Editor : Toto Budiman
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.