Syair Julid Hassan bin Tsabit Dapat Menyerang Balik Hinaan Musuh Rasulullah SAW

Jakarta — 1miliarsantri.net : Warganet Indonesia menggulirkan gerakan Julid FiSabilillah dengan menyerang akun media sosial seperti Instagram milik tentara-tentara Israel. Tujuan dari aksi ini untuk melemahkan propaganda Zionis dan memperkuat narasi pro Palestina.

Akibatnya tak sedikit tentara Israel yang kemudian menggembok akun media sosialnya usai dibanjiri hujatan dari pengguna Instagram di Indonesia.

Aksi Jihad FiSabilillah mengingatkan pada penyair kesayangan Rasulullah, Hassan bin Tsabit. Bila para sahabat lain membela Nabi SAW di medan perang, berbeda dengan Hassan bin Tsabit yang membela lewat syair-syairnya.

Buku “Kisah Keteladanan dan Hikmah Terbaik Para Sahabat” menjelaskan, Hassan memeluk Islam di usia yang tak lagi muda. Ia pun membela agama Islam melalui syair-syairnya yang menghujam.

Hal ini disebabkan, orang-orang yang tak ingin masuk Islam kerap melontarkan celaan kepada Rasulullah. Karena membela dengan keahliannya sebagai penyair, Hassan pun dijuluki sebagai ‘Syairun Nabi’.

Meski dikenal sebagai penyair kawakan namun sejak masuk Islam, syair-syair Hassan bin Tsabit semakin berkualitas dan bermakna. Ini dikarenakan Hassan mempelajari keindahan bahasa yang digunakan lewat Al-Qur’an.

Pada mulanya Hassan ragu untuk melanjutkan menulis syair. Ia mengira, setelah Allah SWT menurunkan Al-Qur’an kaum muslimin dilarang bersyair.

Hingga akhirnya Hassan memberanikan diri bertanya pada Rasulullah. Ternyata Nabi SAW justu bersabda, “Balaslah mereka (orang-orang yang menjelek-jelekan Rasulullah) dengan syair. Semoga Jibril senantiasa bersamamu”.

Hassan kemudian meminta izin pada Rasulullah untuk mengkritik Abu Sufyan, salah satu tokoh pencela Nabi. Semula Rasulullah agak segan dengan permintaan Hassan tersebut lantaran Abu Sufyan masih memiliki hubungan kekerabatan.

Namun Hassan bin Tsabit berjanji dan berkata, “Demi Allah yang telah memuliakanmu, aku tidak akan menyindirnya dengan menggunakan nasab (garis keturunan)”.

Syair yang dibuat Hassan bin Tsabit semata-mata sebagai balasan terhadap musuh Islam yang mengejek Rasulullah. Di antara sebaik syair yang terkenal berbunyi sebagai berikut:

Engkau (Abu Sufyan) menghina Muhammad dan aku membantah semua celaanmu.
Aku tidak diam karena aku mengharap pahala dari Allah.
Mengapa kamu menghina? Padahal kamu tak sebanding dengan beliau.
Kamu hanyalah simbol keburukan sedangkan Nabi adalah lambang kebaikan.
Kamu menghina orang penuh berkah dan kebaikan, pewaris keyakinan yang lurus.
Orang itu adalah pemegang amanah Allah, yang penyayang dan ikhlas. (Iin)

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *