RS Ridhoka Salma Bekasi Memberikan Pelayanan Kesehatan Berbasis Sedekah

Bekasi — 1miliarsantri.net : Masyarakat di wilayah Bekasi wajib tahu bahwa di Jl Raya Imam Bonjol, Cikarang Barat, Bekasi, ada rumah sakit bagus yang sangat unik dan istimewa. Rumah Sakit yang bernama Ridhoka Salma ini, hadir sebagai pionir dalam memberikan pelayanan kesehatan yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan kekuatan sedekah. Rumah Sakit yang didirikan pada akhir tahun 2011 ini telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam membantu pasien dari berbagai latar belakang yang kurang mampu.

Direktur Rumah Sakit Ridhoka Salma, Roziana Ghani, mengungkapkan filosofi yang menjadi landasan operasional rumah sakit adalah ketulusan membantu orang-orang yang tidak mampu.

“Kami meyakini betul dengan membantu orang-orang yang tidak mampu, maka tanpa sadar kesulitan diri kita pun akan terpecahkan. Allah akan bantu solusinya,” terang Roziana Ghani.

Ia menjelaskan, salah satu kebijakan yang membedakan Ridhoka Salma dengan rumah sakit lain, karena rumah sakit ini tidak meminta jaminan di awal kepada pasien yang masuk ke unit gawat darurat.

“Prioritas utama adalah keselamatan pasien, bukan status finansial mereka. Kebijakan ini menurut dia, telah membantu banyak pasien dalam situasi darurat yang tidak memiliki jaminan kesehatan atau kemampuan finansial.,” tambahnya.

Dijelaskan juga, Rumah sakit Ridhoka Salma telah menjalin kemitraan dengan “Komunitas Sedekah Rombongan” sejak tahun 2014. Kemitraan ini memungkinkan rumah sakit bisa membantu lebih banyak pasien kurang mampu dengan memberikan pelayanan kesehatan tanpa mempersulit proses administrasi. Sedekah Rombongan, menurut dia, adalah sebuah komunitas yang ada di setiap wilayah dan setiap area yang juga memiliki pimpinan masing-masing. Fungsi dari pimpinan Komunitas Sedekah Rombongan adalah membantu merujuk pasian kurang mampu ke rumah sakit Ridhoka Salma.

Roziana Ghani menekankan pentingnya niat tulus dalam memberikan pelayanan: “Kami yakin sedekah tidak akan membuat kita miskin. Sedekah itu justru yang akan membuat kita ini dapat solusi. Ini yang disebut the power of sedekah.”

Pendekatan ini, ia akui sendiri telah membawa dampak positif bagi rumah sakitnya. Dari awalnya hanya memiliki 30 tempat tidur pada tahun 2012, rumah sakit ini berhasil meningkatkan kapasitasnya menjadi 60 tempat tidur pada tahun 2014. Pada tahun 2016, rumah sakit ini juga berhasil menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Kini, rumah sakit Ridhoka Salma makin berkembang pesat dengan fasilitas yang lengkap, dan yang membuat nyaman karena rumah sakit ini memberi kesan sangat religious, bersih dan sistem pelayanan yang sangat ramah.

Ridhoka Salma juga dikenal dengan program sedekah hariannya dengan menyediakan makanan gratis setiap hari. Program ini didasarkan pada keyakinan bahwa sedekah makanan adalah salah satu bentuk sedekah terbaik yang dapat memberikan keberkahan bagi rumah sakit. Ia menjelaskan bahwa ketika seseorang dapat bantuan makanan, kemudian dimakan, maka, makanan tersebut menjadi sebuah energi besar yang menyebabkan seseorang menjadi sangat bersemangat.

“Energi besar pada seseorang yang besar itulah yang kemudian memberi pengaruh positif terhadap rumah sakit Ridhoka Salma,” ungkapnya.

Soal pengaruh positif, Roziana Ghani mengutip pengakuan jujur dari seorang dokter yang sudah bekerja selama 8 tahun di Ridhoka Salma. Menurutnya, dokter tersebut merasakan sesuatu yang berbeda karena meskipun fasilitas yang dimiliki Ridhoka Salma tidak selengkap rumah sakit lain yang sudah mapan, tetapi tidak ada satu pun pasien yang meninggal di meja operasi. Sementara, kata dokter tersebut, di rumah sakit lain, banyak didukung dengan fasilitas yang super lengkap ternyata masih banyak pasien yang meninggal di meja operasi.

“Jadi kata dokter yang sudah 8 tahun bekerja di Ridhoka Salma merasa di rumah sakit ini banyak malaikatnya yang ikut menjaga, sehingga para dokter merasa nyaman dan kegiatan operasinya juga lancar dan berhasil,” ujar Ibu Ghani mengutip pengakuan dokter di rumah sakitnya yang kebetulan juga seorang non muslim. Meskipun non muslim, tetapi, dokter tersebut mengaku bisa merasakan aura positif yang terdapat di dalam rumah sakit.

Hal positif lain yang juga bisa dilihat dari rumah sakit Ridhoka Salma, adalah komitmennya dalam menerapkan kebijakan pembayaran yang sangat fleksibel. Misalnya, ketika ada pasien yang tidak mampu membayar penuh, maka si pasien tersebut dapat melakukan pembayaran dengan sistem mengangsur.

“Bahkan proses mengangsurnya bisa 10-12 kali. Dalam beberapa kasus, rumah sakit bahkan mengikhlaskan biaya pengobatan bagi pasien yang benar-benar tidak mampu,” sambungnya.

Ia mengakui bahwa pendekatan berbasis sedekah ini juga berdampak positif pada pengembangan rumah sakit. Pemilik tanah di sekitar rumah sakit misalnya, bersedia menjual tanah mereka kepada Ridhoka Salma dengan pembayaran bertahap tanpa bunga. Padahal ada pihak lain yang bersedia membayar tanah-tanah di belakang rumah sakit tersebut dengan kontan alias cash. Tetapi, warga yang berada di belakang rumah sakit memilih memberikan tanahnya kepada pihak rumah sakit.

“Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap misi rumah sakit yang kami bangun selama ini,” tukasnya.

Ridhoka Salma juga menjadi salah satu dari sedikit rumah sakit di Bekasi yang memutuskan untuk beroperasi secara syariah. Meskipun hal ini membawa tantangan tambahan, namun rumah sakit ini tetap berkomitmen pada prinsip prinsip kesyariahan. Maka, dengan pendekatan uniknya, Rumah Sakit Ridhoka Salma telah membuktikan bahwa pelayanan kesehatan berbasis nilai-nilai kemanusiaan dan sedekah dapat membawa keberkahan dan pertumbuhan.

“Rumah sakit ini menjadi contoh bagaimana sebuah institusi kesehatan dapat menggabungkan nilai-nilai kemanusiaan dengan pelayanan medis profesional, menciptakan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya. (yus)

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *