Pulau Mewah Pertama di Neom Arab Saudi Resmi Dibuka

Dubai — 1miliarsantri.net : Sindalah, sebuah resor pulau di Laut Merah yang dirancang oleh studio Italia Luca Dini Design and Architecture, telah menjadi wilayah Neom pertama yang selesai dibangun di Arab Saudi.
Resor yang dijuluki “destinasi pulau mewah” ini berlokasi lima kilometer dari pesisir Neom di Laut Merah, dan telah dibuka untuk sejumlah tamu undangan. Proyek seluas 840.000 meter persegi ini menjadi bagian pertama dari Neom, sebuah mega-proyek di Arab Saudi bagian timur laut, yang berhasil diselesaikan.
“NEOM berkomitmen mendukung era baru pariwisata mewah Kerajaan dengan dibukanya Sindalah,” kata CEO Neom, Nadhmi Al-Nasr. “Terwujudnya destinasi bersejarah ini, yang menjadi gerbang ke Laut Merah, adalah berkat kepemimpinan visioner Yang Mulia Mohammed bin Salman dan Visi Saudi 2030,” tambah Al-Nasr.
Sindalah dirancang oleh Luca Dini Design and Architecture, yang terkenal dengan desain kapal pesiar mewah, dan dibangun di sekitar marina berkapasitas 86 kapal beserta klub kapalnya. Menurut Neom, pulau ini akan berfungsi sebagai “gerbang menuju Laut Merah.”
Pulau ini dilengkapi hotel, restoran dan berbagai fasilitas termasuk Sindalah Yacht Club dengan interior yang dirancang oleh merek fashion Italia Stefano Ricci. Terdapat juga klub pantai, klub golf, gerai ritel, dan layanan manajemen kapal pesiar.
Pengunjung pulau yang dijuluki “masa depan wisata mewah” oleh Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman ini dapat memilih dari 440 kamar, 88 vila, dan lebih dari 200 apartemen berlayanan lengkap.
“Ini adalah babak membanggakan dalam perjalanan NEOM dan kami sangat bersemangat untuk mencapai lebih banyak tujuan ambisius kami, dengan dukungan berkelanjutan dari Yang Mulia,” ujar Al-Nasr. “Destinasi perdana NEOM ini memberikan pengunjung ‘sekilas gambaran’ tentang apa yang akan datang untuk portofolio destinasi dan pengembangan kami yang luas.”
Sindalah menargetkan dapat menerima 2.400 pengunjung per hari pada tahun 2028. Ini adalah yang pertama dari 10 wilayah yang diciptakan untuk proyek Neom, termasuk kota mega The Line.
Proyek kontroversial ini mendapat banyak kritikan. Pada 2022, organisasi hak asasi manusia ALQST melaporkan bahwa tiga anggota suku Huwaitat yang diduga mengkritik penggusuran terkait Neom telah dijatuhi hukuman mati.
Aktivis hak asasi manusia Lina Alhathloul awal tahun ini mengatakan kepada media bahwa Neom “dibangun di atas darah rakyat Saudi” dan editor media Tom Ravenscroft mempertanyakan apakah “sudah waktunya studio arsitektur mundur dari Neom?” (dul)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru