Proses Ziarah ke Makam Rasulullah Lebih Tertata Dengan Rapi dan Tidak Berjubel

Madinah — 1miliarsantri.net : Saat ini para jamaah haji maupun umrah akan merasakan perbedaan proses ziarah ke makam Rasulullah SAW ketika berada di Madinah Almunawaroh. Dulu, biasanya saling berebut, siapa duluan, kuat kuatan, yang duluan dan kuat dapat. Bisa dikata semua serba rebutan untuk bisa masuk ke raudhoh yang menjadi tempat makam Rasulullah SAW.
Saking berebutnya, saking banyaknya manusia yang bertumpuk di pusaran sekitar raudhoh, menyebabkan sholat pun kesulitan. Jika bisa sholat di sekitar raudhoh, berdiri tidak kokoh karena tubuh kita akan tersenggol dengan jamaah yang terus berlalu lalang mencari tempat terdekat raudhoh untuk bisa sholat dan berdoa.
Meskipun masih tetap sholat dengan berdiri yang tidak kokoh tersebut, saat mau rukuk pun bisa nubruk punggung atau pun tubuh jamaah lainnya karena terlalu dempet dempetan saat sholat. Bukan rukuk saja yang menjadi problem, saat mau sujud pun kepala akan mencari posisi untuk benar-benar bisa sujud. Karena jarak untuk sujud super sempit akibat jumlah umat Islam yang berebut agar bisa sholat di raudhoh terlalu besar jumlahnya.
Maka sangatlah wajar.ketika di raudhoh, banyak pasukan keamanan atau yang biasa disebut askar, berteriak-teriak mengamankan jamaah, dan tidak segan segan mengusir yang sholatnya lama atau berdoanya lama. Bagi jamaah yang, tetap bandel berdiri di tempat sholat, jangan heran karena bisa diangkat askar untuk didorong keluar area dan terkena pentungan askar.
Namun kondisi seperti itu sudah mulai berubah sedikit mulai sekitar 2016, dimana pola masuk ke area raudhoh dibuat dengan batasan garis. Para askar membatasi dengan memegang tali dari ujung ke ujung yang dibuat perkelompok mulai 1,2,3,4 dan 5.
Ketika tali 1 di dekat raudhoh dibuka, jamaah yang berada di arena tali 1 diijinkan masuk ke area raudhoh untuk sholat maupun berdoa. Sementara kelompok lain yang sudah menunggu di garis kotak 2,3,4 dan 5 tetap menunggu giliran berikutnya. Namun, pola ini tidak bertahan lama karena masih berkesan tak beraturan.
Mulai 2021 setelah covid, model ziarah ke makam Rasulullah berubah lagi. Sistem ziarah dibuat dengan pola mendaftar ke tim ziarah. Pengelola ziarah hanya menerima pendaftaran perkelompok yg dibawa biro umroh/haji. Sistem per biro ini menjadi lebih baik karena jadwal waktu ziarah lebih pasti dan dijamin tidak rumit.
Karena jamaah yang ingin ziarah sudah ditentukan waktunya sesuai waktu pendaftaran. Para calon peziarah ini, sesuai jadwal diminta antre dan baris secara rapi di dekat pintu raudhoh.
Hasilnya lumayan baik dan banyak jamaah puas, karena dengan sistem ini, setiap rombongan jamaah dapat giliran 3-5 menit untuk berada di area raudhoh. Lumayan, sholat dan berdoa menjadi lebih khusuk.
Namun pola yang sudah baik ini, mulai dimodifikasi lagi di tahun 2023, dimana untuk ziarah tahapannya bertambah. Yang semula, diawali pendaftaran oleh pempinpin rombongan umroh haji, kemudian sesuai jadwal jamaah baris antre di tempat yang sudah ditentukan lalu menunggu giliran masuk raudhoh.
Tetapi sekarang ada perubahan lagi: mendaftar, mengantre, transit di tempat lain lagi yang waktu menunggunya cukup lama 40 menit, baru menunggu giliran ziarah.
Perubahan ini membuat proses menuju ziarah menjadi lebih lama, namun hasilnya lumayan dan menjadi lebih baik: jamaah tetap bisa khusuk sholat dan berdoa di raudhoh. Namun waktu ziarah tetap terbatas karena jumlah jamaah umroh saat pasca covid menjadi meningkat pesat dan meningkat. (dul)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru