Indonesia Menjadi Pengekspor Produk Sabun Terbesar Kedua di Mesir

Mesir — 1miliarsantri.net : Secara mengejutkan banyak pihak, Indonesia ternyata menjadi negara pengekspor produk sabun terbesar kedua di Mesir. Hal tersebut disampaikan Duta Besar Republik Indonesia Untuk Mesir, Lutfi Rauf.

“Ini bukan hanya sabunnya saja, tapi produk turunannya juga,” ungkap Duta Besar RI di Mesir Lutfi Rauf dalam releasenya kepada media, Senin (1/4/2024).

Menurut Dubes Lutfi, pada periode Januari- Desember 2023, ekspor sabun dan turunannya tersebut mencapai sebesar USD 4,48 juta dari total impor Mesir dunia sebesar USD 27, 14juta. Ini berarti, Indonesia menguasai 16, 54 persen pasar di Mesir.

Baru baru ini, Dubes RI di Mesir menggelar pertemuan bersama importir dari Mesir. Dari negara piramid ini hadir Presdir United Egypt for commercial and industrial investment. Mohamed Breaka (direktur pabrik), Mohammed Hamdy sebagai konsultan hukum pada Egyptian Turkish company for sweets serta Research Scientist dari University of Sadat City, Prof Mohamed Azzazy dan beberapa pejabat lainnya. Sementara dari Indonesia turut mendampingi Dubes RI di Mesir adalah Atase Perdagangan, M. Syahran Bhakti dan Pelaksana Fungsi Ekonomi, Rifki Rustam Arsyad.

Dubes Lutfi menjelaskan, nilai ekspor sabun Indonesia HS code 3401201090 pada Desember 2023 ke Mesir mencapai 4,48 juta senilai Rp. 71,02 miliar (kurs 1 USD =Rp. 15,852) atau naik 1660 persen dibandingkan Desember 2022 sebesar USD 255 ribu. Adapun untuk jenis Sabun HS Code 3401190010 pada Desember 2023 mencapai USD 54 ribu atau mengalami kenaikan sebesar 315 persen dibandingkan periode Desember 2022 sebesar USD 13 ribu. Dubes Lutfi menyebut, hal ini memberikan celah peluang untuk melejitkan ekspor sabun Indonesia dalam segmen pasar di Mesir.

Atase Perdagangan menambahkan, tren sabun di pasar Mesir telah menjadi gaya hidup baru yang tidak saja untuk pemakaian rumah tangga melainkan, sebagai pasar perawatan kesehatan & tubuh, hadiah atau souvenir, dan pewangi rumah.

Lebih lanjut, Atdag M. Syahran Bhakti mengungkapkan meski bea masuk produk sabun asal Indonesia yang saat ini masih tinggi diatas 40-60 persen, konsumen Mesir masih menggandrungi sabun Indonesia yang berbahan minyak nabati atau Vegetable oils.

Mr. Mohamed Khallaf, yang telah 10 tahun terakhir mengimpor produk sabun (soap noodles) Indonesia menuturkan, perusahaannya rata-rata per tahun mengimpor 3000 s.d. 4000 ton produk bahan baku sabun berbahan minyak nabati untuk diproduksi menjadi sabun toilet padat, selain membuat kulit tetap terlindungi, juga ekonomis dan ramah lingkungan.

Khallaf mengungkapkan, perusahaannya saat ini masih membidik pasar segmen menengah ke bawah, karena pasar ini perputarannya sangat tinggi, dan lebih sensitif terhadap harga.

Atdag Syahran Bhakti memaparkan pesaing produk sabun Indonesia di pasar Mesir diantaranya adalah Malaysia di peringkat pertama dengan nilai ekspor sebesar USD 21,57 juta dengan menguasai pangsa pasar Mesir sebesar 79,50 persen, Jerman di posisi ketiga dengan nilai ekspor sebesar USD 523 ribu dengan pangsa pasar 1,93 persen, dan Turki di peringkat keempat dengan nilai ekspor sebesar USD 512 ribu dengan pangsa pasar sebesar 1,89 persen dan Tunisia di peringkat kelima dengan nilai ekspor sebesar USD 38 ribu dengan pangsa pasar 0,14 persen. (zain)

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *