Cahaya Nabi di Tiga Kota Suci

Jakarta – 1miliarsantri.net : Siapa yang tidak merindukan atau menginginkn dirinya bisa berkunjung ks Baitullah, sholat di Masjidil Haram, berziarah ke makam Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam (SAW). Pastilah setiap muslim pasti merindukan dirinya bisa berziarah atau mengunjungi Baitullah (Ka’bah) di shalat di sana, baik saat musim haji, maupun di luar musim haji (umrah). Selain itu, umat Islam juga tentu berkeinginan berziarah ke makam Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam (Saw) di Madinah, sekaligus shalat di Masjid Nabawi.
Dalam sebuah hadits, Rasul SAW bersabda: “Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh, kecuali ke tiga masjid. Yaitu masjidku (Masjid Nabawi), Masjidil Haram, dan Masjid Al-Aqsa.” (HR. Muslim).
Hadits tersebur ternyata menjadi motivasi bagi Iksan Malik, seorang anak muda yang juga hafiz Al-Quran, untuk mengunjungi tiga kota suci tersebut. Pria asal Palopo ini mempunyai keinginan untuk berkunjung ke tiga masjid dari ke tiga negara itu sangatlah tidak mudah baginya, terlebih dengan segala keterbatasan ekonomi yang dimiliki nya terutama dalam hal biaya, membuat perjuangan mewujudkan itu tidak gampang.
“Iya, itu mimpi saya dan tentunya juga mimpi bagi setiap muslim, mengunjungi Makkah, Madinah, dan Yerusalem (Palestina). Mengunjungi ketiga masjid tersebut, yakni Masjid Nabawi, Masjidil Haram dan Masjid Al Aqsa, cuman tidak mudah untuk mewujudkan semua itu. Kadang banyak orang meragukannya. Namun, jika Allah ridha, maka tak ada yang tak mungkin, semuanya mudah bagi Allah,” urainya.
Iksan menambahkan, kerinduan mengunjungi ke tiga kota itu selalu terbayang dalam ingatannya hingga akhirnya ia berusaha membiasakan keinginan tersebut untuk diwujudkan dalam doa-doanya. Perjuangan demi perjuangan dilakukannya agar mimpi mengunjungi tiga kota suci tersebut bisa berhasil. Setelah melewati berbagai ikhtiar dan doa, perjalanan itupun akhirnya terwujud. Walaupun kegagalan sering mewarnai perjalanan impian itu.
“Alhamdulillah, kerinduan itu akhirnya Allah kabulkan, dan saya berkesempatan mengunjungi tiga masjid tersebut,” lanjutnya.
Di Masjid Nabawi, lanjut Ikhsan, umat Islam dapat mengunjungi makam Rasulullah dan dua sahabatnya. Begitu pula di Kota Suci Makkah. Di Makkah, kita seolah menapaki jejak-jejak dakwah Rasulullah sebelum hijrah. Juga melihat indahnya Ka’bah, sekaligus berdoa di Multazam.
Dan kota ketiga, yakni Palestina, kita akan mendapati bukti sejarah peristiwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam menerima wahyu dan naik ke Sidratul Muntaha.
Bukan hanya itu, di Palestina, dirinya juga bisa menapaki jejak-jejak perjuangan Salahuddin Al Ayyubi dan para syuhada mempertahankan kiblat pertama umat muslim.
Tak hanya sekadar berziarah, Iksan juga mengaku berbincang dengan warga Palestina, wilayah yang sering direbut oleh Isarel. Tak jarang, warga Palestina memberikan semangat untuk dirinya.
“Mereka berpesan, “Masjid ini aman. Masjid ini dijaga oleh Allah Azza wa Jalla. Ajak saudara seiman lainnya dari segala penjuru untuk datang ke Masjidil Aqsa. Kami bahagia kalian datang ke sini,” tutur Ikhsan mengisahkan saat pertemuan dan berbincang dengan warga Palestinam
Mungkin selama ini hanya kita mengetahui hal itu lewat buku dan ceramah pada dai. Tetapi jika kita bisa datang langsung berkunjung kesana, atau mungkin sudah pernah berkunjung tapi masih menyimpan kenangan, sehingga ada kerinduan untuk berkunjung kesana lagi.
Perjalanan Iksan Malik ke tiga kota dan tiga masjid itu, ia tuangkan dalam bukunya berjudul “Mencari Cahaya Nabi di Tiga Kota Suci.” Berbagai kisah perjalanannya, baik suka maupun duka, dapat disimak dalam buku tersebut.
Iksan yang juga pengasuh Tahfidz Online (TO) ini berpesan, “Jika kamu rindu ingin ke sana tapi belum ada kesempatan, bacalah dulu buku ini agar terobati sedikit rindumu itu serta terus berdoa dan berusaha agar Allah memantaskan kita untuk pergi ke sana.” (may)