Anak Penjual Gula Jawa Berhasil Raih Gelar Profesor di UGM

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Setiap orang berhak memiliki kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan diri tanpa terbatas oleh usia, karena belajar merupakan proses seumur hidup yang dapat dilakukan kapan pun.

Hal ini dibuktikan oleh Sarjiya, seorang anak penjual gula Jawa yang sukses meraih gelar profesor di Universitas Gajah Mada (UGM).

Momen haru tersebut terjadi saat pengukuhan Guru Besar, Prof. Ir. Sarjiya, MT., Ph.D., IPU., di ruang Balai Senat UGM, yang dilaksanakan pada Kamis (1/2/2024) lalu. Suasana haru dan kebanggaan pun terasa begitu kental dalam ruangan tersebut.

Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM ini suaranya terdengar bergetar dan matanya berkaca-kaca saat membacakan pidato pengukuhan. Beberapa kali ia harus berhenti sejenak membacakan teks pidato untuk menyeka air matanya yang mengalir deras.

“Secara khusus saya mohon maaf kepada adikku, Suparsih, yang waktu itu terpaksa tidak bisa melanjutkan ke bangku SMA, meskipun dengan nilai ujian SMP yang sangat baik, karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai sekolah kita berdua secara bersamaan,” terangnya dia yang dikutip Senin (19/2/2024).

Dengan adanya pengorbanan tersebut, dengan menahan tangis haru nya, Sarjiya berharap saudara-saudaranya mendapatkan imbalan yang lebih baik lagi.

“Semoga pengorbanan kakak-kakak dan adikku mendapatkan imbalan kebaikan yang lebih banyak dari Tuhan Yang Maha Esa,” imbuhnya.

Usai menyampaikan pidato, Sarjiya langsung mendatangi sang ibunda sambil bersujud. Ia memeluk ibundanya dengan erat. Selanjutnya ia menyalami empat saudari perempuannya. Sayang, sang Ayah tidak hadir di momen pengukuhan dirinya karena sudah berpulang. “Maturnuwun Bu,” kata Sarjiya terbata-bata.

Sebagai informasi, Sarjiya merupakan pria kelahiran Kulon Progo 51 tahun silam terlahir dari keluarga sederhana di Lendah, Kulonprogo. Ayahnya, Pujidiyono, sehari-hari bekerja sebagai buruh tobong labor atau pengrajin gamping. Sedangkan sang ibu, Sumirah, pedagang gula jawa yang setiap harinya berkeliling menyusuri jalan di kota Yogyakarta untuk menjajakan dagangannya.

“Bapak dan Ibu waktu itu berani membuat keputusan untuk mengizinkan dan membiayai saya melanjutkan sekolah,” katanya.

Sarjiya menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Pengkol, Kulon Progo tahun 1987, lalu menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP Brosot tahun 1990. Selanjutnya, pendidikan sekolah menengah diselesaikan di SMAN 1 Teladan Kota Yogyakarta tahun 1993 dan di tahun yang sama melanjutkan kuliah di S1 Teknik Elektro UGM.

Lalu pendidikan S2 dilanjutkan di Magister Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, lulus tahun 20021. Pendidikan doktor diselesaikan di prodi Electrical Enggineering, Chulalongkorn University, Thailand. (yus)

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *