Panji Gumilang : Tuhan Bosen Dengarkan Qunutmu

Gresik — 1miliarsantri.net : Sosok Pengasuh Pesantren Al Zaytun Indramayu Jawa Barat, Syekh Panji Gumilang yang saat ini tengah mendekam di penjara atas kasus penistaan agama, ternyata memang sudah terkenal nyeleneh sejak belajar agama di di Pondok Pesantren Moden Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahmah Jakarta, KH Syukron Makmun, menuturkan bagaimana sosok Panji Gumilang selama sama-sama nyantri di Pesantren tersebut. Bahkan, Kiai Syukron pernah menampar sook bernama lengkap Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang. Kisah ini diceritakan Kiai Syukron kepada pengusaha Muslim, Muhammad Lutfi saat silaturahim ke Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Suci, Manyar, Gresik, Jumat (13/10/2023) pagi. Kedatangan Kiai Syukron dan Lutfi diterima langsung oleh Pengasuh Pesantren Mambaus Sholihin, KH Masbuhin Faqih. Sebagai informasi, kedatangan Lutfi ke Pesantren Mambaus Sholihin merupakan rangkaian safarinya ke sejumlah pesantren di Jawa Timur. Lutfi bersama rombongannya tiba di pesantren ini sekitar pukul 06.24 WIB. Pada saat yang sama, Kiai Syukron pun datang ke pesantren ini untuk menemui Kiai Masbuhin. Dalam pertemuan itu, Kiai Syukron menceritakan bahwa ketika di Gontor Panji Gumilang masih lebih dikenal dengan nama Abdussalam. Suatu waktu, Kiai Syukron agak terlambat untuk mengimami sholat Subuh, sehingga digantikan Panji Gumilang. “Biasanya kan saya. Karena agak terlambat, Abdussalam jadi imam Subuh, tapi tidak baca qunut, begitu selesai langsung saya tarik lehernya, saya tempeleng,” ucap Kiai Syukron saat berbincang dengan Lutfi dan Kiai Masbuhin di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin. Setelah itu, Gontor pun menjadi ribut dan Kiai Syukron dilaporkan kepada Pendiri Pondok Pesantren Gontor, almarhum KH Imam Zarkasyi. “Saya dilaporkan kepada Kiai Zarkasyi kalau Pak Syukron itu menempeleng karena tidak membaca qunut, dianggap salah saya,” kenang Kiai Syukron. Setelah dipanggil, Kiai Syukron pum menjelaskan kepada Kiai Zarkasyi bahwa dirinya menampar Panji Gumilang bukan karena tidak baca qunut. Tapi, karena saat berdebat tentang qunut, Panji Gumilang menggunakan kata-kata yang tak pantas. “Terus saya bilang bukan karena qunutnya saya tempeleng kiai, tapi dia pernah bedebat di kelas, termasuk dengan Kiai Masbuhin ini. Berdebat-debat qunut, kemudian ada kata-kata kurang ajar dia, ‘Tuhanmu bosan mendengarkan qunutmu tiap pagi’. Jadi dari Gontor sudah nyeleneh dia. Cuma untungnya di Jakarta itu orang gak tahu kalau saya itu gurunya,” jelas kiai asal Pulau Madura ini. Dia menambahkan, setelah keluar dari Gontor Panji Gumilang kemudian sering bergonta-ganti nama, baik saat tinggal di Pandeglang maupun saat berada di Indramayu. “Jadi dulu itu dia di Gontor murid saya, namanya berubah-ubah. Ketika di Banten namanya Koko. Pindah ke Indramayu berubah menjadi Panji Gumilang. Aslinya anak Gresik. Orang sini dia, namanya Abdussalam. Kawan dengan Kiai Masbuhin ini, sekelas,” pungkas Kiai Syukron. (nas) Baca juga :

Read More

BMH Programkan Pembangunan 1000 Masjid, Komunitas Vanilla Hijab Siap Dukung

Depok — 1miliarsantri.net : Bunda Aisah dan Keluarga Besar Vanilla Hijab menyalurkan bantuan pembangunan Masjid Ummul Qura, Pesantren Hidayatullah, Depok, Jawa Barat (13/10) sore. “Alhamdulillah, karunia Allah, akhirnya Bunda dan Vanilla Hijab bisa memberikan bantuan pembangunan masjid ini. Sekarang bisa bantu Rp. 100 juta. Semoga tepat Ramadhan sudah bisa digunakan untuk ibadah para santri dan jama’ah, untuk tahajjud dan tadarus Alquran,” ucap Bunda Aisah yang disambut seruan “aamiin” dari santri dan para Ustadz yang hadir di area pembangunan masjid itu. Direktur Marketing BMH Pusat, Tri Winarno menuturkan bahwa dukungan Bunda Aisah dan Vanilla Hijab terhadap kebaikan umat melalui BMH terus mengalir. “Bukan sekali dua kali, Bunda Aisah dan Vanilla Hijab terdepan dalam kebaikan umat bersama BMH. Bahkan di beberapa tempat Bunda Aisah dan Vanilla Hijab datang sendiri ke titik pedalaman yang di sana ada program pesantren dan keumatan lainnya dari BMH, seperti NTT dan Bengkulu,” tutupnya. (bun) Baca juga :

Read More

Begini Cara Memperlakukan Orang Tua Menurut Islam

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Dalam laporan American Psychological Association, setiap tahun diperkirakan 2,1 juta lansia Amerika menjadi korban kekerasan fisik, psikologis, atau bentuk-bentuk pelecehan dan penelantaran lain. Statistik tersebut mungkin tidak menceritakan keseluruhan cerita. Untuk setiap kasus pelecehan dan penelantaran lansia yang dilaporkan kepada pihak berwenang, para ahli memperkirakan sebanyak lima kasus yang belum dilaporkan. Bahkan, di negara-negara yang dikenal dengan struktur keluarga yang relatif lebih kuat, para lansia semakin tidak diperhatikan. Menurut Help Age India, sebagian besar lansia diperlakukan dengan buruk oleh anak-anak mereka sendiri, yang telah muncul sebagai kelompok pelaku terbesar, yaitu 47,3 persen dari semua kasus penganiayaan. Meskipun Islam menekankan penghormatan kepada semua orang yang lebih tua dalam masyarakat, anak-anak memiliki tanggung jawab khusus terhadap orang tua mereka. “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (QS Al-Isra: 23-24) Dalam ayat-ayat ini, kebaikan terhadap orang tua disebutkan bersama dengan kepercayaan kepada Allah Swt.. Kedua ayat ini mencerminkan kasih sayang, rasa hormat, dan rasa tanggung jawab yang diwajibkan oleh Islam kepada orang-orang yang beriman terhadap orang tua mereka. Pernah suatu ketika seorang sahabat mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah! Siapakah di antara manusia yang paling layak untuk menjadi teman baikku?” Nabi berkata, “Ibumu.” Pria itu berkata, “Lalu siapa?” Nabi berkata, “Kemudian ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Nabi berkata, “Kemudian ibumu.” Orang itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Nabi berkata, “Kemudian ayahmu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Nabi menyatakan, orang tua memiliki hak untuk ditaati oleh anak-anak mereka. Dalam salah satu riwayatnya, Nabi menyatakan, dosa-dosa besar adalah meyakini bahwa Allah memiliki sekutu, tidak menaati orang tua, melakukan pembunuhan, dan memberikan kesaksian palsu (Al-Bukhari dan Muslim). Islam mewajibkan anak-anak untuk bertanggung jawab atas nafkah orang tua mereka ketika mereka sudah mandiri. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan perhatian internasional terhadap nasib para lansia. Banyak konferensi dan simposium yang menekankan, seringkali para lansia tidak mendapatkan penghormatan dan martabat yang dibutuhkan oleh setiap manusia, meskipun mereka diberikan perawatan dasar. Belas kasih dan rasa hormat terhadap para lansia merupakan elemen penting dalam perilaku Islam. Rasulullah SAW menyatakan dengan jelas, “Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak menunjukkan kasih sayang kepada yang muda dan tidak menghormati yang lebih tua. (HR. At-Tirmidzi). Jauh dari pelecehan dan pengabaian yang kita lihat di masyarakat saat ini, para lansia memiliki status yang dilindungi dan bermartabat dalam Islam. Secara tradisional, umat Islam telah memberikan status yang tinggi kepada orang tua mereka, dan penurunan dalam praktik ini yang kita lihat di beberapa negara Muslim sejalan dengan penurunan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Islam secara keseluruhan. Dalam siklus kehidupan, masa muda dan masa tua hanyalah masalah waktu, karena seseorang yang masih muda pasti akan menjadi tua suatu hari nanti. Islam mengingatkan kaum muda akan kebenaran dasar dari kondisi manusia ini, melalui sebuah riwayat dari Nabi bersabda: “Jika seorang pemuda menghormati orang tua karena usianya, maka Allah akan menunjuk seseorang untuk menghormatinya di masa tuanya.” (HR. At-Tirmidzi). (yus) Baca juga :

Read More

Mengenal Pergerakan Intifadah

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Penyebab langsung munculnya gerakan Intifadah adalah serangan yang dilakukan Israel terhadap para warga Palestina pada 8 Desember 1987.Intifadah merupakan sebuah istilah yang mengingatkan kita akan perjuangan kemerdekaan Palestina. Dalam histori, Infifadah merujuk pada gerakan perlawanan rakyat Palestina, terutama di Jalur Gaza, untuk melepaskan diri dari penindasan Zionis. Mereka pun menyuarakan tuntutan akan hak-hak mereka yang hilang selama ini. Menurut Ensiklopedi Islam, penyebab langsung munculnya gerakan Intifadah adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada 8 Desember 1987. Ketika itu, para buruh Palestina baru saja kembali dari tempat kerjanya. Tiba-tiba, muncul sebuah truk yang berisikan tentara Israel, melaju ke arah jalan raya dan menghantam mobil yang dikendarai orang-orang Palestina tersebut. Dalam peristiwa ini, tentara Israel melukai sembilan orang dan menewaskan empat orang Palestina. Tiga dari empat buruh Palestina yang terluka kemudian meninggal di rumah sakit. Pemakaman orang-orang Palestina yang gugur itu diiringi sekitar 100 ribu warga. Awal gerakan Intifadah terjadi usai upacara pemakaman tersebut. Kaum Muslimin yang terdiri atas berbagai lapisan menyerang para serdadu Israel dengan batu dan bom bensin (molotov). Ensiklopedia Islam merangkum, sistem perjuangan Intifadah terbagi ke dalam beberapa kelompok. Pertama, Al-Majmu‘ah al-Muraqibah, yakni kelompok pengintai yang umumnya diisi kaum remaja. Tugasnya menyelidiki kedatangan tentara Israel. Kedua, Al-Majmu‘ah al-Mutadarrijah, yakni kelompok pengumpan, yang bertugas memancing tentara Israel agar memasuki perkampungan orang Palestina. Ketiga, Al-Majmu‘ah ar-Ramiyah, yaitu kelompok pelempar, bertugas melempar tentara Israel setelah memasuki perkampungan Palestina. Dalam aksinya, mereka menggunakan miqlah, yakni alat pelempar berisi batu, telur busuk, dan bom molotov. Keempat, Al-Majmu‘ah al-Musyagilah dan Al-Majmu‘ah al-Ish’ab; masing-masing bertugas memicu kerusuhan agar mengalihkan fokus serdadu Israel dan menyelamatkan para pejuang Palestina yang terluka. Dua kelompok yang disebut terakhir itu baru beraksi bila terjadi penangkapan terhadap warga Palestina. Masjid al-Aqsa sering kali digunakan sebagai tempat musyawarah kaum Muslimin. Di sana, mereka menyusun strategi perlawanan menghadapi tentara pendudukan Israel. Intifadah itu mulai mereda kala memasuki tahun 1990. Dua negara adidaya, Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet, mendesak Israel dan Palestina berunding. Spanyol menjadi tuan rumah Konferensi Madrid yang digelar pada 1991. Akan tetapi, Israel tidak menghormati Palestina. PM Israel saat itu, Yitzhak Shamir, berasal dari Partai Likud yang radikal menolak eksistensi Negara Palestina. Jatuh bangun perundingan Menjelang perundingan itu, dia menolak perwakilan PLO atau unsur-unsur Palestina di luar Gaza dan Tepi Barat. Akhirnya, delegasi Palestina di Madrid mengikuti desakan itu, meski pada praktiknya tetap mengadakan komunikasi yang rutin dengan PLO di Tunisia. Hasil dari Madrid tidak begitu meyakinkan tetapi setidaknya membuka jalan bagi pengakuan timbal balik (mutual recognition) pertama antara Palestina dan Israel. Seiring dengan melemahnya Partai Likud di pemerintahan Zionis, pada awal 1993 PLO mengadakan komunikasi rahasia dengan Israel untuk menjajaki pertemuan. Yasser Arafat mulai berkirim surat kepada Yitzhak Rabin, perdana menteri dari Partai Buruh. Isinya memuat komitmen untuk tidak mengutamakan kekerasan serta mengakui hak-hak Israel akan kedamaian dan keamanan. Pada 13 September 1993, Arafat dan Rabin meratifikasi perjanjian di Washington DC, AS. Keduanya berjabat tangan, sementara Presiden AS Bill Clinton berdiri merangkul mereka. Momentum historis itu menandakan dimulainya Perundingan Oslo I yang bertempat di Norwegia. Barulah dua tahun kemudian, hasil konferensi ini tercapai. Untuk Palestina, Oslo I membuatnya diakui sebagai otoritas yang berwenang penuh mengatur Gaza dan Tepi Barat. Namun, Hamas sebagai faksi dominan di Gaza menolak keputusan Perjanjian Oslo I. Di pihak Israel, gejolak muncul dari kelompok Yahudi radikal. Puncaknya, Rabin dibunuh pemuda Yigal Amir di tengah pawai perdamaian di Tel Aviv. Pada 1996, ketua Partai Likud Benjamin Netanyahu menang tipis di pemilihan umum sehingga menjadi perdana menteri (PM) Israel. Sejak awal, dia menolak perundingan Oslo I. Visinya tidak lain terus dan terus membangun permukiman Yahudi, termasuk di Tepi Barat yang de facto teritori Palestina. Netanyahu juga terus mendesak Yasser Arafat agar meredam faksi Hamas yang berpusat di Gaza. Menurut Martin Bunton dalam The Palestinian-Israel Conflict: A Very Short Introduction, desakan itu menimbulkan kesan buruk dari rakyat Palestina, seakan-akan Arafat adalah petugasnya Israel. Pada Juli 1999, pemimpin Partai Buruh Ehud Barak memenangi pemilu sehingga menggantikan Netanyahu sebagai PM Israel. Setahun kemudian, dia dan Arafat memenuhi undangan Presiden Clinton untuk menjajaki perundingan damai Camp David II. (Sebelumnya, Camp David I merupakan kesepakatan damai antara Mesir dan Israel pada 1978.) Hingga Juli 2000, Camp David II menemui jalan buntu. Pada 28 September tahun yang sama, tokoh Partai Likud Ariel Sharon dengan dikawal ratusan aparat polisi Israel berupaya memasuki kompleks Masjid al-Aqsha. Kunjungan ini memprovokasi puncak kemarahan penduduk Palestina. Sehari kemudian, aksi protes terjadi. Aparat Zionis menanggapinya secara membabi-buta. Sebanyak 18 warga Palestina gugur. Tidak menunggu waktu lama, riak itu membesar menjadi Intifada Kedua. Hingga tahun 2003, tidak kurang dari 2.400 orang Palestina meninggal dunia, sedangkan 800 tentara Israel tewas dalam peristiwa tersebut. Di sisi Palestina, insiden itu memperbesar rivalitas antara Fatah dan Hamas. Sementara itu, bagi Israel, ada dinamika politik di mana Partai Buruh lagi-lagi dikalahkan Partai Likud. Per Maret 2001 pemimpin Likud, Ariel Sharon, naik sebagai PM Israel. Pensiunan militer Zionis itu membangkitkan lagi mimpi Israel Raya yang mencakup penjajahan atas daerah-daerah antara Sungai Nil di Mesir dan Sungai Efrat di Irak. Karenanya, Sharon terus memborbardir wilayah Palestina, termasuk menyasar penduduk sipil tak bersenjata. Sejak tragedi Menara Kembar WTC 9/11, dia merasa didukung penuh negara-negara Barat, utamanya AS, yang menggelorakan propaganda Perang Melawan Teror. Sejak Juni 2002, tokoh fundamentalis Yahudi ini membangun tembok pemisah di perbatasan Tepi Barat. Dengan panjang mencapai 708 km dan tinggi rata-rata delapan meter, dinding ini praktis mengisolasi akses 25 ribu warga Palestina. Sampai saat ini, bangunan tersebut menyimbolkan Israel sebagai rezim rasis dan apartheid di tengah komunitas internasional. Sementara itu, Yasser Arafat meninggal dunia saat dirawat di sebuah rumah sakit di Paris, Prancis, pada 11 November 2004. Hingga kini, kematiannya dicurigai sebagai hasil operasi intelejen Israel yang telah berkali-kali menjadikannya target buruan. Pada Januari 2005, Mahmoud Abbas terpilih menjadi presiden Palestina. Setahun kemudian, dunia dikejutkan kemenangan Hamas atas Fatah dalam pemilu legislatif Palestina. Akan tetapi, Fatah menolak bergabung dengan pemerintahan yang hendak dibentuk Hamas. (mif) Baca juga :

Read More

Pemerintah Terus Pacu Kemandirian Pesantren, Agar Dapat Dirasakan Manfaat nya Oleh Masyarakat

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Pemerintah terus mendorong implementasi kemandirian pesantren. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) memberikan stimulan atau rangsangan untuk mendorong ekonomi pesantren. Hal itu ditegaskan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Dia menyebut program kemandirian pesantren menjadi amanah Presiden Joko Widodo. “Beberapa hari lalu saya bertemu Presiden Joko Widodo, mengamanahkan untuk lebih memperhatikan ekonomi pesantren,” ujar Menag Yaqut saat “Sarasehan Kyai Muda Pesantren” di Pondok Pesantren Krapyak, Bantul, Yogyakarta. Yaqut juga berharap, program kemandirian pesantren dapat dirasakan seluruh warga pesantren hingga masyarakat luas. “Saya ingin masyarakat merasakan manfaat yang lebih dari program pemerintah, terlebih pondok pesantren dan banyak pihak,” lanjut Menag. Yaqut menilai dengan ekonomi pesantren yang kuat, maka dakwah akan lebih mudah tersampaikan di tengah masyarakat. Kementerian Agama bisa memberikan stimulan/rangsangan untuk mengembangkan sekaligus mendorong ekonomi pesantren. “Di sinilah titik penting program ekonomi pesantren. Ekonomi pesantren harus dikembangkan mulai dari pelatihan hingga pemasaran hasil produk untuk memakmurkan lingkungan pesantren. Maka dari itu, harus ada kegiatan produktif di lingkungan pesantren,” pungkas Yaqut. (mif) Baca juga :

Read More

Terdapat 5 Air Ibu Tak Bisa Digantikan Siapapun

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, ada 5 air yang dihasilkan ibu yang tak bisa digantikan oleh siapapun di dunia. Memurufnya hal ini penting untuk direnungi karena mayoritas yang ada dalam tubuh manusia adalah air dan itu merupakan sumbangsih dari seorang ibu. “Tubuh kita terdiri dari air. 85 persen tubuh kita terdiri dari air. Dan penyumbang utama air kehidupan bagi kita adalah ibu kita,” terang Kang Dhani kepada 1miliarsantri.net, Senin (09/10/2023). Lima air yang dipersembahkan oleh sosok ibu ini tak pernah bisa digantikan oleh siapapun karena benar-benar menjadi penopang kehidupan. “Air yang pertama adalah air ketuban. Ketika kita tumbuh menjadi sosok janin, air ketuban inilah yang menopang hidup. Dan ini didedikasikan oleh seorang ibu dengan mengambil air dari tubuhnya,” ungkapnya. Air kedua adalah air darah ibu yang ketika janin tumbuh menjadi jabang bayi, ibu memberikan air darahnya. Ketiga adalah air susu yang merupakan saripati makanan yang ia konsumsi dan dikorbankan untuk membesarkan anaknya. Keempat adalah air keringat untuk menjaga anaknya agar mampu tumbuh dan berkembang dengan baik. “Terakhir (yang kelima), yang selalu menghantar kesuksesan orang-orang hebat adalah air mata seorang ibu yang mengiringi kehidupan anaknya,” lanjutnya. Dia mengajak kepada setiap insan manusia untuk senantiasa menghormati sosok Ibu karena hanya dengan cara itulah manusia akan memiliki makna terhadap kehidupan. Menurutnya, penciri orang hebat itu diantaranya adalah selalu menghormati ibunya. Pesan ini juga khusus ia berikan kepada para guru besar untuk senantiasa bersyukur. Allah swt telah menjanjikan bahwa siapa saja yang bersyukur, maka akan ditambah nikmatnya. Namun ia juga mengingatkan bahwa syukur akan ditolak di pintu langit manakala tidak bisa bersyukur kepada sesama manusia khususnya orang tua. Oleh karena itu Kang Dhani mengajak kepada para profesor untuk menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang telah berjasa dalam menghantarkan kepada capaian ini. Terutama kepada orang tua yakni ibu, yang merupakan darah daging dan menjadikan kita hadir di dunia. Selanjutnya Kang Dhani mengatakan bahwa capaian menjadi guru besar atau profesor merupakan prestasi yang luar biasa. Namun prestasi ini tidak boleh diartikan hanya sebagai penghargaan namun lebih dari itu, menjadi seorang profesor adalah sebuah tantangan. “Guru Besar merupakan wujud penghargaan dan pengakuan akademik atas dedikasi dan prestasi luar biasa, yang tidak boleh sekedar dimaknai sebagai sebuah penghargaan tetapi sebuah tantangan yang lebih besar,” imbuhnya. Wujud tantangan tersebut menurutnya adalah sebuah tuntutan jika seorang profesor harus mengajarkan hal-hal up to date (termutakhir) kepada mahasiswa. “Ilmu selalu bergerak dan berubah secara cepat, yang meniscayakan para Guru Besar tidak berada pada zona nyaman dan berhenti pada proses belajar. Berhentinya proses belajar bagi seorang dosen merupakan kematian hakiki dari statusnya sebagai seorang pendidik,” pungkasnya. (wink) Baca juga :

Read More

Poin Penting Seputar Ikhlas dan Riya

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Imam Al-Ghazali adalah seorang filsuf dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat. Ulama yang dijuluki Hujjatul Islam ini menjelaskan tentang hakikat ikhlas dan riya dalam kitabnya, Raudhah ath-Thalibin wa Umdah as-Salikin dalam buku “Hidup di Dunia, Apa yang Kau Cari?” yang diterbitkan Rene Turos. Berikut ini beberapa poinnya: Munculnya keikhlasan semacam ini didorong keyakinan yang benar kebalikan dari semuanya adalah nifaq atau kemunafikan atau mendekat kepada selain Allah SWT Lantas pada posisi ikhlas yang bagaimana, dan dalam perbuatan taat yang manakah ia harus berada? “Guru kita berkata, setiap ibadah murni yang mungkin dibelokkan kepada selain Allah mengandung keikhlasan amal. Mayoritas ibadah batin mengandung keikhlasan dalam beramal,” jelas Al-Ghazali “Oleh karena itu, saat melaksanakan ibadah-ibadah batin dan sunnah harus disertai kedua macam keikhlasan ini sekaligus. Perbuatan-perbuatan mubah yang diambil sebagai persiapan hanya mengandung keikhlasan dalam mencari pahala tanpa keikhlasan beramal,” kata Al-Ghazali. (yus) Baca juga :

Read More

Perusahaan Halatina Siap Fasilitasi Layanan Wisata Muslim di Brasil

Sao Paulo — 1miliarsantri.net : Umat Muslim kini lebih mudah untuk berwisata ke Brasil dan negara-negara Amerika Latin. HaLatina, sebuah perusahaan layanan pariwisata yang didirikan Hassan Massoud dan Karen Hayek berupaya fokus memberikan pelayanan kepada wisatawan Muslim dengan layanan pariwisata halal atau ramah Muslim. Seperti dilansir ANBA, Sabtu (07/10/2023), Massoud memastikan para wisatawan Muslim dapat mudah mengonsumsi makanan-makanan halal selama berwisata dan nyaman dalam menutup diri dengan hijab. “Tujuan kami adalah memberikan sambutan istimewa bagi pelanggan Arab yang mengunjungi Brasil. Masih adanya ketidaktahuan dan kekhawatiran mengenai bahasa dan budaya. Dan halal belum dipromosikan secara luas di Brasil,” terang Massoud kepada ANBA saat berkunjung ke kantor pusat Kamar Dagang Arab-Brasil (ABCC) di Sao Paulo. Pendiri HaLatina bertujuan memberikan berbagai pengalaman kepada pelanggan Muslim selama bertugas di Brasil. Tim perusahaan terdiri dari orang-orang yang berbicara Arab, Spanyol, Portugis dan Inggris dan akan dapat menemani pelanggan dalam perjalanan mereka keliling negara. Tim dapat menyarankan kunjungan dan tur atau mengatur paket liburan berdasarkan masukan dari pengunjung. Penerimaan wisatawan Muslim akan dimulai pada saat mereka tiba di bandara di Brasil. Pelanggan pertama HaLatina sudah memesan tiket ke Brasil. Mereka adalah anggota delegasi Arab yang akan berada di negara tersebut pada akhir Oktober untuk berpartisipasi dalam Global Halal Brazil, sebuah forum peluang bisnis halal yang akan diadakan oleh ABCC di Sao Paulo. “Saran kami antara lain menghadirkan wisata budaya, memberikan layanan terbaik dan pengalaman unik di landmark paling terkenal di kota-kota Brasil. Kami juga akan membawa pelanggan kami ke berbagai simbol budaya Arab di sekitar sini. Fitur unik kami akan memungkinkan pelanggan merasakan hal ini dengan mengetahui bahwa, karena kami sendiri adalah orang Arab, kami akan tahu bagaimana membuat mereka merasa nyaman dalam tur kami,” imbuh Hayek. Jika pengunjung memiliki agenda bisnis tertentu di Brasil dan ingin membawa keluarganya, kata Hayek, perusahaan dapat menyelenggarakan program khusus untuk keluarganya termasuk layanan lain yang tersedia. Contoh tur yang disebutkan mitra adalah Karnaval di Rio de Janeiro atau Sao Paulo atau Salvador, Bahia. Pelanggan dapat merasakan festival sesuai aturan halal. “Dengan nyaman dan di tempat terbaik untuk mendapatkan pengalaman penuh yang dapat diberikan Carnaval,” kata Massoud. (fit/AP)

Read More

Begini Konsep Harta dalam Islam, Agar Bisa Dijadikan Fasilitas untuk Beramal Saleh

Jakarta — 1miliaraantri.net : Seorang muslim harus memiliki mindset dan sikap yang tepat. Dalam bahasa Arab, ada beberapa istilah yang digunakan untuk menggambarkan masalah harta yakni maal jamaknya amwaal, al-khair berarti harta yang dianggap sebaai kebaikan, dan al-konatir yang bermakna harta. Founder Formula Hati, Ustadz Muhsinin Fauzi, menjelaskan empat posisi harta di dalam Islam. Pertama, harta bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Istil rizki jika berdiri sendiri berkaitan dengan kesejahteraan. Dalam konteks ini, setiap orang diizinkan untuk meminta rizki. “Rasul pernah mendoakan sahabatnya agar diberikan rizki dan anak-anak. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia membutuhkan harta,” kata Ustadz Fauzi kepads 1miliarsantri.net, Jumat (06/10/2023). Kedua, harta menjadi fasilitas untuk beramal shaleh dan menjadi objek amal shaleh itu sendiri. Konsep nafaqah (nafkah) disebutkan di dalam satu ayat mengenai perintah bagi laki-laki yang memiliki keleluasaan harta untuk menginfaqkannya. Dalam konteks ini, ada konsep sedekah dan zakat. Baca juga:Kemajuan Ilmu Pengetahuan Bisa Ciptakan Kenyamanan Sekaligus Bencana “Ada ungkapan yang disampaikan Abdullah bin Mubarak ketika ditanya tentang usahanya, ia mengatakan bahwa ia menggunakan harta ini untuk menyempurnakan agamanya. Harta digunakan sebagai alat untuk menyempurnakan agamanya. Dalam bahasa lain, harta digunakan untuk beramal shaleh,” kata Ustadz Fauzi. Ketiga, harta memiliki posisi sebagai pencapaian angan-angan yang memukau. Ada orang yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya. Di samping sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dasar, harta juga bisa dianggap sebagai pencapaian cita-cita yang memukau. Harta bisa menjadi hal yang membuat seseorang sombong. Keempat, harta sebagai ujian atau fitnah. Dalam Surah Al-Munafiqun, Allah SWT mengingatkan orang-orang beriman agar tidak terlena dari dzikir kepada-Nya karena harta. Itu karena harta bisa melenakan manusia dari mengingat Allah. “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS Al-Munafiqun: 9) Ustadz Fauzi menerangkan, harta di dalam Islam memiliki dua peluang yakni bisa menjadi jalan kebaikan dan jalan keburukan. Dalam hal ini, harta bukan dimusuhi namun tidak juga diabaikan fitnahnya. “Harta sesungguhnya adalah sesuatu yang netral bergantung kepada pengelolanya. Kalau pengelolanya kuat, maka harta bisa mendatangkan kebaikan. Kalau pengelolanya lemah, maka harta bisa menjadi fitnah yang melenakan,” ujar Ustadz Fauzi. Ketika motif mendapatkan harta itu benar, maka prosesnya saja bisa menjadi amal shaleh. Seseorang yang mencari harta dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar, maka menjadi amal shaleh. Ketika seseorang mengelola harta dengan benar, maka dia bisa mencapai posisi as-shidiqin. Hal ini menjadi fasilitas, penopang dan pengungkit kebaikan. Sebaliknya, ketika motif mendapatkan harta itu keliru, maka prosesnya menjadi jalan (masuknya) setan. Seseorang yang keluar mencari harta dalam rangka kesombongan, maka sesungguhnya ia berada di jalan setan. “Ketika seseorang mengelola harta dengan cara yang haram, maka ini pun adalah suatu keburukan dan mendatangkan petaka. Ketika seseorang mengelola harta dan tidak mengeluarkannya di jalan kebaikan misalkan zakat dan shadaqah, maka ini pun suatu keburukan,” ujar Ustadz Fauzi. Secara umum, jika harta bisa dikelola dengan baik, maka harta bisa menjadi sumber kebaikan. Jika harta tidak bisa dikelola dengan baik, maka harta bisa menjadi petaka bagi pengelolanya. “Di konteks inilah kita tempatkan pandangan tasawuf yang dipandang seakan-akan anti harta namun sebenarnya adalah sangat berhati-hati saking takutnya terhadap fitnah atas harta,” ujar Ustadz Fauzi. (wink) Baca juga :

Read More

Quraish Shihab : Kemajuan Iptek Bisa Membawa Dampak Baik dan Buruk Untuk Masyarakat

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Namun, bak pisau bermata dua, kemajuan tersebut juga memiliki potensi untuk menciptakan kenyamanan sekaligus bencana. “Dewasa ini, tidak jarang terasa bawa kemajuan ilmu pengetahuan kendati melahirkan kenyamanan dan kemudahan bagi manusia saat yang sama tidak jarang mengakibatkan bencana bagi manusia dan lingkungannya,” ungkap cendekiawan muslim Indonesia Prof Muhammad Quraish Shihab kepada 1miliarsantri.net, Kamis (05/10/2023). Ia menganalogikan, manusia serupa dengan kupu-kupu yang bisa terbakar atau dalam konteks ini adalah hancur akibat kemahirannya. “Manusia dewasa ini hampir-hampir mirip dengan kupu-kupu yang terbakar karena kepandaiannya terbang,” tutur Anggota MHM tersebut. Problematika tersebut menurutnya sebab manusia yang tidak memfungsikan hati dan melupakan nurani. Ketamakan manusia telah merebut apa yang bukan haknya sehingga memicu sikap boros yang berpotensi merugikan sesama manusia maupun lingkungan. “Ilmu yang kita kembangkan tidak jarang bukan saja tidak bermanfaat tapi justru merusak. Kita pun sampai hati tidak memfungsikan hati dan melupakan nurani. Di samping itu, ketamakan merebut apa yang bukan hak kita atau bersikap boros sehingga menganiaya pihak lain baik sesama kita maupun lingkungan,” bebernya. Mengamini hal yang sama, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyampaikan bahwa dunia sekarang penuh keprihatinan, tentunya karena dunia berarti seluruh umat manusia. Karena seluruh umat manusia artinya seluruh agama, penganut agama mengalami keprihatinan. Krisis lingkungan tersebut, kata ia, juga sangat berdampak kepada sektor ekonomi. Itu mengapa menjadi penting mengajak seluruh pihak untuk melakukan upaya konkret dalam penanganan perubahan iklim. Ditambahkan, biasanya banjir hanya di negara tropis, tapi sekarang di Amerika, Eropa banjir di mana-mana. Biasanya kebakaran hutan hanya terjadi di negara-negara khatulistiwa seperti Indonesia dan sebagainya, sekarang Eropa, Kanada juga kebakaran hutan. “Yang penting adalah bagaimana menjalankan apa yang kita sepakati bersama baik di banyak pertemuan dunia ini, di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan sebagainya. Karena itulah tahap sekarang adalah tahap pelaksanaan,” tutupnya. (yan) Baca juga :

Read More