Bagaimana Membangun Potensi Dakwah di Media Sosial

Jakarta — 1miliarsantri.net : Survei terbaru dari We Are Social dan Kepis 2022 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. Bahkan saat ini mencapai 204 juta pengguna atau sudah digunakan oleh 73.7 persen penduduk Indonesia. Disebutkan pula, sekitar 80,1 persen penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi dan dapat menghabiskan waktu 8 jam 36 menit dalam satu hari menggunakan internet. Banyaknya waktu yang dihabiskan orang Indonesia di internet dapat menjadi peluang penyebaran dakwah secara digital. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dakwah diartikan sebagai penyiaran agama dan pengembangannya di masyarakat, seruan untuk memeluk, mempelajari dan mengamalkan ajaran agama. Influencer Dakwah Risyad Baya’sud, mengatakan bahwa perintah penyebaran dakwah disampaikan dalam Surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi, “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. Pada era digital, dakwah memiliki banyak bentuk saluran bisa dari teks atau buku digital, foto atau visual kreatif berbentuk meme atau infografis, video dari Instagram Reels atau Tiktok, podcast, live streaming serta aplikasi meeting seperti Zoom yang mempertemukan langsung jemaah dan pendakwah melalui ruang digital. Menurut Tim Pengurus Komite Publikasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia Fiskal Purbawan, setidaknya ada tiga pertimbangan memilih platform digital untuk penyebaran dakwah. “Sebaiknya pertimbangkan citra dari media sosial tersebut dan karakteristik setiap platform, mengetahui target audiens, mempertimbangkan waktu dan sumber daya. Banyak platform yang bisa digunakan untuk berdakwah. Mari kita sebarkan kebaikan di dunia maya, untuk memberikan kebaikan dan kebermanfaatan untuk ke sesama dunia,” papar Fiskal kepada 1miliarsantri.net, Rabu (8/5/2024). Sementara Dosen Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang Mufid Masruhan, menerangkan, komunikasi atau penggunaan bahasa juga berperan penting dalam dakwah di platform digital. “Komunikasi sebaiknya lugas dan mudah dipahami, menarik dan kekinian, menyesuaikan target audiens, menjelaskan sumber dengan baik, dan tidak lupa untuk selalu santun, menghormati semua orang. Selain menggunakan bahasa yang santun, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam dakwah yang baik terutama menjaga niat yang lurus, menghargai perbedaan, menjadi teladan yang baik, siap menerima kritik dan saran, serta terbuka bekerja sama dengan komunitas,” jelas Masruhan. Di samping itu, Masruhan menyampaikan ada beberapa hal yang sepatunya dihindari dalam dakwah karena dapat membawa efek negatif, seperti penggunaan bahasa kasar dan menyinggung pihak tertentu, bahasa yang provokatif dan diskriminatif. “Selanjutnya, saring dahulu materi dakwah agar terhindari dari hoaks dan konteks menyesatkan. Hindari pola pemilihan kata yang hiperbola seperti berlebihan dan bombastis. Paling penting, jangan menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan syariat Islam,” tekan Masruhan. Kemudian Risyad menambahkan, berdakwah dengan media sosial merupakan sebuah inovasi. Namun demikian sebagaimana informasi yang banyak beredar di internet, tidak ada salahnya untuk teliti akan konteks dakwah yang disampaikan, dengar, dan pahami. Ia pun mengutip surat Al Hujurat ayat 6, “Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak mencelakakan satu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat kamu menyesali perbuatanmu itu,” Saat berdakwah dengan media sosial, Risyad memberi tips yaitu memulai dengan memahami kebutuhan umat dan tetapkan tujuan dengan jelas. Selanjutnya tidak lupa untuk perbanyak relasi dan silaturahmi serta banyak membaca untuk memperkaya ilmu dan lancar dalam penyampaian dakwah. “Dakwah bisa dimulai dari yang terdekat dan bersabar untuk menjalani proses,” terang Risyad. Selain itu, kata Masruhan, dakwah melalui media digital juga butuh netiket atau etika dalam berinternet. Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegritas, dan menjunjung nilai-nilai kebajikan antar insan dalam menghadirkan diri, kemudian berinteraksi, berpartisipasi, bertransaksi, dan berkolaborasi dengan menggunakan media digital. “Mari kita rayakan teknologi, kita hormati ilmu pengetahuan, kita dukung semua bentuk kemajuan, tetapi semua harus demi mengangkat derajat manusia. Etika ada karena kita adalah manusia,” pungkas Masruhan. (Iin) Baca juga :

Read More

Kisah Penggemar Moge yang Beralih Bangun Pesantren Gratis

Bekasi — 1miliarsantri.net : Ini benar-benar kisah yang sangat inspiratif. Adalah H.Nasuhendi, pria yang memiliki hobi Moge (Motor Gede—Harley Davidson), suka tour keliling daerah, dan juga menjabat sebagai Ketua Moge Kabupaten dan Kota Bekasi, mendadak berubah menjadi tidak suka. Dia rela melepaskan semua jabatannya termasuk menjadi Ketua Komunitas penyuka burung se Jabar dan Banten. Aktivitas lain H.Nasuhendi yang menjadi folunter orangtua asuh AFS (American Foundry Society) Intercultural Program — yang mengurus program pertukaran pelajar asing di Indonesia — mendadak tidak dijalani lagi. Dua kegiatan lainnya, sebagai anggota komunitas mobil Toyota Land Cruiser dan Range Rover, juga seketika dilepas. Mengapa semua jabatan dan kegiatan yang awalnya sangat disukai itu dilepas secara mendadak, Ada apa? Ternyata hati dan pikirannya selalu dihantui kegelisahan. Ayah, biasa H.Nasuhendi dipanggil, sering mendapat telpon “terror” dari kawan dekatnya. Misalnya tiba tiba kawan dekatnya telpon menanyakan ayah lagi dimana, dan dijawab sedang tour Moge di Timor Timur. Saat itulah, kawan dekat ayah, berucap, ”Kamu itu ngapain pergi jauh jauh, manfaatnya apa? Kalau kamu ada apa-apa dan maaf kalau sampai tidak selamat, apakah itu menjadi akhir kehidupanmu yang baik apa buruk?” “Teror telpon itulah yang membuat saya terus merenung,” ungkapnya kepada 1miliarsantri.net, Selasa (7/5/2024). “Terror” lain yang sering dikemukakan kawan dekatnya, saat ayah mengurus AFS yang terkait pertukaran pelajar asing setingkat SMA di Jakarta. ayah menjadi bapak angkat pelajar asing dari Amerika, dari Italia dan juga Jepang. Awalnya berjalan biasa. Ayah juga merasa bangga dan senang bisa menjadi bapak angkat pelajar asing. Baginya, bisa membantu orang asing tinggal di rumahnya karena sedang mengikuti pertukaran pelajar, menjadi sebuah kepuasan. Karena ayah merasa dirinya bermanfaat bagi orang lain. Namun, bagi kawan dekatnya, apa yang ayah lakukan itu perlu dikaji ulang. Tidak salah juga saran dari kawan dekatnya ayah. Karena pengalaman menjadi bapak angkat pelajar Jepang, ternyata tidak mudah. Pelajar Jepang merasa takut dengan ayah, karena oleh pelajar jepang dicurigai sebagai bagian dari teroris. Kecurigaan pelajar Jepang itu muncul karena ayah beragama Islam dan menyandang haji. Meskipun sudah dijelaskan berulangkali bahwa ayah bukan teroris, dan Islam bukan agama teroris, namun pelajar Jepang tetap merasa ketakutan. Di tengah gejolak batinnya yang sedang “perang dingin” dengan pelajar Jepang tersebut, kawan dekat ayah datang dan menceramahi dirinya. “Dari pada mengurus orang yang tidak seiman, lebih baik mengurus orang-orang yang seiman,” kata ayah menirukan saran dari kawan dekatnya tersebut. Lalu ayah bertanya kepada kawan dekatnya, ”Maksudnya gemana?” Kawan dekatnya menyarankan ayah membangun pesantren untuk membantu memberikan pendidikan anak-anak agar memiliki kemampuan agama yang baik. Dengan memiliki pesantren, manfaatnya bagi ayah akan lebih baik karena bisa menguatkan secara keagamaan, dan juga bisa menjadi investasi untuk bekal di kemudian hari. Kawan dekat ayah menyarankan membangun pesantren, karena kawannya tersebut juga memiliki pesantren. “Sejak itulah saya berfikir keras merenungkan saran kawan dekat saya,” sambung ayah yang asal daerah Brebes Jawa Tengah ini. Setelah hati dan pikirannya merasa mantab untuk membangun pesantren, ayah berkeliling daerah untuk melakukan studi banding ke berbagai pesantren. Banyak pesantren yang sudah dikunjungi, namun ayah merasa kurang puas. Akhirnya, ayah bertemu Ustadz Yusuf Mansur dan mengunjungi pesantren Darul Qur’an. Ayah merasa cocok karena pesantren Darul Qur’an benar-benar menjadi pesantren modern, baik secara kurikulumnya maupun managemennya. Karena ayah merasa tidak memiliki kemampuan agama yang cukup, ia menyerahkan managemen pesantren, sistem pengajaran dan perekrutan santri-santrinya diserahkan kepada pihak Darul Qur’an. Ayah sendiri memilih bertugas menyiapkan bangunan fisiknya dan pembiayaannya. Ayah menyiapkan bangunan di atas lahan 4 hektar dari total tanah seluas 15 hektar yang berada di Desa Nagrog, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat. Desain pesantrennya tidak semua dalam bentuk bangunan, karena ingin lebih menonjolkan format pesantren alam agar para santrinya merasa lebih nyaman. Pesantren yang diberi nama “Pesantren Takhfidz Darul Qur’an Takhassus Difa Kreasi Wanayasa” juga menerapkan standar Jepang, baik dari sisi kebersihan, penataan dapur, toilet, jemuran pakaian dan fasilitas tempat tidur para santri. Fasilitas lain, yang juga disediakan adalah kolam renang, lapangan olahraga, dan fasilitas kesenian. Termasuk juga lahan untuk bercocok tanam para santri. “Semua fasilitas ini disediakan agar para santri yang belajar di pesantren nyaman dan tidak merasa jenuh,” ujar ayah. Dengan lengkapnya fasilitas pesantren dan standar managemen ala Darul Qur’an, sempat diusulkan agar santri yang belajar di pesantren dikenakan biaya. Namun, ayah memilih semua santri yang belajar di pesantren tidak dibebani biaya apa pun alias full gratis. Karena gratis, para santri yang belajar di pesantren direkrut dari berbagai daerah, dan diprioritaskan bagi anak dari keluarga tidak mampu. Saat ini, pesantren yang sudah berjalan 3 tahun, memiliki 100 santriwati dengan 16 ustadzah. “Santrinya sudah ada yang lulus. Bagi yang lulus, diminta untuk menjadi ustadzah selama 1 tahun sebagai ikatan dinas, dan setelah itu dibebaskan kembali ke kampung halamannya,” papar ayah yang sangat humble ini. Menurut ayah, sementara ini pesantrennya baru menampung 100 santriwati. Ke depan akan ditingkatkan kembali. Dan saat ini, pesantrennya masih fokus mengurus santriwati, dan belum berfikir untuk menampung santri laki-laki. “Mengurus santri laki-laki lebih berat,” ujarnya. Ayah mengaku sangat terharu mempunyai pesantren, karena kehidupannya semakin tenang dan penuh keikhlasan. Apalagi keluarganya sangat mendukung. “Biasanya saya keluyuran ke luar kota naik motor gede, sekarang di rumah mengurus pesantren, sehingga istri dan anak sangat senang,” kata ayah. Yang juga membuat ayah merasa terharu karena para santrinya cerdas-cerdas. Ada santri yang sebelas bulan bisa menyelesaikan hafalan 30 juz. Para ustadzahnya menerapkan sistem pembelajaran sangat disiplin. Ada model setoran hafalan, sehingga para santri bisa menyelesaikan dengan tepat waktu. Namun ada yang lebih awal bisa menyelesaikan hafalan 30 juz. “Subhanalloh,” ujar ayah bertasbih. Tentang pembiayaan pesantren yang seluruhnya menjadi tanggungjawab ayah, sampai sekarang tidak pernah ada masalah. “Alhamdulillah lancar. Semua gaji saya saya serahkan untuk pembiayaan pesantren,” ujar ayah yang punya gaji dari bisnisnya sendiri. Ayah memang punya perusahaan yang hasilnya sebagian disisikan untuk menopang pembiayaan pesantren. Tentang suka dukanya memiliki pesantren, menurut ayah, yang paling mencemaskan di saat ada santriwati yang kabur dari pesantren. Biasanya santriwati yang tidak kuat karena merasa tertekan dengan setoran hafalan, ada yang berusaha kabur. “Yang saya benar-benar cemas dapat informasi ada santriwati jam 3 pagi kabur dari pesantren. Jam 3 pagi santri perempuan kabur, bagaimana tidak cemas? Untungnya saya sangat dekat…

Read More

Sebanyak 40 Ribu Lebih Calon Jamaah Haji Jawa Barat Siap Berangkat ke Tanah Suci

Bandung — 1miliarsantri.net : Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan sebanyak 40.201 orang calon jamaah haji siap berangkat ke tanah suci Makkah. Mereka akan mulai masuk ke asrama pada 11 Mei dan berangkat Tanah Suci pada 12 Mei. Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah (Kabid PHU) Kemenag Jabar Boy Hari Novian mengatakan, persiapan rencana keberangkatan calon jamaah haji di Jawa Barat berlangsung baik. Para calon jamaah haji akan masuk ke asrama embarkasi Bekasi dan Kertajati. “Secara keseluruhan alhamdullah kita sudah selesai, persiapannya baik di asrama embarkasi Bekasi maupun embarkasi Kertajati. Kita sudah persiapkan semua fasilitas yg dibutuhkan untuk menerima jamaah,” terangnya, Senin (6/5/2024). Ia mengungkapkan kloter pertama calon jamaah haji akan masuk ke asrama tanggal 11 Mei dan berangkat ke Tanah Suci tanggal 12 Mei. Dokumen-dokumen calon jamaah haji seperti paspor, visa dan lainnya sudah disiapkan. “Secara keseluruhan alhamdullilah kita sudah siap untuk melaksanakan operasional haji di tahun 2024,” lanjutnya. Boy melanjutkan calon jamaah haji yang akan berangkat mencapai 40.201 orang termasuk 1.478 tambahan jamaah haji. Mereka terbagi dalam dua embarkasi yaitu embarkasi Bekasi sebanyak 3 kloter dan embarkasi Kertajati sebanyak 33 kloter. Ia menambahkan calon jamaah haji yang berusia di atas 60 tahun atau lansia sekitar 30 persen. Oleh karena itu, pihaknya masih mengusung tema haji ramah lansia dengan sejumlah fasilitas yang disediakan mulai dari menu makanan hingga fasilitas kursi roda dan kamar. “Semua sudah kita siapkan baik di asrama haji maupun nanti di tanah suci. Jadi, insya Allah, pada tahun ini lansia akan mendapatkan fasilitas khusus yang memang lebih kita utamakan untuk lansia,” sambungnya. Ia mengatakan, para lansia yang berangkat haji ditemani oleh pendamping yang berasal dari keluarga sehingga diharapkan mereka beribadah lebih aman dan lancar. (den) Baca juga :

Read More

Heboh Seorang Habib asal Yaman Meminta Istri Kyai Pesantren Cianjur

Jakarta — 1miliarsantri.net : Beredar kabar heboh ada seorang habib asal Yaman minta istri kiai pengasuh pesantresn terbesar di Cianjur, benar-benar menjadi heboh. Apalagi, alasan habib minta istri kiai yang dikenal cantik itu, karena sang habib mengaku salah satu keturunan cucu Rasulullah SAW. Si habib dengan terus terang menyatakan, kalau istri kiai yang diminta tidak diikhlaskan, maka, kiai pengasuh pesantren di Cianjur itu tidak akan mendapatkan syafaat. Mendengar adanya kabar tersebur, Majelis Ulama Indonesia (MUI) langsung turun tangan dan berkoordinasi dengan MUI Cianjur serta pihaj kepolisian setempat untuk melakukan investigasi. Ketua MUI, DR. KH.Anwar Abas M.A, sangat mendukung apa yang dilakukan MUI Cianjur. Kalau sampai berita itu benar, ia mengharapkan agar pelakunya ditindak. “Apalagi mengaku ngaku keturunan cucu Nabi Muhammad kok berani melakukan hal hal yang tidak benar dan tidak terpuji,” papar Kiai Anwar. Ia menambahkan, agar kehadiran habib asal Yaman tersebut tidak menambah keresahan masyarakat, pihak kepolisian harus menangkap yang bersangkutan atas tindakannya yang tidak terpuji dan mengganggu keluarga kiai serta merendahkan martabat perempuan. Kiai Anwar tetap menginginkan pihak kepolisian bertindak cepat untuk menangkap habib tersebut. Secepatnya, habib yang mengaku keturunan cucu Nabi, harus dideportasi agar tidak menambah keresahan masyarakat. Kabar habib asal Yaman minta istri kiai pengasuh pesantren terbesar di Cianjur, diunggah oleh Gus Aminullah dalam akun youtube ulama nusantara yang tayang pada 27 april 2024. Dalam tayangan yang berdurasi 9 menit tersebut, mengatakan tentang obrolannya dengan salah satu keluarga pesantren besar di Cianjur. Dalam percakapannya dengan pihak keluarga pesantren, diketahui kalau beberapa bulan lalu, ada habib asal empang Bogor menghadirkan beberapa habib dari Yaman ke salah satu tempat di Cianjur. Dalam pertemuan tersebut salah seorang habib melihat perempuan. Diketahui perempuan itu ternyata istri kiai Cianjur. Meskipun sudah dijelaskan bahwa perempuan tersebut adalah istrinya kiai, namun, habib asal Yaman tetap meminta perempuan istri kiai tersebut dengan alasan, kalau sudah diminta dan tidak diikhlaskan, maka kiai yang bersangkutan tidak akan mendapatkan syafaat di kemudian hari. “Karena percaya yang minta itu keturunan cucu Nabi, maka sang kiai mengikhlaskan,” kata keluarga pesantren yang dikutip Gus Aminullah. (gis) Baca juga :

Read More

Dosen Muda ITB Usia 27 Tahun Raih Gelar Ph.D

Bandung — 1miliarsantri.net : Institut Teknologi Bogor (ITB) memiliki dosen sangat muda, dan mungkin bisa dikatakan termuda, usianya baru 27 tahun. Namanya Nila Armelia Windasari. Yang juga mengagumkan, di usia yang masih muda. Nila sudah menyandang Ph.D. Nila yang kini mengajar di Sekolah Bisnis Management (SBM) ITB benar benar menginspirasi. Selain punya gelar S.A, MBA, dan Ph.D, Nila diikenal sebagai dosen yang menyenangkan mahasiswanya: sangat care full dan komunikatif. Peraih master bidang philosophy ini, saat masih SMA, ia mengikuti program akselerasi dan menyelesaikan gelar sarjananya dalam tujuh semester di Universitas Airlangga. Ia melanjutkan studi dan meraih gelar master dalam tiga semester di Asia University, Taiwan. Sedangkan studi S3 ia jalani di National Tsing Hua University, Hsinchua, Taiwan. Kegiatan mengajar bukan hal baru baginya. Kedua orang tua, kakek, dan mertuanya adalah guru. Hal itu membuatnya merasa nyaman ketika menjadi dosen. Meski begitu, hal yang paling disukai olehnya saat menjalani profesi tersebut adalah belajar dari mahasiswa. “Terutama ketika di SBM dan di level postgraduate, dari diskusi di kelas, saya belajar sesuatu dari mereka, dari pengalaman dan praktik mereka yang tentu industrinya bervariasi. Dan ketika bisa membantu mereka untuk belajar lebih dalam, buat saya itu rewarding,” terangnya kepada 1miliarsantri.net, Sabtu (4/5/2024). Sebelum mengajar di SBM ITB sejak tahun 2018, Nila, menjadi dosen selama empat tahun di Universitas Terbuka di Taiwan. Hingga kini, sudah ratusan mahasiswa yang dibimbing. Menariknya, dosen muda ini mengingat tesis dari setiap mahasiswa yang dibimbingnya. Hal itu karena prinsipnya yang tidak hanya ingin mahasiswa sekadar lulus tetapi tercipta solusi untuk masalah dalam topik yang dibahas. “Tesis di MBA itu problem solving yang riil, bukan hanya hypothetical. Itu permasalahan yang riil dari perusahaan yang mereka bawa. Penting bagi mereka untuk betul-betul bukan hanya selesai tapi masalahnya solved,” tuturnya. Oleh karena itu, tidak jarang revisi dilakukan berkali-kali. Nila menilai itu bukan hal yang jelek. “Itu menunjukkan kompleksitas permasalah yang dibawa mahasiswa. Ketika dia berhasil memecahkan, itu adalah achievement buat dia, bukan hanya untuk saya. Jadi, tidak hanya sebuah pertanda bahwa tugas akhir itu diselesaikan, tapi bahwa permasalah riil itu bisa dia selesaikan dan bisa diaplikasikan, buat saya itu penting,” katanya. Dalam proses bimbingan, selain bertemu langsung, salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan adalah dengan thread email. Thread tersebut khusus membicarakan topik skripsi, tesis, maupun disertasi. Hal ini karena tesis merupakan produk tertulis dan agar ada riwayat bimbingan. Ia pun responsif untuk menanggapi hal tersebut. “Semuanya via email dan via pertemuan. Tapi saya juga yakinkan bahwa saya menjawab email itu sama cepatnya dengan saya membalas WhatsApp,” sambung dosen yang hobi menonton film dan baca buku ini. Dengan menjadi bagian di SBM ITB, Nila mengaku mendapatkan standar mengajar yang cukup menantang. Misalnya, setiap tugas harus diberikan tanggapan. “Itu yang akhirnya saya pegang sampai sekarang bahwa kita tidak boleh asal memberi tugas kemudian dibiarkan. Setiap tugas harus diberikan feedback. Termasuk ketika ujian, mana yang susah, dan lain-lain. Selain itu, kita harus available. Artinya tidak harus di depan mahasiswa, tapi mereka harus tahu bahwa selama mereka menjadi mahasiswa ITB, kapanpun mereka butuh saya mereka bisa hubungi saya,” imbuhnya. Saat ini, Nila banyak membimbing mahasiswa magister dan sarjana. Terkait kesan dalam mengajar mahasiswa, Nila mengatakan, “Menurut saya, tidak hanya saya, tapi semua pengajar pasti akan punya kepuasan tersendiri ketika apa yang diajarkan itu betul-betul bermanfaat. Kalau bahasa orang Islam itu berkah. Jadi, berkahnya itu panjang,” pungkasnya. (lam) Baca juga :

Read More

Jamaah Calon Haji Perlu Perhatikan dan Menjaga Kesehatan

Jakarta — 1miliarsantri.net : Haji merupakan salah satu ibadah yang sebagian besar kegiatannya mengandalkan fisik. Oleh karena itu, kesehatan dan kebugaran jamaah menjadi hal utama yang perlu dijaga dan diperhatikan. Terlebih lagi perbedaan cuaca yang cukup signifikan antara Indonesia dan Tanah Suci yang dapat meningkatkan risiko kesehatan para jamaah haji. Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama menyebut ada lima risiko kesehatan yang sering terjadi pada jamaah saat mengikuti kegiatan ibadah haji di Arab Saudi. Menurut Ngabila, risiko kesehatan yang paling sering ditemukan pada jamaah haji yaitu kelelahan akibat tidak terbiasa bergerak dalam waktu yang cukup lama dan terkena heat stroke (serangan panas). Heat stroke adalah kondisi di mana tubuh tak lagi bisa mengontrol suhu karena cuaca yang terlalu panas sehingga sulit untuk melakukan mekanisme pendinginan. Di kondisi ini penderita akan mengalami tubuh gemetar, tidak mengeluarkan keringat, kebingungan, hingga pingsan atau koma. Risiko selanjutnya adalah terkena radang paru-paru atau pneumonia, serangan jantung serta kehilangan memori (dementia). “Pemerintah berupaya untuk melakukan tes kesehatan sebelum jamaah berangkat agar kondisi fisik yang bersangkutan dipastikan sehat, layak terbang dan tidak terkena penyakit menular seperti tuberkulosis, pneumonia atau gagal jantung,” terang Ngabila, Jumat (3/5/2024). Ia menambahkan, tahun ini pemerintah juga menyiapkan pendamping lansia untuk memonitor kesehatan jamaah lansia dengan lebih ketat. Selain layanan yang disediakan pemerintah, Ngabila menyarankan bagi jamaah untuk mengikuti anjuran-anjuran teknis yang diarahkan oleh ketua regu hingga petugas kloter setiap waktu agar kesehatan tetap terjaga. “Pastikan untuk saling peduli sesama jamaah untuk melaporkan kondisi kesehatan. Prinsip utama lebih baik mencegah daripada mengobati. Jangan terpisah dari rombongan, dan tidak malu bertanya,” ungkap Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari itu. Terkait itu, Ngabila membagikan tips untuk menjaga kesehatan selama beribadah haji. Di antaranya, Ngabila menganjurkan jamaah untuk melakukan senam peregangan dua jam sekali secara rutin, meminum segelas air per jam dan selalu memakai alat pelindung diri seperti topi, payung, kacamata hitam, masker, pakaian berwarna cerah, semprotan air, alas kaki, membawa paspor serta menggunakan gelang identitas dimanapun berada. Sebagai informasi, Kementerian Agama telah mengumumkan bahwa Indonesia mendapat 221.000 kuota haji di tahun ini. Di samping itu, Indonesia juga mendapat tambahan sebesar 20.000 kuota, sehingga total kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 241.000 orang. Jumlah tersebut terdiri atas 213.320 kuota jamaah calon haji reguler dan 27.680 kuota jamaah calon haji khusus. (rid) Baca juga :

Read More

Dua WNI Gowes Melakukan Ibadah Umrah dan Mampir Qatar

Qatar — 1miliarsantri.net : Dua warga negara Indonesia (WNI) nekat mengendarai sepeda dari Indonesia ke Qatar. Aksi itu dilakukan untuk mendukung tim nasional (Timnas) Indonesia yang berlaga di semifinal Piala Asia U-23 2024. Keduanya adalah Hadimi dan Ridwan, pria asal Banten dan Bogor yang melakukan perjalanan ke Qatar menggunakan sepeda sejak Agustus dan September tahun lalu. Aksi Hadimi dan Ridwan mulanya ditujukan untuk melaksanakan ibadah umrah ke Arab Saudi. Kemudian usai menunaikan ibadah umrah, keduanya tak urung pulang dan memilih untuk melipir ke Qatar guna menyaksikan pertandingan skuad Garuda Muda melawan Uzbekistan di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin (29/4/2024). Hadimi memulai perjalanannya dari Indonesia pada 1 Agustus 2023. Ia telah melewati perjalanan melintasi 9 negara sebelum akhirnya tiba di Qatar. Ia melewati Singapura, Malaysia, Thailand, India, Pakistan, Iran, Irak, Yordania, dan Arab Saudi sebelum mencapai Qatar. Hadimi kemudian berhasil mencapai Qatar untuk menyaksikan pertandingan Indonesia vs Uzbekistan. “Saya mulai perjalanan dari Indonesia tepatnya pada 1 Agustus 2023 dan alhamdulillah di bulan April ini saya sudah sampai di Qatar untuk perjalanan kemarin saya melalui 9 negara yaitu dari Indonesia saya pergi ke singapura, Malaysia, Thai, India, Pakistan, Iran, Irak, Yordania, Saudi Arabia dan alhamdulillah sudah sampai Qatar untuk menonton sepak bola Indonesia melawan Uzbekistan,” tutur Hadimi dikutip Kamis (2/5/2024). Ridwan asal Bogor juga telah melewati perjalanan yang panjang sebelum akhirnya bisa menyaksikan laga Indonesia langsung di Qatar. Ia memulai perjalanan menuju Mekkah pada 8 September 2023. Ia tiba di Arab Saudi pada bulan suci Ramadhan untuk melaksanakan ibadah umrah. Setelah itu, Ridwan memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Qatar guna mendukung tim sepak bola Indonesia dalam pertandingan besar di benua Asia itu. “Saya melakukan perjalanan dari Indonesia menuju Makkah pada 8 September 2023 dan alhamdulillah tiba di Makkah pada bulan suci Ramadhan bisa melaksanakan ibadah umrah. Saat ini saya berada di Qatar untuk menonton pertandingan sepak bola Indonesia melawan Uzbekistan,” ujarnya. Seperti diketahui, Timnas U-23 Indonesia berhadapan dengan Uzbekistan dalam babak semifinal Piala Asia U-23 2024. Dalam pertandingan, Indonesia mengalami kekalahan 0-2 dari Uzbekistan. (wan) Baca juga :

Read More

Pemkab Rejang Lebong Berikan Fasilitas Penjemputan Jamaah Haji

Rejang Lebong — 1miliarsantri.net : Guna memfasilitasi kepada calon jamaah haji, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, memberikan fasilitas armada bus Pariwisata untuk pemberangkatan 239 calon jamaah haji (Calhaj) asal daerah itu yang akan berhaji pada Tahun 2024/1445 Hijriyah. “Pemkab Rejang Lebong akan memfasilitasi pemberangkatan 239 calhaj Kabupaten Rejang Lebong yang akan berangkat menuju asrama haji pada 16 Mei 2024,” terang Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Rejang Lebong Herwin Wijaya Kusuma di Rejang Lebong, Rabu (1/5/2024). Dia menjelaskan, Pemkab Rejang Lebong pada pemberangkatan calhaj asal daerah itu telah menyiapkan tujuh unit bus pariwisata. Armada bus ini nantinya juga akan menjemput calhaj dari Kota Bengkulu kembali ke Kota Curup Rejang Lebong setelah selesai menjalankan ibadah haji dan pulang ke Tanah Air. Calhaj Rejang Lebong ini, kata dia, nantinya pada Kamis (16/5/2024) akan dilepas langsung oleh bupati setempat dari halaman Masjid Agung Baitul Makmur Rejang Lebong. Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Rejang Lebong M Adityawarman menjelaskan, 239 calhaj asal Kabupaten Rejang Lebong tersebut tergabung di Kloter 5 Embarkasi Padang, Sumatera Barat. “Calhaj Kabupaten Rejang Lebong yang akan berangkat haji pada Tahun 2024/1445 Hijriyah ini terdiri dari 229 orang kuota reguler dan 10 orang kuota khusus dari kalangan lanjut usia atau lansia,” ungkap Adityawarman. Calhaj asal Kabupaten Rejang Lebong ini nantinya akan berangkat dari Kota Curup menuju Asrama Haji Provinsi Bengkulu pada 16 Mei 2024. Kemudian, pada Jumat (17/5/2024) pagi 238 calon haji dari daerah itu akan terbang ke Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat, dan setelah beristirahat pada sore harinya langsung terbang ke Madinah, Arab Saudi. (rus) Baca juga :

Read More

Dewan Ulama Senior Arab Saudi Mengingatkan Haji Ilegal adalah Dosa 

Mekah — 1miliarsantri.net : Dewan Ulama Senior di Arab Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa wajib bagi umat Islam di seluruh dunia untuk mendapatkan izin haji jika mereka akan melakukan ibadah haji. Dewan Ulama ini mewaspadai agar jamaah tidak tertipu oleh tawaran haji murah namun ilegal. “Dewan mengatakan memperoleh izin adalah wajib untuk mematuhi hukum syariat, dan memfasilitasi haji serta menjaga kesucian Situs Suci. Melakukan haji tanpa izin dianggap dosa. Itu memperjelas bahwa tidak diperbolehkan pergi ke haji tanpa mendapatkan izin dan mereka yang melakukannya melakukan dosa,” menurut interpretasi Dewan, dikutip dari Srab News pada Selasa (30/4/2024). Pernyataan dewan mencatat bahwa lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengatur musim haji mengembangkan rencana komprehensif berdasarkan nomor resmi yang mencakup semua aspek, termasuk keamanan, kesehatan, akomodasi, katering, dan layanan lainnya. “Semakin banyak jumlah peziarah konsisten dengan angka yang disahkan, semakin baik kualitas layanan dan semakin rendah risiko bahaya,” lanjutnya. Ini termasuk mencegah situasi seperti tidur di jalan, yang dapat menghambat pergerakan dan transportasi mereka dan dapat menyebabkan korban karena kepadatan. Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU), Muharom Ahmad menyampaikan, haji tanpa antrean yang marak di media sosial belakangan, sebetulnya tidak menggunakan visa haji. Dia juga mengingatkan, ibadah haji tanpa antrean ini ilegal. “Haji yang tidak legal menawarkan keberangkatan dengan visa ziarah, visa umroh, atau bisa juga dengan visa kerja. Ini tidak diizinkan, ilegal (di Arab Saudi),” ungkapnya kepada 1miliarsantri.net, Selasa (30/4/2024). Muharom menekankan, pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci itu harus dengan visa haji. Tahun ini, kata dia, Arab Saudi menyelenggarakan musim haji dengan ketat. Berbagai pemeriksaan dilakukan, bahkan di bandara. “Ada pemeriksaan di Bandara. Nanti pemeriksaan lagi saat masuk kota Makkah. Ke Arafah atau ke Mina itu ada pemeriksaan lagi. Ada banyak pemeriksaan,” tuturnya. Arab Saudi lanjut Muharom, juga telah mengatur hukuman bagi pelanggaran penggunaan visa. Jika berangkat ke Arab Saudi dengan visa kunjungan atau umroh untuk berhaji, maka langsung ditahan dan dikenakan denda 50 ribu riyal (sekitar Rp 216 juta). “Juga di-blacklist tidak boleh ke Arab Saudi selama 10 tahun,” pungkasnya. (dul) Baca juga :

Read More

Siap Hadapi Bencana, Dompet Dhuafa Yogyakarta Adakan Simulasi Bencana Untuk Anak TK

Yogyakarta — 1miliarsantri.net : Yogyakarta merupakan wilayah yang sering terdampak gempa bumi, untuk itu Dompet Dhuafa Yogyakarta bersama Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Yogyakarta mengadakan pelatihan simulasi siaga bencana gempa bumi kepada para siswa TK Khalifah Wirobrajan Yogyakarta. Fifi selaku penanggung jawab acara menjelaskan, pelatihan simulasi bencana gempa bumi diberikan sebagai upaya untuk mengurangi resiko bencana alam dengan meningkatkan pemahaman mengenai kesiapsiagaan bencana alam disemua kalangan lapisan masyarakat. “Kali ini kami akan memulainya dari kalangan anak-anak. Saya harap adik-adik disini dapat bersenang-senang mengikuti permainan pelatihan simulasi siaga bencana gempa bumi ini dengan baik ya, sehingga adik-adik mengerti dan tahu hal apa saja yang harus dilakukan ketika gempa bumi terjadi”, terang Fifi dalam keterangan yang diterima 1miliarsantri.net, Senin (28/4/2024). Rangkaian acara diawali dengan bernyanyi bersama, kemudian acara inti dikemas dengan bernyanyi bersama serta pemainan yang berisikan edukasi simulasi siaga bencana gempa bumi seperti memberikan pemahanan mengenai gempa bumi. Hal apa saja yang dapat dilakukan pada saat gempa bumi terjadi agar tetap aman, seperti melindungi kepala menggunakan tas, berlindung dibawah meja yang kokoh, menghindari kaca, dan mengamankan diri ketempat yang lebih aman yaitu di halaman terbuka. “Setelah berhasil mengamankan diri ditempat terbuka dan ketika dampak gempa terlalu besar, kemudian kami melakukan simulasi evakuasi korban gempa ke tempat yang lebih aman dengan menggunakan kendaaraan,” jelasnya. Peserta terlihat sangat antusias dengan permainan simulasi siaga bencana gempa bumi. “Aku seneng ikut permainan kaya gini, bisa nyanyi bareng, nyoba pakai helm kakak, sama naik mobil bareng-bareng. Aku pengen besok ada kaya gini lagi kak,” kata Kenez, salah satu murid TK Khalifah. (aji) Baca juga :

Read More