Menag: Syariah Kini tak Hanya Berkaitan dengan Islam

Jakarta — 1miliarsantri.net : Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Sharia International Forum (SHARIF) 2024 di Jakarta Utara pada Rabu-Kamis (20-22/11/2024). Dalam pidatonya, Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan, istilah syariah saat ini tidak hanya yang berkaitan dengan keislaman saja, tapi sudah muncul istilah “halal food” dan gaya hidup halal di berbagai negara dalam 10 tahun terakhir.
Menurut dia, hal tersebut menunjukkan adanya tren baru dalam kehidupan manusia di era modern ini. “Ini satu pertanda bahwa syariah bukan lagi tampil sebagai fenomena agama tetapi tampil sebagai fenomena ekonomi juga,” urainya dalam acara Pembukaan SHARIF 2024 di Jakarta Utara, Rabu (20/11/2024) malam.
Dia pun mengutip pernyataan Paus Benediktus, “Satu-satunya cara yang bisa kita gunakan untuk menyelamatkan perekonomian dunia sekarang ini ialah kita harus mengadopsi konsep ekonomi syariah.”
Menurut dia, hal ini menjadi salah satu alasan ekonomi syariah diyakini dapat memberikan solusi atas krisis yang dialami dunia karena implementasi konsep didalamnya yang adil.
Dalam pidatonya, Nasaruddin juga mendorong perlu adanya literatur baru dalam syariat Islam agar tetap relevan untuk diartikulasikan dalam perkembangan ekonomi modern saat ini.”Mari kita membuat fikih muamalah yang kontemporer, yang bisa kompatibel dengan perkembangan zaman kita,” ucap dia.
Saat ini, lanjut dia, ada sebuah otoritas yang turut mengintervensi apa yang dimaksud dengan kebenaran. Oleh karena itu, kata dia, perlu adanya otoritas penguatan ilmu syariah yang akomodatif terhadap perkembangan zaman.
Terkait acara SHARIF 2024, dia berharap forum akademis berskala internasional ini menjadi upaya pengartikulasian konsep syariah yang kompatibel dengan pasar saat ini, bukan berarti syariah yang mengalah dengan pasar.
Forum ini akan menjadi agenda tahunan yang dalam penyelenggaran perdananya diikuti oleh para sarjana, lembaga fatwa, dan delegasi dari 14 negara yakni Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Persatuan Emirat Arab (PEA), Mesir, Yordania, Palestina, Qatar, Maroko, Arab Saudi, Tunisia, Turki, dan Australia.
Menag juga menekankan agar konferensi ini dapat sesegera mungkin mendorong terciptanya konsep ekonomi syariah dan muamalah yang menjawab masalah-masalah kontemporer. Dia berharap forum ini dapat menjadi peluang untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara sahabat untuk mewujudkan inovasi global demi kemajuan bersama.
Dengan mengusung tema “Sharia Services by Government Toward Mashlaha Ammah”, forum yang diselenggarakan perdana ini berupaya untuk menekankan pentingnya keterlibatan negara dalam penyediaan layanan keagamaan Islam. Pelayanan dalam hal ini tidak hanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan umat Islam tetapi juga untuk mempromosikan kehidupan warga negara dunia yang harmonis.
Forum ini menjadi ajang bagi para peserta yang mewakili negaranya untuk bertukar pikiran, berkontribusi dan mengevaluasi praktik yang terjadi saat ini dalam hal yang berkaitan dengan tema-tema syariah yang berdampak dalam kehidupan umat Islam dan warga negara lainnya di dunia. (rid)
Baca juga :
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru
- Arab Saudi Terapkan Aturan Baru Jelang Persiapan Haji 2025, Travel Umroh Wajib Tahu