Jihad Narasi Netizen Indonesia yang Bikin Israel Langsung Kena Mental

Jakarta — 1miliarsantri.net : Tagar Julid FiSabilillah dalam beberapa hari terakhir kerap berseliweran di jagad media sosial. Bahkan istilah ini sempat menjadi trending di platform X, sebelumnya dikenal Twitter.

“Operasi Jihad fi Sabilillah ditujukan untuk melemahkan moril Israel, melemahkan propaganda Zionis, dan memperkuat narasi pro-Palestina di jagat maya (Twitter, Instagram, TikTok, FB, dan kanal maya lainnya),” bunyi penjelasan teknis operasi Julid FiSabilillah yang diunggah akun @greschinov milik Erlangga Greschinov.

Erlangga Grechinov mengawali aksi ini dengan membagikan 50 akun Instagram tentara IDF. Pancingan ini pun berbuah ‘silaturahmi’ warganet Tanah Air ke akun Instagram para tentara Israel.

“Target utama kita adalah para tentara dan aparat kepolisian Israel, warga atau badan yang membuat narasi anti-Palestina,” terangnya.

Netizen Indonesia yang dikenal julid pun melayangkan komentar-komentar pedas dengan target mental para tentara Israel.

“Tindakan yang dilakukan yaitu memberikan counter-narratives dengan 2 cara persuasif (komentar pro Palestina dan informasi fakta tentang Palestina) dan juga secara trolling (perisakan, hujatan, retasan, report massal pada akun-akun Zionis).” lanjut Erlangga.

Tak perlu waktu lama, sejumlah akun milik tentara Israel pun kewalahan dengan aksi Julid FiSabilillah ini. Bahkan tak sedikit yang mengunci akunnya.

Aturan main Julid FiSabilillah pun membatasi warganet untuk tidak membawa narasi antisemit dalam perjuangan tersebut.

“Tidak membawa narasi antisemit (Holocaust, NAZI, Hitler, dan semacamnya dalam perjuangan ini. Sebab yang kita lakukan adalah melawan Zionisme dan kekejaman Israel, bukan bangsa atau ras Yahudi,” tambahnya.

Selain mengumbar akun media sosial tentara Israel, Erlangga juga membagikan waktu tepat untuk mengirim komentar julid.

“Sejauh ini nampaknya ada 2 waktu terbaik buat ngerujak (sesuai zona waktu Israel). Pas mereka jam makan malam. (Jam 21.00-00.00 Indo). Pagi hari di saat mereka baru bangun tidur. (Jam 09.00-12.00 Indo). Jakarta-Tel Aviv beda 5 jam btw,” cuit Erlangga melalui akun X terekspos Jumat (24/11/2023).

Sejauh ini, Erlangga selalu mengunggah akun-akun tentara Israel yang terpaksa mengunci media sosialnya. Seperti akun Instagram tentara IDF @orine_julie, yang menggembok Instagramnya setelah diserang hujatan warganet Indonesia.

“Setiap tentara Israel yang kedapatan pamer di medsos dalam perang ini, kalian cuma dihadapkan pada 4 opsi: tutup komentar, private account, akun hilang, atau akun dihack. Kebusukan kalian tidak layak dipertontonkan di media sosial dan wajib ditumbangkan. ??” cuit Erlangga.

Gerakan Julid FiSabilillah ini mendapat respons dari sejumlah figur publik Tanah Air. Seperti Arie K Untung yang menyarankan untuk memperluas gerakan hingga ke media-media barat.

“Kalau mau impactnya lebih keren yang kita serang sekalian aja media media barat yang suka nyiarin propaganda memihak ke isriwil. Kan followersnya gemuk2 tuh kalo akunnya di take down dilibas netizen indonesia, ketutup propaganda islmophobia hoax satu persatu bro” ungkap Arie Untung menanggapi cuitan Erlangga.

Pendakwah Felix Siauw pun ikut merespons aksi Julid FiSabilillah ini. Melalui unggahan video di Instagram, Felix Siauw meminta netizen Indonesia untuk terus menyalurkan kejulidannya ke tentara-tentara Israel.

“Jangan kasih kendor, kapan lagi trolling dan comment war menjadi pahala. Maka netizen Indonesia yang selama ini merajai kasarnya komen sedunia, kini diuji dan mendapatkan tantangan baru. Perjuangan bukam hanya di lapangan, sebab Israel justru sangat takut dengan opini publik. Panggilan buat semua netizen julid, anda semua perlu melakukan apa yang anda lakukan selama ini, membuat orang merasa hidupnya tak berharga dengan exposing kebohongan Israel,” tandas Felix Siauw. (Iin)

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *