Hari Santri 2025: Menag Canangkan Direktorat Eselon I Khusus Pesantren

Bondowoso – 1miliarsantri.net : Peringatan Hari Santri Nasional 2025 menjadi momen penting bagi dunia pesantren di Indonesia. Dalam acara pembukaan Hari Santri yang digelar Kementerian Agama (Kemenag), Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan rencana pembentukan Direktorat Eselon I khusus pesantren. Langkah ini disebut sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
Menurut Menag, pesantren memiliki kontribusi besar dalam sejarah perjuangan bangsa serta pembangunan moral dan spiritual masyarakat Indonesia. Karena itu, penguatan struktur kelembagaan di Kemenag yang secara khusus menangani urusan pesantren dinilai sangat mendesak.
“Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan. Ia adalah pusat pembentukan karakter, moralitas, dan bahkan ekonomi umat. Karena itu, sudah saatnya pesantren memiliki direktorat khusus di tingkat Eselon I yang fokus mengurus kebijakan, program, dan pengembangannya,” ujar Yaqut saat membuka peringatan Hari Santri 2025 di Jakarta, seperti dikutip dari Kemenag.go.id
Pesantren Sebagai Pilar Pendidikan dan Kebangsaan
Sejak dulu, pesantren telah menjadi bagian penting dari sistem pendidikan Indonesia. Lembaga ini tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membentuk karakter mandiri, tangguh, dan berjiwa kebangsaan. Menag menilai bahwa penguatan pesantren akan membantu menciptakan keseimbangan antara spiritualitas, intelektualitas, dan kemandirian ekonomi santri.
“Santri hari ini adalah penerus ulama masa depan. Maka, pesantren harus diperkuat bukan hanya secara fisik, tapi juga secara kelembagaan agar mampu menghadapi tantangan zaman,” tutur Menag.
Pemerintah sendiri telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung pesantren, seperti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan alokasi dana abadi pesantren. Namun, Yaqut menilai bahwa dukungan struktural di tingkat pusat masih perlu diperkuat agar koordinasi dan implementasi kebijakan lebih efektif.
Baca juga: Pemerintah Tanggapi Isu Dapur Fiktif dalam Program MBG
Rencana Pembentukan Direktorat Khusus Pesantren

Pembentukan Direktorat Eselon I ini nantinya akan menjadi lembaga tertinggi di bawah Kementerian Agama yang fokus pada urusan pesantren. Selama ini, urusan pesantren berada di bawah Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) yang masih termasuk dalam Ditjen Pendidikan Islam.
Dengan adanya direktorat khusus, diharapkan pengelolaan pesantren menjadi lebih fokus dan terkoordinasi, mulai dari pengembangan kurikulum, kesejahteraan guru dan santri, hingga digitalisasi administrasi pesantren.
“Kami ingin memastikan bahwa kebijakan terhadap pesantren tidak sekadar bersifat administratif, tetapi substantif. Direktorat ini nantinya akan mengawal transformasi pesantren menjadi lembaga pendidikan yang modern tanpa kehilangan ruh keislamannya,” jelas Menag.
Selain itu, rencana ini juga sejalan dengan semangat Hari Santri 2025 yang mengusung tema ‘Santri Mandiri, Pesantren Maju, Indonesia Berdaya’. Tema ini menegaskan bahwa kemandirian pesantren harus menjadi pilar bagi kebangkitan ekonomi umat dan ketahanan sosial bangsa.
Harapan untuk Masa Depan Pesantren
Menag berharap pembentukan Direktorat Eselon I dapat segera terealisasi dalam waktu dekat setelah mendapat kajian mendalam dari pihak Kemenag dan Kementerian PAN-RB. Langkah ini akan menandai babak baru bagi tata kelola pesantren di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Yaqut juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, ormas Islam, dan masyarakat pesantren untuk memperkuat nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
“Pesantren harus menjadi pusat kebudayaan Islam Indonesia yang ramah, toleran, dan berkeadaban. Santri tidak boleh hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga harus siap berkontribusi dalam sains, teknologi, dan sosial kemasyarakatan,” ujar Menag.
Langkah strategis ini disambut positif oleh berbagai kalangan pesantren. Banyak pengasuh pondok pesantren menyambut baik inisiatif tersebut karena dinilai akan memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan pesantren secara menyeluruh, termasuk dalam bidang fasilitas, pendanaan, dan pembinaan SDM.
Baca Juga: Ekspor Nikel RI ke China Capai US$ 2,73 Miliar, Tantangan Diversifikasi Masih Mengemuka
Pesantren dan Transformasi Digital
Selain memperkuat kelembagaan, pemerintah juga mendorong pesantren agar tidak tertinggal dalam transformasi digital. Direktorat khusus nantinya akan mengembangkan program digitalisasi data pesantren, sistem pelaporan daring, dan pelatihan literasi digital bagi santri dan pengajar.
Upaya ini diharapkan bisa membantu pesantren beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan karakter khasnya. Dengan demikian, pesantren dapat tetap menjadi pusat pendidikan Islam yang berakar kuat di tradisi, namun terbuka terhadap inovasi.
Menag menutup sambutannya dengan pesan bahwa Hari Santri bukan sekadar peringatan seremonial, melainkan momentum refleksi bagi seluruh umat Islam di Indonesia. “Hari Santri harus menjadi pengingat bahwa kemerdekaan bangsa ini tidak lepas dari perjuangan para santri. Dan hari ini, kita teruskan perjuangan itu dengan cara memperkuat pesantren,” pungkasnya.
Penulis: Glancy Verona
Editor: Toto Budiman
Ilustrasi by AI
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.