Dua Bus Rombongan Calhaj Pamekasan Kecelakaan, Banyak Sopir terindikasi Mengonsumsi Narkoba

Surabaya – 1miliarsantri.net : Bus pengangkut rombongan calon jamaah haji Emberkasi Surabaya asal Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengalami kecelakaan di Jalan Raya Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (24/5/2023).
Menurut Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Abdul Halim, bus rombongan yang mengalami kecelakaan tersebut bernomor rombongan 5 dan 6.
“Penyebabnya karena sopir bus ngerem mendadak sehingga ditabrak oleh bus yang ada di belakangnya,” kata Halim dalam keterangan pers yang disampaikan kepada media di Pamekasan, Rabu sore.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Semua jamaah yang ada di dua bus tersebut selamat. “Hanya bus mengalami pecah kaca dan bagian depan penyok,” kata dia.
Akibat kejadian itu, semua penumpang yang berada di dua bus tersebut dialihkan ke bus yang mengangkut rombongan untuk kelompok terbang (kloter) 4 yang baru kembali mengantarkan rombongan jamaah haji dari Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Halim menambahkan, jamaah asal Pamekasan yang berada dalam rombongan bus nomor 5 dan 6 itu tergabung dalam kloter 6 jamaah haji emberkasi Surabaya.
“Karena bus pengangkut rombongan kloter 4 sudah lebih dahulu tiba di Surabaya, maka kami minta agar kembali lagi untuk mengangkut jamaah yang busnya terlibat kecelakaan tersebut,” terang Halim
Sementara itu, di tempat berbeda, dua dari 27 sopir bus pengantar calon jamaah haji asal Pamekasan, Jawa Timur, terindikasi positif mengonsumsi obat-obatan terlarang jenis narkoba. Panitia penyelenggara haji setempat terpaksa mengganti kedua sopir tersebut.
“Ini diketahui setelah kami melakukan tes urine kepada semua sopir bus pengantar calon haji,” tutur dr Sarah, juru bicara tim dokter kesehatan calon jamaah haji asal Pamekasan saat dihubungi 1miliarsantri.net, Rabu (24/05/2023).
Dokter umum yang bertugas di Puskesmas Kowel ini lebih lanjut menjelaskan, tim kesehatan haji Pamekasan telah melakukan pemeriksaan kesehatan kepada seribu lebih calon jamaah haji dan melakukan tes urine kepada 27 sopir bus pengangkut jamaah. Dari 27 sopir bus yang diperiksa itu, dua di antaranya diketahui positif mengonsumsi obat-obatan terlarang narkoba.
“Karena itu, tim kesehatan langsung meminta agar kedua sopir tersebut diganti,” ujarnya.
Selain menyarankan untuk mengganti kedua sopir bus tersebut, tim kesehatan haji Pamekasan juga melaporkan hasil tes urine tersebut ke Polres Pamekasan.
Dr Sarah menjelaskan, satu di antara dua sopir yang terdeteksi positif narkoba itu memiliki riwayat pernah dirawat di rumah sakit. Apabila yang bersangkutan mengonsumsi jenis obat-obatan tertentu, tes urine akan mendeteksinya positif.
“Terlepas temuan positif itu karena mengonsumsi atau karena efek obat-obatan dari dokter saat di rumah sakit, keduanya tetap berefek sedasi,” kata dia.
Sedasi merupakan suatu keadaan terjadinya penurunan kepekaan terhadap rangsangan dari luar karena ada penekanan sistem saraf pusat yang ringan dan kondisi tersebut berpotensi menghasilkan penurunan tingkat kesadaran sehingga menimbulkan rasa mengantuk dan menghilangkan rasa cemas tanpa kehilangan komunikasi lisan.
“Karena ada efek samping yang bikin sedasi, jadi kami menyarankan untuk mengganti kedua sopir bus pengangkut calon haji tersebut,” lanjut dr Sarah.
Secara terpisah, Kapolres Pamekasan AKBP Satria Permana membenarkan adanya temuan dua sopir pengangkut calon jamaah haji yang dinyatakan positif mengonsumsi obat-obatan. Satuan Narkoba Polres Pamekasan saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kabupaten Pamekasan tahun ini mendapatkan kuota 1.445 untuk penyelenggaraan ibadah haji reguler tahun 2023. Menurut Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Pamekasan Abdul Halim, total jumlah itu terdiri atas 582 calon jamaah haji lunas tunda, 490 sesuai urutan porsi, 294 prioritas lansia, dan cadangan sebanyak 79 orang. (sah)