Covid19 Varian Eris Benarkah Sudah Masuk ke Indonesia

Jakarta — 1miliarsantri.net : Penduduk dunia kembali dihebohkan dengan kemunculan varian baru virus corona, yaitu EG.5.1 atau Eris. Varian baru ini merupakan turunan subvarian Omicron yang dikenal paling cepat penyebarannya.
Varian Eris menyebar di Inggris sejak akhir Juli 2023 dan memicu lonjakan kasus pasien rawat inap. UK Health Security Agency melaporkan pada 3 Agustus 2023 lalu, bahwa jumlah kasus Covid-19 terus meningkat dibandingkan hasil dua pekan sebelumnya.
Selain Inggris, strain tersebut sudah teridentifikasi di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, China, Korea Selatan, Jepang, Kanada, bahkan Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Covid-19 varian Eris sudah masuk Indonesia. Varian Eris disebut masuk ke Indonesia sejak Maret 2023.
Lalu seberapa bahaya virus corona varian Eris ini?
Dokter Onkologi Prof Zubairi Djoerban meminta masyarakat Indonesia untuk tidak khawatir akan varian Eris. Ia menyebutkan, dibanding dengan angka kasus baru di beberapa negara, jumlah di Indonesia sedikit sekali.
“Varian yang baru ini sudah masuk Indonesia. Namun, kita tidak perlu terlalu khawatir. Karena kasus harian Indonesia itu sedikit banget dan yang meninggal juga amat sedikit,” ungkap Prof Zubairi.
Melalui laman Instagram pribadinya, dikutip Rabu (16/08/2023), Prof Zubairi menyampaikan data kasus Covid-19 dari berbagai varian di Indonesia.
“Per 4 Agustus kasus baru Indonesia itu 17. Dari berbagai varian itu yang meninggal 4. Kemudian tanggal 24 Juli 27 kasus baru dan yang meninggal 2. Kemudian 23 Juli ada 8 kasus baru dan yang meninggal 2,” lanjutnya.
Sementara di Korea Selatan, kasus per 7 Agustus 2023 masih sangat tinggi yaitu 352.000 per pekan. Kasus harian 20.255 dengan 11 jumlah kematian.
Prof Zubairi menyebut keberhasilan vaksinasi menjadi faktor utama sedikitnya kasus baru Covid-19 di Indonesia. Terkait itu, ia pun meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan booster.
“Manfaat vaksin luar biasa. Jadi yang belum vaksin, segera vaksin. Yang belum booster dua kali, segera booster. Memang tidak mudah mencarinya. Jadi kita harus mencarinya di Puskesmas atau rumah sakit,” tutup Prof Zubairi. (yan)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru