Presiden Prancis Segera Tunjuk Perdana Menteri Baru

Paris — 1miliarsantri.net : Presiden Prancis Emmanuel Macron memastikan ia akan menunjuk perdana menteri baru dalam beberapa hari mendatang. Hal ini disampaikannya, setelah Michel Barnier mengundurkan diri menyusul mosi tidak percaya di parlemen.
Dalam pidatonya yang berdurasi 10 menit pada Kamis 5 Desember lalu, ia menolak tekanan oposisi untuk mundur, dan bersumpah untuk tetap memegang jabatannya, sepenuhnya, sampai akhir mandat pada tahun 2027.
Dia berterima kasih kepada Barnier atas dedikasinya selama masa jabatan singkatnya sebagai perdana menteri, dan menuduh kelompok sayap kanan dan sayap kiri Perancis berkolaborasi dalam “front anti-republik” untuk menjatuhkan pemerintah.
Anggota parlemen Prancis memberikan suara mayoritas, untuk memecat Barnier pada hari Rabu. Terhitung hanya tiga bulan Barnier menjabat, setelah ditunjuk oleh Macron.
Pemungutan suara tersebut adalah yang pertama kalinya pemerintah Prancis ditolak oleh parlemen dalam lebih dari 60 tahun, sebuah tindakan yang disebut Macron sebagai “belum pernah terjadi sebelumnya”.
Sebagai tanggapan, Marine Le Pen, pemimpin National Rally (RN) sayap kanan, mengunggah ke media sosial dengan menulis: “Sedikit pengingat kepada Presiden Macron, yang seharusnya menjadi penjamin Konstitusi: kecaman bukanlah anti-republik. Ini diatur dalam Konstitusi Republik Kelima kita.”
Mosi tidak percaya yang menggulingkan kepemimpinan Barnier telah diajukan oleh aliansi sayap kiri New Popular Front (NFP), dan RN yang dipimpin Le Pen.
Mereka bersatu untuk mengecam pemerintah setelah mantan negosiator Brexit menggunakan kekuasaan khusus untuk memaksakan anggarannya tanpa pemungutan suara.
Sebanyak 331 anggota parlemen memberikan suara mendukung mosi yang menentang Barnier, jauh lebih banyak dari 288 yang dibutuhkan agar mosi tersebut dapat disahkan.
Barnier mengundurkan diri pada hari Kamis, dan anggaran otomatis ditarik. Dia akan tetap menjabat sebagai pejabat sementara bersama para menterinya sampai pemerintahan baru ditunjuk. Dalam hal ini pengaruh Macron tidak memberi pengaruh apapun terhadap Barnier.
Macron telah banyak dikritik karena memutuskan untuk mengadakan pemilu sela pada bulan Juli, sehingga menciptakan kebuntuan di parlemen dan memperburuk krisis politik.
Dia mengakui keputusan yang diambilnya “tidak dapat dipahami”, dengan mengatakan: “Banyak yang menyalahkan saya atas hal ini dan saya tahu, banyak yang terus menyalahkan saya. Itu adalah fakta dan ini adalah tanggung jawab saya.”
Berbicara kepada para pemilih secara langsung, ia mengatakan, beberapa lawan politiknya telah memilih “kekacauan daripada tanggung jawab” dan bahwa mereka tidak memikirkan “tentang Anda, para pemilih”, yang menunjukkan bahwa fokus mereka adalah pada pemilihan presiden berikutnya.
Sementara itu, meski Macron tegas mengakan akan segera menunjuk perdana mentri baru namun ia tidak memberikan indikasi mengenai siapa yang akan menjadi perdana menteri berikutnya. Ia justru mengatakan bahwa fokus utama mereka adalah anggaran untuk tahun 2025.
Spekulasi telah beredar mengenai siapa yang akan disebutkan, dengan kandidat potensial termasuk Menteri Pertahanan Sébastien Lecornu, Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau, dan mantan kandidat presiden berhaluan tengah François Bayrou.
Namun menemukan seseorang yang akan didukung oleh mayoritas faksi dalam parlemen yang mengalami kebuntuan bisa jadi sulit, seperti yang terjadi ketika mantan PM Gabriel Attal diminta untuk tetap menjabat sebagai pejabat sementara selama dua bulan setelah pemilu pada bulan Juli.
Tidak jelas apakah pemerintahan berikutnya akan berkuasa sebelum hari Sabtu, ketika para pemimpin dunia termasuk Presiden terpilih AS Donald Trump dijadwalkan menghadiri upacara pembukaan Katedral Notre-Dame yang dibangun kembali di Paris.
Bangunan ini hancur akibat kebakaran pada bulan April 2019, dan rekonstruksinya lima tahun kemudian mendapat pujian dari seluruh dunia.
Macron mengklaim bahwa pembangunan kembali katedral yang hancur, ditambah keberhasilan Perancis menjadi tuan rumah Olimpiade 2024, adalah “bukti bahwa kita dapat melakukan hal-hal besar”.
“Kita bisa melakukan hal yang mustahil. Dunia mengagumi kita karena hal itu,” pungkasnya. (rif)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru