Pertama Kali! Nyamuk Ditemukan Hidup di Islandia
Tegal – 1miliarsantri.net: Islandia selama ini dikenal sebagai salah satu wilayah di dunia yang bebas dari nyamuk karena suhu lingkungannya yang sangat dingin. Namun, kabar mengejutkan datang baru-baru ini: nyamuk akhirnya ditemukan hidup di negara tersebut.
Menurut para ilmuwan, penemuan ini terjadi di tengah meningkatnya suhu akibat krisis iklim yang membuat Islandia semakin hangat. Tiga spesimen nyamuk berhasil ditemukan di wilayah yang sebelumnya diyakini mustahil menjadi tempat hidup serangga tersebut.
Selama bertahun-tahun, para peneliti sebenarnya telah memperkirakan kemungkinan nyamuk bisa bertahan di Islandia. Negara ini memiliki banyak rawa dan kolam yang menjadi habitat ideal bagi perkembangbiakan nyamuk. Namun iklim ekstrem Islandia selalu menjadi penghalang utama bagi kelangsungan hidup mereka.
Kondisi itu kini mulai berubah. Data menunjukkan Islandia memanas empat kali lebih cepat dibandingkan wilayah lain di belahan Bumi utara. Gletser mencair dengan cepat, sementara ikan-ikan dari perairan selatan yang lebih hangat, seperti makerel, kini ditemukan di laut Islandia.
Baca Juga: Hancur Lebur! Gaza Butuh Rp881 Triliun untuk Bangkit dari Kehancuran Akibat Serangan Israel
Fenomena serupa juga terjadi di berbagai belahan dunia. Seiring meningkatnya suhu global, semakin banyak spesies nyamuk bermigrasi ke wilayah yang sebelumnya terlalu dingin untuk mereka. Di Inggris, misalnya, telur nyamuk Aedes aegypti — pembawa virus demam berdarah, chikungunya, dan Zika — ditemukan tahun ini. Sementara nyamuk macan Asia (Aedes albopictus) juga telah terdeteksi di Kent.
Penemuan nyamuk di Islandia berawal dari seorang penggemar serangga bernama Björn Hjaltason. Ia menemukan serangga tersebut pada 16 Oktober lalu dan membagikannya di grup Facebook Serangga di Islandia.
“Saat senja, saya melihat seekor lalat aneh di pita anggur merah,” ujarnya kepada The Guardian yang dikutip Rabu (22/10/2025). “Saya langsung curiga, menangkapnya, dan ternyata itu seekor betina.”
Björn kemudian menemukan dua ekor lagi dan mengirimkan semuanya ke lembaga penelitian untuk diidentifikasi. Hasil analisis dilakukan oleh Matthías Alfreðsson, entomolog di Institut Ilmu Pengetahuan Alam Islandia.
Ia mengonfirmasi bahwa ketiganya merupakan spesies Culiseta annulata, dua betina dan satu jantan, yang dikumpulkan dari tali anggur — alat perangkap yang digunakan untuk menarik ngengat dengan aroma manis.
Baca Juga: Batu Mars Terbesar di Dunia Terjual Seharga Rp88 Miliar di Pelelangan New York
Menurut Alfreðsson, spesies ini dikenal tahan dingin dan dapat bertahan selama musim dingin dengan bersembunyi di ruang bawah tanah atau lumbung. “Ini adalah catatan pertama nyamuk yang hidup di lingkungan alami Islandia,” ujarnya.
Sebelumnya, satu spesimen Aedes nigripes pernah ditemukan di pesawat di Bandara Keflavik, namun tidak dianggap sebagai populasi alami karena dibawa dari luar negeri.
Ia menambahkan, keberadaan nyamuk tersebut kemungkinan merupakan hasil introduksi baru, mungkin terbawa melalui kapal atau kontainer. Pemantauan tambahan pada musim semi mendatang diperlukan untuk memastikan apakah populasi ini mampu berkembang biak di alam liar.
Meskipun pemanasan global disebut menjadi faktor utama, Alfreðsson belum sepenuhnya yakin bahwa iklim hangat menjadi penyebab langsung penemuan ini. “Spesies ini tampaknya memang beradaptasi dengan baik terhadap iklim dingin. Habitat perkembangbiakannya yang beragam meningkatkan peluangnya bertahan hidup di lingkungan Islandia yang keras,” ujarnya.
Penemuan ini menandai babak baru dalam ekologi Islandia — negara yang selama ini dikenal bebas dari dengungan nyamuk, kini mungkin akan mulai mengenalnya lebih dekat.
Penulis: Satri S Pamungkas
Editor: Glancy Verona
Sumber Foto: Canva
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.


