Merebak Corona Versi Baru, Pemerintah Arab Saudi Menghimbau Jamaah Umrah Wajib Mengenakan Masker

Jeddah — 1miliarsantri.net : Otoritas keamanan publik Kerajaan Arab Saudi meminta kepada seluruh jamaah umrah untuk memakai masker saat mengunjungi tempat-tempat suci. Imbauan tersebut menyusul laporan global adanya varian baru virus corona yang menyebar ke seluruh dunia.

Pekan lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sedang melacak Covid varian baru. Disebutkan, kasus baru di dunia mencapai 1,5 juta sejak 10 Juli hingga 6 Agustus 2023. Angka ini naik 80 persen dibandingkan 28 hari sebelumnya.

EG.5 atau Eris merupakan varian turunan Omicron yang terdeteksi di 51 negara, di antaranya Amerika Serikat, China, Korea Selatan, dan Jepang.

Meskipun risiko keseluruhannya rendah, dilihat dari fitur genetik, karakteristik pelepasan kekebalan, dan perkiraan tingkat pertumbuhan, Eris dapat menyebar hingga menyebabkan lonjakan kasus.

Atas dasar itu, Pemerintah Arab Saudi menyarankan kepada seluruh jamaah umrah untuk memakai masker demi perlindungan kesehatan selama berada di Tanah Suci.

Hal tersebut disampaikan Otoritas Keamanan Arab Saudi melalui media sosial resmi.

“Mengenakan masker di Dua Masjid Suci, di Makkah dan Madinah dan sekitarnya, melindungi Anda dan orang lain dari infeksi penyakit.” cuit Otoritas Keamanan pada Ahad (06/08/2023) lalu.

Direktur Umum WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pihaknya masih terus melacak penyebaran virus baru itu. Tiga bulan lalu WHO menyatakan masa darurat kesehatan global telah berakhir.

Sejak itu, jumlah kasus yang dilaporkan, rawat inap, dan kematian secara global terus menurun. Jumlah negara yang melaporkan data ke WHO pun menurun secara signifikan.

Dalam sebulan terakhir, hanya 25 persen yang melaporkan kematian akibat Covid-19 serta 11 persen yang melaporkan rawat inap dan masuk unit perawatan intensif.

“Terlepas dari peningkatan ini, WHO terus menilai risiko Covid-19 terhadap kesehatan masyarakat global masih tinggi. Virus terus beredar di semua negara, terus membunuh dan terus berubah,” tambahnya.

WHO pun menerbitkan rekomendasi untuk negara-negara dunia, termasuk memperbarui program Covid-19 nasiona untuk bergerak menuju pengelolaan penyakit jangka panjang yang berkelanjutan.

WHO mendesak negara-negara dunia untuk melanjutkan pengawasan kolaboratif demi mendeteksi perubahan signifikan pada virus, serta tren keparahan penyakit dan kekebalan populasi.

Tedros mengimbau semua negara untuk melaporkan data Covid-19, terutama kematian dan penyakit parah, urutan genetik, dan efektivitas vaksin.

Pemerintah harus terus menawarkan vaksinasi terhadap penyakit ini, terutama untuk kelompok yang paling berisiko, dan memastikan akses yang setara ke vaksin, tes, dan pengobatan.

Diketahui, hampir tujuh juta orang meninggal akibat Covid-19, dan ada lebih dari 769 juta kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia. (dul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *