Erdogan Siap ‘Gempur’ PBB demi Palestina

Gaza — 1miliarsantri.net : Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan akan terbang ke New York akhir pekan ini untuk berbicara di Sidang Umum PBB ke-79. Dalam pidatonya, dia diperkirakan akan menyerukan keadilan bagi Palestina, terutama Gaza yang tengah diserang Israel.

Sidang tahunan ini akan menjadi panggung bagi para pemimpin negara dari berbagai penjuru dunia untuk menyuarakan pendapat mereka. Erdogan sendiri sudah 14 kali hadir dalam forum bergengsi ini.

Presiden Turki itu terkenal dengan slogannya “Dunia lebih besar dari lima”, merujuk pada lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Dia kerap menekankan perlunya reformasi di lembaga internasional tersebut.

Dalam pidatonya, Erdogan akan mendorong keanggotaan penuh Palestina di PBB serta pengakuan dari lebih banyak negara. Dia juga akan mendesak komunitas internasional meningkatkan tekanan terhadap Israel terkait serangan brutalnya di Gaza yang hampir genap setahun.

Erdogan akan menegaskan pentingnya negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya demi perdamaian dan stabilitas kawasan. Turki selama ini memang vokal mengkritik Israel. Erdogan bahkan pernah menyamakan PM Benjamin Netanyahu dengan Adolf Hitler dan menuduh Tel Aviv melakukan genosida.

Pada Mei lalu, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel sebagai protes atas serangan di Gaza. Bulan Agustus, Ankara secara resmi bergabung dengan inisiatif Afrika Selatan untuk membawa Israel ke Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida.

Di forum PBB nanti, Erdogan akan mengajak negara-negara dunia mendukung upaya meminta pertanggungjawaban Israel atas “kejahatan terhadap kemanusiaan” yang dilakukannya.

Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB 2019 lalu, Erdogan sudah memperingatkan bahwa Israel berupaya “mengambil sisa-sisa Palestina”. Dia mengkritik ketidakmampuan PBB merealisasikan keputusan-keputusan yang diambil untuk menghentikan pelanggaran Israel di Palestina.

Sambil menunjukkan peta perubahan wilayah Palestina sejak 1947, Erdogan menjelaskan bagaimana Palestina terus menyusut seiring ekspansi Israel selama puluhan tahun.

“Israel tidak akan puas,” katanya saat itu.

Konflik berdarah terbaru antara Israel-Palestina dipicu serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang Israel dan menyandera sekitar 250 orang. Serangan balasan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina dan mengungsikan hampir seluruh penduduk yang berjumlah 2,3 juta jiwa.

Turki juga memperingatkan bahwa Israel mungkin akan menyerang negara-negara lain di kawasan setelah menghancurkan perlawanan Palestina. Erdogan mewanti-wanti agar waspada terhadap langkah ekspansionis pemerintahan Netanyahu yang bisa memicu konflik lebih besar di Timur Tengah.

Dalam pidatonya nanti, Erdogan juga akan kembali mengajak komunitas internasional mengakui kemerdekaan Republik Turki Siprus Utara (RTSU) serta menjalin hubungan diplomatik, politik dan ekonomi dengannya.

RTSU telah terisolasi secara internasional sejak menyatakan kemerdekaan dari administrasi Siprus Yunani di selatan pada 1983. Hal ini terjadi setelah intervensi militer Turki untuk melindungi warga Turki Siprus dari kudeta Siprus Yunani yang bertujuan menganeksasi pulau itu ke Yunani.

Di sela-sela KTT, Erdogan akan bertemu para pemimpin negara dan perwakilan lain untuk membahas isu-isu krusial yang mendominasi agenda internasional, termasuk Gaza. Menlu Hakan Fidan, yang gencar melakukan upaya diplomatik untuk gencatan senjata di Gaza, juga akan mendampingi Erdogan ke New York.

Fidan dijadwalkan menghadiri pertemuan ketiga kelompok kontak Gaza yang dibentuk November tahun lalu pada KTT luar biasa gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OIC). (zul)

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *