AS Dinilai Remehkan Ancaman Serangan Israel Ke Penyeberangan Rafah

Washington — 1miliarsantri.net : Amerika Serikat (AS) tampaknya meremehkan serangan mematikan Israel di Rafah, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut sifatnya “terbatas” meskipun ada kekhawatiran atas nasib lebih dari 1,5 juta warga Palestina yang berlindung di kota Gaza selatan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan pada Jumat (10/5/2024) mengatakan bahwa AS masih menentang serangan besar-besaran Israel terhadap Rafah.

Israel telah meningkatkan pemboman terhadap Rafah pada Senin, dan menewaskan puluhan orang setelah memerintahkan sekitar 100.000 penduduk di wilayah timurnya untuk mengungsi. Pasukan Israel juga menyerbu sisi Palestina di perbatasan Rafah antara Jalur Gaza dan Mesir, yang berfungsi sebagai pintu gerbang utama bantuan kemanusiaan.

“Operasi militer yang mereka lancarkan tadi malam hanya ditargetkan di gerbang Rafah. Bukan operasi di wilayah sipil yang mereka perintahkan untuk dievakuasi. Jadi kami akan terus menegaskan bahwa kami menentang operasi militer besar-besaran di Rafah,” ungkap Miller.

Meski begitu, Miller mengakui bahwa serangan terhadap penyeberangan tersebut “tampaknya merupakan awal” dari serangan yang lebih besar.

Serangan Israel menutup penyeberangan Rafah, sehingga semakin memperparah aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza. Sejak 9 Oktober, Israel telah mengintensifkan blokade terhadap wilayah tersebut, sehingga menyebabkan wilayah kantong Palestina berada di ambang kelaparan.

Penyeberangan Rafah juga berfungsi sebagai pintu masuk bagi pekerja kemanusiaan yang masuk ke Gaza, dan orang-orang yang sakit kritis dan terluka menggunakannya untuk meninggalkan wilayah tersebut dan menerima perawatan di luar negeri. (riz)

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *