Thamrin Humris

SDN Jatimulya 11 Gelar Rangkaian Acara Peringatan HUT RI Ke-78 Tahun 2023

Bekasi – 1miliarsantri.net : Beragam kegiatan dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 dilaksanakan di SDN Jatimulya 11 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, sejak Rabu 16/8/2023 dan puncaknya Kamis 17/8/2023. Rangkaian acara melibatkan seluruh siswa dan siswi SDN Jatimulya 11, guru-guru dan orang tua murid, yang dimotori koordinator kelas (korlas) berlangsung dalam dua hari itu mengusung tema “Dengan Semangat Kemerdekaan, Terus Maju Untuk Indonesia Maju”. Panitia tahun ini mengkonsep kegiatan fokus pada keikutsertaan semua murid agar tumbuh semangat nasionalisme dan kebersamaan. Dimulakan pada Rabu 16/8 dengan aneka perlombaan (mewarnai gambar, estafet sarung, estafet bendera, estafet sinpai dan ketangkasan yes or no), kemudian Upacara Puncak Peringatan HUT RI ke-78 Kamis 17 Agustus 2023, serta Karnaval (peserta memakai pakaian adat berbagai daerah nusantara), ‘Alhamdulillah lancar tanpa kendala dan sesuai rencana panitia’, tutur mama Kenzie selaku ketua panitia. Salah satu wali kelas, Iriana Ngesti Utami, M. Pd mengungkapkan “kegiatan tahun ini sudah cukup ramai”,  terutama saat karnaval. Anak-anak sangat menikmati dan bergembira sambil menyanyikan laskar pelangi, disambut anak-anak dengan cikampek gondangdia. “Saya juga apresiasi peran wali murid yang luar biasa dalam kegiatan ini”, Iriana menambahkan. Kumpul, S.Pd, MM Kepala Sekolah SDN Jatimulya 11 Tambun Selatan pada acara puncak peringatan HUT RI ke-78 mengingatkan untuk terus menanamkan semangat juang 45 dalam jiwa raga warga sekolah demi terwujudnya “6 Dimensi Profil Pelajar Pancasila”. Untuk mewujudkannya memerlukan kolaborasi semua pihak terutama peran serta orang tua murid dan guru-guru serta perangkat sekolah lainnya, ungkap Kumpul. Kolaborasi itu terlihat dari meriahnya rangkaian acara Peringatan HUT RI ke-78 di lingkungan SDN Jatimulya 11, yang melibatkan siswa-siswi, orang tua murid, dewan guru dan semua yang peduli pada dunia pendidikan, sebagai manifestasi “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah perjuangan para pahlawan sehinga menjadi bangsa yang kuat dan merdeka”,  pungkasnya. (TAH/Red7

Read More
foto, tangkapan layar Webinar Pesan Dari Ende Untuk Bangsaku"

Anakonde Gelar Webinar “PESAN DARI ENDE UNTUK BANGSAKU”

Jakarta – 1miliarsantri.net : Dalam rangka peringatan hari lahirnya Pancasila 1 Juni dan rencana acara halal bi halal Komunitas Ana Kota Ende (Anakonde) pada tanggal 3 Juni 2023 di Anjungan NTT TMII yang melibatkan peserta seluruh masyarakat diaspora NTT di Jakarta, maka Anakonde mengawali kegiatannya dengan mengadakan webinar bertema “Pesan Dari Ende untuk Bangsaku”, Senin 29 Mei 2023. Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB menghadirkan pembicara antara lain Dr. Asep Salahudin, MA, Ulama/Intelektual dan Rektor IAILM Suryalaya, Pater Josef Seran SVD pengelola Serambi Bung Karno di Ende, Rikard Bagun, Anggota Dewan Pengarah BPIP, Dr. Maria Machtildis Banda, Ahli Sastra dan Linguistik Universitas Udayana Bali, dan Ir, Honing Sanny, SH, MH,  aktivis sosial politik. Acara webinar yang dimoderatori oleh Ir.Bernadus Raldy Doy, mantan GM Humas TV One ini diakhiri dengan pembacaan rangkuman oleh Dr.Ing Ignatius Iryanto, senior Anakonde, pakar fisika quantum lulusan Jerman yang saat ini juga memiliki keahlian terkait peran CSR. Bupati Ende Drs. H. Djafar H. Ahmad Msi turut hadir dalam webinar yang juga diikuti peserta dari luar negeri Australia dan Qatar. Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta sambutan Bupati Ende. Dalam sambutannya, bupati mengapresiasi pelaksanaan webinar dan juga mengharapkan agar orang Ende diaspora membantu mengkampanyekan pentingnya Kota Ende dalam proses lahirnya Pancasila. Bupati Ende juga mengharapkan agar kedepan pelaksanaan peringatan 1 Juni sebagai Hari Lahirnya Pancasila harus tetap dilakukan di Ende. Terkait rumah pembuangan Bung Karno serta situs Pohon Sukun sebagai tempat perenungan selama Bung Karno di Ende saat telah menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi. Di akhir sambutannya, bupati Ende mengharapkan agar Anakode ikut membantu memperjuangkan agar Ibu Inggit, istrinya Bung Karno diangkat menjadi pahlawan nasional mengingat perjuangan serta pengorbanannya mendampingi Bung Karno selama di pembuangan. Terkait aktivitas yang dilakukan oleh Bung Karno selama periode di Ende sejak tahun 1934- 1938, Dr. Asep Salahudin, MA sebagai cendikiawan islam memberikan catatan terkait isi duabelas surat yang dikirimkan Bung Karno kepada A. Hassan Ketua Perhimpunan Islam di Bandung. Dalam pandangan Kang Asep, selama di Ende Bung Karno justru menjadi lebih islami dengan secara rutin melakukan pengajian dan menghabiskan waktu untuk membaca kitab-kitab yang dikirim oleh sahibnya A. Hassan dari Bandung. Sekalipun demikian, Bung Karno tetap kritis dan menolak praktek-praktek islam yang dalam pandangan Bung Karno kolot dan kaku. Bung Karno menginginkan islam yang inklusif, terbuka, tanggap dengan perubahan termasuk menerima kemajuan. Sebagai Pembina Lesbumi PWNU Jawa Barat dan mantan Staf Ahli BPIP (2017 -2019), Asep Salahudin juga memberi apresiasi kepada peran Gereja Katolik Ende karena memberi ruang dan menjadi patner diskusi selama Bung Karno. Dalam interaksinya, Bung Karno mempelajari bagaimana spirit misionaris yang semuanya pastor-pastor Eropa melakukan edukasi dan pelayanan kepada masyarakat di Ende. Bung Karno juga melakukan otokritik dengan mengajak para ulama untuk meniru apa yang dilakukan para pastor di Ende. Pengalaman itulah yang membuat Bung Karno ketika di Bengkulu mendorong Muhammadyah melakukan apa yang dikerjakan oleh para misionaris. Honing Sanny berpandangan bahwa di Ende Bung Karno terlahir kembali setelah menjadi orang kalah yang secara terbuka menuliskan empat buah surat kepada Belanda menyatakan menyerah dan tidak mau berpolitik karena siksaan selama berada dalam tahanan setelah keluar dari penjara Sukamiskin . Kenyataan itulah yang membuat Bung Hatta menulis dalam Daulat Rakyat dengan nada kecewa yang mengatakan bahwa siakpnya itu meresakan seluruh Gerakan radikal bahkan diakhir tulisan menyebut Soekarno sudah mati. Lanjut Honing, meskipun dalam keterbatasan namun berkat keluwesan pergaulannya dengan kelompok gereja serta diskusi-diskusi gagasan yang bernas, menjadi endapan yang akhirnya meluap saat pidato tentang dasar negara dalam rapat BPUPK pada tanggal 1 Juni 1945 tentang Pancasila yang menurut Bung Karno sendiri hasil refleksinya selama berada di Ende. Selain menuliskan 12 surat terkait islam, selama di Ende Bung Karno juga membuat duabelas tonil yang dipentaskan di Gedung Imaculata milik Gereja Katolik.  Dr. Maria Machtildis Banda secara khusus membahas terkait 12 tonil yang ditulis serta dipentaskan bersama Group Tonil Kelimutu dimana Bung Karno juga sebagai sutradara dan pelatih. Secara umum disebutkan bahwa pementasan tonil efektif dipakai Bung Karno untuk mengekspresikan kehendak merdeka. Bila selama di Jawa Bung Karno membakar semangat massa dengan pidato politik yang menggelegar, di Ende dengan tonil Bung Karno melakukan edukasi terhadap masyarakat yang mayoritas kelas paling bawah yang sebagaian besar tanpa pendidikan. Pada bagian yang lain Pater Yosef Seran SVD, lebih memfokuskan pembicaraan terkait peran gereja katolik dalam memberi ruang kepada Bung Karno selama berada di Ende. Secara rutin memberi kesempatan kepada Bung Karno untuk berkunjung membaca buku dan berdiskusi terkait spirit keinginan merdeka termasuk juga menerima masukan tentang hal-hal prinsip bernegara dari para pastor Eropa. Pertanyaan Pater Huijtink tentang bagaimana negara yang dicita-citakan mengingat ibu Bung Karno yang hindu dan berasal dari Bali, juga bagaimana dengan orang Flores dalam negara menjadi refleksinya serius buat Bung Karno.  Juga disebutkan bagaimana gereja katolik juga memberi fasilitas Gedung Imaculata sebagai tempat Bung Karno mementaskan tonil. Semua peristiwa terkait interaksi Bung Karno bersama gereja katolik saat ini diabadikan dengan membangun serambi Bung Karno di Ende. Apa Pesan Bangsa Indonesia untuk Ende? Sebagai pembicara terakhir dalam rangkaian webinar, Rikard Bagun mantan Pemred Kompas sekaligus pengurus Yayasan Ende Flores yang melakukan renovasi besar atas situs situs Bung Karno di Kota Ende justru mengajukan pertanyaan retoris. Apa yang sudah Indonesia berikan untuk Ende? Pada kesempatan ini sebagai jurnalis senior, Rikard justru lebih banyak berbicara tentang masa depan dan mendorong generasi muda untuk mengembalikan Ende Flores sebagai pusat lahirnya gagasan-gagasan besar. Pancasila sebagai gagasan besar Bung Karno yang lahir dari perenungan selama di Ende harus juga dijadikan kekuatan agar ke depan lahir lagi gagasan-gagasan besar. Pada bagian akhir dari pemaparannya, Rikard mengajak agar Anakonde untuk secara rutin melakukan diskusi-diskusi terkait isu-isu kebangsaan sekaligus mengapresiasi atas terselenggara webinar tentang Pancasila. Pada akhir webinar, Dr.Ing Ignatius Iryanto membuat rumusan singkat dari semua materi yang disampaikan oleh para pembicara. Rumusan tersebut sekaligus menjadi pesan dari webinar ini. Sedangkan Ir.Bernadus Raldy Doy sebagai moderator sekaligus ketua panitia acara halal bi halal sebelum menutup webinar mengajak secara terbuka kepada semua pihak untuk hadir dalam acara halal bihalal yang akan diadakan di Anjungan NTT tanggal 3 Juni 2023. Diinformasikan pula bahwa rumusan lengkap webinar akan disampaikan kembali…

Read More