Redaksi

Cara Supaya Jamaah Haji Lansia tidak tersesat

Jakarta – 1miliarsantri.net : Pelaksanaan ibadah haji tahun 2023 gelombang pertama akan dijadwalkan mulai masuk masing-masing asrama haji embarkasi pada 3 Zulkaidah 1444 H/ 23 Mei 2023. Sehari berikutnya, para jamaah akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Madinah Al-Munawwarah untuk menjalani arbain (shalat berjamaah selama 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi). Sedangkan untuk gelombang kedua, jamaah akan masuk asrama mulai 7 Juni 2023. Secara bertahap, mereka diberangkatkan ke Jeddah mulai 19 Zulkaidah 1444 H/ 8 Juni 2023. Pelaksanaan haji menjadi agenda rutin tahunan yang dlaksanakan, dan ternyata masih saja terdapat banyak jamaah haji yang tersesat atau terpisah dari rombongan. Setiap tahunnya ada saja laporan jamaah haji yang mengalami tersesat. Tidak hanya ketika berada di lingkungan Masjidil Haram bahkan saat perjalanan menuju hotel penginapan masing-masing. Mengangkat tema Haji Ramah Lansia, tahun ini ada sebanyak 67 ribu dari 210 ribu jamaah haji berusia lanjut atau 30 persen dari total kuota jemaah haji Indonesia. Tentunya, Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan petugas layanan jamaah haji yang siap mendampingi jamaah lansia. Kementerian Agama Republik Indonesia melalui biro Bimbingan Pelaksanaan Haji memberikan beberapa tips bagi jamaah haji yang hendak berangkat tahun ini. Agar ibadah lancar dan tidak panik jika alami tersesat di tanah suci Makkah. Bagaimana cara menghindari hal ini?.7 Tips agar Tidak Tersesat saat Beribadah di Tanah Suci Karena baru pertama kali ke tanah suci, banyak jamaah haji yang sering tersesat karena terlalu bersemangat untuk beribadah dan kelelahan sehingga lupa di mana alamat hotelnya. Kartu ini sudah disediakan dari pihak hotel, sehingga jamaah tinggal membawanya. Di dalam kartu ini tercantum beberapa informasi seperti nama hotel, alamat, dan kontak yang bisa dihubungi sewaktu-waktu jika kita tersesat saat hendak kembali ke hotel. Pemerintah Indonesia sudah menempatkan petugas Indonesia di titik-titik vital. Mereka adalah petugas haji yang sudah terlatih dan siap membantu jamaah haji Indonesia dalam kondisi apapun dan kapanpun. Tindakan lainnya coba cari maktab atau hotel sekeliling dengan tenang dan seksama. Perhatikan mana hotel atau tempat yang ada berkibar bendera merah putih, masuk dan minta bantuan kepada petugas. Semoga jamaah haji yang tahun ini berangkat menjadi haji yang mabrur. (zsl)

Read More

Pengungsi Suriah dipersulit adanya Normalisasi Arab-Suriah

Berlin – 1miliarsantri.net : Sejumlah warga Suriah di pengasingan, khususnya kelompok warga yang berada di Jerman, terus berupaya agar hukum internasional suatu saat dapat menjerat Presiden Bashar al Assad sebagai penjahat perang. Secara bersamaan, saat ini Assad berada di arena KTT Liga Arab. ‘’Setiap warga Suriah yang menderita akibat rezim Assad bisa mengajukan tuntutan hukum. Meski seluruh dunia mendukung Assad, kami akan membawanya ke pengadilan,’’ujar Houaida Muhi Aldeen, (49) mantan tahanan politik yang kini tinggal di Prancis. Aldeen dan sejumlah rekan lainnya merupakan bagian dari jutaan warga Suriah yang harus meninggalkan tanah airnya akibat perang selama 12 tahun di Suriah. Mereka menyebut, diterima kembalinya Assad setelah diisolasi satu dekade lebih memang membuat frustrasi tapi tak mengejutkan. Saudi dan Qatar sendiri menjadi pendukung utama perlawanan bersenjata tersebut. Mempersenjatai kelompok perlawanan yang berperang untuk menggulingkan Presiden Assad yang mendapatkan dukungan dari Iran. Perang 12 tahun itu menewaskan sebanyak 350 ribu warga Suriah. Selain itu, lebih dari 14 juta warga Suriah meninggalkan rumah mereka. Hampir satu juta dari mereka kini menjadi pengungsi di Eropa. Normalisasi Arab-Suriah, ujar Aldeen, akan lebih menyulitkan pengungsi Suriah kembali ke kampong halamannya. ‘’Saya sampaikan dua yang kami anggap sebagai sumpah: Kami lebih baik mati daripada di bawah pemerintahan Assad. Kami tidak akan kembali ke Suriah selama Assad masih di sana,’’ tegas Aldeen. Anwar al-Bunni, pengacara yang membantu warga Suriah di Jerman menyampaikan, tujuan normalisasi ini menebarkan keputus asaan dan frustrasi bagi warga Suriah. Dia siap membantu warga Suriah di Jerman untuk mengajukan tuntutan kejahatan perang terhadap Assad. Al-Bunni menambahkan, catatan buruk demokrasi dan HAM para pemimpin Arab membuat Assad bisa kembali ke Liga Arab. Aksi massa oposisi pada 2011 di Suriah beralih rupa menjadi perlawanan bersenjata hingga melahirkan perang sipil. Maka bagi Akil Hosain (39), jurnalis Suriah di Prancis, Liga Arab merupakan simbol sebelum terjadinya Musim Semi Arab. ‘’Maka diterima kembalinya Assad bukan hal yang mengejutkan bagi kami,’’ terangnya. (dil)

Read More

Wanita ini Hobi Sedekah hingga Miliaran Rupiah

Surabaya – 1miliarsantri.net : Beberapa waktu lalu beredar video seorang pengusaha asal Surabaya yang gemar sedekah hingga mencapai miliaran rupiah. Seorang muslimah beberapa hari ini viral di media sosial karena salah satu aset nya diwakafkan adalah sebuah hotel untuk dijadikan sekolah. Sontak saja sosok wanita bernama Siti Aisyah yang memiliki seorang putra dan dua orang putri ini menjadi sorotan netizen karena kebiasaannya berbagi berbeda dari kebiasaan orang lain. Meskji berdomisili di Jakarta, namun dia mengaku menjalankan amanah orang tua nya lebih enak di Surabaya dan beberapa kota Jawa Timur lain nya dan merasa belum ada apa-apanya jika dibanding dengan ibu nya. “Hotel sudah diwakafkan juga. Mangkanya saya bilang, saya ini belum apa-apanya dibandingkan dengan ibu saya. Sekarang jadi sekolah Khadijah plus, ibu Khofifah (Gubernur Jawa Timur) yang nerima,” terang Aisyah. Pemilik resto Pecel Pincuk Surabaya didaerah Jemursari Surabaya yang juga ikut diwakafkan ini punya prinsip, dengan bersedekah dan rajin wakaf akan membuat hidup semakin bahagia. “Saya meyakini suatu teori kehidupan ini. Tapi saya tekankan, semakin kamu berbagi kamu semakin bahagia. Yang terpenting semua harus dilakukan atas dasar rasa ikhlas dan ketulusan hati. Sehingga, kebaikan pada nantinya juga akan selalu menghampiri,” tutur Aisyah. Hal ini dibenarkan Ketua Dai Muda Indonesia Jawa Timur (Jatim), Ahmad Fatoni. Fatoni menjelaskan jika bangunan itu sekarang dimanfaatkan untuk pesantren mahasiswa, untuk mencetak para dai muda, serta dijadikan kampus entrepreneur, guna membekali para dai muda, untuk meluruskan niat dakwah. Aisyah mengaku, kebiasaan bersedekah dan berwakaf didapat dari ajaran dan contoh kedua orang tuanya. Orang tuanya selalu menghajikan guru mengaji yang belum berhaji setiap tahun, sampai mewakafkah tanah dan harta. “Tanah di mana-mana, panggil…kasih. Anak-anaknya nggak ada yang dikasih (tanah). Anak harus berjuang, kata orang tua saya,” bebernya. Ia menegaskan, harta yang didapatnya itu merupakan titipan Allah untuk diberikan kepada yang membutuhkan. “Itu tugas kita. Allah menitipkan harta itu kan bukan buat beli kapal pesiar, tas Hermes (harga Rp1 miliar) walau bisa,” ungkap Aisyah. Aisyah juga mengaku tak punya alasan khusus mengapa sering mewakafkan hartanya yang mencapai miliaran rupiah. Ia meyakini, itu semua sudah jalan Sang Pencipta. Dia menularkan kebiasaan mulia ini kepada anak-anaknya. Hal itu terbukti, sang anak sempat meminta dirinya memberikan harta kepada seorang ustaz. Dia tak pernah merasa kehilangan harta meski kerap bersedekah dengan jumlah yang besar. Ia justru mendapatkan kebahagiaan karena selalu bisa berbagi segitu. “Itu menurut saya masih sangat kecil. Jadi rasa bahagia itu yang tidak ternilai dengan miliaran tadi, yang didatangkan oleh Allah. Setiap kita berbagi, bahagia itu selalu hadir,” sambung dia. Misalnya, ketika mewakafkan sebuah restoran yang nilainya puluhan miliar, dia mengakui hartanya senilai miliaran rupiah hilang, namun Aisyah merasa hartanya tidak pernah habis. “Kan sesuai janji Allah. Berbagi 1 diganti 10. Ada yang lebih dalam lagi Al Baqarah, 1 diganti 700 kali. Kenapa harus takut? Kenapa harus pelit di jalan Allah?,” terang Aisyah. Aisyah menuturkan daripada untuk belanja barang branded, dia memilih membelanjakan hartanya di jalan Allah. Aisyah mengumpamakan, jika harus memilih uang Rp1 miliar untuk membeli tas Hermes, maka justru akan menggunakan uang itu untuk membangun masjid. “Saya tidak punya tas branded, saya tidak punya. Sama sekali sekali tidak punya. Saya ingin dapat branded Allah saja, doakan,” ucap Aisyah. Ia kemudian menyinggung soal hotel yang diwakafkan untuk dijadikan sekolah. Siti Aisyah menceritakan, hotel yang dimaksud itu merupakan milik ibunya di Surabaya. Aisyah meyakini suatu teori kehidupan. Menurutnya, dengan bersedekah dan rajin wakaf akan membuat hidup semakin bahagia pula. “Tapi saya tekankan, semakin kamu berbagi kamu semakin bahagia,” tuturnya. Semua harus dilakukan atas dasar rasa ikhlas dan ketulusan hati. Sehingga kebaikan pada nantinya juga akan selalu menghampiri. Alasan yang menarik perhatian diungkap oleh Aisyah. Dia mengaku, motif utamanya mewakafkan hotel dan restorannya tersebut adalah rasa bosan memiliki banyak uang. “Saya bosan ustaz, banyak duit. Hahaha,” kelakarnya. “Dunia itu pasti akan kejar kita kata Allah. Itu adalah teori yang harus dipelajari, bagaimana agar bisa dikejar dunia. Di manapun saya berada, saya pegang apa, itu akan jadi duit,” tandas Aisyah. Siti Aisyah mengaku pernah gagal dengan pernikahan pertamanya. Namun kegagalan itu dijadikannya sebagai introspeksi diri dan bangkit. Menurutnya, kegagalan rumah tangganya itu karena ia tidak menjalani nasihat ibunya tentang kejujuran. “Ibu saya mendidik kejujuran diatas segala-galanya, itu terbukti di saya, rumah tangga pertama saya berantakan,” akunya. Setelah tiga tahun kemudian ia menikah lagi dan mengaku mendapatkan hidayah setelah dipanggil oleh ayahnya. “Ayah saya yang menekan saya, sini kamu, ini ayat Waman Yattaqillaha, Barang siapa bersungguh-sungguh akan diberi jalan keluar, diberi rezeki dari banyak penjuru. Tapi ada lanjutannya barang siapa kufur laknat Allah amat pedih, dengar itu remnya pakem,” pungkasnya. (zal)

Read More

Sebanyak 33 Warga Palestina terkena Nuklir Nyasar

Jakarta – 1miliarsantri.net : Serangan udara yang dilakukan secara bombardir oleh pasukan Angkatan Udara Zionis Israel di Jalur Gaza selama beberapa hari, mulai Selasa (9/5/2023) sampai Sabtu (14/5/2023) pekan lalu menyebabkan 33 warga Palestina meninggal dunia. Hal tersebut langsung mendapat respon Ketua Persatuan Ulama Palestina Diaspora, Syaikh Dr Ahed Abdul Atha. Dia menjelaskan serangan tersebut bermula sejak kematian Syaikh Khader Adnan pada Selasa pagi (2/5/2023). Syaikh Adnan melakukan mogok makan sebagai bentuk perlawanan terhadap penahanan administratif yang dilakukan zionis Israel. “Serangan Israel ke Gaza tidak bisa dihindari kasus Syekh Khadr Adnan. Syekh Adnan syahid di penjara Israel karena mogok makan selama 86 hari. Dia adalah salah seorang tokoh dan pemimpin di Tepi Barat yang dizalimi dengan aturan tahanan administratif,” ungkap Dr Ahed dikutip dari Al-JazeeraTV, Jumat (19/05/2023). Dr Ahed menambahkan, Syekh Adnan sudah 12 kali ditahan oleh Zionis Israel dan enam kali melakukan mogok makan pada tahun 2012, 2015, dan 2018. Selama masa penahanan itu, permintaan Syekh Adnan dikabulkan. Namun, mogok makan yang ketujuh, Syekh Adnan dibiarkan sampai meninggal dunia. “Enam kali mogok makan sebelum-sebelumnya, tuntutan beliau selalu dikabulkan oleh Israel. Karena di dunia internasional, Israel akan kena aib dan sanksi sosial secara internasional kalau sampai ada tahanannya meninggal gara-gara mogok makan dan sebabnya adalah penahanan administrative,” lanjut Dr Ahed. Tindakan Zionis Israel dengan membiarkan Syekh Adnan mogok makan hingga meninggal dunia mengundang reaksi dari kelompok Perlawanan di Jalur Gaza. Kelompok Perlawanan berniat memberi pelajaran kepada Zionis Israel atas semua kezaliman tersebut. “Israel tidak mau lagi tunduk pada perlawanan mogok makan. Artinya, kalau ini dibiarkan besok-besok kalau ada tahanan mogok makan, maka tidak ada lagi efek, orang akan terbiasa, tidak ada efek mogok makan lagi,” tutur Dr Ahed. Dr Ahed menjelaskan, tahanan administratif adalah penahanan tanpa kasus pidana maupun perdata. Orang yang ditahan secara administratif langsung ditahan tanpa dakwaan, tanpa dihakimi, dan tidak ada pengacara. “Penahanan ini menjadikan Syekh Khadr Adnan melawan dengan mogok makan. Mogok makan sudah dilakukan sudah lebih dari enam kali. Terakhir, beliau mogok makan sampai 86 hari. Beliau hanya minum dan makan garam selama 86 hari,” terangnya. Kelompok perlawanan di Jalur Gaza lalu menembakkan roket ke wilayah Israel. Namun, tembakan roket tersebut dibalas rentetan rudal. Awalnya, Zionis Israel hanya menarget rumah pimpinan Jihad Islam, kelompok perlawanan di Gaza. Sebagaimana diketahui, pada hari Rabu (10/5/2023), rudal yang ditembakkan menyasar rumah warga sipil. Hal itu menyebabkan 33 warga sipil meninggal dunia. Dr Ahed mengatakan, Zionis Israel tak peduli rudal-rudal tersebut membunuh warga sipil atau tokoh perlawanan. “Pada 9 Mei 2023, zionis Israel mengirim rudal ke rumah warga sipil, bukan ke markas perlawanan, yang menyebabkan 3 tokoh perlawanan syahid dan anak-anak, Wanita. Ada 33 orang syahid,” ungkap Dr Ahed. Ketika ditanya kapan perang di Palestina akan berakhir? Dr Ahed menjelaskan, konflik Palestina-Israel tidak akan berhenti sampai Palestina merdeka secara utuh. Artinya, Zionis Israel angkat kaki dari wilayah Palestina. “Tentu saja Ketika Palestina mendapatkan kemerdekaan secara utuh. Kalua kita tidak bergerak, maka akan terjadi pembantaian dan kezaliman-kezaliman lain. Ini harus disikapi oleh rakyat Indonesia dengan sikap yang seharusnya,” tutupnya. (har)

Read More

Penggunaan Robot AI Diharapkan Bisa Membantu Sisi Berdakwah

Yogyakarta – 1miliarsantri.net : Teknologi Artifical Inteligence (AI) merupakan teknologi mutakhir yang dapat berfungsi membantu berbagai pekerjaan manusia, terutama nantinya membantu dalam bidang dakwah. Hal tersebut disampaikan Ahli Robotik dan Dosen Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM), Ahmad Ataka Awwalur Rizqi. Ahmad menambahkan, Artificial Intelligence saat ini merupakan teknologi yang baik kalau diberi data yang bagus. Maka dari itu, tugas dai milenial saat ini adalah berkontribusi dalam memberikan data sesuai syariat Islam dalam teknologi AI. “Contohnya, dalam hadith GPT data yang diberikan yaitu terjemahan hadis sehingga data yang dikeluarkan kurang pas,” kata Ahmad acara pelepasan Wisudawan periode April 2024 di Amphitarium Lt. 9 Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sabtu (20/5/2023). Terlepas dari plus minus yang ada, diharapkan AI ini dapat memberikan manfaat maslahat bagi banyak orang dan bisa menggunakan AI ini dengan cerdas, karena AI ini mirip dengan tools-tools manusia, misal pisau yang digunakan di dapur tapi ini bisa juga dipakai untuk kejahatan. “Melihat hal tersebut, tantangan penggunaan AI bertumpu pada data yang harus akurat. Jika datanya bias maka AI-nya akan bias juga,” sambungnya. Sementara, dari sisi peluang pengembangan, AI ini sangat bisa digunakan dalam berdakwah sebagai alat dalam menyebarkan informasi tentang agama Islam. “Peluangnya sangat besar sebagai alat bantu (asisten teknologi),” ucap Ahmad. Dia berhadap AI dapat digunakan dengan cerdas dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Teknologi AI ibarat pisau, tergantung cara manusia menggunakan dan memanfaatkannya. (jim) .

Read More

Haedar Nashir : ‘Aisyiyah harus menjadi Garda terdepan

Sleman – 1miliarsantri.net : Sejumlah tokoh hadir menyampaikan doa dan harapan pada acara Resepsi Milad ke-106 ‘Aisyiyah, diantaranya Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Ketua DPR RI Puan Maharani dan termasuk Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Jumat (19/05/2023). Dalam kesempatan tersebut JK menaruh harapan agar ‘Aisyiyah terus meningkatkan bhakti dan pengabdiannya melalui berbagai program yang bermanfaat. Demikian pula Ketua DPR RI, Puan Maharani juga mengucapkan selamat milad kepada ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang terdiri dari para perempuan hebat dan calon pemimpin yang akan terus merawat cita-cita Indonesia. Puan meyakini ‘Aisyiyah akan menjadi organisaasi modern dengan reputasi internasional yang disegani. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir menyampaikan harapannya di usia baru PP ‘Aisyiyah. Haedar berharap agar ‘Aisyiyah menjadi harakah atau gerakan wasathiyyah, gerakan pembaharu, dan bersifat inklusif. Perempuan ‘Aisyiyah, dalam pandangan Haedar, harus melintas batas tanpa sekat ras, agama, dan golongan. “Kader ‘Aisyiyah harus menjadi garda depan praksis sosial dan pemberdayaan. Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah harus menjadi kanal bagi kebersamaan, kanal bagi komunitas agar rekat kembali, kanal bagi perbedaan tapi bisa merawat persatuan. Kita perlu punya pemahaman terhadap dinamika. Ada gesekan wajar tetapi harus ada resolusi, ada persatuan,” tegasnya. Pada akhir acara, dinyanyikan juga lagu Nasyiahku Sayang diiring biola. Lagu tersebut memiliki sejarahnya sendiri karena dinyanyikan oleh Fatmawati sebagai kader Nasyiah perempuan muda Muhammadiyah saat menjahit sang saka merah putih. Guna memperkuat sinergi, dalam kesempatan tersebut, berlangsung penandatanganan MoU antara Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dan KPPA tentang Sinergitas Penguatan Kapasitas Perempuan dan Anak. (gir)

Read More

Persiapan Katering Jamaah Haji Indonesia dimaksimalkan Menu Tradisional

Jakarta – 1miliarsantri.net : Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M Subhan Cholid mencoba langsung hasil olahan menu juru masak dari 21 perusahaan yang akan melayani konsumsi jamaah haji Indonesia di Madinah. Cholid mengatakan bahwa secara umum kualitas masakan mereka bagus. Selama dua hari, Kamis – Jumat (18-19 Mei 2023) dilakukan Pembekalan para juru masak dapur penyedia katering di Daerah Kerja (Daker) Madinah. Pembekalan dikuatkan dengan praktik memasak menu jamaah haji Indonesia. Dapur katering ini nantinya akan melayani penyediaan makanan bagi seluruh jamaah haji Indonesia, baik yang datang ke Madinah pada gelombang pertama maupun kedua. Pelaksanaan praktik memasak kemarin berlangsung di Dapur Baharr Har. Prosesnya dimulai dari jam 14.00 sampai 16.30 WIB. Setiap dapur diberi waktu 90 menit untuk memasak tiga jenis menu. Setelah proses memasak dan penyajian, dilakukan test terhadap rasa dan tingkat kematangan. Jemaah haji Indonesia sendiri dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada 24 Mei 2023. Gelombang pertama akan menuju Madinah untuk menjalani ibadah Arbain sebelum diberangkatkan ke Mekkah. Tahun ini jamaah haji Indonesia akan ditempatkan di wilayah Markaziah Madinah (Ring 1 sekitar Masjid Nabawi) dan tersebar di 77 hotel. Kasi Konsumsi Daker Madinah Suviyanto yang hadir dalam pembekalan ini berpesan agar para juru masak menjaga kualitas cita rasa serta memberikan layanan kepada jamaah haji layaknya melayani orang tua sendiri. Harapan nya bisa betul-betul memberikan yang terbaik dari yang paling baik. Tim Konsumsi Daker Madinah Irfansyah juga mengingatkan para juru masak agar memperhatikan proses pengolahan bahan baku, tingkat kematangan bumbu, serta standarisasi rasa dari menu yang akan disajikan kepada jamaah haji. “Saya menyaksikan dan mencoba hasil masakan para juru masak dari 21 Perusahaan yang akan melayani konsumsi jemaah haji Indonesia di Madinah. Secara umum, kualitas masakannya bagus. Saya minta mereka agar menjaga mutu dan cita rasa Indonesia,” terang Cholid dalam keterangan Pers nya di Madinah, Jumat (19/5/2023). (fat)

Read More

Sandiaga : Digitalpreneur Santri harus terus dikembangkan

Magelang – 1miliarsantri.net : Pelatihan dan Program Santri digitalpreneur diharapakan bisa menjadi salah satu penggerak ekonomi kreatif, terutama bagi santri dan Pesantren nya. Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Shalahuddin Uno ketika menghadiri acara Gerakan Usaha Kreatif – Santripreneur Go Digital di Pesantren Roudlotut Thullab, Magelang, Jumat(19/05/2023). Sandiaga berharap santri sebagai salah satu penggerak ekonomi kreatif (ekraf) memahami pentingnya branding. Karena branding menjadi salah satu kekuatan produk agar dapat dikenal sehingga menarik minat masyarakat luas. “Tanpa kita harus menyebut nama, dari tagline-nya saja kita sudah tahu akan brand tersebut,” terang Sandiaga dihadapan para santri dan Pengurus Pondok Roudlotut Thullab. Pemahaman seperti inilah yang diinginkan Menparekraf agar sepenuhnya dikuasai oleh para santri sebagai salah satu penggerak ekonomi kreatif tanah air. Terlebih Pondok Pesantren Roudlotut Thullab memiliki ragam produk ekonomi kreatif unggulan, misalnya Kopi Papupa yang dalam produksi dan pemasarannya turut melibatkan para santri. “Melalui pelatihan yang menjadi bagian dari program Santri Digitalpreneur ini para santri diharapkan terus tumbuh sebagai penggerak usaha kreatif. Acara ini jelas sekali tujuan nya untuk meningkatkan soft skill, Kemenparekraf serius untuk dapat memberi nilai tambah terhadap ekonomi kreatif terutama melalui para santri. Kami ingin menciptakan produk-produk kebanggaan dari para santri,” tegas Sandiaga. Endorse Kopi PapupaMenparekraf Sandiaga dalam kesempatan tersebut mengapresiasi Kopi Papupa sebagai salah satu produk ekonomi kreatif andalan santri Ponpes Roudlotut Thullab. Menparekraf mendukung agar para santri dapat terus memperkuat kekuatan produk dan pemasaran dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan menerapkan FAST (Fathonah, Amanah, Shidiq, Tabliq). Bentuk dukungan lainnya, Menparekraf mencetuskan ide penguatan tagline Kopi Papupa. “Sebelumnya kopi ini telah memiliki tagline Semacam Cuilan Surga. Boleh ya kalau saya tambahkan, Kopi Papupa, Enaknya Nggak Bikin Lupa’,” kelakar Sandiaga yang langsung mendapat sambutan tepuk tangan dari para santri dan peserta pelatihan yang hadir. Kopi Papupa sendiri merupakan produk olahan yang dihasilkan dengan melibatkan para santri. Biji kopi didatangkan dari Temanggung, namun penggilingan dan roasting sepenuhnya dilakukan di tempat pengolahan yang ada di sekitar ponpes. Produk yang telah dirilis sejak tahun 2017 itu kini telah dipasarkan ke berbagai daerah yang salah satu pemasarannya melalui e-commerce. Dalam seluruh proses tahapan dari produksi hingga penjualan Kopi Papupa melibatkan para santri. Pengasuh Ponpes Roudlotut Thullab, KH Ahmad Said Asrori megapresiasi dukungan dari Menparekraf tersebut dalam pengembangan ekonomi kreatif di Ponpes Roudlotut Thullab. Terutama dalam pemberdayaan para santri untuk menjadi seorang entrepreneur. “Saya berharap melalui pelatihan ini akan memperkuat kemampuan para santri sebagai entrepreneur. Sejak dulu pesantren lebih dikenal mandiri, melakukan usaha-usaha untuk mencukupi kebutuhan mereka. Bahkan juga bagaimana tidak sekadar cukup, tapi bisa berlebih sehingga bisa memberikan manfaat kepada orang lain,” terang Kyai Said. Para santri merupakan bagian dari tulang punggung dalam pencapaian Indonesia Emas 2045. Para santri dengan kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni di era digital, potensial menjadi generasi produktif. “Saya berharap santri akan menjadi yang terdepan, menjadi lokomotif karena tugas kita adalah menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” pungkasnya. (hud)

Read More

KH Mas Mansyur, Tokoh Muhammadiyah yang terlahir dari Keluarga Besar NU

Surabaya – 1miliarsantri.net : Organisasi Muhammadiyah merupakan gerakan tajdid atau pembaruan Islam yang berhaluan modern. Namun tak sedikit tokoh Muhammadiyah yang tumbuh dalam tradisi Islam tradisional. Salah satunya adalah KH Mas Mansyur, tokoh Muhammadiyah di masa kemerdekaan yang merupakan pahlawan nasional. Mas Mansyur Lahir di kota Surabaya pada 25 Juni 1896, dari Ayah seorang Kiai berdarah biru bernama KH Mas Ahmad Marzuqi yang merupakan keturunan Keraton Sumenep di Madura dan seorang Khatib tetap di Masjid Sunan Ampel di Surabaya. Sementara Ibunya bernama Raudhah, seorang wanita kaya yang berasal dari keluarga Pesantren Sidoresmo, salah satu pesantren tradisional terbesar di Surabaya. Jika dilihat dari latar belakang kedua orang tuanya, Mas Mansyur memiliki akar tradisi pesantren yang sangat kuat, sehingga hidup dalam suasana keagamaan dan adat yang begitu kental. Sejak kecil, Mas Mansyur menimba ilmu dari KH Muhammad Thaha Ndresmo berlanjut ke Pesantren Demangan Bangkalan, dan tidak luput pula belajar pada Syaikhona Cholil untuk mendalami Al-Quran dan Kitab Alfiyah Ibnu Malik. Setelah menguasai kitab kuning dan keilmuan berdasarkan tradisi pesantren lainnya, pada tahun 1908 Mas Mansyur menunaikan ibadah haji sekaligus mukim dan belajar di Mekkah kepada salah satu Ulama Nusantara yang dijadikan rujukan keilmuan dari seluruh dunia, Syekh Mahfudz At-Turmusyi yang berasal dari Pondok Termas, Pacitan. Setelah tuntas belajar kepada Syekh Mahfudz, pada 1912 Mas Mansyur melanjutkan rihlah ilmiahnya dengan belajar di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir. Sepulang dari Mekah dan Mesir pada tahun 1915, Mas Mansyur mengasuh dan mengajar di Pesantren keluarganya yakni Pesantren An-Najiyah Sidoresmo di Surabaya. Latar belakangnya yang merupakan Nahdliyyin membuatnya mudah berkomunikasi dan berkolaborasi dengan para ulama dari Nahdlatul Ulama seperti KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah. Bersama mereka, KH Mas Mansyur mendirikan MIAI yang menjadi wadah awal perjuangan politik umat Islam yang kemudian bertransformasi menjadi Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Kiprah, KH Mas Mansyur dalam pergerakan nasional memperjuangkan kemerdekaan tidak bisa dianggap enteng. Ia merupakan tokoh kunci yang terlibat dalam berbagai gerakan kemerdekaan seperti Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA). Bersama Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara, Mas Mansyur ditunjuk sebagai pimpinan PUTERA yang kemudian dikenal dengan sebutan Empat Serangkai. Keempat tokoh ini dianggap Jepang sebagai kelompok yang paling berpengaruh di Indonesia. Selain mengajar kitab kuning di pesantren, ia juga aktif terlibat dalam berbagai gerakan, baik yang bersifat sosial, politik, keilmuan, maupun keagamaan. Bahkan bergabung dengan Sarekat Islam pimpinan HOS Tjokroaminoto dan terlibat mendirikan pusat kajian Taswirul Afkar bersama KH Wahab Chasbullah. Meski berasal dari latar belakang keluarga Islam tradisional, sejak kecil Mas Mansyur sering mengikuti ceramah-ceramah yang disampaikan oleh KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Pada tahun 1921, setelah berkelana dan aktif di berbagai organisasi, Mas Mansyur akhirnya memutuskan masuk organisasi Muhammadiyah. Awalnya, ia hanya anggota biasa kemudian menjadi Ketua Cabang Muhammadiyah Surabaya, lalu menjadi Konsul Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur. Pada tahun 1927, ia dipercayai menjadi Ketua Majelis Tarjih pertama, sebuah majelis fatwa bagi warga Muhammadiyah. Puncaknya dalam Kongres Muhammadiyah ke-26 di Yogyakarta pada Oktober 1937, Mas Mansyur resmi ditunjuk menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah. Di bawah kepemimpinan Mas Mansyur, Persyarikatan Muhammadiyah mengalami kemajuan yang sangat pesat baik dalam dakwah, pendidikan, kaderisasi, maupun dalam pergerakan nasional. Setelah menjadi Ketua PB Muhammadiyah, Mas Mansyur mulai melakukan gebrakan politik yaitu dengan memprakarsai berdirinya Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI). KH Mas Mansyur juga terlibat dalam Badan Pengurus Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) bersama 62 tokoh nasional lain. Setelah proklamasi kemerdekaan, KH Mas Mansyur memimpin arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan melawan Belanda dan Sekutu. Atas perlawanannya tersebut ia ditangkap dan dipenjarakan oleh Belanda. Namun karena kondisi fisiknya yang tidak sehat, KH Mas Mansyur akhirnya syahid di penjara pada 25 April 1946 dalam usia kurang dari setengah abad. KH Mas Mansyur dikebumikan di makam keluarganya yang berada tak jauh dari Makam Sunan Ampel di sisi timur Masjid Ampel. Pada 26 Juni 1964, KH Mas Mansyur dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional. (nas)

Read More

Sufi Jawa dibunuh karena dianggap Sesat

Demak – 1miliarsantri.net : Sunan Panggung putra Raden Said atau Sunan Kalijogo pada jaman itu dikenal sebagai sosok pemberontak. Dia mengikuti jejak ayahnya ikut menyebarkan agama Islam di Tanah Jawa. Namun, ajaran agama yang disebarkannya tidak dikehendaki pemerintah yang sah. Ajarannya dianggap menyimpang, dan harus dibasmi. Seperti gurunya Syekh Siti Jenar yang mengajarkan manunggaling kawula Gusti, tindakan Sunan Panggung juga tidak dapat dimengerti pada saat itu. Dia digambarkan sangat cinta kepada Tuhan, sehingga kehilangan penglihatannya tentang semua bentuk materi. Yang paling tidak bisa diterima, dia memelihara dua ekor anjing yang selalu mengikutinya kemanapun dia melangkah. Anjing itu diberi nama iman dan tauhid. Bahkan, setiap dia salat Jumat, kedua anjingnya ini selalu dibawa masuk ke dalam masjid. Tindakan ini dianggap tidak sopan dan sembrono, karena melewati batas pemahaman masyarakat. Para wali pun gusar dengan kelakuan najis Sunan Panggung. Mereka lalu meminta penguasa Demak, Sultan Trenggana untuk menjatuhkan hukuman bakar terhadap Sunan Panggung. Putusan pun akhirnya dijatuhkan. Saat kobaran api sudah menyala, Sunan Panggung melempar sandalnya. Tiba-tiba, kedua ekor anjing Sunan Panggung melompat ke dalam api mengambil sandal itu tanpa terbakar. Setelah itu, giliran Sunan Panggung yang melompat. Anehnya, Sunan Panggung juga tidak terbakar dalam kobaran api itu. Di dalam kobaran api itu, dia malah menulis sebuah Suluk Malang Sumirang. Suluk ini bercerita tentang kelahiran dirinya sendiri. Setelah selesai menulis, dia keluar dari kobaran api tanpa terluka sedikit pun. Bajunya pun tidak terbakar sama sekali, utuh seperti sedia kala. Suluk itu kemudian diserahkan kepada Sultan Demak, lalu pergi bersama iman dan tauhid. Setelah berabad-abab kemudian, suluk itu tetap hidup dan terus dirujuk. Salah satunya dalam Serat Cabolek. Suluk itu disalin dan dicetak. Tetapi, tidak hanya Sunan Panggung yang dihukum mati karena berbeda dengan ulama syariah. Pada masa Kerajaan Islam di Jawa, sedikitnya ada 6 ulama tasawuf yang dihukum mati karena memiliki perbedaan ini. Pertama adalah Syekh Siti Jenar. Dia dihukum mati dengan cara dipancung. Kemudian, Ki Anggeng Pengging dihukum mati dengan cara ditikam. Lalu Sunan Panggung, dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup. Selanjutnya Ki Bebeluk atau Syekh Bagdad dihukum mati dengan cara ditenggelamkan ke sungai. Lalu ada Syekh Amongraga yang dihukum mati dengan cara ditenggelamkan ke dalam laut dan terakhir Ki Mutamakin yang diampuni. Meski dibinasakan, ajaran-ajaran para ulama sufi Jawa itu tetap hidup hingga saat ini. Bagi masyarakat Tegal, Sunan Panggung bahkan juga dianggap sebagai penguasa lokal dengan gelar Panembahan Panggung. Namanya juga diabadikan menjadi Desa Panggung. Ajarannya telah menyebar di wilayah pesisir utara Jawa bagian barat. Wilayah Cirebon, Tegal dan sekitarnya bahkan menjadi medan pertempuran Islam putihan dan kejawen. Dalam pertarungan itu, tidak selamanya Islam putihan menang. Islam kejawen mengalami masa jaya dengan ajaran manunggaling kawula Gusti pada masa Kerajaan Islam Pajang yang didirikan oleh Sultan Hadiwijaya. (lam)

Read More