
Mengenal 10 Bahasa Kuno Yang Masih Dipergunakan Sekarang Ini
Jakarta – 1miliarsantri.net : Setiap negara atau mungkin bisa setiap daerah selalu memiliki bahasa tersendiri. Kalimat demi kalimat atau Kata-kata yang diucapkan tersebut tidak bisa lepas meninggalkan jejak fisik di dunia. Jadi jika ingin mencari asal usul bahasa manusia bisa menjadi urusan yang rumit, karena bahasa juga terus berubah, dengan kata-kata dan maknanya berubah dan terus berubah setiap generasi. Karenanya sulit menentukan bahasa apa yang tertua di dunia. Ada banyak bahasa dari zaman purba yang masih dituturkan sampai hari ini, diantaranya : Sekitar tahun 400 M, bahasa Ibrani tidak lagi menjadi bahasa sehari-hari dan hampir menjadi bahasa mati. Namun, kebangkitan Zionisme di era modern memastikan kebangkitan bahasa tersebut dan sekarang digunakan oleh 9 juta orang, terutama di Israel yang menjadi bahasa resmi. Bahasa Ibrani modern berbeda dari versi Alkitab. Sansekerta masih dituturkan hari ini dalam beberapa bentuk, utamanya oleh pendeta Hindu selama upacara keagamaan. Diperkirakan kurang dari 1 persen orang India dapat berbicara Sansekerta, dengan hanya 14.000 orang menggambarkannya sebagai bahasa utama mereka. Bahasa ini juga ditemukan dalam prasasti di candi-candi yang ada di Indonesia. Namun, warisannya tetap hidup. Bahasa Sanskerta milik keluarga besar yang dikenal sebagai bahasa Indo-Eropa, yang berarti memiliki hubungan yang jelas dengan bahasa Inggris, Prancis, Portugis, Spanyol, Rusia, dan banyak bahasa lain yang digunakan secara luas di Eropa. Tamil ini dituturkan sebagian besar oleh orang India di bagian selatan, di negara bagian Tamil Nadu. Selain itu, bahasa Tamil juga digunakan di Sri Lanka. Yang paling menarik, karya sastra bahasa Tamil paling awal, Tolkappiyam, berasal dari tahun 300 SM. Bentuk klasik bahasa ini jauh berbeda dari yang dituturkan hari ini di Yunani, meskipun sebagian besar penutur fasih harus dapat memahami bahasa Hellenistik atau Yunani “Koine” yang diucapkan di masa lalu. Namun, bentuk-bentuk seperti dialek Attic, salah satu bentuk tertua yang diucapkan oleh orang-orang seperti Socrates, kemungkinan akan terlalu jauh untuk dipahami oleh penutur modern. Bahasa ini pertama kali muncul di barat laut Semenanjung Arabia dan anggota keluarga bahasa Semit, bersama bahasa Ibrani dan Aramaik atau Aram. Diperkirakan ada 371 juta penutur bahasa Arab di seluruh dunia hari ini dan menganggap bahasa Arab sebagai bahasa ibu mereka. Lebih banyak lagi yang menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa kedua, karena bahasa Arab merupakan bahasa utama Alquran. Namun, semuanya dapat ditelusuri kembali ke China kuno. Beberapa penggunaan prasasti aksara China paling awal yang diketahui telah ditemukan di cangkang kura-kura yang berasal dari setidaknya 1123 SM, menunjukkan bahwa bahasa tertulis telah ada selama lebih dari 3.000 tahun. Sejak saat itu bahasa Mandarin telah berkembang dan beragam secara signifikan, tetapi pengaruh sistem bahasa kuno ini masih dapat dirasakan oleh penutur zaman modern. Pada abad keenam hingga kesembilan Masehi, bahasa tersebut telah berkembang menjadi bahasa Romawi modern, seperti bahasa Italia, Spanyol, Portugis, dan Prancis. Meskipun bahasa Latin tidak lagi digunakan sebagai bahasa pertama, ia telah berhasil menghindari menjadi bahasa mati berkat minat yang besar pada teks-teks kuno dan pengaruh luas bahasa Latin pada budaya Eropa, termasuk pilihan bahasa Latin Linnaeus untuk nomenklatur binomial, sistem penamaan organisme dalam sains. Sekitar 700.000 orang masih menuturkan bahasa ini di Negara Basque,komunitas otonom yang terletak di pegunungan Pyrenees antara perbatasan Prancis dan Spanyol. Usia bahasa ini masih misteri karena tidak terkait dengan bahasa lain yang ada. Namun, hal ini menjadikannya bahasa yang menarik untuk dipelajari oleh para ahli bahasa karena ini adalah salah satu dari sedikit bahasa Eropa yang bertahan sebelum dibanjiri oleh bahasa Indo-Eropa. (yan)