Sejarah Gresik dari dulu Hingga Kini

Surabaya — 1miliarsantri.net : Kabupaten Gresik, merupakan kota yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Perannya sebagai pusat perdagangan maritim sejak abad ke-11 menjadikan Gresik salah satu kota tertua di Jawa dengan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan Islam di Nusantara.
Gresik pada Masa Lalu: Pusat Perdagangan Maritim
Pelabuhan Internasional: Sejak abad ke-11, Gresik telah menjadi pelabuhan internasional yang ramai dikunjungi oleh pedagang dari berbagai negara seperti Cina, Arab, India, dan Persia. Letaknya yang strategis di muara Bengawan Solo membuatnya menjadi titik pertemuan jalur perdagangan yang menghubungkan Jawa dengan wilayah lain di Nusantara bahkan hingga ke luar negeri.
Komoditas Perdagangan: Komoditas yang diperdagangkan di Gresik sangat beragam, mulai dari rempah-rempah, hasil pertanian, hingga barang-barang mewah. Kemakmuran Gresik sebagai kota perdagangan menjadikan kota ini sebagai salah satu pusat perekonomian di Jawa.
Peran Gresik dalam Penyebaran Islam.
Kedatangan Maulana Malik Ibrahim:
Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Gresik adalah kedatangan Maulana Malik Ibrahim, seorang ulama besar yang berasal dari Persia. Beliau dianggap sebagai salah satu Wali Songo yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.
Pusat Penyebaran Islam: Dengan kedatangan Maulana Malik Ibrahim, Gresik menjadi pusat penyebaran agama Islam di Jawa. Beliau mendirikan pesantren dan mengajarkan agama Islam kepada masyarakat sekitar.
Kerajaan Giri Kedaton:
Setelah wafatnya Maulana Malik Ibrahim, muridnya, Sunan Giri, mendirikan Kerajaan Giri Kedaton. Kerajaan ini menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa Timur dan memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan budaya dan peradaban di Nusantara.
Gresik pada Masa Kolonial
Kedatangan VOC: Sama seperti daerah-daerah lain di Jawa, Gresik juga tidak luput dari pengaruh kolonialisme Belanda. Kedatangan VOC di abad ke-17 membawa perubahan besar bagi Gresik, terutama dalam bidang ekonomi dan sosial.
Perkembangan Perkebunan: Belanda mengembangkan perkebunan tebu dan tanaman lainnya di Gresik. Hal ini mengubah struktur sosial masyarakat Gresik dan memunculkan kelas pekerja baru.
Gresik Modern
Pusat Industri: Setelah kemerdekaan, Gresik terus berkembang menjadi pusat industri, terutama industri semen. PT Semen Gresik menjadi salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia.
Kota Santri: Gresik juga dikenal sebagai kota santri karena memiliki banyak pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam.
Potensi Wisata: Selain industri, Gresik juga memiliki potensi wisata yang cukup besar, seperti wisata religi, wisata sejarah, dan wisata pantai.
Warisan Budaya Gresik
Seni dan Budaya: Gresik memiliki kekayaan seni dan budaya yang khas, seperti kesenian hadrah, rebana, dan karawitan.
Kuliner: Kuliner khas Gresik juga sangat beragam, seperti nasi krawu, bandeng presto, dan rujak cingur.
Sejarah Gresik adalah cerminan perjalanan panjang sebuah kota yang telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan. Dari sebuah pelabuhan kecil yang ramai menjadi pusat perdagangan maritim, pusat penyebaran Islam, hingga kota industri modern, Gresik memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. (har)
Baca juga :
- 220.000 Jamaah Haji Memasuki Arab Saudi, Didominasi Jamaah Haji Indonesia
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan