Waspada Tanda-tanda Bahaya Syirik

Jakarta — 1miliarsantri.net : Banyak orang percaya bahwa sesuatu yang terjadi adalah pertanda bahwa hal baik ataupun buruk akan menimpa kita. Misal, tangan kanan gatal tanda mau dapat duit, menabrak kucing bisa dapat sial, dan ada burung gagak berbunyi tanda ada yang meninggal. Hati-hati, percaya hal tersebut bisa menimbulkan syirik.
Seorang yang beriman harus meyakini sepenuhnya bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, baik yang berkaitan dengan dirinya maupun kejadian alam, semumanya terjadi atas izin Allah Swt.
Tidak ada hubungan antara suatu peristiwa yang kita alami dengan prasangka kita, seolah-olah kejadian berikutnya pasti akan terjadi sesuai prasangka tersebut.
Melansir dari video tausyiah Ustadz Khalid Basalamah, “seperti kasus di Indonesia percaya tangan kanan gatal mau dapat duit, tangan kiri gatal mau keluar duit. Lalu mata kedap-kedip mau dapat gembira atau dapat sedih dan masih banyak lagi.”
Pemikiran seperti ini jelas tidak benar. Karena tidak ada hubungan sebab akibat yang dapat dibenarkan secara syar’i atau ilmiah; ini hanya mengikuti dugaan semata.
“Ini semua tidak ada hubungan suara (gagak) itu, atau benda-benda lain dengan nasib kita, tidak ada sama sekali,” ucap Ustadz Khalid dalam video yang dilihat pada Kamis (22/8/2024).
Perbuatan semacam ini dalam Islam disebut sebagai tathayyur, yang telah diingatkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Tathayyur termasuk perbuatan syirik, yang seharusnya tidak diyakini dan harus dijauhi oleh seorang muslim.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
الطِّيَرَةُ شِركٌ ، الطِّيَرَةُ شِركٌ ، الطِّيَرَةُ شِركٌ ، وما منا إلا ، ولكنَّ اللهَ يُذهِبُه بالتَّوَكُّلِ
“Thiyarah adalah kesyirikan, thiyarah adalah kesyirikan, thiyarah adalah kesyirikan. Dan setiap kita pasti pernah mengalaminya. Namun Allah hilangkan itu dengan memberikan tawakkal (dalam hati)” (HR. Abu Daud no. 3910, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
Ath thiyarah disebut juga At tathayyur. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
التطـيُّر: هو التشاؤم من الشيء المرئي أو المسموع
“At tathayyur artinya merasa sial karena suatu pertanda yang dilihat atau didengar” (Miftah Daris Sa’adah, 3/311).
Sebagian ulama membedakan ath thiyarah dengan at tathayyur. Al Qarafi rahimahullah me
ngatakan:
فالتطير: هو الظن السيّئُ الكائن في القلب، والطِّـيَرة: هو الفعل المرتَّب على هذا الظن من فرار أو غيره
“At tathayyur artinya sangkaan dalam hati bahwa akan terjadi kesialan. Sedangkan at thiyarah adalah perbuatan yang dihasilkan dari tathayyur, yaitu berupa lari atau perbuatan lainnya” (al Furuq, 4/1367).
Begitu melekatnya mitos-mitos seperti disebut di atas bagi masyarakat terutama di Indonesia. Sampai-sampai bagi yang mempercayai mitos bahwa akan terjadi sial pada diri mereka, maka mereka mengurungkan niat melakukan sesuatu.
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhuma, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ رَدَّتْهُ الطِّيَرَةُ مِنْ حَاجَةٍ فَقَدْ أَشْرَكَ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا كَفَّارَةُ ذَلِكَ؟ قَالَ: أَنْ يَقُوْلَ أَحَدُهُمْ :اَللَّهُمَّ لاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُكَ وَلاَ طَيْرَ إِلاَّ طَيْرُكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ.
“Barangsiapa mengurungkan niatnya karena thiyarah, maka ia telah berbuat syirik.” Para Sahabat bertanya:
“Lalu apakah tebusannya?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Hendaklah ia mengucapkan: ‘Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan dari Engkau, tiadalah burung itu (yang dijadikan objek tathayyur) melainkan makhluk-Mu dan tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau.’”
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang kisah nabi Musa:
فَإِذَا جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَٰذِهِ ۖ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُوا بِمُوسَىٰ وَمَن مَّعَهُ ۗ أَلَا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِندَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
“Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: ‘Ini disebabkan (usaha) kami.’ Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang bersamanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” [Al-A’raaf: 131]
Maka berhati-hatilah dengan segala sangkaan. An Nawawi rahimahullah mengatakan:
والتطير: التشاؤم، وأصلُهُ الشيءُ المكروه من قول، أو فعل، أو مرئي
“At tathayyur artinya merasa sial, dan landasannya pada perkara-perkara yang buruk, baik berupa perkataan, perbuatan atau sesuatu yang dilihat” (Syarah Shahih Muslim, 4/2261).
Semua bentuk merasa sial yang muncul dalam sangkaan, baik yg dilihat atau didengar, yang tidak ada hubungan sebab-akibat secara syar’i atau qadari (ilmiah), maka itu thiyarah.
Setelah mengetahui tentang apa itu tathayyur atau thiyarah, lantas bagaimana sikap kita seharusnya?. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan seperti:
- Yakinlah bahwa tathayyur tidak memberikan mudharat sama sekali
- Gantungkanlah hati kita semua kepada-Nya, karena Allah Swt yang menetapkan kebaikan atau keburukan.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّـهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan” (QS. An Nahl: 53).
Allah Ta’ala juga berfirman:
وَإِن يَمْسَسْكَ اللَّـهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ
“jika Allah menimpakan suatu mudharat kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Allah sendiri” (QS. Al An’am: 17).
- Mintalah keselamatan dan perlindungan kepada Allah saja dan bertawakkalah kepadaNya. Semoga Allah memberikan taufik kepada kita semua. (yan)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru