Baznas Berkontribusi Melawan 4,5 Juta Kemiskinan dan Kebodohan di Indonesia

Jakarta — 1miliarsantri.net : Ketua Badan Zakat Nasional (Baznas), Prof Noor Achmad, menegaskan, para amil zakat adalah orang yang menyelamatkan manusia dan kemanusiaan. Badan amil zakat di Indonesia sudah berkontribusi melawan kemiskinan dan kebodohan secara nyata.
“Terdapat 36 juta penduduk Indonesia yang miskin, 4.5 jutanya adalah miskin ekstrim, ini menjadi tantangan bagi seluruh lembaga amil zakat untuk ikut serta mengentaskannya dari kemiskinan,” urai Noor dalam pertemuan Optimalisasi Pendayagunaan Dana Zakat di hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, dikutip Rabu (30/08/2023).
Noor juga meminta agar tasarruf benar-benar tepat sasaran, dengan berpegang teguh pada prinsip kaidah 3A yakni Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI. Dia menyampaikan, ke depan harus dipetakan dan dikoordinasikan bersama antara Baznas dengan seluruh lembaga amil zakat dalam pemetaan dan distribusi zakat.
“Ini perlu dilakukan agar lebih merata dan tepat sasaran serta membawa dampak yang lebih cepat dan sangat positif bagi para mustahik,” lanjutnya..
Pertemuan Optimalisasi Pendayagunaan Dana Zakat tersebut diadakan Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (Lazis) Assalam Fil Alamin (ASFA) yang menghadirkan berbagai pengurus amil zakat di Indonesia.
Lazis ASFA berkomitmen menyiapkan SDM berkualitas untuk menghadapi kejayaan Indonesia pada 2045. Kejayaan Indonesia ditandai pada kurun waktu 2030-2045. Dalam kurun waktu itu terdapat 70% warga Indonesia berusia produktif antara 15-62 tahun.
“Pada masa itu, mereka yang berusia produktif paling berperan mewarnai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pemuda nantinya yang menjadi CEO perusahaan, menempati posisi direksi, menginisiasi, dan menjalankan berbagai program strategis bangsa Indonesia,” kata Ketua ASFA Foundation, Syafruddin Kambo.
Dia menjelaskan, Indonesia dan dunia pada umumnya dihadapkan pada tantangan kemajuan teknologi. Kecerdasan buatan semakin berkembang dan robot juga semakin berperan. Dua hal ini akan banyak menggantikan manusia, sehingga menyebabkan peranan manusia berkurang karena digantikan keduanya.
“Indonesia merupakan negara strategis dari sisi geografis dan jumlah penduduk, jika potensi ini dikelola dengan baik, maka Indonesia akan menjadi negara maju. Indonesia punya potensi besar jadi negara maju dan dihormati bangsa lain di dunia,” kata Syafruddin.
Untuk menuju kejayaan Indonesia 2045, pihaknya melalui Lazis ASFA berkomitmen untuk berkontribusi menyiapkan SDM berkualitas. Lazis ASFA telah menyalurkan lebih dari Rp60 miliar dana zakat kepada para mustahik dengan tepat sasaran, melalui pendekatan program; pendidikan, kemanusiaan, ekonomi, kesehatan dan sosial dakwah. Jumlah dana tersebut sudah disalurkan sejak Oktober 2022 hingga Juli 2023 tahun ini.
Sementara itu Wakil Ketua Lazis ASFA KH Anizar Masyhadi menjelaskan dana sebanyak itu disalurkan kepada lebih dari 115 ribu jiwa penerima manfaat di 25 provinsi Indonesia dan 7 negara.
“Penekanan Lazis ASFA adalah untuk percepatan dan pengembangan SDM yang berbasis pada penguatan lembaga pesantren, sekolah dan ormas Islam, dimana para penerima beasiswa nantinya akan kembali pada lembaga pendidikan yang ada di Indonesia, selain juga untuk fakir, miskin dan asnaf lainnya”, tegas Anizar. (Iin)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru