Dengan Perkembangan Teknologi, Belajar Kini Lebih Menyenangkan

Surabaya – 1miliarsantri.net : Zaman sekarang, suasana belajar nggak lagi seserem dulu. Nggak cuma monoton soal buku seabrek atau duduk diam berjam-jam di kelas. Berkat teknologi yang makin canggih, belajar jadi seru kayak main game! Mau ngejelajah sejarah? Tinggal nyalain VR headset, terus ‘jalan-jalan’ virtual ke zaman kerajaan. Mau ngerti rumus matematika? Ada video animasi kocak yang bikin nggak ngantuk. Bahkan, ujian pun bisa jadi challenge seru kayak kuis online.
Dari anak TK sampai yang udah kuliah, semua bisa belajar dengan cara yang asyik dan nggak bikin stres. Pokoknya, edukasi teknologi udah ngubah belajar dari ‘uh, lagi?’ jadi ‘yuk, lanjut lagi! Teknologi tidak hanya mempermudah, tetapi juga membangkitkan semangat belajar dengan cara yang sebelumnya tak terbayangkan!”
Hmm.. Apa sih itu Edukasi Teknologi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI), edukasi adalah proses pengajaran atau pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan, karakter seseorang.
Seperti pentingnya pembinaan terhadap anak tentang sopan santun, empati, rasa tanggung-jawab, toleransi, dan karakter-karakter yang membangun lainnya secara langsung.
Sedangkan Teknologi adalah alat yang digunakan atau metode ilmiah yang digunakan untuk mencapai tujuan praktis dalam ilmu pengetahuan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam bidang industri dan pendidikan. Alat-alat pendukung edukasi teknologi tersebut mencakup antara lain :
1. Perangkat Lunak Belajar : Aplikasi dan program yang dirancang untuk membantu siswa belajar, seperti platform pembelajaran daring (e-learning), aplikasi edukasi, dan simulasi pembelajaran.
2. Perangkat Keras Belajar : Alat fisik seperti komputer, tablet, handphone, dan proyektor yang digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
3. Sumber Daya Digital : Konten digital seperti video, modul interaktif, dan sumber daya multimedia yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep-konsep pembelajaran tertentu.
4. Metode Pengajaran : Pendekatan dan strategi yang memanfaatkan teknologi untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan menarik.
5. Analisis Data Pembelajaran : Penggunaan data untuk memahami efektivitas proses pembelajaran dan untuk menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Contohnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran daring yang memudahkan siswa untuk belajar dari rumah, seperti yang terjadi saat pandemi covid-19 di di tahun 2019 hingga 2022 silam.

Jadi Eduteknologi, atau teknologi pendidikan, merujuk pada penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran dan pengajaran yang mencakup berbagai alat, metode, dan sumber daya yang digunakan untuk meningkatkan pembelajaran, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan tujuan untuk membuat proses pembelajaran lebih menarik, efisien, menyenangkan, serta untuk membantu mempersiapkan siswa menghadapi tantangan di era digital.
Tapi jangan salah lhooo, hal ini bisa berdampak negatif jika tidak digunakan dengan seimbang, kok bisa yaa?? Hmmm.. mari kita dalami lebih dalam lagi Edukasi Teknologi.
Zaman ini, bisa dikatakan zaman teknologi, karena hampir semua penduduk dunia menggunakan teknologi, mereka menggunakan teknologi ini untuk mempermudah pekerjaan, menyelesaikan tugas, berkomunikasi dengan sesama yang tinggal di negara yang berbeda, menemukan jawaban yang tidak diketahui, dan masih banyak lagi kegunaan dari teknologi ini.
Dari data statista.com, Oberlo, demandsage, datareportal, dan forbes menunjukkan bahwa 7 dari 10 orang di dunia kini sangat aktif dalam menggunakan teknologi. Dan data penggunaan internet ini meningkat dari tahun ke tahun seperti yang terlihat dalam tabel di bawah.

Data ini menunjukkan bahwa ruang lingkup teknologi sudah semakin besar dan banyak pengguna. Mereka menggunakan ini untuk beragam sektor dan membuat satu pekerjaan lebih mudah dan menjangkau banyak hal. Seperti dalam sektor bisnis, industri, distributor, suplier, dan pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, kemajuan teknologi bisa membuat anak-anak bangsa dari latar belakang manapun bisa bersaing hingga tingkat Internasional. Karena setiap orang memiliki akses mudah untuk bisa mencari tahu informasi-informasi yang berkaitan dengan pendididikan. Misalnya jika seseorang mengalami kendala dalam mengerjakan tugas untuk menemukan jawaban, maka bisa mendapatkan bantuan yang ingin diketahui melalui teknologi.
Dan jika seseorang ingin belajar sesuatu hal baru, seperti belajar bahasa asing yang mungkin tidak diajarkan di sekolah pada umumnya. Dengan bantuan teknologi dia bisa belajar secara ototidak, dengan mengunduh aplikasi yang dibutuhkan dan belajar sesuai minatnya.
Seseorang yang ingin mengikuti ajang-ajang perlombaan pendidikan, dengan bantuan teknologi bisa mengakses atau mencari info pelombaan yang sedang berlangsung. Saat ini banyak pendaftaran perlombaan, sudah dilakukan secara online dengan mempromosikannya di media sosial atau melalui website. Termasuk seseorang yang terkendala biaya melanjutkan pendidikan, dia dapat mencoba program-program beasiswa yang tersedia dan tentunya dengan bantuan teknologi juga.
Dampak Penggunaan Teknologi
Pada intinya teknologi dapat menjadi bahan inspirasi untuk anak-anak sekolah untuk dikembangkan menjadi lebih menarik, unik, bernilai dan membantu memberikan ide-ide. Tapi yang menjadi masalah adalah kebanyakan anak-anak sekolah, justru memanfaatkan teknologi ini sebatas untuk membuat mereka lebih banyak waktu untuk bersantai.

Mereka secara penuh mengandalkan teknologi, salah satunya adalah AI yang saat ini banyak digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Sebagai gantinya mereka memiliki waktu lebih banyak untuk bermain media sosial. Hal ini menjadi salah satu masalah besar karena membuat anak lebih malas dan tidak bisa berpikir kritis.
Efek jangka panjang dari otak yang jarang untuk diajak bekerja itu kayak HP yang nggak pernah dicharge. Lama-lama lemot dan error. Padahal otak harusnya harus selalu diasah setiap hari. Dampaknya mulai dari mudah lupa, sulit fokus, kreatifitas mandeg, dan resiko penyakit otak. Studi menunjukkan kurang stimulasi otak, bisa meningkatkan resiko demensia atau alzheimer di usia tua.
Oleh karena itu untuk menangani masalah ini, maka sangat diperlukan kerjasama antara orangtua, guru, dan siswa untuk bisa mengajarkan anak disiplin waktu dan pentingnya membuat skala prioritas utama. Edukasi Teknologi adalah hal yang sangat penting dan bermanfaat. Jika dipadukan dengan pendekatan yang bijak, belajar akan menjadi kegiatan yang lebih menyenangkan dan bermakna.
Kontributor : Devi Cantika Sihombing
Editor : Toto Budiman
Eksplorasi konten lain dari 1miliarsantri.net
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.