Thamrin Humris

SMA Al Hikmah Boarding School Batu ‘Mempersiapkan Anak Didik Hidup Beragama, Berbudi Sekaligus Berprestasi’

Batu, Malang – 1miliarsantri.net: Di tengah dinamika zaman yang terus berubah, IIBS Al Hikmah Batu hadir sebagai mercusuar pendidikan yang mempersiapkan generasi muda tak hanya untuk menjadi pembelajar hari ini, tetapi juga pemimpin masa depan. Dengan semangat “Today’s Learners, Tomorrow’s Leaders”, sekolah ini menanamkan nilai-nilai keilmuan, kepemimpinan, dan akhlak mulia dalam setiap langkah pembelajaran.  Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Al Hikmah berdiri sejak tahun 1989 dan menginisiasi sistem fullday school yang pada saat itu adalah sebuah system baru dalam persekolahan di Surabaya, Jawa Timur. Setelah seperempat abad YLPI Al Hikmah mempersembahkan sebuah sistem sekolah fullday school kepada NKRI. Sekolah-sekolah di lingkungan YLPI Al Hikmah mulai tingkat KB, TK, SD, SMP, SMA, dan STKIP kini telah menjadi pilihan masyarakat dalam menyekolahkan anak dan menjadi rujukan sekolah lainnya, baik sekolah swasta maupun negeri. Pada tahun 2014, sejak melewati masa 25 tahun, pengurus yayasan gencar menghembuskan ide tentang konsep pendidikan baru yang akan menjadi perhatian Al Hikmah berikutnya. Dengan pertimbangan yang panjang sebagaimana sudah dipaparkan sebelumnya, Yayasan LPI Al Hikmah memilih untuk mengembangkan jenis sekolah berasrama yang memungkinkan peserta didik belajar lebih banyak dan lebih dalam berbagai macam soft skill yang dibutuhkan di masa depan. Metode self directed learning SMA Al Hikmah Boarding School Batu secara khusus ditetapkan untuk menerapkan self directed learning sebagai pendekatan belajar yang digunakan. Pendidikan di SMA Al Hikmah Boarding School Batu bertujuan “mempersiapkan anak hidup beragama” bukan menjadi ahli agama. SMA Al Hikmah Boarding School Batu memberikan pendidikan agama sebanyak waktu yang ada dalam setiap harinya, artinya sehari 24 jam. Penerapan pendidikan agama dilakukan dalam setiap aktivitasnya. Pendidikan agama diberikan di asrama maupun di sekolah. Beberapa konsep dasar hidup beragama ditanamkan di asrama, kemudian dikuatkan dan dibiasakan dalam konteks pembelajaran di sekolah. Setelah menjadi pelopor dalam menerapkan program sekolah sehari penuh di Indonesia, YLPI Al Hikmah terus mengembangkan diri untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Republik Indonesia dengan membuka program pendidikan berbasis asrama. Selama sekitar 4 tahun, program pendidikan berbasis asrama telah dibuka untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA Al Hikmah IIBS Batu) di desa Giripurno, Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Untuk melengkapi program pendidikan asrama selama 6 tahun, pada tahun ajaran 2020/2021, tingkat junior dibuka dengan nama SMP Al Hikmah IIBS Batu, yang berlokasi di tempat yang sama, di lereng Gunung Arjuno, Kota Batu, Jawa Timur. Sebagai bagian integral dari program pendidikan berbasis asrama selama 6 tahun, SMP Al Hikmah IIBS Batu akan membantu mempersiapkan generasi aqil baligh (dewasa secara fisik dan mental) yang mampu mempelajari nilai-nilai kehidupan dan siap mengemban tanggung jawab kehidupan sesuai dengan usia perkembangan mereka. Seiring dengan rencana tersebut, pihak Al Hikmah IIBS Batu terus bertransformasi melampaui definisi sekolah konvensional, “kami percaya bahwa penerapan kurikulum yang lebih dipersonalisasi untuk setiap siswa, serta kurikulum berbasis kompetensi yang terintegrasi secara digital untuk semua tingkatan, akan menjadi lebih menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak.” Visi dan Misi Besar Sekolah Meluluskan peserta didik yang sholih, siap mengemban tanggung jawab kehidupan, muslih dan berprestasi optimal. Visi ini mencerminkan tekad IIBS Al Hikmah Batu untuk mencetak generasi yang utuh—baik dari sisi spiritual, sosial, maupun intelektual. Sholih berarti sekolah menanamkan nilai-nilai keislaman secara menyeluruh agar peserta didik menjadi pribadi yang taat kepada Allah SWT, berakhlak mulia, dan menjadikan agama sebagai landasan hidup dalam setiap aspek. Peserta didik dipersiapkan mengemban tanggung jawab kehidupan. Pendidikan tidak hanya menyiapkan siswa secara akademis, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan hidup, ketangguhan mental, dan kedewasaan berpikir agar mampu menjalani peran sebagai individu, anggota masyarakat, dan pemimpin yang bertanggung jawab. Sementara muslih berarti lebih dari sekadar sholih untuk dirinya sendiri, siswa diharapkan menjadi muslih—yaitu pribadi yang membawa perbaikan dan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar, baik melalui tindakan, pemikiran, maupun kontribusi nyata di tengah masyarakat. Output yang diharapkan maka akan lahir peserta didik yang berprestasi optimal. Sekolah mendorong dan memfasilitasi peserta didik untuk meraih prestasi terbaik sesuai potensi mereka, baik dalam bidang akademik, keagamaan, maupun keterampilan lainnya, sebagai bentuk ikhtiar untuk menjadi insan yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global. Menyelenggarakan proses pendidikan yang menumbuhkan kesadaran siswa akan tujuan penciptaan dan hakekat kehidupan dengan menekankan pada 5 nilai utama atau core values. Diantara value tersebut adalah Islamic value, strong leadership, academic mastery, global competencies, dan enterpreneurship mindset. Sehingga lahir profil peserta didik yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan alam dan sosial. Serta berkarakter berkebhinekaan global. Untuk mencapai tujuan besar tersebut, pihak SMA Al Hikmah IIBS Batu menyiapkan sarana prasarana pendukung yang mumpuni. Mulai dari gedung sekolah, ruangan lobi luas, kelas yang nyaman, laboratorium lengkap, perpustakaan berbasis digital, berbagai sarana olahraga, fasilitas poliklinik, asrama putra dan putri terpisah hingga masjid luas yang representatif. Proses seleksi masuk dan program unggulan Untuk diterima menjadi peserta didik di SMA Al Hikmah IIBS Batu, sekolah menerapkan seleksi yang cukup ketat. Ada 5 langkah test yang harus dilewati calon peserta didik, mulai dari test psikologi untuk mengetahui potensi yang dimiliki. Dilanjutkan test akademik, test Al Qur’an, test kebugaran hingga test wawancara orang tua dan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk menggali visi misi orang tua dan pengasuhan di rumah dan sekolah asal. Tidak mengherankan kalau kemudian, banyak prestasi yang telah ditorehkan peserta didik di ajang kompetisi nasional dan internasional. Diantaranya Gold Medal IYSA Grand Award Jakarta International Science Fair 2024 dan Gold Medal International Science dan Invention Fair 2023 di Bali. Yang unik adalah alumni Al Hikmah tidak identik dengan satu profesi tertentu. Mulai dari dokter, militer, kedinasan, pengusaha, dan sektor penting lainnya yang cukup merata. Program unggulan yang diterapkan mulai dari Basic Leader Camp – BLC, Intensive Leader Camp – ILC, Kesamaptaan dan Tasmi Al Qur’an, membuat para peserta didik betul-betul dipersiapkan untuk mencapai masa depan yang gemilang. Al Hikmah Boarding School menerapkan konsep dasar Integrated-Activities dan Integrated Curiculum, yang berarti seluruh program dan aktivitas anak yang ada di sekolah, mulai dari belajar, bermain, makan, beribadah, bahkan tidur dikemas dalam suatu sistem pendidikan. Kalau dengan sistem pendidikan yang didesign lengkap dan konfrehensif, orang tua mana yang tidak tertarik. Profil lulusan Sholih, Muslih dan memiliki Akademik Optimal jadi dambaan banyak orang tua yang peduli masa depan anak-anaknya. Dengan kata lain, Al Hikmah Boarding School berusaha…

Read More

Secercah Harapan Dari Sumur Bor Ke-201, BMH: Santri Ponpes Al-Fatah Malang Kini Punya Akses Air Bersih!

Malang – 1miliarsantri.net: Air adalah kebutuhan mendasar bagi kehidupan, namun masih banyak pesantren tahfidz di pelosok yang kesulitan mengaksesnya. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sedekah terbaik adalah memberi air” (HR. Ahmad). Melalui program Wakaf Sumur Bor ini, BMH mengajak para dermawan untuk menjadi bagian dari solusi yang nyata—menyediakan air bersih bagi para santri penghafal Al-Qur’an, sekaligus meraih pahala jariyah yang terus mengalir hingga akhir hayat. Bayangkan setiap tetes air yang mengalir dari sumur wakaf Anda menjadi saksi amal shaleh yang tak terputus. Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya di antara amalan yang tidak terputus pahalanya meskipun setelah wafat adalah sedekah jariyah” (HR. Muslim). Melalui program Wakaf Sumur Bor untuk Pondok Tahfidz Al-Qur’an, Anda bisa berkontribusi membuka sumber kehidupan sekaligus menyalakan semangat para penjaga Kalamullah. Siapa Sangka, Sebuah Sumur Bor Bisa Membawa Perubahan Besar Di tengah hiruk pikuk kehidupan, kabar baik datang dari Pondok Pesantren Al-Fatah di Turen, Malang. Berkat kedermawanan donatur pada hari Selasa, 26 Mei 2025, Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH), meresmikan sumur bor untuk 235 santri yang mukim mondok di sana. Kini tak lagi kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur Bor Ke-201 Ini bukan sumur biasa, ini adalah sumur bor ke-201 yang berhasil diwujudkan BMH, membuktikan bahwa gerakan kebaikan tak pernah surut! Bayangkan saja, dulu para santri harus berjuang dengan sumur gali manual yang sering keruh dan bahkan kering saat kemarau. Mandi, mencuci, memasak, hingga beribadah, semua jadi tantangan. Tapi kini, semua berubah. Akses air bersih yang lancar bukan hanya sekadar fasilitas, melainkan fondasi bagi semangat belajar dan beribadah. Tak Ada Lagi Air Keruh “Dulu airnya sering keruh dan kadang nggak keluar kalau siang. Sekarang alhamdulillah lancar. Jadi makin semangat menghafal karena nggak harus antre lama untuk mandi atau wudhu,” cerita Irwan, santri kelas tahfidz yang sudah menghafal 8 juz, dengan wajah sumringah. Di balik lantunan ayat-ayat suci yang dijaga oleh para santri tahfidz, ada perjuangan panjang menghadapi keterbatasan air bersih. Namun Anda bisa menjadi bagian dari keajaiban itu. Bersama BMH Jatim, mari wakafkan sumur bor untuk pondok tahfidz—biarkan setiap tetesnya menjadi doa yang terus mengalir untuk Anda dan keluarga tercinta. Kisah Irwan adalah secuil gambaran optimisme yang terus dipupuk oleh BMH. Inilah wujud nyata dari ikhtiar BMH yang tak kenal lelah. Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, Imam Muslim, menegaskan bahwa air adalah kebutuhan pokok yang berdampak langsung pada kualitas hidup dan pendidikan. “Sumur bor ini bukan sekadar fasilitas, tapi fondasi bagi semangat belajar dan beribadah para santri,” ujarnya. Komitmen Berkelanjutan BMH terus menunjukkan komitmennya untuk memastikan pesantren-pesantren di pelosok negeri mendapatkan infrastruktur dasar yang memadai. Dengan dukungan para donatur yang tak henti mengulurkan tangan, BMH terus menebarkan kebermanfaatan yang merata, khususnya di lingkungan pendidikan Islam.Ini adalah bukti bahwa gerakan kebaikan, sekecil apa pun, mampu menciptakan gelombang perubahan yang besar. Pernyataan ini bukan bualan, tapi cerminan dari dampak positif yang dirasakan langsung oleh ratusan santri. Kesehatan terjaga, kenyamanan meningkat, dan semangat menuntut ilmu pun berkobar. Ini adalah bukti bahwa gerakan kebaikan, sekecil apa pun, mampu menciptakan gelombang perubahan yang besar. Kisah dari Ponpes Al-Fatah ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa masih banyak tangan-tangan baik yang terus bergerak, membangun harapan, dan mewujudkan impian. Mari terus dukung lembaga-lembaga amil zakat seperti BMH, karena setiap tetes kebaikan yang kita sumbangkan, akan mengalirkan manfaat tak terhingga bagi sesama. Yuk sisihkan sebagian rezeki anda dengan turut berdonasi melalui rekening an. Baitul Maal Hidayatullah BCA 3890409767 dan konfirmasi donasi ke sdr. ARHAM di 0899-9699-1907. Bukankah ini optimisme kebaikan yang patut terus kita lanjutkan?*** Ikuti terus artikel Ziswaf untuk mendapatkan informasi aktual dan bermanfaat, yang disajikan oleh tim Redaksi 1miliarsantri.net. Penulis : Toto Budiman Editor : Thamrin Humris Sumber : BMH Jawa Timur Foto istimewa

Read More

5 Tren Pendidikan Masa Depan yang Harus Diketahui Untuk Menghadapi Perubahan Global Dalam Dunia Pendidikan

Surabaya – 1miliarsantri.net: Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan perkembangan teknologi dan globalisasi yang terus berkembang pesat, dunia pendidikan pun harus ikut beradaptasi dengan perubahan tersebut. Tidak bisa dipungkiri bahwa tren pendidikan masa depan akan sangat berbeda dengan apa yang kita alami saat ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami tren-tren tersebut agar dapat menghadapi perubahan global dalam dunia pendidikan dengan lebih siap. 5 Tren Pendidikan Masa Depan Yang Harus Diketahui : 1. Teknologi dalam Pendidikan Penggunaan teknologi dalam pendidikan akan semakin mendominasi di masa depan. Dengan adanya internet dan berbagai aplikasi pembelajaran online, siswa tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu untuk belajar. Guru pun harus mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran mereka agar dapat memfasilitasi proses belajar mengajar yang lebih efektif. Selain itu, teknologi juga dapat membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa. 2. Pembelajaran Berbasis Keterampilan Di era digital seperti sekarang ini, keterampilan seperti kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi menjadi sangat penting. Oleh karena itu, pendidikan masa depan harus fokus pada pengembangan keterampilan-keterampilan ini agar siswa dapat siap menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin kompleks. Pembelajaran pun harus lebih berorientasi pada penerapan keterampilan dalam situasi nyata daripada sekadar menghafal teori. 3. Kurikulum Fleksibel Kurikulum pendidikan juga harus menjadi lebih fleksibel agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Sistem pendidikan yang kaku dan terlalu terpaku pada standar-standar tertentu tidak akan mampu mengikuti perubahan yang begitu cepat. Guru dan sekolah harus lebih terbuka untuk melakukan inovasi dalam kurikulum mereka agar dapat memberikan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan siswa dan dunia kerja. 4. Pembelajaran Kolaboratif Kolaborasi antara siswa, guru, orang tua, dan komunitas menjadi semakin penting dalam pendidikan masa depan. Siswa harus diajarkan untuk bekerja sama, berbagi ide, dan belajar dari satu sama lain. Pembelajaran kolaboratif dapat membantu meningkatkan keterampilan sosial siswa serta mempersiapkan mereka untuk bekerja dalam tim di masa depan. Guru pun harus berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi proses pembelajaran kolaboratif ini. 5. Pendidikan Inklusif Di era globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan inklusif menjadi sangat penting. Setiap individu, tanpa terkecuali, harus memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas. Guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan inklusif bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Pendidikan inklusif dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih beragam dan toleran. Dengan memahami dan mengikuti tren-tren pendidikan masa depan yang telah disebutkan di atas, kita dapat lebih siap menghadapi perubahan global dalam dunia pendidikan. Guru, orang tua, dan seluruh pihak yang terlibat dalam pendidikan harus bekerja sama untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adaptif, inklusif, dan relevan dengan tuntutan zaman. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa generasi masa depan akan siap menghadapi tantangan dan peluang di era yang terus berkembang pesat ini. Dalam kesimpulan, penting bagi kita untuk terus memantau perkembangan dunia pendidikan dan mengikuti tren-tren yang sedang berkembang. Dengan mempersiapkan diri dan mengadaptasi pendidikan kita sesuai dengan kebutuhan masa depan, kita dapat menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi perubahan global dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Mari kita bersama-sama bekerja menuju masa depan pendidikan yang lebih baik dan lebih inklusif untuk semua. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi pembaca untuk terus berperan aktif dalam dunia pendidikan.** Penulis = Andriko, S.Pd.I, M.Pd. Penulis merupakan seorang pengelola lembaga pendidikan yang antusias dengan dunia digital, berpengalaman sejak 2013 di bidang digital marketing khususnya untuk pendidikan dan UMKM, serta aktif mengeksplorasi teknologi AI, pengembangan website, dan strategi konten kreatif di media sosial. Editor : Toto Budiman dan Thamrin Humris Gambar istimewa

Read More

Qurban Menggunakan Ayam, Bolehkah? Ini Penjelasan Lengkapnya

Qurban adalah suatu ibadah yang hukumnya sunnah mu’akkad “sunnah yang dikuatkan” bagi orang yang mampu (umat Islam), maka makruh hukumnya meninggalkan ibadah qurban bagi orang yang mampu. Siapakah yang dikatakan “orang yang mampu”? Syaikh Abu Bakar Syattho mengatakan dalam kitabnya ; وَالْمُرَادُ بِهِ مَنْ يَقْدِرُ عَلَيْهَا فَاضِلَةً عَنْ حَاجَتِهِ وَحَاجَة مُمَوَّنِهِ يَوْمَ الْعِيدِ وَأَيَّامَ التَّشْرِيقِ لِأَنَّ ذَلِكَ وَقْتُهَ “Dan yang dimaksud ‘orang yang mampu’ adalah orang yang mampu berqurban sebagai kelebihan dari kebutuhannya dan kebutuhan keluarganya pada hari Idul Adha dan hari-hari Tasyrik karena itu merupakan waktu berqurban.” Orang yang mampu adalah orang yang mempunyai kelebihan harta untuk kebutuhannya dan kebutuhan keluarganya pada hari raya ‘iedhul adha dan hari-hari tasyriq ( 10-13 Dzulhijjah ), maka hukum sunnah mu’akkad berlaku bagi orang tersebut. Hewan Qurban Dan untuk afdholiyyahnya hewan qurban itu ulama’ berbeda pendapat, Imam Malik berpendapat bahwa yang paling utama adalah kambing atau domba, kemudian sapi, lalu unta. Sedangkan Imam al-Syafi’i berpendapat sebaliknya, yaitu yang paling utama adalah unta, disusul kemudian sapi, lalu kambing. Lalu bagaimana dengan orang yang mempunyai kelebihan harta untuk kebutuhannya dan kebutuhan keluarganya pada hari raya ‘iedhul adha dan hari-hari tasyriq, akan tetapi kelebihan tersebut hanya dapat dibelikan seekor ayam. Apakah masih bisa dikatakan qurban? Dalam menanggapi hal ini, Imam an-Nawawi dalam al-Majmu Syarh Muhadzzab-nya menjelaskan bahwa hewan yang diperbolehkan adalah hanya hewan ternak, yakni unta, sapi dan kambing serta hewan-hewan yang sejenis. Dalam hal ini, Imam an-Nawawi berpedoman pada Al-Qur’an surat al-Hajj ayat 34: وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ Artinya: Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap bahimatul an’am (binatang ternak) yang telah direzekikan Allah kepada mereka. (QS. Al Hajj: 34). Untuk menjelaskan ayat tersebut, Imam an-Nawawi kemudian menyebutkan: فشرط المجزئ في الاضحية أن يكون من الانعام وهي الابل والبقر والغنم سواء في ذلك جميع أنواع الابل من البخاتي والعراب وجميع أنواع البقر من الجواميس والعراب والدربانية وجميع أنواع الغنم من الضأن والمعز وانواعهما ولا يجزئ غير الانعام من بقر الوحش وحميره والضبا وغيرها بلا خلاف Artinya: Syarat diperbolehkannya hewan kurban adalah hewan tersebut merupakan hewan ternak, yaitu unta, sapi dan kambing. Termasuk segala jenis unta, seperti al-bakhati (unta yang memiliki dua punuk) atau al-‘irab (berpunuk satu), juga segala jenis sapi, seperti kerbau, al-‘irab, al-darbaniyah (sapi yang tipis kuku dan kulitnya serta memiliki punuk), begitu juga dengan segala jenis kambing, seperti domba/biri-biri, atau kambing lain. Dan tidak diperbolehkan berkurban selain dengan hewan-hewan ternak yang telah disebutkan, baik berupa hasil kawin silang antara sapi dan keledai ataupun hewan lain. Hal ini tidak diperdebatkan oleh para ulama. (lihat: An-Nawawi, al-Majmū’ Syarḥ Muhazzab, Beirut, Dâr al-Fikr, tt., j. 8, halaman: 392). Dari pernyataan Imam An-Nawawi tersebut sudah dijelaskan bahwa menyembelih kurban selain tiga hewan tersebut dan jenis-jenisnya tidak diperbolehkan. Lalu bagaimana dengan ayam, bukankah ayam termasuk hewan ternak? Bolehkah berkurban dengan ayam? Dalam bahasa Arab, sebenarnya ayam bukanlah termasuk kategori al-an’âm. Dalam beberapa mu’jam Al-Qur’an, seperti Mu’jam Kalimat Al-Qur’an dijelaskan bahwa kata al-anʽâm dalam ayat Al-Qur’an hanya mencakup al-ibil (unta), al-baqar (sapi), dha’n (domba atau biri-biri) dan al-maʽiz (kambing). Namun dalam riwayat lain disebutkan bahwa Ibnu Abbas mengatakan cukup menyembelih dengan ayam jika tidak memiliki kambing di saat hari raya dan hari tasyrik. Sebenarnya pendapat Ibn Abbas ini dalam konteks aqiqah, namun menurut al-Maidani hukum kurban dalam hal menggunakan ayam diqiyaskan dengan kasus aqiqah. (lihat: al-Baijuri, Hasyiyah al-Baijuri, Beirut, Dâr al-Kutb, 1999, j. 2, halaman: 555). Syaikh Ibrahim al-Bajuri dalam Hasyiyah-nya memaparkan ; وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ يَكْفِي إِرَاقَةُ الدَّمِ وَلَوْ مِنْ دَجَاجٍ أَوْ إِوَزٍّ كَمَا قَالَ الْمَيْدَانِيُّ وَكَانَ شَيْخُنَا رَحِمَهُ اللهُ يَأْمُرُ الْفَقِيرَ بِتَقْلِيدِهِ وَيُقِيسُ عَلَى الْأُضِحِيَّةِ العَقِيقَةَ وَيَقُولُ لِمَنْ وُلِدَ لَهُ مَوْلُودٌ عَقَّ بِالدِّيَكَةِ عَلَى مَذْهَبِ ابْنِ عَبَّاسٍ “Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu bahwa sesungguhnya qurban itu cukup dengan mengalirkan darah walaupun dari ayam atau angsa sebagaimana yang dikemukakan al-Maidani. Sedangkan guru kami rahimallahu menganjurkan orang fakir untuk bertaklid kepada pendapat tersebut. Beliau menganalogikan aqiqah dengan qurban, dan mengatakan boleh bagi orang yang memiliki anak untuk beraqiqah dengan ayam jantan menurut madzhab Ibnu Abbas.” Diperbolehkan berqurban menggunakan ayam bagi orang yang hanya mampu membeli seekor ayam, karna Sayyidina Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu berpendapat bahwa qurban itu cukup dengan mengalirkan darah walaupun dari seekor ayam atau angsa. Sayyidina Ibnu ‘Abbas dan Sayyidina Bilal Radhiyallahu ‘anhuma adalah dua sahabat nabi yang sering menyembelih ayam pada hari raya ‘iedhul adha dan membagikannya kepada faqir miskin, ما لا يدرك كله لا يترك كله “Bila tidak mampu mendapatkan ( mengerjakan ) semuanya, maka jangan tinggalkan seluruhnya.” Pendapat Gus Baha Kyai Baha’uddin Nursalim, atau yang kerap dipanggil Gus Baha’ menjelaskan mengenai hal ini. Beliau mengatakan bahwa tanggal 10 itu kesunnahanya menyembelih apa saja asal halal, supaya menghilangkan rasa thoma’, karena pada hari itu adalah يوم أكل و شرب hari makan dan minum. Beliau mengatakan demikian karna salah kaprahnya orang-orang saat ini mengenai qurban. Tidak bisa menyembelih kambing malah tidak menyembelih sama sekali dan ini akan menimbulkan sifat thoma’, kalau tidak kebagian jatah daging yang disalahkan panitia. Jadi kalau tidak bisa nyembelih kambing, beli daging sekilo, kalo tidak bisa daging beli ayam, kalo tidak bisa ayam beli lele, yang penting supaya keluarga itu tidak thoma’. Beliau juga mengatakan, ingatlah kaidah fiqih ini; ما لا يدرك كله لا يترك كله “Bila tidak mampu mendapatkan ( mengerjakan ) semuanya, maka jangan tinggalkan seluruhnya.”** Penulis : Imam Zakaria Editor : Thamrin Humris dan Toto Budiman Foto istimewa

Read More

Ahli Waris ‘Sahabat Bung Karno’ Minta Pemda Ende Buka Pintu Sejarah Dengan Jujur

Ende – 1miliarsantri.net: Bung Karno, Islam, Orang Ende sahabat si Bung (termasuk 47 pemain Tonil) dan Pancasila adalah satu kesatuan rangkaian sejarah yang tidak terpisahkan dan tak akan lekang dimakan waktu, saat Bangsa Indonesia memperingati “Hari Lahir Pancasila, 1 Juni tiap tahun. Sejarah Dicatat Dengan Jujur Pada 14 Januari 1934, seorang tokoh pergerakan nasional bernama Ir. Soekarno tiba di Ende sebagai tahanan politik, yang diasingkan oleh Pemerintah kolonial Belanda. Bung Karno dibuang ke Ende karena ketakutan Belanda terhadap gagasan kebangsaan dan kemerdekaan yang dibawanya. Selama empat tahun lebih, hingga 18 Oktober 1938, Bung Karno tinggal di lingkungan yang jauh dari pusat pergerakan politik, di sebuah kota kecil di Pulau Flores, yang tenang namun menyimpan denyut kebangkitan bangsa. Berkaitan dengan sejarah tersebut, tidaklah berlebihan harapan yang diungkapkan oleh Lukman Pua Rangga yang biasa disapa Pak Guru Luken. Dia mengatakan, “Kami tidak menuntut penghargaan berlebihan. Kami hanya ingin sejarah dicatat dengan jujur, bahwa Bung Karno tidak sendiri di Ende. Perjuangan ini adalah perjuangan bersama antara pemimpin dan rakyat.” Harapan tersebut disampaikan Lukman dalam sambutannya pada Malam Renungan Hari Lahir Pancasila di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Ende, Muspika Kabupaten Ende serta disaksikan oleh segenap masyarakat Ende yang turut serta menghadiri acara tersebut, Ahad/Minggu (1/6/2025). Ide-Ide Kebangsaan Melalui Seni Pertunjukan Lukman menjelaskan, “Bahwa perjuangan ini adalah perjuangan bersama, antara pemimpin dan rakyat. Bahwa sejarah lahir bukan hanya dari pena dan pidato, tetapi juga dari tangan-tangan penuh lumpur yang menyiapkan panggung untuk sandiwara, yang menghafal naskah dengan terbata-bata, yang berjuang dengan cinta, bukan kata-kata.” Bung Karno hidup di antara masyarakat pesisir yang sebagian besar tidak mengenyam pendidikan formal. Dari sanalah, Iahir sebuah bentuk perjuangan yang luar biasa, tidak melalui senjata atau pidato politik, tapi melalui seni dan budaya. Tonil Kelimutu, dan Naskah Perlawanan Soekarno Melalui Panggung Teater Bung Karno membentuk sebuah kelompok Sandiwara bernama “Sandiwara Kelimutu.” Melalui kelompok inilah beliau menyisipkan pesan-pesan kebangsaan, semangat perlawanan, dan cinta tanah air. Dalam kelompok ini, ikut terlibat kurang lebih 47 orang Ende. Mereka adalah para petani, buruh, nelayan, tukang gunting, tukang kayu, semuanya adalah rakyat kecil yang menjadi pelakon dalam 13 tonil yang ditulis sendiri oleh Bung Karno. Mereka tidak tahu apa itu “nasionalisme” dalam buku teks, tapi mereka merasakannya di hati. Mereka tidak hafal isi manifesto politik, tapi mereka menghidupi gagasan kemerdekaan melalui lakon, peran, dan pesan moral di atas panggung rakyat. 47 Pemain Tonil “Sahabat Bung Karno” Lukman Pua Rangga secara terbuka mengusulkan dan meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati Ende memperjuangkan dan memasukan ke 47 Nama Sahabat Bung Karno para Pemain Tonil dalam prasasti sejarah, agar benang merah sejarah Bung Karno di Ende tidak putus dan terlupakan. 47 nama Pemain Tonil Bung Karno yang diminta untuk diabadikan adalah: Ibrahim H Umar Sjah, Darham Ottah, Ruslan Ottah, Djae H Mochtar, Ahmad Polindih, Madu Rodja, Pranoto, Atmosudirdjo, Umar Gani, Djae Bara. Kemudian, Nganda Gande, Djae Gande, Ali Pambe, Wahab Tandjo Palembang, Siku Wasim, Wahit Djari, Weru Karara, Mansor Saripin, Musa H Umar Sjah. Selanjutnya, Pangga Kora, Ja Ali Ibrahim, Go Djun Pio, Awu Rodja, Jo Ho Siu, Alias Batawi, Molo Take, Wasim Palembang, Djafar Penatu, Imam, Riwu Sabu (alias Riwu Ga). Berikutnya, Lodo Nigi, Ndoa Wandu, Djamaludin, Baa Bahron, Da’man, Ibu Atmo, Ibu Pranoto, Suminem, Tin Mugda, Anang, Hamid Anang, Abdurrahman Anang, Abdurrahman Wani, Abdurrahman, dan Imam.*** Ikuti artikel-artikel menarik, informatif dan aktual dari 1miliarsantri.net. Silahkan kirimkan naskah tulisan yang bermanfaat bagi anak bangsa dengan memperhatikan kaidah penulisan 5W1H. Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Foto istimewa / kolase (WAG Forum Persaudaraan Umat Islam “FPUI” Ende) dan koleksi pribadi.

Read More

Amirul Hajj Indonesia Bawa Pesan Presiden Prabowo Subianto, Ini Arahannya

Jeddah – 1miliarsantri.net: Pelaksanaan Ibadah Haji tahun 1446H / 2025M tidak luput dari pantauan dan perhatian Presiden Republik Indonesia. Presiden Prabowo Subianto memberi arahan langsung kepada Amirul Hajj Indonesia. Presiden Prabowo memberikan arahan agar penyelenggaraan ibadah haji tahun ini harus memberikan pelayanan yang lebih baik dan manusiawi bagi seluruh jamaah asal Indonesia. Arahan tersebut disampaikan kepada Amirul Hajj yang juga Menteri Agama Nasaruddin Umar saat Rapat Koordinasi bersama anggota Amirul Hajj dengan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi jelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Perhatian Presiden Terhadap Kualitas Layanan Mengutip kemenag.go.id, Menag menilai, Presiden menaruh perhatian besar terhadap kualitas layanan kepada jamaah Indonesia, yang tahun ini kembali menjadi kelompok jemaah terbesar dari satu negara.“ Pak Presiden menegaskan kepada kami supaya pelayanan haji tahun ini harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Menteri Agama di Jeddah, Jumat (30/5/2025). Apresiasi dan Kerja Sama Intensif dengan Arab Saudi Sejalan dengan arahan tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama dan jajaran terkait, menjalin komunikasi yang erat dan konstruktif dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi, khususnya Kementerian Haji dan Kementerian Kesehatan Saudi. Berbagai persoalan krusial berhasil diselesaikan secara diplomatis dan kekeluargaan. “Alhamdulillah, berkat kerja sama erat dengan Pemerintah Saudi Arabia, terutama Menteri Haji dan Kesehatan, banyak masalah yang sebelumnya krusial bisa diselesaikan. Kita juga berterima kasih karena Indonesia mendapat apresiasi khusus dari Saudi,” ujarnya. Isu Penting “Titik Kritis, Mobilitas Jamaah di Puncak Haji” Mobilitas jamaah haji pada fase puncak haji dari Makkah ke Arafah, Muzdalifah hingga ke Mina yang merupakan jalur paling padat, menjadi isu penting dan menjadi perhatian Otoritas haji. Menag menjelaskan, “Kami minta petugas benar-benar mencermati titik-titik krusial ini. Kemarin sudah dilakukan rapat koordinasi dengan delapan syarikah (penyedia layanan haji) dan Wakil Menteri Haji Arab Saudi, dan alhamdulillah tercapai beberapa kesepakatan penting.” Dikatakannya, dalam kesepakatan tersebut, Pemerintah Saudi Arabia menyatakan komitmennya untuk mengintervensi langsung syarikah jika ditemukan persoalan dalam layanan terhadap jemaah Indonesia. Namun demikian, pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya tetap menghormati aturan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. “Ada kesepahaman bahwa ketika terjadi kendala di tingkat syarikah, Pemerintah Saudi akan langsung turun tangan mengarahkan,” terang Amirul Hajj Indonesia. Diapun melanjutkan, “Tapi tentu kita tetap menghormati kedaulatan hukum dan aturan nasional Saudi,” ujarnya. Dengan sinergi lintas negara ini, diharapkan seluruh jemaah Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar, aman, dan nyaman, serta mampu meraih predikat haji yang mabrur, pungkas Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj Indonesia.*** Penulis : Thamrin Humris Editor : Toto Budiman Sumber : kemenag.go.id Foto istimewa.

Read More

Peran Baru Kepala Sekolah di Era Merdeka Belajar yang Harus Dipahami

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan di Indonesia mengalami transformasi besar-besaran. Salah satu inisiatif terbesarnya adalah kebijakan Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Nah, dalam konteks ini, peran kepala sekolah juga ikut bergeser. Mereka bukan lagi sekadar administrator yang sibuk dengan urusan birokrasi, tapi kini dituntut menjadi pemimpin pembelajaran. Jadi, apa saja peran baru kepala sekolah yang perlu dipahami dan dijalankan? Apa Itu Merdeka Belajar? Sebelum membahas peran kepala sekolah, penting untuk paham dulu konsep dasar Merdeka Belajar. Intinya, Merdeka Belajar adalah upaya menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih fleksibel, menyenangkan, dan berpihak pada siswa. Guru diberikan keleluasaan untuk merancang pembelajaran, dan siswa didorong untuk belajar sesuai minat dan kecepatannya. Dalam ekosistem seperti ini, kepala sekolah punya posisi kunci sebagai penggerak utama. Peran Baru Kepala Sekolah di Era Merdeka Belajar. 1. Pemimpin Pembelajaran (Instructional Leader). Di era sebelumnya, kepala sekolah lebih banyak berkutat pada urusan administratif: mengurus jadwal, mengelola keuangan, dan memastikan semua dokumen lengkap. Tapi sekarang, kepala sekolah harus lebih aktif mendorong kualitas pembelajaran di kelas. Tugas utama sebagai pemimpin pembelajaran: • Mendorong inovasi dalam proses belajar mengajar. • Menyediakan ruang eksperimen bagi guru. • Menjadi fasilitator pelatihan dan pengembangan guru. • Melakukan supervisi berbasis coaching, bukan sekadar kontrol. 2. Agen Perubahan di Sekolah. Kepala sekolah adalah aktor utama dalam membawa perubahan budaya di sekolah. Mereka harus mampu menciptakan lingkungan yang mendukung semangat kolaboratif, inklusif, dan terbuka terhadap hal baru. Contoh peran agen perubahan: • Membangun budaya reflektif dalam rapat guru. • Menginisiasi program mentoring antar-guru. • Menjembatani komunikasi antara sekolah dan orang tua. 3. Pengelola Sumber Daya yang Adaptif. Di tengah segala tantangan, kepala sekolah juga harus jago dalam mengelola sumber daya. Bukan hanya soal Dana BOS, tapi juga bagaimana memanfaatkan teknologi, ruang, dan waktu secara maksimal. Strategi yang bisa diterapkan: • Membangun kemitraan dengan pihak luar (komunitas, dunia usaha). • Memanfaatkan platform digital untuk efisiensi operasional sekolah. • Mengalokasikan sumber daya berbasis kebutuhan siswa. 4. Motivator dan Role Model. Kepala sekolah kini dituntut menjadi figur inspiratif, bukan sekadar atasan. Mereka harus mampu membangkitkan semangat guru, siswa, bahkan tenaga kependidikan. Karakter penting: • Konsisten antara kata dan perbuatan. • Terbuka terhadap kritik dan ide baru. • Memiliki empati yang tinggi terhadap seluruh warga sekolah. 5. Penggerak Kolaborasi dan Komunitas Belajar. Tidak bisa lagi bekerja sendiri, kepala sekolah harus memfasilitasi kolaborasi antarguru, antar sekolah, dan dengan pihak luar. Mereka juga perlu mendukung terbentuknya komunitas belajar yang tumbuh dari bawah. Bentuk kolaborasi yang efektif: • MGMP internal sekolah. • Pertemuan rutin untuk berbagi praktik baik. • Kunjungan belajar ke sekolah lain. Tantangan di Lapangan. Tentu saja, menjalankan peran-peran ini tidak mudah. Kepala sekolah menghadapi sejumlah tantangan seperti: • Beban administrasi yang masih tinggi. • Kurangnya pelatihan kepemimpinan berbasis pembelajaran. • Kultur sekolah yang masih hierarkis dan tertutup. Namun, tantangan ini bukan berarti tidak bisa diatasi. Kuncinya adalah komitmen, kemauan belajar, dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dinas pendidikan dan komunitas pendidikan itu sendiri. Saatnya Kepala Sekolah Menjadi Pemimpin Yang Menginspirasi Era Merdeka Belajar mengajak kita semua untuk bertransformasi, termasuk kepala sekolah. Peran mereka bukan lagi sekadar pengelola, tapi visioner, inovator, dan pendamping belajar bagi guru dan siswa. Jika kepala sekolah bisa menjalankan peran barunya dengan maksimal, maka kualitas pendidikan Indonesia pun akan naik kelas.*** Penulis : Andriko, S.Pd.I, M.Pd Seorang pengelola lembaga pendidikan yang antusias dengan dunia digital, berpengalaman sejak 2013 di bidang digital marketing khususnya untuk pendidikan dan UMKM, serta aktif mengeksplorasi teknologi AI, pengembangan website, dan strategi konten kreatif di media sosial. Editor : Thamrin Humris dan Toto Budiman Foto istimewa

Read More

Senyum Haru di Tlogosari, Saat ‘Mukena Dan Al Quran Baru Dari BMH’ Jadi Rezeki Tak Terduga

Banyuwangi – 1miliarsantri.net: Program bantuan sembako, Al Quran dan mukenah baru yang digagas BMH Jatim hadir sebagai wujud kepedulian sosial terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan. Melalui program ini, BMH berupaya meringankan beban mereka dengan menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari serta perlengkapan ibadah, agar mereka dapat menjalani kehidupan dengan lebih layak dan beribadah dengan tenang. Bantuan ini bukan hanya sekadar pemberian materi, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari rasa empati, kasih sayang, dan tanggung jawab sosial kita sebagai umat manusia. Allah SWT berfirman dalam Al Quran: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah: 261). Bantuan Paket Mukenah, Al Quran dan Sembako Ditengah kesahajaan Dusun Tlogosari, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, secercah kebahagiaan menyapa (28/5). Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) giat menebar kebaikan, kali ini melalui penyaluran paket mukenah, Al Quran, dan sembako yang disambut dengan senyum haru dan mata berkaca-kaca oleh warganya. Program ini bukan sekadar bantuan biasa. Di momen pasca-Ramadan yang syahdu ini, BMH ingin memastikan kehangatan kebaikan tetap terasa, tidak hanya menyentuh kebutuhan fisik, tapi juga merangkul aspek spiritual masyarakat di pelosok. Harapan yang Terjawab Di tangan sesosok wajah yang tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya adalah Ibu Siti Mujayana. Dengan suara bergetar menahan haru, ia mengungkapkan perasaannya saat menerima uluran tangan kebaikan ini. “Saya tidak menyangka akan menerima mukenah baru dan Al Quran,” ujarnya sambil menatap mukenah yang baru saja dipegangnya. “Sudah lama saya ingin punya mukenah yang layak untuk shalat, tapi belum mampu beli. Terima kasih banyak kepada para donatur dan BMH,” ungkapnya penuh rasa syukur. Kisah Ibu Siti hanyalah satu dari sekian banyak cerita di Tlogosari. Keterbatasan ekonomi memang menjadi tantangan sehari-hari bagi sebagian besar warga di sana. Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin dari kesusahan-kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat.” (HR. Muslim). Oleh karena itu, kehadiran paket sembako menjadi penopang penting untuk mencukupi kebutuhan pangan, sementara mukenah dan Al Quran hadir sebagai penguat rohani yang tak ternilai harganya. Sinergi Umat, Sinar Kebaikan Imam Muslim, Kepala Divisi Program dan Pendayagunaan BMH Jawa Timur, menjelaskan bahwa inisiatif ini adalah wujud nyata sinergi antara kepedulian umat dan amanah yang disalurkan melalui BMH. “Kami ingin memastikan bahwa saudara-saudari kita di pelosok, seperti di Dusun Tlogosari ini, juga bisa merasakan langsung manfaat dari zakat, infak, dan sedekah yang dititipkan umat,” jelas Imam. “Fokus kami tidak hanya membantu secara ekonomi, tapi juga menguatkan sisi keimanan dan semangat beribadah mereka. Ini adalah cara kami merajut kebersamaan, agar setiap orang bisa tumbuh dalam syukur dan kedekatan dengan Allah.” Melalui program-program semacam ini, BMH berharap dapat terus menjadi jembatan kebaikan. Juga dapat memotivasi masyarakat untuk mempererat hubungan dengan Sang Pencipta dan sesama. Sebuah pengingat bahwa di setiap sudut negeri, selalu ada harapan dan uluran tangan yang siap membantu. Lebih jauh juga bisa membawa senyum, dan mengukir kisah-kisah penuh berkah.*** Penulis : Toto Budiman Editor : Thamrin Humris Foto istimewa Sumber : BMH Jawa Timur

Read More

Investasi Akhirat ‘Bantu Bebaskan Lahan’ Untuk Pondok Pesantren Al Quran Fajar Ashshiddiq

Bandung – 1miliarsantri.net: Dari Bumi Parahiyangan yang sejuk ada seuntai harapan dan doa dari para santri penghafal quran kepada para donatur/muhsinin yang berkenan berbagi, mengulurkan tangan dalam bentuk bantuan atau donasi untuk “Pembebasan Lahan” guna pengembangan Pondok Pesantren Al Quran Fajar Ashshiddiq. Pembebasan lahan dikhususkan untuk membangun asrama santri (putra) yang selama ini hanya ditampung dalam “kobong” ruangan sederhana yang berfungsi sebagai tempat beristirahat dan belajar, yang tidak layak huni. Untuk itu segenap eksponen Yayasan Fajar Ashshiddiq berupaya menggalang bantuan dari umat Islam agar dapat merealisasikan bangunan asrama yang representatif bagi santri. Bantuan dapat disalurkan dalam bentuk dana untuk pembebasan lahan melalui rekening: Bank : Bank BJB No. Rekening : 0142109131100 Atas Nama : Yayasan Fajar Ashshiddiq Alamat Pesantren : Komp. Bukit Sukasari Mukti No. 11A, RT.001 RW.008, DS. Bumiwangi, Kec. Ciparay, Kab. Bandung. Penanggung jawab : KH. Tata Moch Tasdiq – Ustadzah Sri Mulyantini. Nomor Telpon / WhatsApp: 0821-2736-6667 / 0852-9452-5682. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al Quran Fajar Ashshiddiqi Pondok Pesantren Al Quran Fajar Ashshiddiqi didirikan pada tahun 2005 oleh KH. Tata Moch. Tasdiq, SH, seorang ulama yang tumbuh dari lingkungan sederhana namun memiliki tekad besar untuk menjadi pribadi yang berguna bagi umat. KH. Tata menjalani liku-liku kehidupan yang panjang dan penuh ujian. Namun justru dari perjalanan hidup yang penuh kepahitan itulah tumbuh tekad kuat dalam dirinya untuk mendirikan lembaga pendidikan yang mencetak generasi Qur’ani yang beraqidah lurus, berakhlak mulia, serta istiqamah di atas manhaj salafus shalih. Dengan bermodal semangat, Doa dari sosok kedua orangtuanya dan keyakinan yang sangat kuat, dan pengabdian kepada Allah, beliau memulai langkah awal di sebuah lokasi yang terjal dan sejuk, tepat di bawah kaki Gunung Tumpeng. Suasana alam yang tenang ini menjadi saksi awal berdirinya pesantren, di mana santri mulai diajarkan untuk menghafal Al Quran, memahami kitab-kitab salaf, dan dibina akhlaknya secara menyeluruh. Nama Fajar Ashshiddiqi dipilih sebagai simbol harapan lahirnya generasi penerus yang cemerlang seperti cahaya fajar, serta jujur dan tegar seperti Ash-Shiddiq, Abu Bakar ra. Kini, Pondok Pesantren Al Quran Fajar Ashshiddiqi terus berkembang sebagai tempat pembinaan ilmu dan iman yang menanamkan nilai-nilai Islam murni kepada para santri.*** Ikuti terus informasi Ziswaf melalui 1miliarsantri.net, silahkan salurkan bantuan sebagai investasi akhirat dalam rangka membangun Pesantren-pesantren dan pusat-pusat Al-Quran di Indonesia yang akan menjadi pusat Sumber Daya Manusia Indonesia yang berakhlaq mulia dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Penulis dan Editor : Thamrin Humris Foto istimewa.

Read More

Serba-Serbi ‘Qurban’ Yang Perlu Kamu Ketahui

Surabaya – 1miliarsantri.net: Umat Islam disegenap penjuru bumi bergembira menyongsong Hari Raya Qurban atau Iedul Adha, hari raya yang di dalamnya ada ritual ibadah yang sangat mulia yaitu berqurban, menyembelih hewan qurban terbaik sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, sebagaimana telah dicontohkan dan dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Pengertian Qurban Qurban menurut etimologi diambil dari bahasa Arab قربا-يقرب -قرب   yang artinya “dekat”, sedangkan secara syara’ adalah “Mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan sebagian perintah-Nya.” Bisa juga dikatakan أضحية  “hewan sembelihan”, sedangkan secara syara’ adalah “Hewan yang dikurbankan pada hari tertentu ( 10-13 Dzulhijjah ) dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Maka kita biasa menyebutnya dengan ‘Iedhul Qurban/’Iedhul Adha. Kapan awal disyariatkannya qurban? Sebenarnya qurban sudah disyariatkan mulai zaman Nabi Adam ‘alaihissalam, yaitu ketika Allah Subhanahu wata’ala memerintahkan Qobil dan Habil untuk mengkorbankan hartanya. Maka Qobil yang seorang petani dia memberikan hasil panennya yang biasa-biasa saja, sedangkan Habil yang seorang peternak dia memberikan domba ternak terbaik yang dimilikinya. Setelah mereka berkumpul untuk memberikan qurbannya, Allah menerima dan mengangkat qurban yang diberikan oleh Habil ke langit, yang nanti domba ini akan diberikan kepada Nabi Ibrahim ‘alahissalam sebagai ganti putranya ( Nabi Ismail ‘alahisalam ) untuk diqurbankan. Akan tetapi syari’at qurban dengan menyembelih hewan ternak pertama kali ini dilakukan oleh Nabi Ibrahim ‘alahissalam atas perintah Allah Subhanahu wata’ala, sebagaimana yang dikisahkan dalam Qs. as-Saffat ayat 102-107. Dan qurban pertama kali disyariatkan kepada ummat Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alahi wasalam pada tahun 2 Hijriyah, bersama dengan sholat ‘Ied dan zakat maal. Hukum berqurban Allah Subhanahu wata’ala berfirman; فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ “Maka, laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!” Baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alahi wasalam juga bersabda ; عَنْ َأبِي هُرَيْرَة: َأنَّ رَسُوْل اللهِ صلى الله عليه وسلم قال : مَنْ كَانَ لهُ سَعَة وَلمْ يَضَحْ فَلا يَقْربَنَّ مُصَلَّانَا (رواه احمد وابن ماجه) Artinya: “Dari Abu Hurairah, “Rasulullah SAW telah bersabda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami,” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).Maka Syaikh Abu Bakar Syattho mengatakan dalam kitabnya; يسن متأكدا لحر قادر تضحية “Menyembelih hewan qurban itu sunnah mu’akkad bagi orang yang merdeka dan mampu.” Keutamaan berqurban عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا Artinya: “Aisyah menuturkan dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya”.” (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117). Ketentuan Hewan Qurban dan Waktu Penyembelihan Syarat hewan qurban ; – Kambing kibas usia 1 tahun atau yang sudah copot giginya meskipun belum genap setahun- kambing kacang usia 2-3 tahun. – Sapi usia 2 tahun. – Unta usia 5 tahun. Hewan-hewan tersebut tentu harus dalam kondisi yang sehat dan tidak ada cacat sedikitpun, dan hewan qurban disembelih dengan niat qurban karna Allah.Adapun waktu penyembelihan yaitu mulai naiknya matahari tanggal 10 Dzulhijjah sampai akhir dari hari tasyrik ( 13 Dzulhijjah ).** Penulis : Imam Zakaria / @aliif.miiim Editor : Thamrin Humris dan Toto Budiman

Read More