Redaksi

Suara Merdu Putri Ariani Tak Terdengar di Televisi Saat Pembukaan Laga Indonesia vs Argentina

Jakarta – 1miliarsantri.net : Nama Putri Ariani, penyanyi yang belakangan viral karena mendapatkan Golden Buzzer di America’s Got Talent 2023, menjadi tamu dalam Pembukaan laga persahabatan FIFA Matchday Indonesia vs Argentina di GBK Senayan Jakarta, Senin (19/6/2023) malam. Sayang nya suara Putri Ariani ini tidak terdengar di layar TV. Banyak netizen yang menyayangkan tidak terdengar nya suara Putri. “ternyata suara Putri Ariani gak keluarnya cuma di TV ya, Alhamdulillah, kirain mic-nya mati tadi tu,” kata @tik***. “Parah ni, suara Putri Ariani gak kedenger, lebih gede suara musiknya,” kicau @ten***. “Tadi disayangkan banget saat penampilan Putri Ariani malam ini di SUGBK audio di lapangan tidak support, suaranya tidak terdengar bahkan tidak ada suara saat live di TV,” kata @ban***. Sebelum tampil memukau di ajang pencarian bakat America’s Got Talent (AGT) 2023, Putri Ariani juga pernah menyumbangkan lagu saat ajang Asian Para Games 2018. Putri dapat tampil di ajang Asian Para Games ketika mendapatkan tawaran dari Ketua Umum Indonesia Asian Paralympic Games 2018 Organization Committee (INAPGOC) Raja Sapta Oktohari. “Ceritanya awal tampil menyanyikan 10 lagu. Selesai tampil, di backstage Ketua Umum INAPGOC Raja Okto (dengarkan-red), dari 10 lagu ada yang suka, nawarin mau tidak isi Asian Para Games. Wah bercanda yah, karena secara Asian Para Games, waktu itu pertama dilaksanakan di Indonesia sebelumnya di Guang Zhou dan Korea, nanti ditonton jutaan,” ujar Putri saat dikutip dari akun Youtube Rukun Indonesia, Jumat (16/6/2023). Putri menyampaikan tampil di Asian Para Games 2018 seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Ia mengira hal itu seperti bercanda, ternyata dikirimkan video. “Like dream come true. Jangan-jangan ini cuma bercanda, ternyata dikirim video, ternyata beneran,” ujar dia. Perempuan kelahiran Riau ini pun akhirnya menyumbang suara saat tampil di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada ajang Asian Para Games. Putri Arianimengaku sempat gugup sekaligus senang. “Mimpi Putri jadi nyata, penontonnnya banyak. Agak sedikit tremor. Energi meluap-lupa, nervous hilang, bangga, senang, bersyukur, karena ini kesempatan tidak semua orang dapatkan,” tuturnya. Saat wawancara tersebut, Putri membagikan langkah-langkah untuk meraih kesuksesan. Empat langkah yang dilakukan perempuan yang juga hobi membaca ini dengan menemukan passion, mengerjakan apa yang disukai dan dicintai, konsisten dan mengurangi overthinking. Putri menuturkan, dirinya beruntung dapat mendapatkan passion di musik sejak muda. Ia pun melakukan apa yang disukai dan dicintainya melalui musik sehingga melakukan dengan senang. “Enggak bakal terbeban selalu enjoy, meski mood tidak baik-baik,” imbuhnya. Putri juga mengingatkan untuk konsisten mengerjakan passion dan kegiatan yang disukai. “Kalau misalkan nemu (passion-red) tapi tidak konsisten, sama saja enggak,” ujar dia. Selain itu, Putri juga berupaya untuk mengurangi overthingking dan menambah pikiran positif. “Ubah insecure jadi bersyukur, kalau sudah bersyukur akan membuat kemampuan kita meningkat,” pungkasnya. (tri)

Read More

Puluhan Kiai dan Ulama Berkumpul Bahas Polemik Al Zaytun

Bandung – 1miliarsantri.net : Kontroversi yang terus dilakukan Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun berdampak dengan hadirnya puluhan kiai yang berkumpul di Kota Bandung untuk membahas polemik Ponpes atau Mahad Al Zaytun. Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Sate dipimpin Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, Senin (19/6/2023). Uu mengatakan, hasil rekomendasi para kiai ini akan dilaporkan ke Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Setelah itu, baru akan diputuskan nantinya. “Karena apa yang diputuskan barusan belum tentu jadi keputusan yang final. Pemimpin yang mengambil sebuah keputusan yang memiliki kewenangan yaitu Pak Gubernur. Keputusannya saya tidak bisa menyebutkan. Pokoknya gitu aja. Nanti yang menyampaikan adalah Pak Gubernur karena Pak Gubernur yang memberikan keputusan. Saya hanya menyampaikan hasil rapat ini dengan Kesbangpol dan Biro Kesra,” terangnya kepada media. Sementara itu, Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar juga belum bisa menyampaikan hasil apa saja dari pertemuan ini. Semua keputusan akan disampaikan langsung Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. “Saya diamanatkan begitu, nanti saja pak gubernur yang akan menyampaikan, sore jam 3 katanya,” ujarnya. Diketahui, polemik Mahad Al Zaytun ramai di media sosial. Salah satunya pernyataan pimpinannya Panji Gumilang yang selalu berkontroversi. Hingga akhirnya Forum Indramayu Menggugat menggelar aksi unjuk rasa di Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Kamis (15/6/2023). Mereka menyampaikan beberapa tuntutan pada pengurus Ponpes Al Zaytun. Pertama, meminta pihak berwajib mengusut tuntas dugaan ajaran sesat Al Zaytun dengan melibatkan MUI dan Kemenag. Selain itu, massa aksi juga meminta poloisi dan aparat penegak hukum lainnya mengusut tuntas dugaan tindak pidana pemerkosaan yang terjadi di Ponpes Al Zaytun. Untuk poin tuntutan ketiga, Forum Indramayu Menggugat meminta penegakkan UUPA tentang kepemilikan tanah dan tindak pidana penguasaan tanah. Massa Forum Indramayu Menggugat juga meminta diberhentikannya pembuatan dermaga khusus Al Zaytun. Untuk poin terakhir, massa aksi menilai Al Zaytun dianggap tidak bermanfaat bagi masyarakat sekitar. (den)

Read More

Mengenali 10 Raja Kesultanan Mataram Islam

Yogyakarta – 1miliarsantri.net : Pada awal berdirinya Kesultanan Mataram Islam terletak di Alas Mentaok yang berada di antara Kali Opak dan Kali Progo. Tanah tersebut hadiah yang diberikan oleh Sultan Pajang kepada Ki Ageng Pemanahan. Tanah itu kemudian dikembangkan oleh Ki Ageng Pemanahan dan berkembang menjadi Kerajaan Mataram dan berlanjut Kesultanan Mataram. Sejak saat itu, Mataram Islam telah dipimpin oleh sejumlah raja yang pernah mempertahankan kedaulatannya. Berikut 10 raja yang pernah memimpin kesultanan mataram islam: Pada masa kekuasaannya, ia berhasil menaklukan beberapa wilayah yang ada di sekitar Mataram Islam seperti Madiun, Surabaya, dan Kadiri. Untuk memperluas daerah kekuasaannya, ia juga berhasil menguasai daerah Priangan dan menjalin kerjasama dengan Cirebon. Pada masa pemerintahannya, ia dikenal sebagai seorang sultan yang ahli dalam menyelesaikan pemberontakan. Namun ketika pemerintahannya berjalan dengan rukun dan damai, secara mengejutkan Raden Mas Jolang meninggal di hutan Krapyak. Sehingga namanya dikenal dengan Panembahan Seda ing Krapyak. Sultan yang satu ini memiliki masa jabatan hingga 32 tahun lamanya. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai sosok sultan yang banyak meninggalkan perkembangan budaya. Sultan Agung dikenal sebagai pendiri kalender, penulis karya sastra berjudul Serat Sastra Gendhing dan menyempurnakan bahasa di Pulau Jawa. Tidak jauh dari sang ayah, ia juga memiliki jabatan yang lama sebagai sultan yakni 31 tahun. Pada masa kepemimpinannya, Raden Mas Sayidin memiliki kebijakan yang berbeda dengan sang ayah. Ia memilih untuk menjalin hubungan baik dengan pihak kolonial Belanda. Namun tindakannya tersebut salah yang mengakibatkan timbulnya pemberontakan hingga dirinya meninggal. Selama memimpin Mataram Islam, dirinya dikisahkan sebagai pemimpin yang berhati lemah dan mudah dipengaruhi oleh VOC. Sama halnya dengan sang ayah, Pangeran Adipati Anom ini juga kembali mendapatkan serangan dari pihak kolonial. Amangkurat II meninggal pada saat berusaha memperbaiki hubungan dengan pihak VOC. Pada era kepemimpinan Adipati Anom ini pusat kekuasaan berpindah ke Kartasura, dan raja atau sultan kemudian berganti dengan gelar Susuhunan (Sunan). Kemunduran pemerintahan Amangkurat III terlihat ketika Pangeran Puger mendeklarasikan diri sebagai sunan Kartasura dengan gelar Pakubuwana I. sejak saat itu Amangkurat III terpaksa melarikan diri dan menyerahkan Kartasura. Bahkan ia pernah mengeksekusi Adipati Jangrana atas perintah VOC. Era kepemimpinan Pakubuwana I memang tergolong singkat. Ia meninggal pada tahun 1719 dan digantikan oleh putranya. Namun seluruh pemberontakan tersebut berhasil ditumpas dengan bantuan dari pihak kolonial Belanda. Sama halnya dengan sang ayah, putra dari Pakubuwana I ini juga menjabat dalam waktu yang singkat karena wafat akibat diracun pada tahun 1726. Pada saat itu pula Mataram pernah dikuasai oleh VOC karena sakit pada 1747, dan menunjuk raja baru sesuai izinnya.

Read More

Pemerintah Terkesan Lamban Mengusut Tuntas Al Zaytun

Jakarta – 1miliarsantri.net : Semakin santer nya pemberitaan di sosial media terkait Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, membuat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis mendesak pemerintah hadir menyelesaikan masalah Ponpes Al Zaytun di Indramayu karena MUI telah memutuskan ajarannya menyimpang. “MUI menilai ajaran Al Zaytun sangat meresahkan masyarakatnsehingga membikin gaduh dan didemo massa. Menurut kami agar kiranya segera diproses hukum demi melindungi agama dan umat,” terang Cholil kepada 1miliarsantri.net, Minggu (18/6/2023). Diberitakan sebelumnya, ratusan massa dari Forum Indramayu Menggugat (FIM) berunjuk rasa di pintu gerbang Ma’had Al Zaytun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Kamis (15/6/2023). Koordinator Aksi FIM, Sayid Muhlisin mengatakan, pendemo menyuarakan tuntutan, yang pertama mendesak MUI dan Kementerian Agama untuk mengusut tuntas dugaan ajaran sesat Ponpes Al Zaytun. Kedua, usut tuntas dugaan tindak pidana pemerkosaan yang dilakukan oleh pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang. Ketiga tegakkan Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) tentang kepemilikan tanah dan tindak pidana penguasaan tanah oleh Al Zaytun. Sayid menilai pihak terkait, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dirasa sangat lamban dalam menangani permasalahan berbagai macam penyimpangan yang terjadi di Ponpes Al Zaytun, padahal banyak pihak sudah menganggap bahwa ponpes tersebut sudah menyimpang sangat jauh dari ajaran Islam. “Pemerintah terkesan lamban dalam mengusut tuntas permasalahan yang terjadi, karena terus terang banyak masyarakat yang menilai Al Zaytun sudah menyimpang dari ajaran Islam,” pungkas Sayid. (den)

Read More

Hasil Sidang Isbat : Idul Adha 1444 Hijriyah, Ditetapkan Hari Kamis 29 Juni 2023

Jakarta – 1miliarsantri.net : Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023. Ketetapan ini disampaikan langsung Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi usai Sidang Isbat Awal Zulhijjah 1444 Hijriyah yang digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Ahad (18/6/2023). Sidang isbat dihadiri para Duta Besar Negara Sahabat, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, serta lembaga dan instansi terkait lainnya. Dalam konferensi pers penetapan 1 Zulhijjah 2023, Wamenag didampingi oleh Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Abdullah Djaidi, dan Dirjen Bimas Islam Kemenag, Prof Kamaruddin Amin. Zainut menuturkan, keputusan ini diambil setelah dilaksanakan nya rukyatul hilal di 99 titik di Indonesia, sehingga mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal dan laporan rukyatul hilal dibeberapa lokasi tersebut. Dia menjelaskan, kriteria baru MABIMS telah menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal tiga derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat. Kesepakatan ini menjadi pedoman empat negara dalam menetapkan awal bulan Qomariyah, yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. “Oleh karenanya berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenenuhi kriteria MABIMS, serta ketiadaan laporan melihat hilal, sidang isbat secara mufakat bahwa 1 Dzulhijjah 1444 Hijriyah jatuh pada hari Selasa, tanggal 20 Juni 2023 M. Dan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023,” terang Zainut saat konferensi pers di Kantor Kemenag Jakarta, Ahad (18/6/2023) malam. (wink)

Read More

Fakta-fakta Panembahan Senopati Sakti Mandraguna

Yogyakarta – 1miliarsantri.net : Sejumlah fakta mengenai Panembahan Senapati Ing Alaga yang sangat menarik diikuti dan dibahas dalam berbagai forum, terutama mengenai kajian sejarah perkembangan Islam di Indonesia. Dalam riwayatnya, Panembahan Senapati dikenal sebagai pendiri kerajaan Mataram Islam. Penguasa Mataram Islam periode 1586 hingga 1601 ini memiliki sejumlah fakta menarik yang jarang diketahui orang umum. Berikut lima fakta panembahan senopati sang raja pertama dari Mataram Islam. Nama asli Panembahan Senopati adalah Danang Sutawijaya. Sebelum menjadi raja Mataram Islam, sebelumnya dia pernah membantu ayahnya dalam sebuah sayembara yang dilakukan Kerajaan Pajang. Singkatnya, sayembara dilakukan untuk menumpas pemberontakan Arya Penangsang yang dikenal sakti mandraguna. Mengutip laman Humas Jateng, pria bernama asli Danang Sutawijaya ini adalah penerima sah hadiah sayembara yang sempat dilakukan Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Singkatnya, sayembara tersebut ditujukan untuk membunuh Arya Penangsang. Kabar tersebut didengar Ki Ageng Pamanahan dan Ki Panjawi, akhirnya bersama Sutawijaya mereka ikut sayembara. Pada akhirnya, Danang Sutawijaya berhasil membunuh Arya Penangsang dan berhak atas alas Mentaok. Namun, sebelum kelahiran Mataram Islam, Ki Ageng Pamanahan telah meninggal lebih dahulu. Pada akhirnya, Mentaok menjadi milik Sutawijaya hingga berubah sebagai Kerajaan Mataram Islam. Dalam hal ini, dia mendapat gelar Panembahan Senopati dan menjadi raja yang pertama. Kerajaannya bahkan terus tumbuh besar dan berhasil memperluas wilayahnya. Selain itu, dia juga berhasil menyatukan daerah-daerah yang melepaskan diri dari Kerajaan Pajang. Kekuasaan Mataram Islam juga merambah ke wilayah lain, termasuk mencakup Jepara, Demak, hingga Pati. Salah satu kisah kesaktian ini terjadi saat dijajal oleh seorang menteri bernama Ki Bocar. Cerita ini dikisahkan dalam buku Babad Tanah Jawi: Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647 yang disusun WL Olthof di Belanda tahun 1941 dan dialihbahasakan oleh HR Sumarsono (Penerbit Narasi). Singkatnya, Ki Bocar memiliki keris si Kebo dan berniat menantang Panembahan Senapati. Suatu hari, dia datang ke rumah Senopati dan berniat menikamnya. Di dalam rumah, Senopati sedang makan dan duduk membelakangi pintu. Tanpa buang waktu, Ki Bocar segera menerjang dan menikamnya. Namun, senjata tersebut tidak mempan. Ki Bocar kelelahan, lalu jatuh ke tanah dan bersedekap dan kerisnya pun menancap ke tanah. Pada akhirnya, dia lalu bersujud serta mengaku akan setia kepada Panembahan Senapati. Setelahnya, jasadnya dimakamkan di Kotagede, Yogyakarta. Pada keberlanjutannya, kepemimpinan Mataram Islam dilanjutkan putranya yang bernama Raden Mas Jolang dengan gelar Panembahan Hanyakrawati.

Read More

UAH : Tempat Wudlu Harusnya Terpisah Dari Toilet

Jakarta – 1miliarsantri.net : Dalam sebuah kesempatan, pendakwah Ustad Adi Hidayat mendapatkan sebuah pertanyaan dari salah satu jamaahnya yang bertanya terkait hukum tempat wudhu menyatu dengan toilet. Melalui sebuah video yang diunggah di kanal youtube resmi Ustad Adi Hidayat, beliau menjelaskan terkait hukumnya tempat wudhu yang menyatu dengan toilet atau WC. Ustad Adi Hidayat mengatakan kalau idealnya memang tempat wudhu itu seharusnya terpisah dari toilet. Hal itu karena menurut Ustad Adi Hidayat, ketika wudhu kita menyertakan kalimat-kalimat thoyyibah yang mengiringi proses wudhu baik sebelum maupun sesudah melaksanakan wudhu. “Idealnya memang tempat wudhu itu berpisah dengan toilet. Mengapa? Karena didalam tempat wudhu itu kita juga menyertakan berbagai macam kalimat-kalimat Thoyyibah yang mengiringi proses wudhu baik sebelum maupun setelah wudhu itu dilangsungkan,” terang Ustad Adi Hidayat. “Saat berwudhu kan mengucapkan Bismillah sebagai mula kita mengerjakan segala kebaikan. Sepeti yang Nabi Muhammad SAW sabdakan, itu sebagai ekspresi ungkapan gambaran atas niat yang kita tujukan dari utuh itu kita Arahkan untuk mendapatkan ridho Allah SWT” lanjutnya. Ustad Adi Hidayat mengatakan kalau kalimat-kalimat doa dalam kebaikan ataupun menyebut asma-asma yang Allah SWT Nah itu kan umumnya tidak diutarakan saat kita berada di dalam toilet. “Karena toilet punya sifat tertentu yang sifatnya hanya untuk menyalurkan atau membuang hadas, baik yang sifatnya kecil ataupun juga besar. Dan kalimat-kalimat toyibah tidak disukai diungkapkan dalam keadaan-keadaan buruk seperti saat masuk toilet,” terang Ustad Adi Hidayat. Bila pun memang keadaannya tidak memungkinkan dan hanya ada itu dan bisa didapatkan di dalam berbagai kondisi terdesak, kondisi-kondisi demikian masih memungkinkan untuk melakukan wudhu. Bahkan tidak ada dalil yang melarang atau mengharamkan melakukan wudhu di tempat yang menyatu dengan toilet, namun sifatnya tidak disukai atau makruh. “Sifatnya tidak terlarang hanya tidak disukai, jadinya makruh sifatnya tidak haram tapi tidak disukai. Tidak disukai itu karena kita tidak bisa mengungkapkan hal-hal baik yang mungkin kita bisa lakukan ya saat kita berwudhu” “Jadi kita berdoa harus keluar dulu setelah selesai wudhu dengan baru kemudian kita bisa berdoa ataupun Bismillah hanya kita bisa ungkapkan dalam hati nggak bisa kita lafalkan,” lanjutnya. Maka dari itu Ustad Adi Hidayat menegaskan kalau dalam keadaan medesak hal tersebut diperbolehkan, karena tidak ada dalil yang mengharamkannya. Namun itu bersifat makruh karena kita tidak bisa berdoa dan melafalkan kalimat-kalimat toyibah dan hanya dibacakan di dalam hati. Jadi kalau tidak ada tempat lain dan menjadikan seseorang berwudhu misalnya menyatu dengan toilet di dalamnya ada toilet, maka kalimat-kalimat toyibah cukup dalam hati tidak perlu diungkapkan di lisan dan sempurnakan wudhu Anda lalu ketika keluar anda berdoa sebagai penutup. (akg)

Read More

Beberapa Langkah Tazkiyatun Nafs Yang Bisa Dilakukan Setiap Muslim

Surabaya – 1miliarsantri.net : Sebagai manusia yang tidak luput dari dosa dan noda, umat Islam harusnya selalu berusaha untuk membersihkan diri secara lahir dan batin. Menghilangkan segala bentuk yang bisa menggugurkan pahala dan amaliah-amaliah lain nya. Inilah yang disebut tazkiyatun nafs. Tazkiyatun nafs terdiri dari dua kata, yakni tazkiyah dan nafs. Tazkiyah berasal dari kata zakka yang artinya penyucian, pembinaan, serta penumbuhan jiwa menuju kehidupan spiritual yang lebih tinggi. Dalam Ensiklopedi Islam, nafs (nafsu) dipahami sebagai organ rohani manusia yang memiliki pengaruh paling besar di antara anggota rohani lainnya. Organ ini mengeluarkan instruksi kepada anggota jasmani untuk melakukan suatu tindakan. Al-Ghazali menjelaskan bahwa tazkiyatun nafs merupakan pembersihan diri dari sifat kebuasan, kebinatangan, dan setan untuk kemudian mengisi dengan sifat-sifat terpuji. Untuk menyucikan jiwa, ada tiga fase yang mesti dilalui. Apa saja? TathahhurSaid Hawwa dalam Menyucikan Jiwa: Konsep Tazkiyaun Nafs Terpadu menerangkan bahwa tathahhur artinya mengangkat serta menyucikan jiwa dari beragam penyakit hati seperti kufur, nifak, kefasikan, kemusyrikan, riya, kedengkian, dan lain sebagainya. Pada tahap ini, penyucian jiwa diawali dengan taubat serta berjanji tidak akan mengulangi segala perbuatan yang bisa mengotori diri. TahaqquqTahaqquq adalah cara bagaimana seorang Muslim dapat berada sedekat mungkin dengan Allah SWT sehingga memperoleh kedudukan yang mulia di sisi-Nya. Di tahap ini seorang Muslim memfokuskan hati dan pikiran hanya kepada Allah SWT, salah satunya dengan cara dzikir. Allah SWT berfirman: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Q.S Ali Imran ayat 191). Menurut Said Hawwa, tauhid, taubat secara terus menerus, tawakal, zuhud, shidiq kepada Allah, ikhlas, ubudiyah, dan lain sebagainya merupakan contoh tahaqquq. TakhalluqTakhalluq maknanya berakhlak dengan nama-nama Allah yang mulia serta meneladani Rasulullah SAW. Ini adalah upaya perwujudan sifat-sifat Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.Contohnya Allah memiliki sifat ar-Rahmaan dan ar-Rahiim. Oleh sebab itu seorang Muslim hendaknya juga mengasihi dan menyayangi sesama. — Itulah tahapan menyucikan diri atau tazkiyatun nafs bagi umat Islam. Keberhasilan seseorang dalam melakukan tazkiyatun nafs akan mewujud dalam aktivitas sehari-harinya, termasuk sholat secara khusyu, selalu hati-hati dalam perbuatan dan ucapan, menunaikan zakat, dan menjaga amanah. (pang)

Read More

Sudah 62 Jamaah Haji Wafat di Tanah Suci

Makkah – 1miliarsantri.net : Hingga hari Sabtu (17/06/2023) jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci sudah mencapai 62 orang. Jumlah ini berdasarkan data terbaru Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) per Jumat, 16 Juni 2023 pukul 17.45 Waktu Arab Saudi (WAS). Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M Subhan Cholid mengatakan, seluruh jamaah haji yang wafat di Tanah Suci akan mendapatkan hak-haknya mulai dari pengurusan jenazah hingga asuransi jiwa untuk ahli warisnya. Untuk pemakaman, Pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan lahan pemakaman bagi jamaah haji yang wafat baik di Madinah, Jeddah, maupun Makkah. “Bagi para jamaah yang meninggal, dilakukan proses pemakaman. Kalau di Madinah Pemerintah Arab Saudi menyiapkan beberapa lokasi, tergatung pada situasi, ketersediaan, dan kesiapan lahan. Bahkan ada yang bisa di Baqi,” terang Subhan di Jeddah. Sementara yang wafat di Makkah, Pemerintah Indonesia melalui PPIH Arab Saudi telah mengajukan agar jamaah tersebut bisa dimakamkan di Pemakaman Ma’la. Meski begitu, dia mengakui tidak mudah jamaah haji bisa dimakamkan di Ma’la. “Tentu saja ada kriteria yang bisa dimakamkan di Ma’la. Tapi secara terbuka dan siap dipakai itu (pemakaman) di wilayah Soraya. Itu sebuah wilayah di dekat Arafah. Dan itu lahannya sudah disiapkan sangat luas,” tutur Subhan. “Kalau di Jeddah, nama tempatnya Soraya juga, sudah beberapa jamaah dimakamkan di sana setiap tahunnya,” sambungnya. Subhan memastikan, Pemerintah Arab Saudi sudah sangat siap dalam mengurus jamaah haji yang wafat di Tanah Suci. Para jamaah yang wafat ini akan ditangani oleh instansi-instansi yang telah ditunjuk pemerintah Saudi. “Kalau di Jeddah itu melalui Maktab Wukala, kalau di Madinah itu melalui Syarikah Adila, kemudian di Makkah melalui Syarikah Masyari. Jadi prosedurnya, SOP-nya memang sudah disiapkan. Insyaallah akan tertangani dengan baik, secara administrasi sangat tertib,” ujar Subhan. Dia menjelaskan, ahli waris atau keluarga masih bisa menziarahi jamaah yang wafat dan dimakamkan di Tanah Suci. Mereka tak perlu khawatir kesulitan mencari, meski makam di Arab Saudi umumnya hanya berupa gundukan tanah dan batu, tanpa ditulis identitas nya. “Bagi ahli waris atau warga yang suatu saat akan berziarah ke Tanah Suci dan ingin melihat atau berziarah ke makam tersebut, datanya lengkap, meskipun di makam itu tidak ditulis seperti kita (di Indonesia) ada nisan dan sebagainya,” ujarnya. Makam-makam tersebut tetap diberi nomor. Nomor itu yang terdata lengkap di komputer di kantor adminstrasi pemakaman itu, jelas si A si B-nya. “Yang penting (ahli waris) bawa dokumen saja, dokumen apa saja yang menunjukkan orang tersebut dimakamkan di situ, entah itu apspor atau nomor kalau dia punya nomor, di sana akan dicari, dicocokkan,” pungkas Subhan. (dul)

Read More

KH Athian Ali : Kenapa Pemerintah Tidak Tegas Menutup Al Zaytun

Jakarta – 1miliarsantri.net : Sikap pemerintah yang dinilai sangat lamban dalam menyelesaikan berbagai persoalan terkait Ma’had Al Zaytun, dipertanyakan oleh Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI), KH Athian Ali Muhammad. Menurutnya dengan berbagai penyimpangan ajaran di Ma’had Al Zaytun serta adanya keterkaitan dengan NII KW 9, pemerintah tidak cukup untuk memberikan teguran. Tetapi menurutnya pemerintah juga harus secepatnya mengambil tindakan tegas membubarkan. “Jadi apa lagi yang mau ditunggu pemerintah. Mengapa ada negara di dalam negara ini dibiarkan begitu saja. HTI yang punya pemikiran tentang khilafah sudah dibubarkan, FPI juga sudah dibubarkan, lah kok ini Al Zaytun dia jelas punya struktur pemerintahannya sendiri, malah tambah dibiarkan,” terang Kiai Athian kepada 1miliarsantri.net, Sabtu (17/06/2023). Kiai Athian melihat adanya saling lempar dan menunggu di antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan aparat dalam menyelesaikan persoalan Al Zaytun. Hal tersebut menurutnya justru semakin menimbulkan banyak pertanyaan dan kecurigaan di tengah masyarakat. Kiai Athian mengatakan selama 22 tahun, Al Zaytun dengan leluasa menyesatkan umat. FUUI bahkan mencatat ada sebanyak 151 ribu masyarakat dari berbagai daerah yang pernah bergabung dengan NII KW 9 yang berbasis di Al Zaytun. Kebanyakan adalah buruh, karyawan dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Bahkan menurutnya banyak mahasiswa yang pernah masuk menjadi anggota NII KW 9 tak bisa melanjutkan studinya lantaran biaya kuliah justru disetorkan sebagai iuran wajib kepada Al Zaytun. “Sekarang setelah 22 tahun terakhir ini kita kan tidak pantau lagi, berapa yang mereka rekrut. Jadi apa yang ditunggu lagi oleh pemerintah. MUI kan sudah investigasi, hasilnya bahwa jelas ada hubungan antara Al Zaytun dengan NII KW 9, bahan yang memimpin Al Zaytun itu adalah Presidennya NII KW 9,” sambungnya. Lebih lanjut Kiai Athian mengatakan hasil investigasi MUI dan FUUI pada 2001 juga telah menemukan bahwa adanya penyetoran dana setiap bulan dari anggota yang mengalir kepada struktural NII KW 9 dari Rp 8 ratus ribu hingga Rp 2 juta. Untuk memenuhi tuntutan itu, anggota NII pun dihalalkan mencuri, menipu dan merampok tak terkecuali harta milik keluarganya atau orang tuanya sendiri. Kiai Athian mengatakan FUUI sudah menyerahkan berbagai dokumen yang berisi temuan dan bukti-bukti penyimpangan ajaran Al Zaytun serta hubungan kuat dengan NII KW 9. Dokumen itu telah diserahkan sejak 2001 kepada Polri, TNI, hingga BIN. Namun menurut Athian hingga saat ini tak ada tindakan apapun terhadap Al Zaytun. “Harus diambil langkah yang jelas dan tegas itu. Tinggal bubarkan saja kalau ada yang teriak-teriak itu berarti pelindungnya,” katanya. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menegaskan, akan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), terkait dugaan ajaran sesat di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu. Ridwan Kamil menjelaskan kalau urusan fikih, ada di wilayah para ulama. Oleh karena itu, pihaknya sedang berkoordinasi menunggu fatwa dari MUI. “Kalau fatwanya harus ada tindakan secara keagamaan, maka pemerintah Jawa barat akan melakukan sebuah ukuran, karena urusan agama, fiskal, hubungan luar negeri, yustisi, pertahanan keamanan ada wilayah pusat,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, saat ditemui di Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis (15/6/2033). Idealnya, menurut dia, yang harus turun pertama itu adalah kementerian agama melalui kanwil kemenag. “Ya, sesuai peraturan perundang-undangan, tapi urusan kondusivitas, menjaga kemanan, demonya tidak merusak itu urusan pemerintah daerah, jadi kami menunggu rekomendasi dari mereka,” katanya. Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan segera membahas masalah Al-Zaytun tersebut dengan semua pihak. “Saya akan rapatkan tindakan apa yang bisa kami lakukan,” tutup Emil. (dang)

Read More