Ketika Umar Menyuruh Gubernur Menggembala Kambing

Jakarta — 1miliarsantri.net : Saat menjadi pemimpin, Umar bin Khattab sangat tegas mengawasi para gubernurnya di daerah-daerah. Hal itu tecermin dalam kisah berikut, sebagaimana disarikan dari buku Fatawa wa Aqdhiyah Amiril Mu`minin ‘Umar bin Khaththab karangan Muhammad ‘Abdul ‘Aziz al-Halawi.
Untuk diketahui, Khalifah Umar bin Khattab apabila hendak mengangkat seorang gubernur, akan mengambil sumpah jabatan. Prosesi itu dilakukannya di hadapan orang-orang Anshar serta para sahabat Nabi Muhammad SAW lainnya.
Ada sedikitnya empat perkara yang selalu disebutkan dalam teks sumpah jabatan.
Pertama, hendaknya seorang gubernur tidak menunggangi kuda pengangkut barang-barang berat. Ini bermakna bahwa seorang pemimpin tidak akan memamerkan harta miliknya.
Kedua, seorang gubernur tidak memakai baju berbahan kain halus. Ini bermakna seorang pemimpin tidak tampil bermewah-mewahan.
Ketiga, tidak makan roti putih. Artinya, seorang gubernur lebih mengutamakan perut rakyat daripada diri sendiri.
Terakhir, seorang gubernur tidak boleh menutup pintu rumahnya. Ini berarti ia mesti siap melayani kebutuhan rakyatnya. Hal lainnya adalah, Umar juga melarang seorang gubernur memiliki ajudan.
Alkisah, Umar bin Khattab sedang berjalan-jalan di Madinah usai melantik seorang pejabat. Tiba-tiba, seorang pria berlari mendatanginya.
“Wahai Amirul mukminin! Benarkah keempat syarat itu bisa menyelamatkan Tuan dari siksa Allah, sedangkan gubernur Tuan sendiri di Mesir telah memakai baju bagus dan mengangkat ajudan?”
Khalifah Umar terkejut mendengar keterangan pria ini. Segera, ia memanggil kurir negara, Muhammad bin Maslamah. Tujuannya untuk menyelidiki, benarkah Ayyadh bin Ghanam selaku gubernur Mesir berperangai seperti dideskripsikan pria Madinah ini.
“Pergilah ke tempat Ayyadh. Bawalah dia kepadaku dalam keadaan persis sebagaimana engkau saksikan dia ketika bertemu,” demikian perintah Umar kepada si kurir.
Berangkatlah Muhammad bin Maslamah ke Mesir. Beberapa waktu lamanya, ia pun sampai di kediaman sang gubernur, Ayyadh bin Ghanam.
Ternyata, Ayyadh memang berpenampilan mewah.Bukan hanya soal pakaian. Kini, gubernur Mesir itu mempekerjakan seorang ajudan pribadi.
Sang gubernur menyambut Muhammad bin Maslamah dengan baik. Tanpa berbasa-basi, sang kurir menyampaikan maksud kedatangannya.
“Wahai, Gubernur Ayyadh. Engkau dipanggil Khalifah Umar ke Madinah,” kata Muhammad.
“Baiklah. Tetapi, saya minta waktu sebentar untuk ganti baju,” jawab Ayyadh bin Ghanam.
“Tidak perlu. Ikutlah denganku sekarang, sebagaimana aku mendapatimu saat bertemu ini,” kata Muhammad.
Dengan sedikit bertanya-tanya, sang gubernur pun menyanggupi. Keduanya berangkat ke Madinah untuk menemui Khalifah Umar.
Sampai di tujuan, mereka menghadap sang amirul mukminin. Demi melihat gubernur Mesir ini, pandangan mata Umar menahan amarah. Wajahnya memerah, menyiratkan perasaan tidak suka.
“Lepas baju itu!” perintah Khalifah Umar kepada Ayyadh bin Ghanam.
Kemudian, Umar menyuruh Muhammad untuk mengambilkan sebuah jubah yang terbuat dari bulu hewan ternak. Tidak hanya itu, sang khalifah juga menginstruksikannya mengumpulkan sekawanan kambing serta sebatang tongkat.
Semua itu lalu diberikannya kepada gubernur Mesir ini.
“Pakailah baju bulu ternak ini. Ambil tongkat ini. Kemudian, pulanglah ke Mesir dengan menggembalakan kambing-kambing ini! Dan berilah minum kepada orang-orang yang kau temui di jalan!” demikian perintah Umar kepada Ayyadh bin Ghanam.
“B-baik, ya Amirul mukminin,” jawab sang gubernur.
Di pintu keluar, Ayyadh terdengar menggerutu: “Sungguh, saya lebih baik mati daripada tampil begini.”
Mendengar gerutuannya, Khalifah Umar dengan keras berkata, “Mengapa engkau tidak senang dengan pekerjaan seperti ini? Ayahmu dahulu dikenal sebagai ghanam karena ia menggembala kambing. Tahukah engkau? Apa kau kini merasa lebih baik daripada ayahmu!?”
Sejak peristiwa ini, sosok Ayyadh bin Ghanam berubah drastis. Pribadinya kemudian menjadi sangat tawaduk. Ia menjadi gubernur yang dicintai rakyat Mesir. (jeha)
Baca juga :
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru
- Arab Saudi Terapkan Aturan Baru Jelang Persiapan Haji 2025, Travel Umroh Wajib Tahu